Share

Bab 32. HAMIL

Esok harinya mereka pulang kembali ke Jakarta. Wina masih tetap ketakutan dengan boneka hantu tersebut, dirinya tetap mengira jika kamar Ardhia ada hantunya.

“Pokoknya aku mau pulang hari ini,” kata Wina. Dia membereskan kopernya, tanpa jalan-jalan ke pantai ataupun belanja oleh-oleh. Pokoknya harus pulang hari ini, begitu pikirnya

“Ya, udah Mama saja yang pulang. Aku masih seminggu di sini,” kata Ardhia dia tidak mau mengikuti kata mertuanya itu. “Salah sendiri ikut-ikutan bulan madu, pengantin juga bukan,” pikir Ardhia.

“Ya udah, kalau kita mau pulang,” kata Seno. “Biarkan Yudha dan Ardhia tetap di sini.”

“Tidak bisa … tidak bisa, Yudha harus pulang juga. Ardhia cepat bereskan bajumu!” suruh mertuanya itu.

Ardhia memanyunkan bibirnya, dia kesal dengan campur tangan mertuanya itu. Urusannya apa dia ikut-ikutan ke Bali.

“Huh ngapain, sih? Dia sekarang ngerecokin lagi. Sudah jauh-jauh malah ikut-ikutan datang ke sini. Bulan maduku jadi gagal,” gerutu Ardhia dalam hati. Kemarin digang
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status