Ada yang mau double update gak? Kalau mau, boleh, tapi Didit mau minta tolong:)
Tolong review, klo boleh tambahkan cerita Didit yang judulnya:
Filter (Possessive CEO)
Atau ketik aja Dijeonie nanti akan ada yang judulnya Filter (Possessive CEO)
ke library kaliaaaan... Apalagi reviewnya pake bahasa inggris. Simple juga gak pa-pa.
Kalo yang ngereviewnya ada 7. Didit bakalan update lagi jam 9 malam nanti. Tapi kalo enggak, ya enggak. Mhehehe...
Jebaaal, dowajuseyooo:)
See ya!!
*****
Ailee mendengus kesal ketika pandangannya melihat Dhara yang sedang berlari menghampiri dirinya dan juga Zuco seraya menariakkan nama kekasihnya dengan keras. Hal itu membuat Zuco mengurungkan niatnya yang hendak m
Dibaca bentar yuk!Kayaknya untuk update kedepannya My (F) Boyfriend kayaknya updatenya gak bakal barengan sama Zuco. Soalnya kadang part Zuco udah siap, yang Zema belum jadi nunggu dulu...Jadi nanti Didit bakalan ngasih tahu Zuco update lewat Story IG aja yah... Sama lewat percakapan di Wattpad. Ok?BTW!Tolong dong, review story Didit di sini yang judulnya Filter (Possessive CEO) mhehehe... Nanti kalau kalian mau, Didit bakalan bikin versi bahasa Indonesianya... :* Ayooo tolongin huhu🤧*****Ailee sedang berjalan beriringan dengan Sara menuju perpustakaan untuk mengembalikan buku yang mereka pinjam. Jika telat sehari saja dari jadwal pengembalian, maka mereka akan terkena denda.Sara tampak bercerita panjang lebar tentang dirinya yang pergi makan berdua bersama Angga."Angga itu tipe gue banget Lee... Aah comblangin gue tolooong..." Rengek Sara.
Tolong dong, bantu review story Didit di sini yang judulnya Filter (Possessive CEO) mhehehe... Nanti kalau kalian mau, Didit bakalan bikin versi bahasa Indonesianya... :* Ayooo tolongin huhu🤧*****Zuco menyimpan tasnya di atas meja belajar, kemudian ia berjalan menuju tempat tidur untuk merilekskan tubuhnya. Ia bersandar dengan mata terpejam, namun tak lama, Zuco kembali membuka matanya ketika bayangan Ailee dan setiap kalimat yang kekasihnya itu lontarkan kembali muncul dalam pikirannya.Tangan kanannya membuka laci yang berada di samping tempat tidurnya, kemudian ia meraih botol obat sejenis obat penenang yang Dokter Gilang berikan.("Aku senang, kamu udah baik-baik aja...")Zuco terdiam mengingat kalimat yang pernah Ailee ucapkan. "I'm fine but-- i need you..."Zuco mengurungkan niatnya untuk meminum obat tersebut. Bersamaan dengan itu, seseorang mengetuk pintu kamarn
Zuco berlari menuju resepsionis dan menanyakan keberadaan Ailee. Setelah mendapatkan nomor ruangan, Zuco kembali berlalu dengan sangat terburu-buru. Raut wajahnya semakin pucat karena rasa khawatir yang teramat sangat. Ia juga sudah menghubungi Ibunya Ailee dan juga Jhonatan mengenai kecelakaan yang Ailee alami.Langkah Zuco melambat ketika ia melihat Angga dengan tangan yang dipangku karena patah, serta perban pada bagian kakinya.Zuco berjalan mendekati Angga, kemudian berdiri tepat di hadapannya. Terlihat sangat jelas bahwa Zuco sedang menahan emosinya, tangannya mengepal dan rahangnya mengerat."Zuco... Gue minta maaf, gue--""Keadaan Ailee gimana?" Tanya Zuco. "Gue gak bakalan mukul lo, kalau Ailee gak terluka parah." Sambungnya."Gue masih belum tahu." Jawab Angga.Zuco mendudukkan tubuhnya di samping Angga. Kakinya benar-benar terasa lemas. Niat untuk memukul Angga
3 hari telah berlalu, namun ia masih harus berada di rumah sakit, setidaknya sampai keadaan kakinya membaik. Pasalnya ia masih sering merasa nyeri yang datang tiba-tiba dan itu membuat Zuco khawatir. Ia tidak ingin mengambil resiko, Ailee hanya bisa menurut ketika Zuco tiba-tiba saja marah mendengar dirinya ingin di rawat di rumah saja.Saat ini terlihat Sara, Nayma dan Angga berdiri di sekitar tempat tidur Ailee. Mereka langsung memutuskan untuk menjenguk Ailee setelah bel pulang dari masing-masing sekolah berbunyi. Dan Zuco, dia mengirim pesan pada Ailee bahwa ia akan datang nanti."Kalian kenapa sih, harusnya hati-hatilah... Sekarang jadi gini kan, Ailee yang paling parah." Ucap Sara.Nayma mengangguk setuju. "Jangan bonceng Ailee lagi ah, lo ceroboh!" Sahut Nayma."Sorry, gue bener-bener gak fokus waktu itu..." Sesal Angga.Ailee yang masih mengingat tentang perasaan Angga, merasa canggung sendi
