Disha POV
Pagi ini aku tiba di Rumah Sakit sedikit lebih awal dari biasanya, akupun berjalan menuju ke lokerku. Setelah kubuka lokerku aku sedikit kecewa karena tidak seperti biasanya saat ini aku tidak menerima balasan surat dari Lara, biasanya ia langsung membalas suratku begitu dia membacanya.
"Apa Lara baik-baik saja? mengapa ia belum juga membalas surat dariku?"pikirku dalam hati.
Akupun teringat dengan perkataan Bara kemarin, dan akupun belum memberitahukannya kepada Bumi mengenai pertemuan ku dengan Bara di masa ini, dan juga Revan yang disebut-sebut oleh Bara kemarin.
"Hari ini aku harus memberitahukannya," gumamku.
"Lara kuharap kau baik-baik saja disana," ucapku dalam hati.
Lara POV
Flashback..
Semalam sesampainya di rumahku, akupun meminta bantuan kepada Bara untuk menemaniku mencari lokasi alamat yang diberikan oleh ibuku.
- Kembali ke awal -Lara POVSaat aku tersadar tiba-tiba aku sudah berada di Rumah Sakit di masa yang seharusnya aku berada. Akupun melihat handphone yang masih berada di dalam genggamanku, tak lama ada seorang perawat yang menyapaku."Pagi dokter Lara," sapanya kepadaku."Pagi,"ucapku dengan tersenyum.Tak lama kulihat sosok Lelaki yang selama ini sangat kurindukan sedang berdiri tak jauh dari hadapanku dan menatap wajahku dengan sangat lama, teringat dari sorot matanya yang menyiratkan kerinduan yang sangat dalam. Ia pun memanggil namaku."Lara?" ucapnya diiringi dengan langkahnya yang berlari kecil menuju ke arahku.Ia pun segera memelukku dan mendekapku dengan sangat erat. Ia Terlihat seperti orang yang tidak melihatku dalam waktu yang lama.Akupun membalas pelukannya dan mendekapnya dengan sangat erat, sudah lama sekali aku tidak mer
2 minggu kemudian..- Rumah Sakit 1996 -Diruangan yang sangat tampak sibuk itu terlihat Disha dengan cekatannya mengobati beberapa pasien yang terluka karena kecelakaan lalu lintas di bangsal itu. Dengan cekatan dan hati-hatinya ia mengobati pasien-pasien tersebut.Dari kejauhan disudut ruangan itu tampak seorang Lelaki yang diam-diam memandangnya dengan tatapannya yang lembut dan penuh dengan kerinduan."Disha aku sangat merindukanmu," ucap lelaki itu.Siang itu Disha sedang berjalan di koridor Rumah Sakit, tiba-tiba ia merasakan seseorang menggenggam tangannya dan membawanya menuju ke taman Rumah Sakit."Bara?" ucap Disha."Bagaimana kabarmu? sudah lama sekali aku tidak melihatmu, terakhir kali aku melihatmu saat kau berdiri di samping pria yang.."ucap lelaki itu terputus dan tidak melanjutkan perkataannya."Kau masih mengi
- Pertemuan Terakhir -Lara POVWanita itu masih tampak sibuk dengan segala rutinitasnya di Rumah Sakit. Sejak ia kembali dari 24 tahun yang lalu ia lebih tampak ceria dan sangat bersemangat, tidak tampak sedikitpun gurat kelelahan di wajahnya.Di kejauhan terlihat seseorang sedang termangu memandangnya. Ia tidak bisa berhenti untuk memandangi wanita yang saat ini berada tak jauh darinya.Tak lama wanita itupun mendekat ke arahnya."Berhenti memandangiku seperti itu, kau telah menjadi pusat perhatian orang-orang di sekitarmu," ucap Lara.Bumi pun melihat ke sekeliling. Tampak para petugas dan perawat memandanginya sambil tersenyum kecil ke arahnya. Tak lama ia menarik tangan wanita itu dan mereka berjalan ke arah kantin."Kau masih dapat mengingat semua hal yang terjadi kemarin, apa kau masih mengingat Bara dan Disha juga?" tanya wanita itu.
