Aku mempunyai suami yang pelit, mertua dan ipar yang julid. Setiap bulannya aku di beri uang belanja hanya satu juta, yang mereka ketahui itu cukup untuk semua kebutuhan rumah termasuk uang air,lampu dan wifi Mereka tidak tahu bahwa sebagian akulah yang menabahi kekurangan itu semua. Nama ku Reva, aku menikahi laki-laki kota yg bekerja di perusahaan dan jabatan sebagai meneger, dulu dia orangnya sangat baik akan tetapi setelah enam bulan menikah dan tinggal di rumah orang tuanya barulah aku melihat bagaimana iya di depan ibunya yang setiap kali ibu dan adik nya menghinaku dia selalu saja diam dan tidak membelaku sedikitpun, tapi di balik itu semua ada yang tidak ku ketahui yang sebenarnya dia slalu membelaku di belakangku. Tetapi semua yang kulakuan dan pengorbananku sedikitpun tidak di hargai oleh ibu mertuaku Aku selalu saja di hina miskin dan anak yatim piatu. Aku reva anak dari bapak Ibrahim dan ibu yasmin yang memiliki kebun sawit bergetar hektare dan sawah yang lumayan luas, reva lulusan dari luar negri S2 manajemen perkantoran, dulu reva hidup bahagia bersama ibu dan ayahnya tetapi setelah lulus kuliah dan selesai wisuda reva kembali ke kampungnya pada saat sampai di depan rumah reva menerima kenyataan pahit bawah kedua orang tua nya meninggal dunia setelah pemakaman kedua orang tuanya seminggu berlalu dia memutuskan akan membangun usaha butik di kota setelah bertahun" dia berhasil membuka cabang butik di setiap kota dan berhasil membuka 10 cabang dan di butik jakartalah reva bertemu dengan rendi dan rendi mengetahui reva bekerja di butik itu, sebenarnya reva menutupi bahwa iya ada pemilik butik tersebut iya akan memberi tahu rendi setelah merek menikah nanti dia tidak mau rendi mencintainya di karenakan iya kaya. Apakah rumah tangga reva dan rendi akan hidup bahagia dan baik-baik saja? Ikuti terus ceritanya
Lihat lebih banyakBug..bug... "Reva! bagun kamu! cepat! Ini sudah jam berapa? jadi menantu itu jangan malas!"
suara teriakan dan gedoran di pintu membuat aku terkejut setengah mati. "Astagfirullah", kuelus dada ku karena aku kaget dengan teriakan Ibu mertuaku. Kulihat jam 4:47 pagi, lalu aku membangunkan mas Rendi untuk shalat. "Mas bangun mas yuk sholat subuh mas ini udah waktunya shalat", kata ku pada Mas Rendi "Duh apaan sih dik! aku masih ngantuk! kalau mau shalat, shalat sendiri saja!", jawab suami ku Mas Rendi Deg... Aku terkejut dengan jawaban ketus Mas Rendi, Padahal dulu Mas Rendi yang selalu menginggatkanku agar aku tidak meninggalkan shalatku. Akhirnya akupun shalat sendiri. Setelah itu aku keluar kamar kulihat tidak ada lagi mertuaku. ternyata setelah membagunkan aku dia tidurkembali, Aku bergegas untuk bersih-bersih rumah, kurapaikn semua rumah dan pekarangan rumah setelah bersih aku bergegas ke dapur untuk memasak sarapan pagi kami semua yang ada di rumah ini. Kubuka kulkas. ku lihat di dalam hanya ada sosis dan bakso, kukeluarkan semua nya rencana aku akan membuat nasi goreng sosis dan bakso, kuiris iris semua bahan yang akan kucampur ke nasi goreng, setelah selesai ku tata rapi di meja makan setelah itu aku pergi ke kamar untuk membangunkan Mas Rendi Kulihat Mas rmRendi masih tertidur nyenyak, "Mas bangun ini udah jam 6 pagi apa kau tidak akan pergi kekantor hari ini? Setelah kukatan itu mas rendi pun bangun dari tempat tidur di ambilnya handuknya lalu masuk ke kamar mandi Kulangkahakan kaki ku ke meja makan untuk menata piring yang akan kami pakai makan, Kulihat mas rendi keluar dari