Share

Bab 18. Pulang!

Dua jam perjalanan, mobil bus yang aku tumpangi akhirnya memasuki gerbang Desa Lombir. Sudah dua tahun aku tidak pulang kampung. Ternyata banyak yang telah berubah. Dulu tidak ada gapura yang bertuliskan selamat datang di Desa Lombir. Dulu juga tidak ada taman di dekat kantor desa.

Bus kini berhenti tepat di depan rumah. Nampak ibu dan ayah sedang duduk bersantai di teras rumah. Mereka tidak tahu jika aku akan pulang hari ini. Pasti mereka akan kaget saat melihatku.

Benar saja, ibu dan ayah hanya mematung saat melihatku turun dari bus. Aku pun melangkah pelan sambil tersenyum.

"Arumi! Ya Allah, Nak. Kenapa tidak bilang kalau mau pulang? Kenapa tidak mengabari ibu dan ayah?" teriakan ibu membuat tetangga yang sedang berkumpul, menoleh pada kami. Bisa dimaklumi, suara ibu memang besar.

Sambil melangkah, aku tersenyum pada beberapa tetangga yang melihatku.

"Assalamualaikum." Aku pun menyalami tangan yang kini sudah mulai menua. Aku juga langsung memeluk. Rasanya sudah sangat lama t
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status