All Chapters of BERBAGI HATI DENGAN BOSMU: Chapter 31 - Chapter 40
67 Chapters
BAB 31 MASALAH
[jangan lupa minum obatmu tepat pawaktu]Kimmy meninggalkan secarik pesan di atas nakas yang langsung Tristan temukan begitu dirinya bangun.Kimmy sudah berangkat pagi-pagi karena ada beberapa laporan yang harus segera ia selesaikan sebelum rekan kerjanya uring-uringan di akhir bulan. Maklum dia sudah terlalu banyak mengambil libur bulan ini. Atau mungkin dia bisa di pecat bulan depan jika masih saja bekerja dengan kualitas seperti ini. Walaupun sejak awal Kimmy tidak pernah ingin bekerja untuk Tristan tapi bagaimanapun ia tetap harus memiliki tanggung jawab atas pekerjaannya.Sebenarnya ini masih pagi, karena itu dia masih tidak percaya ketika melihat Pamela sudah berada di lobby. Kimmy pikir mungkin ada urusan yang agak mendesak mengani tanggung jawab Tristan yang harus ikut dia sele
Read more
BAB 32 PAMELA
Tristan mendatangi kamar Kimmy di tengah malam ketika ayah dan ibunya tidur. Tristan berjalan hampir tanpa suara karena itu Kimmy juga sempat terkejut ketika tiba-tiba pria itu sudah ikut naik ke atas tempat tidurnya."Tristan kenapa kau ada di sini? " Kimmy buru-buru bangun untuk duduk."Tidurlah lagi aku bersumpah tidak akan mengganggumu dan akan kembali ke kamarku sebelum ayah dan ibumu bangun.""Tidak Tristan. Kembalilah ke kamarmu! " tegas Kimmy coba menatap Tristan dengan tegas meskipun dengan pencahayaan kamarnya yang masih agak gelap."Aku hanya ingin tidur bersamamu, dan aku bersumpah tidak akan menyentuhmu atau minta yang macam-macam."Kimmy beringsut mundur untuk mengambil
Read more
BAB 33 PERGI
"Ibu pikir Tristan menjemputmu?" tanya ibu Kimmy begitu melihat putrinya pulang seorang diri dengan wajah malas."Tidak,Bu. Sepertinya Tristan pulang ke rumahnya sendiri.""Apa maksudmu?" ibu Kimmy langsung kembali bertanya sambil mengangkat gagang spatula dari penggorengan."Ingatannya sudah pulih dan dia mungkin tidak akan kemari lagi." Sedih Kimmy sambil melihat nasi goreng yang belum selesai dibuat ibunya."OH, sayang sekali." ibu Kimmy pun ikut memperhatikan nasi goreng yang baru setengah jadi dia buat. Meski sebenarnya bukan hanya sekedar makanan tersebut yang membuatnya sedih. Bagaimanapun Tristan sudah seperri anak laki-laki baginya.Nampaknya ibu Kimmy juga jadi enggan untuk
Read more
BAB 34 PERPISAHAN
Walaupun Kimmy sudah bertekat untuk melanjutkan hidupnya sendiri tapi nyatanya hanya beberapa hari dia tidak melihat Tristan berkeliaran di rumahnya saja ia sudah rindu seperti ini. Kimmy juga tidak melihat Tristan kembali muncul di kantor, dan yang membuat Kimmy semakin tidak nyaman adalah tatapan rekan-rekan kerjanya. Sejak keributannya dengan Pamela tempo hari, semua orang jadi pada suka berbisik-bisik tiap kali dirinya berlalu di depan mereka. Ada yang menatap jijik, ada pulan yang menyeringai miris tanpa simpati. Kimmy yakin semua orang telah beranggapan kotor tentang dirinya yang telah menggoda Tristan Murai. Bahkan Jacline sama sekali tidak percaya jika tidak ada permainan kotor di antara mereka."Jangan bilang selama ini sebenarnya kau juga tahu kemana Tristan menghilang!" kesal Jacline karena Kimmy yang masih saja berkelit dengan semua tuduhannya sebagai penghianat yang tega menghianati pria sebaik Hanif."Apa kau juga ingin menghakimiku seperti mereka?" kata
Read more
BAB 35 GAGAL LAGI
Kimmy memang sudah berencana untuk mengundurkan diri akhir bulan ini yang artinya tinggal sekitar satu minggu lagi dirinya bekerja. Tapi sampai sekarang Kimmy masih belum berani membahasnya dengan Jacline, karena Kimmy benar-benar tidak tahu bagaimana harus mengucapkan perpisahan dengan rekan kerjanya itu. Kimmy suka Jacline dan mungkin dialah teman terbaik yang pernah ia temukan dalam seumur hidupnya.Sementra itu Jacline hanya tahu jika Kimmy akan menikah satu bulan lagi dan akan ikut pindah bersama suaminya ke Singapura, yang artinya ia akan kehilangan rekan kerja semanis Kimmy yang agak lemot tapi sebenarnya sangat baik hati. Jacline pikir karena Kimmy cantik jadi orang-orang yang pada iri semakin suka menggosipkannya belakangan ini. Padahal kalau dia bayangkan tidak enak juga berada di posisi Kimmy. Setiap hari dia masih harus melihat Tristan Murai yang mengabaikannya tapi semua ora
Read more
BAB 36 MENYERAH