kamar sudah rapi dengan setelan kantornya, "Mas yuk makan setelah itu baru kamu berangkat ke kantor" kata ku pada Mas Rendi " Ya " jawab singkat Mas Rendi, kuisi piring Mas Rendi dengan nasi goreng masakanku saat kami makan Kulihat ibu dan mbak lalai keluar dari kamar, yap kalian tau mereka baru bangun lalu duduk di kursi meja makan tampa cuci muka dan gosok gigi "Ihh jorok banget" (kata ku dalam hati). Kami makan dengan hening yang terdengar hanya suara dentingan sendok ke piring. Kuberanikan untuk berbicara pada Mas Rendi "Mas aku minta uang belanja ya mas" kataku "Ck, uang belanja! aku kan udah kasih uang belanja pada mu apa itu masih tidak cukup? kamu itu hemat sedikit napa sih dik kamu itu jagan boros boros jadi orang!" Jawab ketus Mas Rendi " Ehh Reva yang dibilang anakku itu benar kamu itu jagan boros!" Jawab sinis mertuaku. "Woiii ipar miskin kamu itu jagan morotin abangku!, jawab ketus iparku Yaa dia mertua ku yang bernama mirna dan iparku lalai, dari awal aku menikah dengan mas rendi mereka tidak suka denganku. "Tapi mas, mas hanya memberikan aku uang 1 juta itu tidak cukup untuk kebutuhan kita ber lima di rumah ini, asal mas tau kebutuhan rumah ini banyak, aku juga harus membayar air,lampu dan wifi itu saja udah habis tujuh ratus ribu mas sisa nya aku belikan beras dan sama sekali aku tidak ada menalap uang itu", jawab ku pada Mas Rendi "Alahhh alasan saja kamu udah deh lebih baik kamu ngaku aja benarkan sebagian uang itu kamu foya foyakan? tanya iparku laila Sebenarnya mbak laila ini sudah menikah dia mempunyai anak satu, sementara suaminya bekerja di laut sebagai pelaut yauita mas yoga, mas yoga pulang sekali tiga bulan, entah kenapa mbak laila tidak mau pisah rumah degan ibu. "Ya allah. aku ngak ada memakai uang itu untuk foya foya mbak semua uang yang di berikan mas rendi udah habis untuk kebutuhan kita mbak tapi seharusnya mbak juga harus ikut serta membantu kebutuhan di rumah ini mbak" kata ku pada laila Ya, mbak laila sama sekali tidak pernah membantu kebutuhan rumah ini padahal gaji Mas Yoga sangat besar dan setiap bulan Mas Yoga memberikan uang sebesar sepuluh juta tetapi semua uang itu di belanjakan untuk membeli perhiasan. "Sudah-sudah kalian jagan ribut lagi pusing kepala ku denger kalian ribut!, aku mau berangkat ke kantor dulu!" Sentak Mas Rendi "Yaudah Mas kamu hati-hati ya di jalan" kata ku pada Mas Rendi "Ya" jawab singkat Mas Rendi, Saat aku ingin menyalam tangan Mas Rendi, dia sama sekali tidak membalas salam ku dia pergi begitu saja, saat Mas Rendi menuju pintu depan Kulihat mertuaku mengekori Mas Rendi dari belakang sementara mbak laila masuk kembali kedalam kamarnya. Sayup-sayup ku dengar ibu memanggil mas rendi, "Rendi..! panggil ibu mertuaku kepada anaknya. "Iya bu ada apa?" tanya mas rendi "Ibu mau bilang kepadamu gajian bulan depan jagan lupa berikan pada Ibu, dan untuk Reva kamu tetap memberikan kepadanya seperti biasa jagan lebih ingat itu! Kata Ibu pada Mas Rendi, Aku mendengar itu semua di balik dinding aku ingin dengar jawaban mas rendi pada ibu "Tapi bu..." "Tidak ada tapi tapian ingat rendi kamu adalah anakku anak laki-lakiku mau sampai kapan pun Ibu ini tanggung jawabmu Surgamu juga ada pada kaki ibumu bukan pada istri mu ingat itu!" Potong ibu mertuaku "Iya..iya bu semua gaji Rendi akan Rendi kasih ke ibu", jawab mas rendi Cepat-cepatKu cuci semua piring kotor bekas kami makan tadi habis itu kubersihkan meja makan lalu aku berlari ke kamar, ku tutup pintu kamar "Ya