Share

bab 7

Author: Moncel_25
last update Last Updated: 2024-11-11 23:07:03

(Pov Rendi)

Nama ku rendi, Aku anak ke dua dari 3 bersaudara aku anak dari bapak hartono diningrat dan ibu marni.

Dari kecil aku dan mas bima di didik keras oleh bapakku tentang agama dari kami usia 12 tahun hingga kami beranjak dewasa.

Kami terbilang keluarga yang cukup mampu. Dulu bapak bekerja sebagai PNS di kecamatan dari hasil kerja bapak kami bisa membeli kebun yang cukup luas.

Jadi kalau suatu saat bapak pensiun, bapak dan ibu bisa membiayai kami dari hasil kebun. Bapak orgnya baik dan tidak sombong dengan masyarakat sekampung dari situlah bapak di hormati oleh orang sekampung kami tetapi sangat berbeda dengan ibu, ibu termaksuk orang yang gila akan kehormatan sehingga orang se kampung menyayangkan kenapa bapak bisa menikahi orang seperti ibu.

Suatu hari saat aku dan mas bima kakak laki-laki ku anak pertama dari ayah dan ibu sedang menonton tv di ruang tengah dan ibu berada di kamar karena menjaga adik kami satu-satunya perempuan yang saat ini masih berusia 2 tahun saat it
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Latest chapter

  • kubalas hinaan mertua dan iparku    Bab 27 Termakan jebakan sendiri

    Malam pun tiba rendi dan reva berencana akan mengajak bu marwah dan munaroh untuk makan malam di luar"Ibu dan kamu siapa tadi nama mu? Oh iya munaroh kalian sebaiknya bersiap-siap sebentar lagi kita akan makan malam diluar" kata rendi Mendengar itu betapa bahagianya bu marwah dan munaroh bisa makan enak di restoran"Yaudah kami ke kamar dulu untuk siap-siap" jawab keduanya dan berlalu pergi ke kamar meninggalkan rendi Setelah itu rendi kembali ke kamar untuk menelfon seseorang"Hallo pa bandi ini saya rendi pa" kata rendi"Oh pak rendi, apa ada yang bisa saya bantu pa? Tanya pak bandi"Begini pak nanti stengah jam lagi apa kah bapak bisa datang kerumah saya untuk pasang cctv nanti kunci nya akan saya tinggalkan di bawah pot bangga depan" kata rendi"Oh bisa pak nanti saya dan anak buah saya ke rumah bapak" jawabnya"Baiklah pak bandi nanti kalau sudah siap kabari saya ya" kata rendiSelesai bertelfonan dengan pak bandi rendi dan reva pun bersiap-siap sementara di luar kamar di ruang

  • kubalas hinaan mertua dan iparku    Bab 26 Ibu kandung palsu rendi

    "Mas kamu udah siap belum" teriak ku dari luar kamar"Sebentar lagi sayang" jawab mas rendi"Kamu cepetan ya mas biar kita sarapan bersama" teriak ku lagi"Iya ini udah mau siap yang" jawab rendiTaklama mas rendi keluar dari kamar dan menghampiri kami ke meja makan, kami pun sarapan pagi bersama dan tak terasa kini usia kandungan ku sudah tujuh bulan dan minggu depan kami akan melakukan USG untuk mengetahui jenis kelamin kedua anakku selesai makan aku dan mas rendi berpamitan pada ibu untuk berangkat ke kantor"Bu kami berangkat dulu ya, ibu baik-baik di sini" kata ku pada bu surti"Iya nak kalian hati-hati di jalan ya" jawab ibu"Yaudah kami berangkat ya bu,assalamualaikum" salam reva dan rendi"Waalaikumsalam" jawab ibuKami nemepuh perjalanan selama tiga puluh menit menuju kantor kami memikirkan mobil di parkiran khusus CEOSetelah terparkir aku dan mas rendi menuju ruangan kami saat di ruangan mas rendi berkata pada ku"Owh iya sayang kemarin mas sempat dengar mas bima adu mulut

