All Chapters of BERBAGI HATI DENGAN BOSMU: Chapter 11 - Chapter 20
67 Chapters
BAB 11 BOSAN
Ternyata hanya berdiam diri di rumah juga sangat membosankan. Kimmy kembali memperhatikan buket bungan kirimanTristan yang masih ter onggok di sudut kamar dan saat itu juga kebetulan tiba-tiba terdengar suara kling dari pesan masuk di ponselnya. Ponsel tersebut berkedip sejenak dan uncul nama Tristan dengan nama belakang yang sudah Kimmy ganti dengn mozi setan.Meski tidak mau mengakui jika dia penasaran dengan tujuan Tristan mengirim bungan tak berguna sebanyak itu, tapi nyatanya Kimmy memang buru-buru ingin membukanya.[apa tidak boleh aku membayangkan kau berbaring di atas tumpukan bunga tersebut]Sambil mengumpat dalam hati Kimmy benar-benar menyesal sudah membuka pesan manusia terkutuk itu. Entah apa yang sedang ada di otaknya, bisa jadi dia sedang mabuk di antara paha seorang wanita sambil mengetik pesan. Entah mimpi buruk apa lagi sampai Kimmy kembali membuat janji dengan mahluk seperti itu. Kimmy melempar ponselnya ke atas kasur dan sama sekali tidak berniat untuk membalasnya
Read more
BAB 12 BENCI PAMELA
Setelah selesai berpakaian Kimmy segara turun untuk sarapan. Ibunya sudah menunggu di meja makan menyiapkan mangkuk dan minuman hangat."Sudah, Bu. Aku bisa melakukannya sendiri," sepertinya hari ini dirinya sedikit di manja."Tidak apa-apa, ayo cepat kemari," panggil ibunya karena Kimmy masih berhenti di anak tangga."Ibu tidak tahu sampai kapan masih bisa memanjakanmu seperti ini.""Kenapa ibu bicara seperti itu?" Kimmy langsung mendongak ibunya."Tadi Hannif membahas masalah pernikahan dengan ayahmu.""Oh...," Kimmy masih terkejut meskipun semalam mereka sudah membahasnya."Tiba-tiba putri kecil ibu sudah akan di bawa pergi oleh seorang pria." Sebagai anak tunggal Kimmy memang dibesarkan penuh kasih sayang dan jarang lepas dari orang tuanya."Memang apa yang dikatakan bang Hanif pada ayah?""Apa dia belum bicara apa-apa padamu?""Dia bilang nanti malam akan menelpon.""Kalian sudah saling dewasa dan kami sebagai orang tua hanya menyerahkan keputusan pada kalian berdua. Ibu percaya H
Read more
BAB 13 PERJALANAN
Hari sudah sore dan hampir hujan ketika Kimmy bosan menunggu taksi pesananya yang belum juga datang. Dia mulai risi berdiri di trotoar saat tiba-tiba sebuah sedan berkaca gelap berhenti mendadak tepat di depannya. Telinga kimmy sampai ikut ngilu mendengar suara dencitan rem serta ban yang mengesek aspal. Hampir saja Kimmy ingin melepas sepatunya untuk dia lempar  pengendara kurang ajar itu saat tiba-tiba pintunya malah terbuka."Masuklah," lengan Tristan baru saja mendorong handel pintu agar terpampang lebar."Oh, Tuhan! kau hampir membuatku mati terserempet di trotoar!" Kimmy masih terkejut  sambil memegangi dadanya tapi dia tetap buru-buru masuk mengikuti perintah Tristan."Kemana saja kau?" tanya Kimmy begitu baru duduk."Kita akan berangkat sore ini." "Aku belum siap karena kupikir kita tidak jadi.""Cepat berkemas lah aku akan menungumu," santai Tristan yang sudah mulai kembali menjalankan mobilnya."Kau tidak bis
Read more
BAB 14 NIGHT