Allah mass tega kamu sama ku seperti itu mas", ku ucapkan dalam hati "Tok...tok...tok.. Reva! keluar kamu! Teriak Ibu mertuaku Ceklek, "Ya bu ada apa? Jawabku cuek "Ada apa...ada apa ngapain kamu di dalam kamar cepat keluar jagan bermalasmalasan aja kerjaanmu, sana pergi kebelakang cuci semua baju! " Baik bu", jawabku Kulangkahkan kaki ku kebelakang, Ku lihat baju kotor sudah menumpuk. "Huufftt rasanya cape banget di giniin terus sama mereka, ahh ya sudahlah ku kerjakan saja dari pada aku kena amukan ibu", kataku dalam hati Kurendam semua pakaian yang ada di situ, untuk pakaian yg putih aku pisahkan takut terkena noda dari baju-baju yang lain semuanya aku cuci menggunakan tangan Sebenarnya di rumah ada mesin cuci tetapi Ibu dan mbak laila tidak mengizinkan untuk aku gunakan kata mereka, mereka tidak mau baju-baju mahalnya cepat rusak karna mesin cuci padahal mesin cuci itu ada tombol yang di gunakan supaya baju tidak cepat rusak, huuftt bilang aja ngak mau rugi, kataku dalam hati. Setelah selesai mencuci, kujemur semua pakaian yg telah kucuci dan ku bersihkan setelah selesai menjemur pakaian, aku segera masuk ke rumah ku lihat rumah sudah sepi, "Kemana Ibu dan mbak laila ya" kata ku saat aku sudah di dalam rumah " Hmmm pasti Ibu pergi arisan dan mbak laila juga pergi jalan-jalan bersama teman-temannya", kataku dalam hati "Assalamualaikum..." Kata Ibu saat masuk ke dalam rumah bu RT dan kepada temen-temen arisannya yang lain "waalaikumsalam..." Ucap serempak teman-teman arisan ibu. "Eehhh jeng Marni sudah datang, mari masuk jeng" sambut jeng sisi, "Wuiiihhh sepertinya ada yang baru nih", kata jeng Rina, "Apaa yang baru jeng?, tanya jeng Risa "Itu yang di leher,tangan,sama yang di jari jeng Marni loh jeng" jawab jeng Rina "Duhhh silau banget loh jeng" kata jeng Risa Marni senyum-senyum sendiri lalau jawabnya "Aahhh jeng Risa ini tau aja kalau perhisan ku baru beli", kata Mirna "Ya pasti tau dong jeng kan baru lihat yg model ini", kata jeng Risa "Sudah-sudah nanti aja lagi ngobrolnya yuk kita mulai dulu arisan kita", kata bu Nisa pada ibu RT selaku ketua arisan juga, (sementara di cafe dimana Laila bersama teman-temannya) "Hi guys..." kata Laila kepada teman-teman nya, "Eehhh Laila baru sampai? tanya temen risa amira " Iya nih tadi jalanan macet banget",jawab Laila " Yaudah sini duduk kita kumpul di sini dan mari kita lanjut acara arisan kita", kata Nia temen Laila (Di rumah marni).. "Hikkss...hiikkss mama...." Kudengar anak mbak laila menangis di kamarnya, yaampun mbak laila ini kebiasaan banget ninggalin anaknya sendiri di kamarnya, Aku berlari kekamarnya Devano, ya nama anak mbak laila dan mas yoga yaitu devano. "Cup..cup..cuppp anak gantengnya tante sudah bagun ya" kupeluk Devano lalu kutenangkan dia agar tidak menangis lagi, setelah Devano tenang dan berhenti menangis ku katakan padanya "vano kita madi dulu ya habis itu tante suapi Devano makan ya, kataku padanya " Iya tante vano mandi ajah dulu, tapi vano mandiin tane ya", kata Devano "Oke, lets go kita mandi", jawabku "Lets go nte", jawab gemes devano Selesai devano kumandikan, devano ku gendong ke arah meja makan ku letakan dia di kursi khusus anak-anak agar dia tidak terjatuh, ku ambil nasi goreng yg khusus kumasakkan untuk devano yang tidak pedas, setelah selesai makan ku bawa devano ke kamarku kubaringkan dia di bawah yang beralaskan karpet lembut yang kutaruh di lantai dekat tempat tidurku, Rumah Ibu terbilang cukup besar mempunyai empat kamar walaupun