Share

Bab 17. Mengabulkan Ijab Pernikahan Kedua

Tak lama kemudian keluarlah seorang perempuan. Semua mata tertuju padanya. Gaun putih yang menutupi tubuhnya sangat indah. Ya, dia cantik dan terlihat sangat anggun. Pantas saja ibu mertua menjodohkan Mas Amar dengannya.

"Cantik, ya. Berbeda jauh dengan Arumi yang kurus." Terdengar bisik-bisik dari orang dibelakangku. Aku kenal siapa pemilik suara ini. Sepupu Mas Amar yang sangat cerewet. Dia dan Mbak Mira sangat dekat.

Aku memejamkan mata. Dulu badanku tidak sekurus ini. Setelah menikah, aku bahkan sudah turun 10 kilogram. Bagaimana tidak kurus jika aku harus makan hati setiap hari?

"Beruntung sekali Amar mendapatkan Lilis. Dia sangat cantik. Dia juga masih muda. Rahimnya pasti subur." Mbak Susi berkata lagi.

"Ibuku sudah dari dulu suka dengan Lilis. Tapi dulu Lilis masih SMA. Masa iya, menikahkan dengan Amar saat masih sekolah. Ternyata Amar meminta untuk menikah dengan perempuan itu. Ibu sebenarnya tidak setuju. Tetapi Amar terus saja memohon karena alasan sudah sangat mencintai
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status