Disha POV
Akupun hendak turun kebawah setelah selesai bersiap-siap untuk berangkat bersama Bumi ke Rumah Sakit. Kebetulan hari ini dan besok kami memiliki jadwal shift yang sama.
Sesampainya dibawah aku melihat Bumi sedang menungguku dimeja makan sambil memakan kue yang disiapkan bi Darmi, tak lama ia pun melihatku.
"Sudah siap? ayo berangkat," ujarnya.
"Syilla mana?" tanyaku. Terakhir kali aku bermain dengannya ia masih berada di ruang tengah tadi.
"Syilla baru aja tidur, sekarang ada di kamarnya sama bi Darmi,"ucap Bumi.
"Owh padahal aku ingin menciumnya sebelum pergi,Baiklah ayo berangkat,"ucapku.
Bumi pun tersenyum mendengar ucapanku.
"Sejak kapan kalian menjadi sedekat itu?" ucap Bumi sedikit meledek Disha.
"Hmm, tentu saja kami dekat, kau saja yang jarang melihatnya," ucapku sambil mendengus kesal pada lelaki itu.
Bumi POVHari ini aku menyelesaikan dinas pagiku dengan sedikit terlambat. Kulirik jam ditanganku yang saat ini sudah menunjukkan pukul 15.20.Akupun menuju ke ruangan dimana Disha berada setelah menerima balasan pesan darinya bahwa hari ini ia juga sedikit terlambat menyelesaikan dinasnya.Aku berniat untuk mengajaknya pulang bersamaku sore ini. Selesai menjemput wanita itu kamipun berjalan pulang.Akupun memintanya untuk menunggu di bangku taman Rumah Sakit ini sembari aku mengambil mobil di tempat parkir."Sha tunggu di bangku taman itu dulu, nanti aku menyusulmu kesini," ucapku.Namun tak lama aku mendengar wanita itu seperti menggumamkan sesuatu."Bara?" ucap wanita itu dengan sedikit terkejut.Sesaat aku menoleh ke arah wanita itu."Bara? siapa itu?" gumamku.Aku melihat wanita itu seperti sedang me
- Aku merindukan kalian -Rumah Sakit 1996 pukul 19.00Hari ini Lara diminta untuk bertugas di igd karena kurangnya tenaga medis di malam itu dan banyaknya jumlah pasien dikarenakan adanya sebuah kecelakaan antara mobil dan bis di suatu daerah.Ia pun tampak sibuk mengobati beberapa pasien kecelakaan yang berasal dari beberapa penumpang bis tersebut.Tak lama ia melihat sepasang lelaki dan perempuan dalam keadaan tidak sadar dibawa menuju ke ruang operasi Rumah Sakit. Tak terasa air matanyapun jatuh ke pelupuk matanya."Ayah? ibu?" ucap Lara.Ia pun teringat kembali dimana kedua orangtuanya meninggal karena kecelakaan di tahun 1996, iapun tiba-tiba tersentak kaget."Bukankah aku sekarang berada di tahun 1996?" ucap Lara dalam hati.Lara POVSaat aku sedang mengobati beberapa pasien kecelakaan di igd, tiba-tibaAku m
- Satu minggu setelahnya di tahun yang berbeda, Rumah Sakit November 2020 -Disha POVHari ini seperti biasa aku menjalani rutinitasku di Rumah Sakit. Hari ini adalah jadwal dinas pagi pertamaku.Tidak lama seorang perawat datang dengan membawa beberapa list pasien dan menyerahkannya kepadaku."Ini list pasien hari ini dok," ucapnya."Apa ada pasien yang baru masuk lagi semalam?" tanyaku."Ada dok,ini list pasien baru tersebut," jawabnya."Baiklah, sebentar lagi kita visite ke masing-masing ruangan," ucapku."Baik dok,"ucapnya.Akupun segera membuka satu persatu list pasien itu, ketika aku membuka list pasien yang terakhir, aku pun membaca riwayat medis pasien ini sebelumnya.Ketika aku membuka lembaran selanjutnya terlihat data wali dari pasien tersebut, dan disitu tertulis nama yang benar-benar membuatk
Lara POVTak terasa satu Minggu telah berlalu sejak aku dan Bara menunggu kedua orangtuaku di depan ruang operasi malam itu, dan Hari ini aku kembali mengunjungi kedua orangtuaku setelah aku selesai dari dinas siangku.Kedua orangtuaku dirawat di satu ruangan yang sama, karena malam itu saat aku dan Bara selesai melihat rekam medis orangtuaku.Aku ditemani oleh Bara segera mengurus admistrasi dan mengurus kamar untuk mereka.Namun aku meminta petugas dan perawat di ruangan itu untuk merahasiakan tentang siapa yang telah membiayai biaya pengobatan mereka tersebut.Sedangkan mereka hanya sebatas mengetahui jika diriku yang saat ini adalah dokter Disha, salah dokter di Rumah Sakit ini.Akupun melihat kedua orangtuaku sudah mulai sadar dan tampak seorang perawat sedang memberikan obat kepada mereka. Akupun berjalan masuk ke ruangan itu."Bagaimana kondisinya