tidak bertingkat tetapi cukup untuk kami tempati, kamarku dan kamar mas randi terbilang lumayan besar makanya aku membeli karpet bulu ini untuk lantai kamar kami, Kuletakan devano kutaruh mainannya sekalian agar iya tidak pergi kemana-mana, kukatan pada devano, "Vano disini dulu ya tante mau mandi dulu, vano jagan kemana-mana ya", kataku pada Devano "Iya nte" jawabnya Ku ambil handukku lalu aku bergegas berjalan ke kamar mandi, aku mandi sekalian luluran, Ya luluran adalah rutinitasku setiap mandi dan tidak pernah aku skip sekalipun, Makanya aku mempunyai kulit halus,lembut dan bercahaya, Selesai mandi kupakai baju ku, baju dinas dan baju yang sangat nyaman ku pakai sehari-hari di rumah yaitu daster kesayanganku, setelah selesai berpakaian aku keluar dari kamar mandi dan kuhampiri Devano yang ada di kamarku, Kulihat dia sedang asyik bermain, Ku hampir Devano yang sedang bermain, dan akhirnya pun aku ikut juga bermain bersama Devano, Kulihat jam sudah jam 11 sudah saatnya Devano untuk tidur siang, "vano kita tidur siang dulu ya" kataku pada devano "Iya nte",jawab devano. Setelah devano tertidur, aku pun beranjak dari tempat tidur sebelum itu aku memberi penyangga di kanan dan kiri nya Devano agar tidak terjatuh pada saat bangun nanti, sehabis itu aku langsung menuju dapur untuk masak makan siang dan malam, setelah selesai masak aku pun menuju kembali ke kamar, Kulihat Devano masih tertidur pulas, kuhampiri devano kurebahkan badanku di atas kasur lalu akupun ikut tertidur di samping Devano, Aku tersentak kaget dikarenakan Alarm ku berbunyi, kuambil hp ku lalu kumatikan Alarm itu ku lihat sudah jam 3 sore, Kulihat Devano juga sudah bangun, "Gantengnya tante sudah bagun ya" kataku pada Devano "Udah nte" jawabnya "Yaudah kita mandi duluya habis mandi kita makan ya sayang" kata ku pada Devano "Iya nte vano mau mandi sama tante ya", jawab Devano, Akupun memandikan Devano Setelah mandi kupakaikan minyak telon agar badanya Devano hangat, "Waahhh sayang tante udah wangi ganteng lagi" kataku sambil ku gelitiki Devano tertawa saat ku gelitiki, setelah selesai kubawa Devano keruang makan ku ambil nasinya lalu kusuapi dia sampai nasi yang ada di piring habis tak bersisa, setelah selesai menyuapi Devano lekas aku pergi untuk mandi karena sebentar lagi Mas Rendi akan pulang dari kantor, Setelah aku selesai mandi ku ajak evano untuk duduk diruang tamu kuhidupkan tv agar kami bisa menonton film kesukaan devano yaitu upin dan ipin. Kudengar suara langka kaki dari luar yang kuduga pasti ibu dan mbak Laila, Saat masuk ke rumah dia melihat Devano sudah bersih dan wangi, Bukannya langsung menghampiri Devano ini malah pergi begitu aja ke dalam kamar "Dasar emak emak yang tak perhatian pada anaknya", Kata ku dalam hati Kulihat wajah Devano cemberut aku tampak kasihan padanya ku peluk dia lalu ku ajak bercanda siapa tau dia ceria lagi, Kudengar suara mobil memasuki pekarangan rumah yg kuduga itu Mas Rendi, akupun pergi keluar bersama Devano kusambut Mas Rendi akan tetapi saat aku ingin menyalam tangan nya dia tidak menyambut tanganku malah yang di sambut itu Devano di gendongnya devano masuk kerumah, "Mas, Devanonya siniin kamu mandi dulu habis itu kita makan sama-sama" kataku pada Mas Rendi, Dia pun menyerahkan Devano kepadaku setelah itu iya pergi masuk kekamar untuk mandi, Aku masuk ke dalam kamar kutaruh Devano di karpet kamrku, setelah itu ku siapkan baju santai Mas Randi setelah itu aku keluar dari kamar, Kulihat Mas Rendi keluar