All Chapters of BIANGLALA KEHIDUPAN: Chapter 31 - Chapter 40
45 Chapters
SAINGAN SALSA
Salsa menatap layar ponselnya tak percaya. Baru saja seorang sahabatnya yang berada di Jakarta mengirimkan foto Rivan sedang berada di Mall bersama seorang wanita dan anak kecil. "Gue pikir dia bukan Rivan, Sa. Tapi, gue kan hapal mukanya, pas gue liat dari jarak yang nggak terlalu jauh, ternyata beneran Rivan. Tapi, dia nggak liat gue. Kayanya anak yang sama dia, anaknya Rivan. Masalahnya wajahnya mirip banget sama Rivan.""Lu nggak lagi main-main, kan Mis?" "Gila lah, mana mungkin gue main-main. Laki lu nggak ada di rumah kan?" "Sudah lima hari dia nggak di rumah.""Fix , kalau begitu gue yakin yang gue liat tadi itu Rivan.""Ya sudah , aku tutup dulu teleponnya!" Salsa merasa kesal, ia sama sekali tidak menyangka Rivan akan tega berkhianat dan berani menikah dengan wanita lain. Selama ini, tidak ada tanda-tanda bahwa ia memiliki wanita lain.  Tapi, tunggu! Dahi Salsa berkeru
Read more
BERCERAI SAJA
"Bercerai saja kalau memang sudah tidak nyaman, bukankah sejak dulu kita sudah sering bertengkar? Apa yang mau kita pertahankan lagi, kalau memang sudah seperti ini jadinya," tukas Rivan. "Mas! Aku curiga kau memiliki wanita lain di luar sana, akui sajalah!" teriak Salsa geram. Rivan menatap Salsa tajam, "Iya! Aku memang memiliki istri dan anak yang lain. Dan kalau boleh jujur, dia jauh lebih baik darimu. Kartika bukan perempuan matealistis yang hanya mementingkan harta dan uang tanpa peduli bagaimana diriku! Apa pernah kau bertanya aku sudah makan atau belum, perlu air panas untuk mandi atau sekadar menyiapkan secangkir kopi panas?!""Buat apa ada pembantu rumah tangga jika pekerjaan seperti itu harus aku yang mengerjakan,Mas!""Itulah tugasnya istri, bukan hanya melayani di atas ranjang! Suami butuh diperhatikan, diajak bicara. Jangan salahkan aku jika mencari wanita lain yang bisa mengerti dan memperhatikan setiap kebutuhanku."
Read more
MELABRAK KARTIKA
Salsa tidak terima Rivan menceraikannya begitu saja, meskipun secara hukum statusnya masih sah istri Rivan, tapi secara agama ia tidak bisa kembali begitu saja pada Rivan. Ibu mertuanya memang membelanya mati-matian. Tapi tidak dengan ayah mertuanya yang jelas memihak pada Rivan. Hal itu membuat Salsa merasa kesal dan sakit hati. Pagi itu , ia menitipkan Saskia pada ibunya, sementara ia menemui Rivan. Tapi, belum sempat ia masuk ke kompleks perumahan, ia melihat mobil Rivan keluar dari kompleks. Salsa memutuskan untuk mengikuti mobil Rivan. Tidak disangka , rupanya mobil Rivan menuju ke luar kota.  "Ah, rupanya kau mau menemui istri simpananmu! Baik, kita lihat apa yang akan bisa aku lakukan, Mas," gumam Salsa. Salsa memantapkan hati dan mengikuti Rivan, ia menjaga jarak pandang supaya Rivan tidak menyadari bahwa ia sedang diikuti. Betapa panas hati Salsa saat Rivan tiba di sebuah rumah kecil, ia melihat seorang wan
Read more
BICARA BAIK-BAIK
       Rivan menarik tangan Salsa dan langsung mendudukkannya di kursi dengan keras."Kau mau bikin aku malu?!" hardiknya. "Kau yang buat aku jadi seperti ini, Mas!" "Yang menantang minta bercerai siapa? Kau sendiri, bukan aku yang minta!""Tapi , kau yang sudah berselingkuh dengan perempuan murahan ini!""Kartika sekarang adalah istriku yang sah. Aku hanya tinggal mengesahkan pernikahan kami secara hukum," ujar Rivan.       Salsa mencibir kesal, "Jangan harap kau bisa melakukan hal itu,Mas!""Kita sudah bercerai, Salsa. Aku sudah menjatuhkan talak tiga kepadamu, itu artinya tidak akan mudah untuk kita rujuk kembali.""JAHAAT!" teriak Salsa.       Ghazali menatap keponakannya penuh rasa ingin tahu."Kalian sudah bercerai?" tanya Ghazali pada Rivan."Iya , Cang. Saya sudah menjatuhkan talak tiga kepada Salsa kemarin."
