Share

1

Xue Ling menatap wanita cantik itu dengan takjub. Wanita itu adalah perwujudan seorang dewi. Begitu anggun. Rambutnya tebal dan di tata dengan sangat apik. Pakaiannya menggunakan kain yang berkualitas dan menutupi tubuhnya dengan sempurna. Poninya tertiup angin membuat wajahnya terlihat lebih bersinar. Matanya jernih, senyumnya dapat mencerahkan hari yang suram. Xue Ling menilai, tinggi wanita itu hampir setinggi Tuan Mudanya.

Calon istri kata Tuan Mudanya. Xue Ling mengerjapkan matanya, berusaha menghilangkan rasa terkejut dari wajahnya. Bagaimanapun, ia harus bersikap baik seperti yang diperintahkan Tuan Mudanya.

Xue Ling merendahkan tubuhnya dengan hormat dan memaksanakan senyum di wajahnya.

Xue Yao tersenyum bahagia. “Xiao Ling… ini Nona Mo Fan Wan. Dia adalah ketua dari perkumpulan mantra Negara Shen.”

Mo Fan Wan tersenyum pada Xue Ling. Akhirnya ia dapat bertemu dengan Xue Ling. Gadis yang selalu dibanggakan oleh Xue Yao. Seperti yang digambarkan oleh Xue Yao tentang Xue Ling, gadis itu memang sangat manis dan menggemaskan. Sekali lihat saja, Mo Fan Wan sudah ingin sekali mengelus kepalanya. Tidak heran jika Xue Yao begitu membanggakan gadis itu.

Xue Yao menepuk kepala Xue Ling pelan. “Cepat hidangkan teh.”

Xue Ling mengangguk cepat. Ia bergegas mengangkat makan siangnya dari atas meja, membersihkan meja dan kursi dari debu karena tidak ingin mengotori gaun Nona Mo Fan Wan. Xue Ling hampir seperti berlari menuju dapur.

“Pelan-pelan!” teriak Xue Yao.

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status