dari kamar dan menghampiri ku di meja makan setelah itu Kulihat juga ibu dan mbak laila menuju meja makan, "Masak apa kamu hari ini!? Kata mertua ku dengan nada tak suka "Ibu bisa lihat sendiri apa yang kumasak untuk makan malam kita ini" jawabku cuek "Apaan ini kenapa hanya ada tempe,telur sama ikan nila dam sambal saja kenapa tidak ada daging Reva! Kata Ibu mertuaku dengan suara meninggi "Kan sudah aku bilang bu, uang belanja tidak cukup untuk membeli daging, tadi pagi aku minta uang belanja pada mas rendi tapi tidak di kasih, ingat ibu juga melarangnya pagi tadi", jawabku pada Ibu "Alahh kamu alasan aja itu bilang aja uangnya kamu belanjakan kebutuhan pribadimu kan?! Kata Ibu "Tidak bu sumpah uang belanja yang di berikan mas rendi tidak cukup bu", jawabku "Sudah-sudah aku udah lapar ini makan aja dulu yang ada", kata Mas Rendi Setelah itu kami pun makan bersama "Hmm enak dan lezat juga masakanya walaupun sederhana",kata Ibu dalam hati.Malam pun tiba rendi dan reva berencana akan mengajak bu marwah dan munaroh untuk makan malam di luar"Ibu dan kamu siapa tadi nama mu? Oh iya munaroh kalian sebaiknya bersiap-siap sebentar lagi kita akan makan malam diluar" kata rendi Mendengar itu betapa bahagianya bu marwah dan munaroh bisa makan enak di restoran"Yaudah kami ke kamar dulu untuk siap-siap" jawab keduanya dan berlalu pergi ke kamar meninggalkan rendi Setelah itu rendi kembali ke kamar untuk menelfon seseorang"Hallo pa bandi ini saya rendi pa" kata rendi"Oh pak rendi, apa ada yang bisa saya bantu pa? Tanya pak bandi"Begini pak nanti stengah jam lagi apa kah bapak bisa datang kerumah saya untuk pasang cctv nanti kunci nya akan saya tinggalkan di bawah pot bangga depan" kata rendi"Oh bisa pak nanti saya dan anak buah saya ke rumah bapak" jawabnya"Baiklah pak bandi nanti kalau sudah siap kabari saya ya" kata rendiSelesai bertelfonan dengan pak bandi rendi dan reva pun bersiap-siap sementara di luar kamar di ruang
"Mas kamu udah siap belum" teriak ku dari luar kamar"Sebentar lagi sayang" jawab mas rendi"Kamu cepetan ya mas biar kita sarapan bersama" teriak ku lagi"Iya ini udah mau siap yang" jawab rendiTaklama mas rendi keluar dari kamar dan menghampiri kami ke meja makan, kami pun sarapan pagi bersama dan tak terasa kini usia kandungan ku sudah tujuh bulan dan minggu depan kami akan melakukan USG untuk mengetahui jenis kelamin kedua anakku selesai makan aku dan mas rendi berpamitan pada ibu untuk berangkat ke kantor"Bu kami berangkat dulu ya, ibu baik-baik di sini" kata ku pada bu surti"Iya nak kalian hati-hati di jalan ya" jawab ibu"Yaudah kami berangkat ya bu,assalamualaikum" salam reva dan rendi"Waalaikumsalam" jawab ibuKami nemepuh perjalanan selama tiga puluh menit menuju kantor kami memikirkan mobil di parkiran khusus CEOSetelah terparkir aku dan mas rendi menuju ruangan kami saat di ruangan mas rendi berkata pada ku"Owh iya sayang kemarin mas sempat dengar mas bima adu mulut
"Sayang jam berapa kata dokternya? Tanya rendi"Dokter janjinya jam sepuluh mas" jawab reva"Yaudah kita siap-siap dulu aja habis itu kita sarapan" kata rendi"Iya mas aku mandi dulu ya" jawab reva dan bangkit dari tempat tidur menuju kamar mandiSelesai reva mandi rendi pun bersiap-siap juga untuk mandi selesai mereka berpakaian lali keluar dari kamar untuk sarapan. Di meja makan sudah ada bu surti yang menunggu mereka"Pagi bu" kata reva dan rendi bergantian"Pagi juga nak, ayo sarapan setelah itu kalian harus pergi ke dokter untuk chek kandungan kamu nak" kata ibu pada reva"Iya bu, Loh kenapa ibu belum siap-siap? Tanya reva"Ibu di rumah saja nak" jawab bu surti"Tidak apa-apa kalau ibu di rumah saja? Tanya reva kembali"Ibu tidak apa-apa nak" jawab bu surti"Baiklah kalau begitu bu, yaudah mari kita makan" ajak revaMereka pun makan degan hening dan tak ada suara yang keluar selain suara gesekan sendok di piring, sehabis makan rendi dam reva berpamitan untuk berangkat ke rumah sa
