Share

Bab 15. Poligami Itu Berat

"Sana, siap-siap. Pokoknya kamu harus ikut." Mas Amar kembali berkata. Mungkin karena aku hanya diam saja.

Apa baiknya aku turuti saja keinginan Mas Amar. Tidak mengapa jika akan merasakan sakit. Setelah pulang dari rumah perempuan itu, aku langsung pulang ke rumah ibu untuk menenangkan diri. Ide yang bagus!

"Baik, Mas. Aku siap-siap dulu."

"Istri yang pintar. Harus cantik, ya. Hari ini kamu juga akan berkenalan dengan madumu," ujar Mas Amar sambil mengusap puncak kepalaku dan tersenyum.

"Iya."

Aku langsung berlalu dari dalam kamar. Rasanya sangat sakit mendengar Mas Amar berkata seperti itu. Kenapa bibirnya terlalu gampang berkata? Kenapa tidak pernah memikirkan, jika aku sakit mendengarnya.

Apakah hari ini aku akan membuat keputusan besar? Dari kemarin aku masih saja bimbang. Ingin bercerai, tetapi aku masih sangat mencintai Mas Amar.

Apakah hari ini kita berdua akan selesai, Mas? Saat kamu mengabulkan ijab pernikahan dengan perempuan itu, apa hubungan kita akan berakhir.
Locked Chapter
Ituloy basahin ang aklat na ito sa APP
Mga Comments (2)
goodnovel comment avatar
Ffir Daus
cerita dongeng
goodnovel comment avatar
Izha Effendi
tu lh kebodohan kau..
Tignan lahat ng Komento

Kaugnay na kabanata

Pinakabagong kabanata

DMCA.com Protection Status