- Pertemuan Pertama -Perkenalkan aku Alea Restu Airlangga, umurku saat ini 20 tahun, dan aku berstatus sebagai mahasiswa di universitas kebangsaan di kota ini.Saat aku berumur 6 tahun Ibuku pernah bercerita kepadaku jika ia pernah bertemu dengan seseorang yang wajahnya sama persis seperti dirinya, namun perempuan itu hidup di masa 24 tahun kemudian.Akupun sampai saat ini masih belum mempercayai apa yang ibuku katakan. sampai suatu hari akupun mengalami hal yang serupa dan sulit untuk dijelaskan.Alea POVHari ini adalah hari pertamaku di rawat di Rumah Sakit ini. Jam diruang kamar rawat inapku saat ini menunjukkan pukul 08.00 pagi, tak lama muncul seorang dokter dan perawat masuk ke kamarku."Pagi nona Alea."Sapa dokter itu."Pagi dokter, suster."Jawabku.Alea POV"Cantik sekali dokter ini ?" Batinku.Wajahnya mi
- Pertemuan Kedua.. -November 2020"Akhirnya aku sampai disini lagi."ucapku sambil tersenyum.Tak lama akupun teringat kejadian kemarin yang sampai saat ini akupun masih bingung bagaimana hal itu bisa terjadi. Dan akupun teringat dengan laki-laki yang telah menolong ku kemarin."Apa dia mencemaskanku saat ini ?" Ucapku dalam hati.Tak lama tampak ayahku keluar dari kamarnya."Ayah tidak kerja ?" Tanyaku.Terlihat ayahku sangat terkejut saat melihatku."Alea, kok sudah dirumah ? Padahal ayah baru ingin menjemputmu." ucap ayahku.Akupun bertambah bingung dengan apa yang dikatakan oleh ayahku."Menjemputku ?" Ucapku."Iya, menjemputmu di Rumah Sakit." Ucap Ayah lagi."Dimana barang - barangmu ?" Tanya ayahku.Akupun bingung untuk menjawabnya kepada ayahku.Tidak mungki
- Pertemuan ke 3.. -Alea POVBunyi suara klakson mobil di dekatku seketika membuatku tersadar jika sekarang aku telah kembali ke tahun dimana diriku berada.Aku seperti masih bisa merasakan benda itu menancap di punggung kiriku, dan aku merasa seperti pernah mengalami hal seperti itu sebelumnya.Tiba - tiba aku merasakan kepalaku sangat pusing dan pandanganku mulai mengabur, tak lama sayup - sayup kudengar suara ayahku memanggil-manggil namaku, namun tiba -tiba semuanya terlihat semakin gelap dan aku tak tahu apa yang terjadi setelahnya."Ada dimana aku ??" Pikirku dalam hati.Sepertinya tempat ini tidak asing bagiku, ini adalah sekolahku saat aku berumur 10 tahun.Mengapa aku disini ??Tak lama kulihat gadis kecil yang sangat mirip denganku. Setelah kulihat lebih dekat lagi betapa terkejutnya aku setelah aku tahu siapa gadis kecil yang berada tak
- Gema 2000 -Sayup - sayup suara rintik hujan diluar membuat mataku terbuka secara perlahan dan membuatku tersadar adanya sosok wanita yang saat ini sedang menatapku dengan senyuman indahnya.Alea ? apakah ini mimpi atau nyata ? aku masih tidak sanggup untuk membayangkannya, dan sosok itu perlahan semakin nyata dan perlahan mendekatiku dan memandang wajahku dengan sangat dekat.Akupun sontak terbangun dan tersadar jika sosok wanita di hadapanku saat ini adalah sosok yang nyata.Sosok ini pun kembali menatapku dengan wajahnya yang sangat kurindukan dan senyumannya yang tidak akan pernah aku lupakan. Tak lama sosok itu pun berkata kepadaku."Mas, ayo makan ?? aku udah masakin makanan yang enak untukmu." ucapnya dengan wajah yang sangat ceria.Akupun tertawa kecil saat melihat ekspresi ceria dan bahagia dari perempuan yang sangat aku rindukan ini."Aku tunggu diluar y
Alea POVAku dan Gema berjalan bersama meninggalkan area pemakaman ini. Disepanjang perjalanan pulang kami tampak terdiam dan tenggelam dalam pikiran kami masing - masing.Tiba - tiba terpikirkan olehku sesuatu yang sejak tadi terus mengganjal di hati dan pikiranku.Namun sepertinya saat ini bukan saat yang tepat bagiku untuk menanyakan hal ini kepadanya. Sampai sebuah pertanyaan darinya kembali membuatku tersadar."Alea,kamu tidak apa-apa ? Mukamu tampak pucat,wajahmu tampak terlihat lelah, kita pulang saja yah."ucapnya.Akupun tersenyum mengangguk perlahan.Sesampainya dirumah aku berjalan menuju kamarku mencoba berusaha untuk menenangkan hati dan pikiranku untuk sejenak.Namun aku masih memikirkan semua pernyataan yang diucapkan oleh Gema saat di area pemakaman tadi.Aku tidak menyangka jika hubunganku dan Gema akan menjadi serumit ini, dan aku t