Share

Menjemput Nyak Marni

Mendengar beberapa suara mendekat ke arah kami, aku yang sedang merasakan debaran hati dari dekapan kecil Vivi, segera melepas pegangan tangannya dan segera bergeser agak menjauh.

Benar saja ada beberapa orang datang, mereka penghuni kosan sini yang pastinya baru pulang dari masjid. Terlihat dari masih lengkapnya mereka memakai sarung plus peci.

Vivi bedeham kecil, merapikan anak rambutnya dengan tangan dan mundur ke sampingku, memberi jalan pada yang akan lewat.

“Weh, Gam, mau ke mana subuh-subuh udah mau cabut aja?” Bang Agus bertanya, sebagian ikut menghentikan langkah, sebagian lagi permisi lewat begitu saja.

“Ini, Bang. Nyak Marni minta dijemput. Hari ini pulang,” jawabku jujur.

Bang Agus mangut-mangut serius.

“Oh, begitu. Ya sudah kalau begitu hati-hati di jalan. Saya ke belakang duluan,” ucapnya kemudian beranjak. Aku hanya mengangguk seraya mengucap terima kasih.

Kulihat punggung mereka mulai menghilang dari pandangan. Kembali aku menatap mata Vivi.

“Untung enggak ketahuan mer
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status