Share

23. Zuco dan keluhannya

Semoga suka...

Jangan lupa vote dan comment...

Hari yang dinantikan Zuco, hari dimana ia seharusnya menjadi pusat perhatian, berdiri dengan penuh semangat ditengah lapangan, kini hari itu tinggallah hari. Ia tidak bisa menunjukkan, membuktikan permainannya lapangan basket. Ini semua karena ulahnya sendiri, yang tanpa pikir panjang melukai salah satu indera perabanya.

Dengan nafas yang naik turun menahan amarah, Zuco terduduk dengan wajah tertunduk di bawah tempat tidurnya. Sang Ayah terlihat berada di sana, berdiri di hadapannya.

"Pah, masih ada setengah jam lagi. Aku harus berangkat ke sekolah, mereka pasti udah nunggu aku." Ucap Zuco yang masih belum menyerah atas keinginannya untuk bertanding.

Jhonatan menggelengkan kepala untuk kesekian kalinya.

"Luka kamu belum sembuh, kali ini tolong nurut sama Papah."

Zuco mendengus kesal dengan tangan yang meng

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status