LOGINThis is a collection of forbidden erotic tales, where boundaries blur, temptation consumes, and pleasure reigns supreme. Each story dives deep into the chaos of desire—where the things we can’t have are exactly what we crave most. Warning!!! Matured stories not for under 18
View MoreSUARA DESAHAN DI KAMAR IPARKU
BAB 1
"Ah … kamu nakal, kan geli tau. Tapi aku juga gak bisa kalau kamu berhenti. Aku candu padamu. Ah …."
Aku tersentak saat telingaku lagi-lagi mendengar suara desahan dan erangan dari sebelah kamarku yakni, kamar adik suamiku dan istrinya. Sudah satu tahun ini aku tinggal di rumah orang tua suamiku, mas David.
Kamarku dan kamar adik suamiku bersebelahan. Suamiku hanya dua orang bersaudara, dan suamiku anak pertama. Akan tetapi, usia pernikahan kami dengan adiknya jauh berbeda. Jika adik suamiku yang bernama Kevin dan istrinya yang bernama Nora sudah berjalan tiga tahun, pernikahanku dengan mas David baru berjalan satu tahun saja.
Yah, Kevin lebih dulu menikah dengan Nora. Aku dan mas David kenal secara tidak sengaja di sebuah pusat perbelanjaan di kota kami. Kala itu aku yang salah masuk ke mobil milik mas David yang aku kira taksi online yang aku pesan. Sempat terjadi perdebatan antara aku dn mas David kala itu tapi akhirnya mas David mengantarkanku pulang.
Setelah kejadian itu aku dan mas David saling bertukar nomor ponsel dan tidak lama kemudian kami pun menjadi dekat hingga akhirnya mas David melamarku dan aku pun menerima lamarannya dengan senang hati.
Siapa sih yang tidak terpukau dengan ketampanan wajah mas David. Garis wajahnya yang tegas. Hidungnya yang mancung, bibirnya berwarna pink alami serta tubuhnya yang atletis dan terkesan macho. Membuat banyak gadis termasuk diriku menyukainya. Aku merasa sangat beruntung kala mas David melabuhkan pilihan terakhirnya padaku. Tidak menunggu lama aku pun menerima lamarannya.
Singkat cerita aku dan mas David pun menikah setelah mas David mendapat restu dari kedua orang tuaku. Rupanya mas David dan papaku saling mengenal. Mas David adalah seorang manajer yang biasa ditugaskan untuk meeting dengan beberapa klien seperti papaku.
Untuk itulah papa juga tidak keberatan saat mas David meminangku. Sebab, papa sudah cukup lama mengenal mas David.
Namaku Narraya Okta dan biasa dipanggil Raya. Meskipun papaku adalah pengusaha cukup sukses tapi aku tidak mengandalkan kekayaan orang tuaku. Setelah lulus kuliah aku mencoba peruntungan di bidang kuliner dengan membuka cafe dan resto dengan target pasar anak-anak muda.
Aku menjual berbagai menu kekinian yang lagi vira sehingga cafe dan restoku diminati oleh banyak kalangan muda. Selain aku menjaga rasa di makananku aku juga membuat suasana cafe dan restoku sangat nyaman dan cozy. Yang membuat siapa pun betah berlama-lama berada di cafe ku.
Sehari setelah menikah dengan mas David, aku diboyong oleh mas David ke rumah orang tuanya yang hanya tinggal ibunya saja. Ayah mas David sudah lama meninggal saat usia mas David masih sekitar 19 tahun.
Beruntung mas David memiliki otak yang encer sehingga bisa menempuh jalur pendidikan hingga kuliah dengan jalur beasiswa. Begitu pun dengan adik mas David yakni, Kevin. Hanya saja jika mas David bekerja di kota ini lain halnya dengan Kevin. Dia dan Nora harus melakukan hubungan LDM. Kevin bekerja di perusahaan batubara di kalimantan dan dua bulan sekali baru bisa pulang.
Awalnya aku sedikit keberatan saat mas David mengajakku tinggal di rumah ini. Bukankah tidak baik dalam satu rumah ada tiga ratu dan lebih dari satu kepala keluarga? Hanya saja mas David membujukku. Katanya kasihan ibu jika ditinggal bersama Nora saja sebab Kevin yang harus merantau.
Alhasil aku pun tidak bisa menolak keinginannya jitu. Toh ibu mertuaku juga sayang kepadaku. Aku pun menjadi tidak masalah untuk tinggal di sini. Pun rumah ini juga terbilang besar dengan dua lantai dan ada empat kamar di dalamnya dengan dua kamar pembantu di bagian belakang dekat dengan dapur.
"Ah, lebih cepat lagi please, aku mencintaimu Sayangku, Ah."
Lagi, aku kembali mendengar suara desahan itu saat pikiranku kembali ke masa lalu.
"Nora? Sama siapa? Apa sama Kevin? Tapi bukannya jadwal kepulangan Kevin masih dua minggu lagi?" Berbagai pikiran negatif berkecamuk dalam benakku.
Bergegas aku duduk dari posisi tidurku. Lantas, kuambil ponsel yang aku letakkan di atas nakas yang ada di seberang ranjangku. Kuhidupkan layarnya, dan betapa terkejutnya aku saat melihat jam di ponsel. Waktu menunjukkan pukul dua belas malam. Sudah selarut ini mas David belum juga pulang dari kantornya.
