Share

You Lose Me, You Find You | I Lose You, I Lose Me
You Lose Me, You Find You | I Lose You, I Lose Me
Penulis: beruang

Never Change

Robby Danian seorang pengusaha muda yang sedang berada di puncak kesuksesannya. Berawal dari usaha kecil yang ia buka setiap ada event di Ibu Kota sampai ia bisa membuka cabang hampir di seluruh Indonesia. 

Pria yang selalu mendedikasikan dirinya untuk pekerjaan itu memulai kariernya dari bawah, dari nol. Ia bersama kekasihnya berjualan dengan berdampingan sinar matahari dan dinginnya air hujan di stand-stand yang terbuat dari terpal. Robby tidak pernah menyerah dalam merintis kariernya sampai ia berada di posisi dimana banyak orang memanggilnya Boss. 

Robby membuka kemeja putih yang semula ia pakai untuk acara pembukaan cabang usaha barunya. Pria itu membiarkan tubuh atasnya telanjang dan hanya memakai celana panjang. Robby merebahkan tubuhnya ke atas tempat tidur, mengistirahatkan dirinya dan mencari hiburan dengan membuka sosial media. 

Robby menscroll setiap postingan orang lain yang muncul di berandanya, beberapa kali ia tertawa karena lucunya postingan status yang ia baca, atau jokes bapak-bapak kegemarannya.

Umur Robby memang sudah kepala tiga, tapi jiwa yang ia miliki adalah jiwa muda seperti usia belasan. Itu yang selalu ia katakan kepada orang lain.

Robby cukup aktif di media sosial, selain untuk hiburan, sosial media juga ia gunakan untuk membangun brand reputation yang baik untuk usaha yang ia miliki. Semakin dekat dengan followers, semakin banyak pula peminat untuk usaha yang ia miliki. 

Perlahan Robby membaca satu persatu status twitter di berandanya, lalu tangannya terhenti pada satu postingan base yang mengirimkan screenshot chattingan dengan sang kekasih. 

Robby diam sejenak, matanya dengan baik memperhatikan foto yang sudah di like lebih dari 10rb orang itu.

Seketika jantung Robby berdegup dengan kencang, tetapi wajahnya masih terlihat datar. Perlahan ia menutup sosial medianya, membuka chatingan dengan pacarnya tadi siang. 

Robby mencari foto yang dikirimkan oleh kekasihnya, dan akhirnya ia menemukannya. 

Pria itu kembali menatap baik-baik fotonya, foto makanan yang pacarnya buat karena ia merasa bosan. Tetapi foto makanan itu foto yang sama yang ia lihat di twitter tadi. 

Robby tersenyum miring. 

"Dia mulai lagi" Lirihnya.

Robby men-screenshot chatingannya dengan sang kekasih dan ia menguploadnya ke twitter, tepat di komentar dimana ia menemukan foto masakan kekasihnya di post-an orang lain. 

Robby melempar ponselnya hingga jatuh dari tempat tidur. Ia berdiri seraya membuka celana panjangnya, lalu ia lemparkan ke sembarang tempat. Kepalanya sangat sakit, hatinya begitu tidak karuan rasnya. 

Robby mengatur keran air menjadi air panas, sangat panas sehingga membuat tubuhnya memerah. Pria itu tetap diam di bawah guyuran air panas. 

Tatapan mata Robby begitu datar dan dingin, ia ingin sekali menangis tapi rasanya air matanya sudah mengering.

Jika benar Lania berselingkuh, berarti ini adalah perselingkuhan ketiga gadis itu. Sejak tujuh tahun yang lalu ia meminta Lania untuk menjadi kekasihnya, sampai hari ini ia sudah diselingkuhi berkali-kali oleh gadisnya.

Kenapa tidak menyudahinya sejak dulu? 

Karena Lania adalah orang terpenting dalam hidupnya setelah ibunya sendiri. 

Lania adalah gadis yang menemani dirinya dari seseorang yang tidak pernah dianggap sampai banyak orang yang mengaku sebagai temannya.

Dan Robby tidak mampu meninggalkan Lania. 

Tetapi kini, ia sudah sangat lelah. Ia merasa sangat dibodohi oleh gadis yang menjadi alasannya hidup.

Robby ingin menyerah. 