  • kubalas hinaan mertua dan iparku    Bab 25

    "Sayang jam berapa kata dokternya? Tanya rendi"Dokter janjinya jam sepuluh mas" jawab reva"Yaudah kita siap-siap dulu aja habis itu kita sarapan" kata rendi"Iya mas aku mandi dulu ya" jawab reva dan bangkit dari tempat tidur menuju kamar mandiSelesai reva mandi rendi pun bersiap-siap juga untuk mandi selesai mereka berpakaian lali keluar dari kamar untuk sarapan. Di meja makan sudah ada bu surti yang menunggu mereka"Pagi bu" kata reva dan rendi bergantian"Pagi juga nak, ayo sarapan setelah itu kalian harus pergi ke dokter untuk chek kandungan kamu nak" kata ibu pada reva"Iya bu, Loh kenapa ibu belum siap-siap? Tanya reva"Ibu di rumah saja nak" jawab bu surti"Tidak apa-apa kalau ibu di rumah saja? Tanya reva kembali"Ibu tidak apa-apa nak" jawab bu surti"Baiklah kalau begitu bu, yaudah mari kita makan" ajak revaMereka pun makan degan hening dan tak ada suara yang keluar selain suara gesekan sendok di piring, sehabis makan rendi dam reva berpamitan untuk berangkat ke rumah sa

  • kubalas hinaan mertua dan iparku    Bab 24

    Malam menjelang pagi seperti biasa setiap pagi kami tidak pernah lupa melakukan kegiatan kami yaitu berdoa kepada allah supaya semuanya di beri kemudahan dan kelancaran buat usaha kami "Mas aku diluan ke meja makan ya kamu cepet nyusul aku biar nanti kita tidak telat ke kantor" kata reva pada rendi yang saat ini di dalam kamar mandi "Iya sayang kamu di luan aja makan nanti suruh ibu buatkan bekal aku makan di kantor aja sayang" sahut rendi "Baiklah mas kamu cepatlah bersiap-siap mas" kata reva lagi "Iya sayang lima menit lagi aku nyusul kamu" kata rendi yang kini sudah ada di ruangan khusus pergantian baju mereka Setelah rendi mengatakan itu reva pun segera menuju meja makan, Kulihat ibu sudah berada di meja makan "Pagi ibu, masak apa hari ini" tanya reva "Pagi juga nak, ibu hari ini masak nasi goreng seafod, kamu tidak ada pandangan kan nak" tanya ibu pada reva "Waahhh enak sekali, aman bu reva tidak ada pantangan" jawab reva "Nak ibu mau mengingatkan jagan sampai lupa besok

  • kubalas hinaan mertua dan iparku    Bab 23 Pertemuan laila dan istri kedua yoga

    Hari minggu pagi seperti perkataan rendi semalam bahwa laila di suruh untuk datang ke rumah rendi"Kamu mau ke mana lai? Tanya ibu"Laila mau kerumah mas rendi bu semalam kan mas rendi berpesan padaku katanya mau ada yang di bahas" jawab laial"Membahas soal apa? Tanya bu marni"Laila juga tidak tau bu kalau laila tau mana mungkin laila ke rumah mas rendi lagi bu" jawab laila"Isss kamu ini yaudah kamu jagan lupa minta duit rendi lagi ya" pesan ibu marni"Apaan sih bu duit mulu yang ibu pikirin, kemarin kan mbak reva udah kasih bu dua puluh juta loh bu" jawan laila kesal"Duit itu udah habis" kata ibu begitu saja"Emang ibu kemanain uang yang di berikan mbak reva bu? Tanya laila"Udah ibu buat beli perhiasan soalnya kemarin ibu Lihat ada model baru" jawab ibu degan enteng"Pokoknya kamu harus bawa uang nanti ya" kata ibu lagi"Laila tidak bisa janji bu, kata laial"Pokonya kam....Tin...tinggal...Belum sempat ibu berbicara mobil bima sudah sampai di halaman rumah ibu"Laila berangkat

  • kubalas hinaan mertua dan iparku    Bab 22 Kedatang ibu marni kerumah reva

    Hari ini adalah hari sabtu dimana para pekerja sedang libur begitu juga degan perusahaan milik reva, seminggu ini perusahaan reva berjalan degan lancar dan untuk teman bima hari itu dia di terima sebagai staf biasa, awalnya dia menolak menjadi staf biasa tetapi reva berkata padanya maj tidak maunya rian bagi reva tidak bermasalah masih untuk reva mau menerimanya walaupun degan status nya di di penat karena korupsi uang perusahaan.Do pagi hari yang cerah dimana aku dan mas rendi sedang bersantai di dalam kamar, semenjak hamil aku lebih betah di dalam kamar saja dan hari ini juga bude nisa dan paman anto akan pulang ke kampung karena pak de anto mendapat kabar bahwa sawah milik reva yang ada di dekat sekarang jalan akan di beli oleh pemerintah untuk proyek pembangunan jalan tol"Reva... rev sini turun nak bude mu sama pakde mu mau pulang" teriak tante alma dari luar kamar"Iya tante sebentar lagi reva dan mas rendi keluar" kata revaTaklama reva dan rendi pun keluar dari kamar menuju

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status