Ternyata Tristan hanya menyewa satu kamar untuk merek berdua."Aku akan menyewa kamar terpisah setelah oprasi," kata Tristan ketika Kimmy hendak protes."Hanya sekali Tristan bukan semalam!" keras Kimmy yang merasa ini tidak sesuai kesepakatan."Memang apa masalahmu tidur denganku satu atau sepuluh kali? ingat kita juga masih harus terikat perjanjian setelah ini!" tegas Tristan dan sepertinya Kimmy masih belum bisa berkelit, atau memang jangan-jangan dirinya masih akan terus kalah pintar dari Tristan Murai.Dengan langkah agak kesal Kimmy terpaksa mengikuti Tristan sampai ke kamarnya."Apa kau ingin kita pesan sesuatu dulu?" tanya Tristan terdengar sangat pemurah dan baik hati, padah
Read more
BAB 15 BELAJAR
Kimmy masih duduk di kursi ruang tunggu sementara Tristan masih mengkonfirmasi janjinya dengan Dokter yang akan mereka temui hari ini. Kimmy tidak tahu apa yang dibicarakan Tristan dengan resepsionis cantik itu, mereka menggunakan bahasa Belanda. Karena itu selain penasaran sebenarnya Kimmy juga malu ketika kemudian resepsionis tersebut melihat ke arahnya sebentar. Kimmy malu karena dia tahu apa tujuan mereka datang jauh-jauh kemari.Tak lama Tristan kembali menghampirinya, " Kita tunggu sepuluh menit lagi." Tristan ikut duduk di sebelah Kimmy, kemudian meraih telapak tangan gadis itu yang ternyat sangat dingin."Jangan cemas," bisik Tristan sembari pura-pura mengecup pelipis Kimmy sebentar layaknya pasangan harmonis. Atau mungkin itu hanya efek dari percintaan mereka tadi pagi, karena sepertinya Kimmy juga tidak menolak atau pun risi dengan kedekatan mereka lagi."Bagaimana aku tidak cemas. Ini aneh, Tristan." Kimmy ikut meremas jemari Tristan yang masih menggenggamnya."Bukankah ini
Read more
BAB 16 TRISTAN AND PAMELA
"Dari mana saja, kau Trista! Sudah beberapa hari aku mencarimu, ponselmu juga tidak bisa dihubungi."Tristan tidak menyangka jika Pamela sudah menunggunya di apatremen dan langsung menghamburkan semua kekesalannya begitu ia baru sampai. Jujur saja Tristan masih lelah untuk menanggapi kemurkaan wanitanya. Tristan memang sama sekali tidak memberi tahu perihal kepergiannya beberapa hari kemarin pada Pamela. Tristan sengaja karena dia juga tahu jika Pamela tidak menyukai Kimmy. Meskipun biasanya Pamela tidak pernah bermasalah dengan wanita-wanitanya yang lain tapi wanita itu memang memiliki naluri yang lebih tajam terhadap Kimmy."Jangan bilang kau keluar dengan wanita itu lagi!" curiga Pamela karena Tristan masih tak menghiraukan kekesalanya sama sekali."Sudah kubilang jangan cemburu padanya,"enteng Tristan masih berusaha tak terlalu menaggapi."Bahkan kau memberinya nama Princess,"cemooh Pamela. "Jangan pernah mengangkat telponku!"Trista lang
Read more
BAB 17 TRISTAN PERGI
"Untung mereka akan segera pergi," gumam Jacline dari bilik kubikelnya.Kimmy hanya melirik sekilas pada Jacline yang masih sibuk mengetik sambil menghadap layar monitornya. Kimmy tahu jika yang dia maksud pasti Tristan dan Pamela  karena memang tugas Jacline untuk mengurus semua perjalanannya."Apa ada yang perlu kubantu?" sebenarnya Kimmy juga penasaran mau kemana Tristan dan Pamela. Sebab jika melihat kesibukan Jacline sepertinya bukan untuk sekedar makan malam atau perjalanan keluar kota."Coba carikan beberapa referensi hotel di Tuscany, Pamela ingin menginap di hotel.""Tuscany?" ulang Kimmy agak bingung."Browsing saja di internet, karena aku sendiri juga belum pernah kesana," acuh Jacline yang segera kembali sibuk dengan kegiatanya sendiri.Kelihatannya Jacline sedang menyesuaikan jadwal penerbangan dan entah kenapa tiba-tiba Kimmy berpikir apa kira-kira Jacline tidak tahu mengenai perjalanan mereka kemarin."Sesering apa