Sekarang Robby paham, kenapa perselingkuhan tidak bisa dimaafkan begitu saja. Karena selingkuh adalah kebisaan buruk yang memiliki peluang besar untuk terulang kembali. Dan sesungguhnya tidak ada pembenaran di atas pengkhianatan, perselingkuhan bukanlah hal yang bisa dengan mudah dimaafkan.

Robby menyesal memberikan Lania kesempatan, tiga kali Robby memaafkan, tiga kali pula dirinya dihancurkan. 

*******

Ambar berlari dengan kencang di koridor menuju kamar Lania. Gadis itu mencengkram keras-keras ponselnya. Hari ini adalah hari terburuk untuk sahabatnya, Lania, karena perselingkuhannya kini sudah diketahui oleh Robby (lagi).

Gadis dengan rambut panjang bergelombang itu memencet bel apartemen Lania berkali-kali, beberapa kali ia mengetuk pintunya agar Lania cepat keluar. Ambar tahu, pasti Lania belum mengetahui kabar buruk ini. 

Pintu apartemen putih itu terbuka, memperlihatkan seorang gadis cantik dengan rambut sebahu dan perlak yang menutupi kaos berwarna kuning cerah itu. Bercak saus dan sambal mengotori perlak bagian perut gadis itu, sangat terlihat sekali ia sedang berkutat dengan masakan di dapurnya. 

Ambar langsung menerobos masuk, membuat sang pemilik rumah bingung. Gadis itu terus-terusan berkata gawat, sehingga membuat Lania kesal karena Ambar terlalu membuatnya penasaran. 

Lania mencopot perlak bunga-bunganya, lalu melemparnya ke arah pantry. Gadis itu kini menyilangkan kedua tangannya dan menatap datar sahabat yang sudah ia kenal sejak sepuluh tahun yang lalu. 

"Kalo lo gak bilang ada apa sekarang juga, lo gue usir!" Ancam Lania. 

Ambar menoleh ke arah Lania, dia tidak mengatakan apapun, tetapi tangannya bergerak maju memberikan ponselnya kepada Lania. 

Lania mengambil ponsel Ambar, membaca dengan benar tanpa ada satu katapun yang terlewat. Bola matanya perlahan membesar, dan begerak semakin cepat. 

Lania terdiam sejenak, ia tidak bisa memikirkan apapun saat ini. Gadis itu masih mencerna apa yang baru saja ia baca. Bagaimana bisa lelaki selingkuhannya mengirimkan chatingan mereka berdua ke base publik?

"Lo dalam bahaya, Robby pasti bener-bener kecewa sama lo, La" Ucap Ambar. 

Lania tidak bergeming. 

"Kalian mau menikah tapi Robby tau masalah ini, pasti semuanya bakalan berantakan, La!" 

"Brengsek" Lania mengembalikan ponsel Ambar, ia berlari mengambil jaket dan tasnya, kemudian pergi meninggalkan Ambar sendirian di apartemennya.

Lania berlari secepat mungkin ke arah parkiran, ia juga mencoba menghubungi seseorang dengan ponselnya. Pikiran Lania kacau, ia tidak tahu harus berbuat apa. Kini hanya ada satu orang yang ada di pikiran Lania. 

"Hallo, kita ketemuan di tempat biasa. Sekarang!" Kesal Lania pada seseorang di ujung sana. 

Gadis yang sudah tidak mempedulikan penampilannya itu meninggalkan gedung apartemen, bersama mobil hitam pemberian Robby untuk ulang tahunnya dua tahun lalu, Lania pergi menemui seseorang bodoh yang bertanggung jawab atas semua ini. 

Lania tidak akan sudi pernikahan yang sudah ia rencanakan batal hanya karena masalah kecil seperti ini. Sebentar lagi Robby akan menjadi miliknya seutuhnya, ia akan menggenggam Robby dalam genggamannya. Dan sebentar lagi ia bisa mengendalikan Robby sepenuhnya di dalam kendalinya. Lania tidak mau pengorbanannya dan penantiannya selama ini berujung kegagalan. 

Robby harus menjadi miliknya. 

Robby harus dalam genggamannya. 

Itu adalah hal mutlak yang tidak bisa siapapun ganggu gugat. 

Karena hidup Lania Avadya bergantung pada ada atau tidaknya Robby. 

You Lose Me, You Find You

I Lose You, I Lose Me

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status