Ailee memejamkan mata dan merentangkan tangannya, menikmati angin semilir di sore hari. Saat ini, Ailee sedang berada di taman rumah sakit dengan di temani oleh Zuco. Di hadapan Ailee terdapat sebuah kolam ikan dengan berbagai jenis ikan di dalamnya. Di sekitarnya juga terlihat beberapa pasien yang sedang berkeliling, menikmati udara luar sebelum kembali ke dalam ruangan."Liat deh, ikan yang orange itu ngikutin mulu yang putih!" Ujar Ailee menunjuk dua ekor ikan di dalam kolam."Iya, kayak kamu yang ngikutin aku terus. Gak mau pisah."Ailee tertawa pelan. "Gak kebalik tuh?"Zuco berdiri di atas kedua lututnya seraya menggenggam tangan kanan Ailee. "Aku beneran gak bisa jauh dari kamu.""Oh ya?"Zuco mengangguk dengan cepat. "Gak percaya? Belah dada aku.""Hahaha, ketawa banget aku! Lebay banget, kalau aku belah, kamu meninggal." Ujar Ailee seraya menepuk pipi Zuco
Sesuai dengan apa yang Ailee inginkan, dua hari setelah kemarin, ia memutuskan untuk pulang dan menjalani perawat di rumah saja. Ailee sudah mempertimbangkan segalanya, ia tidak ingin membuat Ibunya, Zuco dan Sara juga Nayma kerepotan karena dengan baik hatinya mereka bergantian menemani Ailee. Walau Ailee telah mengatakan, bahwa suster dan Dokter ada disekitarnya.Pagi ini Ailee sudah bersiap untuk berangkat sekolah dengan bantuan tongkat. Akan sangat merepotkan jika ia menggunakan kursi roda.Apa Zuco mengetahuinya? Tentu saja, tidak. Zuco masih belum setuju jika Ailee berangkat sekolah. Tapi hari ini Ailee akan keras kepala, ia sudah terlalu banyak ketinggalan materi. Sepintar apapun dia, tetap akan kesulitan jika harus mengejar banyak pelajaran.Ibunya sudah pergi 15 menit yang lalu, bersama dengan Kiran. Kini Ailee terlihat sedang mengunci pintu, kemudian berlalu untuk mencari Angkot. Akan sangat boros jika ia menggunakan taksi
Jangan lupa untuk komentar😘 dan review yah sayaangnya Zuco sekalian. BTW, kayaknya Didit bakalan bikin sequel Zuco kalau tamat. Bodo amat Didit bakalan tetep bikin:v Gak bakalan di posting di sini yah.Find me on: Ig @ditanyxoul.*****Saat ini, Ailee dan Zuco sedang duduk berdua, menonton TV dikediaman corner dengan ditemani oleh ramyeon instan yang sebelumnya mereka beli di perjalanan. Awalnya Zuco akan menemani Ailee di dirumahnya, namun ternyata ia berubah pikiran dan memutuskan untuk mengajak Ailee ke rumahnya saja."Punya kamu pedes gak sih?" Tanya Zuco.Ailee menatapnya dan langsung memasang ekspresi tak percaya, tangannya terulur untuk mengusap rambut Zuco ke arah belakang."Keringetan banget, kalau pedes gak usah dilanjutin. Bibir kamu udah merah gitu," ucap Ailee.Zuco menyimpan cup mie di atas meja. Kemudian meraih susu kedelai miliknya.
Malam ini, Ailee memutuskan untuk menginap, menemani Zuco. Dengan sedikit paksaan dan rayuan, akhirnya Ailee mau menemani Zuco yang sendirian. Karena Jhonatan masih berada di luar negeri untuk satu minggu ke depan.Mereka berdua terlihat sibuk sendiri, Ailee yang mengerjakan tugas di atas karpet karena mejanya lebih rendah dari sofa dan Zuco tampak bermain game di sofa belakang Ailee.Lalu, Dhara? Ailee sudah mengeceknya. Gadis itu pergi. Entah kemana. Karena rasa malu telah berkata dengan keras, mengingatkan Zuco bahwa pria itu terlahir dari rahim istri kedua. Ailee berharap, Dhara tidak akan pernah menunjukkan wajahnya lagi."Aarghh, anjing kalah." Umpat Zuco.Ailee yang duduk di dekatnya terkejut. "Eoh? Kasar banget." Kagetnya.Zuco memukul mulutnya sendiri pelan. "Sorry sorry.""Sorry mulutmu. Udahlah, jangan main game dulu, berisik tahu. Aku lagi ngerjain tugas." Ujar