Tadi dia memang sempat menghubungiku dan melapor kalau malam ini dia akan lembur. Akan tetapi, biasanya mas David kalau lembur pun mentok hanya sampai jam sepuluh saja. Namun, tidak dengan sekarang. Ini sudah terlalu malam untuk ukuran orang sedang lembur itu termasuk tidak wajar. Belum lagi suara desahan yang beberapa hari ini kudengar saat aku terbangun di tengah malam sangat mengganggu pikiranku.
Bergegas aku menghubungi nomor ponsel milik mas David. Saat proses pemanggilan tersambung tanpa sengaja telingaku mendengar suara yang sangat aku kenali dan itu berasal dari kamar sebelah yakni, kamar iparku.
Kutajamkan lagi pendengaranku dengan menempelkan telingaku pada dinding kamar yang menjadi pembatas antara kamarku dengan kamar Nora. Benar saja itu suara dering ponsel milik mas David. Seolah-olah aku belum percaya pada apa yang kudengar. Kembali aku menghubungi ponsel mas David. Namun, sayangnya ponsel mas David tiba-tiba berubah menjadi tidak aktif.
Entah kenapa perasaan tidak enak seketika menjalari hatiku. Pikiranku membayangkan hal-hal yang negatif.
"Apa jangan-jangan mas David ada di kamar Nora? Jadi, apa suara desahan yang saling bersahutan itu adalah suara mereka berdua?"
Be my pleasure. That's exactly what I want!!!I didn't speak up loud but my actions said it all. I spread my legs widely apart biting my lips anticipating the next naughty thing that was about to happen to meI was freaking much about to be fucked by his dick. I had three holes and I had already tasted his dick on one of my holes. My mouth first now it was remaining my pussy and my ass hole.I was so really excited for the next step.Tyler came right on top of me and I met him with my lips. I started slowly and seductively pushing myself to him. My breast leaned on his chest and I wrapped my arms around his neck teasing him with my tongues and he enjoyed sucking my tongue. Just when he was sucking it intensely I will pull back and suck on his lips the open my mouth wide again but this time I wanted to such his.I was enjoying every bit of the sweetness in the kisses we were engaging in.I couldn't believe how much I was suffering myself all these while.Can you imagine? Fuck it I mi
I was going to do as I had planned. Get this lust and infatuation off my chest and then after i had been fucked so badly then my cravings would be over and we will finally get to be step siblings.That was what I had in mind and my actions were proving that.Mum and dad would have gotten to bed now or maybe they haven't. I couldn't think about that.My hands were slowly fisting with Tyler's hair in it.My whole body was glued to him and my ass was below his hands as we kissed with so much cravings in our heart.He was carrying me up to his bed room and we were going to fuck the hell out of each other.I really hope I can hold myself from screaming.It took a long while for us to go upstairs as we were kissing really hard. I could feel my lips starting to feel swollen but I never would have planned on ending this so much sweetness I felt in his mouth.Fuck he was a great kisser. He knew his way around my mouth, he knew how to tease my tongue so that I would want to suck on his own tong
My God i was in big trouble, no we were in big trouble. My Mom came out of the house and saw us together.Tyler leaned his closer to me and I almost screamed. How could he be so crazy? My mom was over there.Then he placed His hands over my neck and scattered my hair like we were playing.“Hey guys there you are. I was looking everywhere for you guys ““Hi mom,” Tyler said, waving a hand at her. Meanwhile, if I dare open my mouth I was going to moan out really loud.Tyler was killing me with pleasure. His dick was pushed deep inside of me and it was the first time in a long time.I could feel my whole body shaking, trembling inside the water.I looked up at my mom and saw her brush her hair to the back of her hair. Apparently she was blushing about the fact that Tyler called her mom.I forced a smile and kept my body stable while biting down my teeth.God I was going to kill Tyler. How could she do this to me?Yet my body was reacting differently. I could feel my pussy sucking his di
“Come in,” Tyler said, confirming my suspicion. I shouldn't have come out here wearing a tempting swimsuit. I shouldn’t have come down here at all, and I definitely shouldn’t have promised him three wishes. But I wanted to. Stupid, right? Sometimes, the heart and mind battle, and right now, my heart was winning.“I shouldn’t, Tyler. I’m not a good swimmer, and I…” I began, slowly turning my head away.“Shhh,” Tyler interrupted, leaning in and placing a finger gently on my lips. “No excuses… Actually, it’s perfect,” he whispered to himself, almost as if caught in his own thoughts.What did he mean by perfect?Before I could process it, his hands wrapped around my hips, lifting me effortlessly into the water. I was shocked not only by how easily he carried me but by how close we suddenly were. My chest pressed flush against his as I hugged him tightly.“Tyler, Tyler, I can swim,” I said, not caring how close we were. I just needed to hold someone because I was scared.“Relax. You’ll be












Welcome to GoodNovel world of fiction. If you like this novel, or you are an idealist hoping to explore a perfect world, and also want to become an original novel author online to increase income, you can join our family to read or create various types of books, such as romance novel, epic reading, werewolf novel, fantasy novel, history novel and so on. If you are a reader, high quality novels can be selected here. If you are an author, you can obtain more inspiration from others to create more brilliant works, what's more, your works on our platform will catch more attention and win more admiration from readers.
reviews