Malam menjelang pagi seperti biasa setiap pagi kami tidak pernah lupa melakukan kegiatan kami yaitu berdoa kepada allah supaya semuanya di beri kemudahan dan kelancaran buat usaha kami "Mas aku diluan ke meja makan ya kamu cepet nyusul aku biar nanti kita tidak telat ke kantor" kata reva pada rendi yang saat ini di dalam kamar mandi "Iya sayang kamu di luan aja makan nanti suruh ibu buatkan bekal aku makan di kantor aja sayang" sahut rendi "Baiklah mas kamu cepatlah bersiap-siap mas" kata reva lagi "Iya sayang lima menit lagi aku nyusul kamu" kata rendi yang kini sudah ada di ruangan khusus pergantian baju mereka Setelah rendi mengatakan itu reva pun segera menuju meja makan, Kulihat ibu sudah berada di meja makan "Pagi ibu, masak apa hari ini" tanya reva "Pagi juga nak, ibu hari ini masak nasi goreng seafod, kamu tidak ada pandangan kan nak" tanya ibu pada reva "Waahhh enak sekali, aman bu reva tidak ada pantangan" jawab reva "Nak ibu mau mengingatkan jagan sampai lupa besok
Hari minggu pagi seperti perkataan rendi semalam bahwa laila di suruh untuk datang ke rumah rendi"Kamu mau ke mana lai? Tanya ibu"Laila mau kerumah mas rendi bu semalam kan mas rendi berpesan padaku katanya mau ada yang di bahas" jawab laial"Membahas soal apa? Tanya bu marni"Laila juga tidak tau bu kalau laila tau mana mungkin laila ke rumah mas rendi lagi bu" jawab laila"Isss kamu ini yaudah kamu jagan lupa minta duit rendi lagi ya" pesan ibu marni"Apaan sih bu duit mulu yang ibu pikirin, kemarin kan mbak reva udah kasih bu dua puluh juta loh bu" jawan laila kesal"Duit itu udah habis" kata ibu begitu saja"Emang ibu kemanain uang yang di berikan mbak reva bu? Tanya laila"Udah ibu buat beli perhiasan soalnya kemarin ibu Lihat ada model baru" jawab ibu degan enteng"Pokoknya kamu harus bawa uang nanti ya" kata ibu lagi"Laila tidak bisa janji bu, kata laial"Pokonya kam....Tin...tinggal...Belum sempat ibu berbicara mobil bima sudah sampai di halaman rumah ibu"Laila berangkat
Hari ini adalah hari sabtu dimana para pekerja sedang libur begitu juga degan perusahaan milik reva, seminggu ini perusahaan reva berjalan degan lancar dan untuk teman bima hari itu dia di terima sebagai staf biasa, awalnya dia menolak menjadi staf biasa tetapi reva berkata padanya maj tidak maunya rian bagi reva tidak bermasalah masih untuk reva mau menerimanya walaupun degan status nya di di penat karena korupsi uang perusahaan.Do pagi hari yang cerah dimana aku dan mas rendi sedang bersantai di dalam kamar, semenjak hamil aku lebih betah di dalam kamar saja dan hari ini juga bude nisa dan paman anto akan pulang ke kampung karena pak de anto mendapat kabar bahwa sawah milik reva yang ada di dekat sekarang jalan akan di beli oleh pemerintah untuk proyek pembangunan jalan tol"Reva... rev sini turun nak bude mu sama pakde mu mau pulang" teriak tante alma dari luar kamar"Iya tante sebentar lagi reva dan mas rendi keluar" kata revaTaklama reva dan rendi pun keluar dari kamar menuju
Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.
Komen