Share

JALAN BERDUA

Dokter langsung menangani Abira.  Stetoskop yang tergantung di telinga pria berjubah putih itu menyentuh bagian perut dan dia bisa mendengar detak jantung pasiennya.  Getaran dari dada Abira lebih lambat dari biasanya.  Itu mengakibatkan rasa pusing dan sesak di dadanya.

“Bagaimana keadaan putri saya dok?” Rasa cemas menyelimuti hati dan wajah Alana.

“Sudah tidak apa-apa nyonya.  Dia hanya butuh istirahat dan jangan sering bergadang.  Tidur yang cukup dan tepat waktu sangat baik untuknya.”

“Baik dok.”

“Kalau begitu saya permisi dulu nyonya.”

“Iya.  Terima kasih dok.”

Alana duduk di tepi ranjang melihat wajah anaknya yang pucat pasi.  Akhir-akhir ini Abira sering bergadang karena selalu mengobrol dengan pacar barunya sampai tengah malam.  Alana tidak berani melarang karena setiap kali putrinya itu melakukan panggilan video dengan laki-laki itu,

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status