Tristan masih  melumat hangat bibir Kimmy yang ternyata juga tak kalah antusias membalasnya. Entah karena rindu atau justru karena kekesalannya beberapa hari ini yang telah memuncak. Sebab Kimmy juga belum pernah begitu menginginkan Tristan hingga seperti ini. Rasanya masa bodoh dengan yang lainnya masih bisa dia pikirkan anti. Yang pasti sekarang mereka berdua sedang sama-sama menginginkan dan sedang tidak bisa dijeda.Nafas Tristan terasa panas bergemuruh di belakang daun telinga Kimmy ketika bibir hangat pria itu kembali membuat jejak lembab di sisi kulit lehernya, menghisap dan menggigit kecil beberapa kali hingga Kimmy tidak tahan dan mulai menjambak rambut di kepala Tristan yang masih gigih tidak mau berhenti."Tristan, aku menginginkanmu," keluh Kimmy yang sebenarnya juga tidak ingin pria itu berhenti.Tristan yang mulai tidak sabar segera mengangkat tubuh Kimmy dari atas meja dan membawanya pindah ke sofa. Membiarkan Kimmy duduk di atas pangkuannya
Read more
BAB 37 TAK SEMPURNA
Persis seperti yang Kimmy duga, ibunya senang luar biasa ketika melihat Tristan datang mengantarkannya pulang. Ibu Kimmy sempat tidak percaya dan berdiri bengong di tengah pintu. Tristan yang lebih dulu menghampiri ibu Kimmy dan memeluknya sebentar."Kupikir kau tidak ingat kami?""Mana mungkin aku lupa dengan sarapan yang Ibu buat." Bahkan Tristan juga sudah biasa memanggilnya ibu seperi Kimmy."Tristan sibuk, Bu. Karena itu dia baru sempat kemari," bohong Kimmy."Apa kalian sudah makan?""Belum." Mereka berdua kompak menjawab.Ibu Kimmy langsung sibuk menarik Tristan untuk mengikutinya. "Kau mau makan apa nanti Ibu buatkan?""Apa saja yang Ibu buat aku akan makan."Ibu Kimmy kembali tersenyum karena Tristan Murai memang bisa jadi sangat manis jika sedang senang hatinya."Ibu, aku mau mandi dan ganti baju dulu." Kimmy berpamitan untuk naik ke kamarnya, karena bagaimanapun dia risi jika tidak buru-buru mandi.Kimm
Read more
BAB 38 TUSCANY
Ini adalah kali pertama Kimmy mengunjungi salah satu tempat paling cantik yang pernah ia lihat. Tempat yang juga terkenal dengan rumah-rumah penghasil anggur terbaik di dunia. Walau Kimmy bukan penikmat anggur tapi Kimmy suka Tuscany. Kimmy suka jalanan tanahnya yang berkelok menuruni lembah dan perbukitan yang indah bak hamparan surga yang di sajikan di depan mata. Barisan pohon cemara berjajar rapi  di kanan kiri jalan dengan pemandangan perkebunan anggur yang membentang hingga sejauh mata memandang. Tempat yang tenang tanpa kebisingan, benar-benar seperti mimpi untuk dapat di singgahi.Tristan sengaja mengendarai mobil dengan kap terbuka agar Kimmy bisa ikut menikmati keindahan tempat kelahiran kakeknya. Tristan suka Tuscany, meski dulu dia hanya diperbolehkan berkunjung sekali dalam setahun namun semua momen di tempat ini memang tidak akan pernah terlupakan baginya. Ayah Tristan tidak pernah akur dengan sang  kakek, karena itu Tristan hanya di beri waktu terbata
Read more
BAB 39 FLASHBACK
Tristan sudah memperhatikan Kimmy sejak pertama kali gadis itu di bawa masuk ke dalam barnya dengan belahan gaun merah menggoda dan jemari yang tidak pernah lepas dari genggaman erat kekasihnya. Tristan menyukai wanita itu dan harus mendapatkannya. Memang hanya Tristan yang tahu apa alasannya, atau jangan -jangan selama ini dia sendiri juga tidak menyadari keinginannya sendiri. Tristan masih berusian tujuh belas tahun ketika salah seorang teman wanita ayahnya menyusup masuk ke kamarnya. Seorang wanita muda yang kira-kira seumuran Kimmy sekarang, dengan rambut gelap dan kulit eksotik yang indah. Tristan masih setengah tertidur ketika wanita itu tiba-tiba sudah menyentuhnya. Awalnya Tristan hanya terkejut, karena walaupun ia sudah biasa menyaksikan ayahnya mergumul dengan banyak wanita. Tapi Tristan sendiri memang belum pernah disentuh
Read more
BAB 40 VENUS
Akhirnya Tristan membawa Kimmy pulang ke rumah keluarganya, dan Kimmy sepertinya juga menyukai semuanya. Kimmy suka dengan rumah tiga lantai dengan disain klasik tersebut, dari kejauhan saja sudah terlihat cantik seperti castel di atas bukit. Sama seperti kebanyakan bangunan di tempat ini, dinding luarnya terbuat dari batu bata coklat yang tidak di plester dan seperti dibiarkan alami seperti itu tapi nampak elok dengan tanaman rambat yang daunnya juga sedang menguning. Ada pekarangan yang sangat luas karena rumah tersebut memang agak terpisah dengan rumah-rumah penduduk. Walaupun agak  sepi tapi nampak terawat, terlihat dari pagar-pagar tanaman yang di pangkas rapi bahkan bunga-bungan yang menempel di dinding pagar."Tristan, ada berapa orang di rumah ini?" tanya Kimmy masih agak heran karena rumah tersebut nampaknya memang terlalu besar jika hanya di huni satu keluarga.
Read more
PREV
1234567
DMCA.com Protection Status