Disha POVPagi ini aku tiba di Rumah Sakit sedikit lebih awal dari biasanya, akupun berjalan menuju ke lokerku. Setelah kubuka lokerku aku sedikit kecewa karena tidak seperti biasanya saat ini aku tidak menerima balasan surat dari Lara, biasanya ia langsung membalas suratku begitu dia membacanya."Apa Lara baik-baik saja? mengapa ia belum juga membalas surat dariku?"pikirku dalam hati.Akupun teringat dengan perkataan Bara kemarin, dan akupun belum memberitahukannya kepada Bumi mengenai pertemuan ku dengan Bara di masa ini, dan juga Revan yang disebut-sebut oleh Bara kemarin."Hari ini aku harus memberitahukannya," gumamku."Lara kuharap kau baik-baik saja disana," ucapku dalam hati.Lara POVFlashback..Semalam sesampainya di rumahku, akupun meminta bantuan kepada Bara untuk menemaniku mencari lokasi alamat yang diberikan oleh ibuku.
- Kembali ke awal -Lara POVSaat aku tersadar tiba-tiba aku sudah berada di Rumah Sakit di masa yang seharusnya aku berada. Akupun melihat handphone yang masih berada di dalam genggamanku, tak lama ada seorang perawat yang menyapaku."Pagi dokter Lara," sapanya kepadaku."Pagi,"ucapku dengan tersenyum.Tak lama kulihat sosok Lelaki yang selama ini sangat kurindukan sedang berdiri tak jauh dari hadapanku dan menatap wajahku dengan sangat lama, teringat dari sorot matanya yang menyiratkan kerinduan yang sangat dalam. Ia pun memanggil namaku."Lara?" ucapnya diiringi dengan langkahnya yang berlari kecil menuju ke arahku.Ia pun segera memelukku dan mendekapku dengan sangat erat. Ia Terlihat seperti orang yang tidak melihatku dalam waktu yang lama.Akupun membalas pelukannya dan mendekapnya dengan sangat erat, sudah lama sekali aku tidak mer
2 minggu kemudian..- Rumah Sakit 1996 -Diruangan yang sangat tampak sibuk itu terlihat Disha dengan cekatannya mengobati beberapa pasien yang terluka karena kecelakaan lalu lintas di bangsal itu. Dengan cekatan dan hati-hatinya ia mengobati pasien-pasien tersebut.Dari kejauhan disudut ruangan itu tampak seorang Lelaki yang diam-diam memandangnya dengan tatapannya yang lembut dan penuh dengan kerinduan."Disha aku sangat merindukanmu," ucap lelaki itu.Siang itu Disha sedang berjalan di koridor Rumah Sakit, tiba-tiba ia merasakan seseorang menggenggam tangannya dan membawanya menuju ke taman Rumah Sakit."Bara?" ucap Disha."Bagaimana kabarmu? sudah lama sekali aku tidak melihatmu, terakhir kali aku melihatmu saat kau berdiri di samping pria yang.."ucap lelaki itu terputus dan tidak melanjutkan perkataannya."Kau masih mengi
- Pertemuan Terakhir -Lara POVWanita itu masih tampak sibuk dengan segala rutinitasnya di Rumah Sakit. Sejak ia kembali dari 24 tahun yang lalu ia lebih tampak ceria dan sangat bersemangat, tidak tampak sedikitpun gurat kelelahan di wajahnya.Di kejauhan terlihat seseorang sedang termangu memandangnya. Ia tidak bisa berhenti untuk memandangi wanita yang saat ini berada tak jauh darinya.Tak lama wanita itupun mendekat ke arahnya."Berhenti memandangiku seperti itu, kau telah menjadi pusat perhatian orang-orang di sekitarmu," ucap Lara.Bumi pun melihat ke sekeliling. Tampak para petugas dan perawat memandanginya sambil tersenyum kecil ke arahnya. Tak lama ia menarik tangan wanita itu dan mereka berjalan ke arah kantin."Kau masih dapat mengingat semua hal yang terjadi kemarin, apa kau masih mengingat Bara dan Disha juga?" tanya wanita itu.