Read more
BAB 18 PENGHIANATAN
Kimmy sedang duduk di balkon bersandar pada sisi bahu tunanganya ketika Tristan kembali dari toilet dengan lengan panjang kemejanya yang sudah ia gulung sampai ke siku."Aku akan keluar dengan Tristan untuk menemui beberapa rekan," Kata Hanif sambil menyelipkan rambut Kimmy ke belakang telinga."Kau boleh ikut." Kali ini Tristan yang bicara sambil berjalan untuk ikut duduk bergabung dengan mereka.Sebenarnya Kimmy ingin menolak tapi Hanif justru malah mengecup punggung tangannya. "Ikutlah," kata pria itu tanpa curiga sama sekali dengan keisengan Tristan untuk mempermainkannya."Aku akan cemas jika meninggalkanmu sendirian."Kimmy terpaksa mengangguk karena dia tidak mau juga menunjuk
Read more
BAB 19 TRISTAN MENGHILANG
Kimmy sudah mandi dan berganti pakaian ketika akhirnya Hanif pulang. Kimmy juga sudah menyiapkan makan malam untuk mereka berdua."Maaf karena jadi mengabaikanmu seperti ini."Kimmy menggeleng, "Itu bukan dosa besar dan masih bisa di maafkan dengan menemaniku makan malam.""Kau benar-benar bisa membuat makanan?" Hanif langsung menarik Kimmy kedalam pelukannya dengan luar biasa bangga untuk mengoda wanitanya."Bagaimana pekerjaanmu?" tanya Kimmy setelah mereka duduk di meja makan."Kuharap segera beres sebelum aku mengambil cuti untuk pernikahan kita." Bang Hanif meraih tangan Kimmy dari sebrang meja dan menggenggamnya."Apa maslahnya sangat serius?" Kimmy kembali bertanya karena feeling-nya mengatakan jika masalah Hanif memang belum betres."Aku tinggal menunggu persetujuan Tristan, jika dia mau bekerja sama dengan perusahaan rekanan mungkin akan lebih mudah.""Aku hanya bisa mendukungmu, Bang.""Itu sudah cukup." Hanif tersenyum." Aku juga berencana untuk mencari rekanan untuk memulai
Read more
bab 20 DARK
Setelah tambahan cuti tiga hari, akhirnya Kimmy harus balik lagi ke Jakarta dengan penerbangan malam karen pagi dia sudah harus kembali bekerja. Kimmy membawa ponsel Tristan yang sengaja tidak pernah dia aktifkan sejak kemarin karena ia takut ketahuan bang Hanif. Kimmy berencana untuk segera mengembalikannya pada Tristan karena dia yakin Tristan juga tidak tahu jika ponsel tersebut tertinggal di kamarnya.Karena terjebak macet saat perjalanan dari bandara akhirnya Kimmy sudah sangat lelah ketika sampai di rumah, bahkan dia tidak sempat ikut makan malam dan langsung tidur setelah memberi kabar pada bang Hanif jika sudah sampai di rumah.Karena ini baru hari kamis Kimmy masih harus bekerja dua hari lagi. Sebenarnya pagi ini dia masih malas untuk bergerak karena entah kenapa sepertinya Kimmy memang capek. Setelah mandi dan berpakaian ia tidak lupa untuk sekalian membawa ponsel Tristan dan sedikit oleh-oleh untuk Jacline.Sesampainya di kantor ternyata Jacline malah
Read more
PREV
1234567
DMCA.com Protection Status