Share

Hot Sex

Liam selalu tahu apa yang diinginkannya. Wanita dan kebebasan.

Dia tidak ingat kapan semua itu dimulai. Namun, memorinya dengan jelas merekam masa lalunya yang menyedihkan. Dan semuanya bermula dari wanita.

Liam muda merupakan pria lugu yang bahkan tak pernah terpikir untuk memainkan hati perempuan. Dia begitu setia pada satu wanita dan bertekad untuk menyerahkan seluruh hatinya pada sang pujaan hati. Namun ternyata, kenyataan pahit menghantamnya. Dia dikhianati. Tidak hanya sekali, tetapi berkali-kali hingga sempat membuatnya mempertanyakan nilai dirinya sendiri. Sebegitu tak berhargakah dia?

Dia berhasil bangkit, tentu saja. Meski terseok-seok dan penuh luka, dia berhasil menemukan kembali jati dirinya. Atau bisa dibilang, dia menemukan versi baru dari dirinya.

Liam tahu bahwa dia cerdas. Dia adalah tipe pembelajar cepat. Jadi, dia menggunakan seluruh kemampuan dan tekadnya untuk menapaki karir. Dia memulai dari posisi bawah; menjadi karyawan yang tak dianggap.

Dia tidak menyerah. Perlahan-lahan karirnya mulai naik Dan sepuluh tahun kemudian, dia berhasil mencapai posisinya sekarang ini.

Bagaimana dengan urusan perempuan?

Oh, dia sudah membuang jauh pikiran naifnya mengenai wanita. Dia tidak lagi dapat mempercayai makhluk cantik tersebut, walau keberadaannya tak bisa ditolak olehnya. Ralat. Tubuhnya.

Hasilnya? Sebagaimana yang kalian lihat. Seorang Liam Ortiz dengan karir cemerlangnya yang cuma memanfaatkan wanita untuk memenuhi kebutuhan biologisnya. Ya, ya. Dia memang brengsek. Tapi sungguh, dia menyukai gaya hidupnya yang sekarang. Bebas dan terpuaskan.

Seperti contohnya, saat ini Liam sedang disibukkan dengan kegiatannya memuaskan diri sekaligus menyenangkan wanita di bawahnya.

Amanda namanya. Seorang wanita cantik yang ditemuinya dua tahun lalu. Dia tidak ingat pasti di mana mereka pertama kali bertemu. Yang ada dalam ingatannya adalah impresi yang tercipta usai melihat figur moleknya. Wanita berambut hitam tersebut tampak berbeda dari perempuan-perempuan lain yang pernah ditemuinya. Mungkin, karena gen Asia yang mengalir dalam darahnya, membuat perawakannya lebih kecil. Amanda juga terlihat lebih muda dari usianya sekarang yang hampir menyamai dirinya. Dan Liam lebih suka menyebut perempuan itu sebagai penggoda yang imut dan seksi.

Jangan salah sangka dulu! Yang dia maksud penggoda, sebenarnya, hanya berlaku untuk dirinya. Maksudnya, mereka menjadi penggoda untuk satu sama lain. Memang, dirinya dan Amanda tidak terlibat dalam jalinan eksklusif. Mereka berdua sepakat untuk cuma saling menjadi teman bicara sekaligus merangkap sebagai pasangan sex. Sudah setahun berlalu, dan hubungan itu masih bertahan hingga sekarang. Persis seperti sekarang di mana percintaan panas keduanya, akhirnya, selesai.

Tubuh Liam jatuh ke atas Amanda. Dia menyembunyikan wajahnya di lekukan leher Amanda seiring dengan tubuhnya yang sedang mengembalikan keteraturannya. Dan dia mulai menarik diri saat ketenangan itu sudah diperolehnya.

Thanks, Amanda, for tonight. It was amazing, as usual.” Liam berkata usai menegakkan tubuhnya dari ranjang.

“Kamu nggak ingin berbaring denganku dulu di sini.”

Liam berkata untuk yang terakhir kalinya sebelum beranjak menuju kamar mandi. “Amanda, you know the rules. Kamu tahu harus ke mana untuk keluar dari sini.” Tanpa menunggu jawaban Amanda, dia menggeser pintu kamar mandinya. Dilepasnya pelindung lateksnya, kemudian melemparkan benda itu ke dalam tong sampah.

Dia menutup pintu pemisah itu—yang secara tak langsung memberitahukan sang wanita bahwa tak akan ada percakapan lanjutan. Inilah partner sex versinya. Tidak ada obrolan after sex karena hubungan mereka memang tak membutuhkan bagian tersebut. Selama dia terpuaskan dan memuaskan Amanda, maka selesai.

Ya, ya. Tak usah ingatkan dirinya mengenai keberengsekannya. Dia sudah lama menyadarinya. Namun, dia tak pernah memaksa. Mereka—para wanita—lah yang dengan rela menyerahkan dirinya. Tentunya, dia tak akan melewatkan keberuntungan itu, bukan?

Liam berjalan ke bawah pancuran. Inilah yang paling disukainya. Hot shower after a hot sex.

Dia sengaja berlama-lama berdiri di bawah pancuran. Selain menikmati bagaimana tetesan air hangat itu mengenai tubuh letihnya, dia juga memberikan waktu bagi Amanda untuk meninggalkan kediamannya. Dia tak suka melihat wanita itu masih berada dalam teritorinya ketika urusan mereka telah usai.

Liam menengadahkan wajahnya untuk merasai titik-titik hangat itu menampar wajahnya. Beginilah dirinya sekarang. Suka atau tidak suka, mereka harus menerimanya karena dia tak berniat untuk berubah. Dia akan tetap merayu para perempuan dan membawanya ke atas tempat tidur untuk memuaskan kebutuhannya.

Sampai kapan?

Dan dia akan menjawabnya secara diplomatis. Tidak ada yang tahu.

Bukan berarti dia tidak bisa merancang masa depannya. Tetapi, dia tak mampu meramalkan apa yang terjadi pada hidupnya kelak. Jadi, dia ingin menikmati kehidupannya sekarang, walaupun itu mungkin dapat berlangsung selamanya.

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status