Read more
MENANTU DAN CUCU
    Kartika dan Dania panik saat mendapatkan kabar bahwa Rivan dan Salsa mengalami kecelakaan. Mereka segera ke rumah sakit tempat Rivan dirawat."Tenang saja, Kartika ...." Gazali berkata seraya menepuk bahu Kartika yang sudah menangis pilu sambil memeluk Dania.      Saat mereka datang ke rumah sakit, Reni dan Wahyu orangtua Rivan juga baru saja datang. Melihat kedatangan Gazali jelas membuat Wahyu terkejut. "Loh, kok di sini?" tanya Wahyu pada sepupunya itu."Ceritanya panjang, Mas. Oya, ini Kartika dan Dania, anak istri Rivan di Jakarta," Gazali memperkenalkan Kartika dan Dania.       Berbeda dengan Wahyu yang menatap Dania dengan lembut dan hangat, Reni justru menatap Kartika dengan tatapan penuh amarah."Gara-gara kamu, anak dan menantuku mengalami kecelakaan! Pembawa sial!" seru Reni."MAMA! Dia istri Rivan juga, dan itu cucu kita! Apa ka
Read more
KELUARGA SALSA
   Reni masih bersikap judes dan galak kepada Kartika, namun ia tidak berani membentak Kartika lagi. Tak lama kemudian muncul seorang wanita paruh baya bersama wanita cantik sebaya dengan Rivan.    "Bagaimana kejadiannya, Mbak Reni?" tanya wanita paruh baya itu pada Reni."Mobil Rivan hilang keseimbangan di Tol dan mengalami kecelakaan, Mbak." "Oya ,ini siapa? Mirip sekali dengan Rivan?"       Kartika gugup mendengar pertanyaan wanita itu. Ia hanya menunduk, sementara Reni menatap tajam kepada suaminya."Dia anaknya Rivan juga, Mbak. Tepatnya kakak Saskia dari istri yang lain, itu istri Rivan juga, namanya Kartika. Kami minta maaf, Mbak Yu. Kami juga baru mengetahui hal ini ketika Rivan dan Salsa bercerai," jawab Wahyu dengan tegas.      Wanita setengah baya itu menghela napas panjang, "Wajar jika Rivan berbuat seperti itu, Mas. Saya tau, b
Read more
BUKAN PEMBAWA SIAL
     Aryani menoleh ke pintu, dua orang gadis kecil tampak berdiri namun ragu untuk melangkah ke kamar karena melihat kehadiran Kartika dan Dania."Saskia, Yunita, ayo sini!" panggil Aryani pada kedua gadis kecil itu.       Mendengar nama Saskia, Kartika tau bahwa salah satu dari kedua gadis itu adalah anak RIvan dan Salsa."Yang berambut panjang dan sedikit lebih tinggi itu adalah Yunita anakku, TIka. Hmm ... boleh aku panggil Tika?" "Boleh, Mbak ....""Ya, itu Yunita anakku, dan yang satunya Saskia anaknya Salsa. Saskia, Yunita ini Dania, dia adalah sepupu kalian. Jadi, kalian harus akur, ya?""Iya, Ma. Oya , ini tante siapa?" tanya Yunita."Ini Tante Kartika, mamanya Dania."      Yunita langsung tersenyum ramah pada Kartika lalu mendekat dan mencium punggung tangan Kartika."Tante, saya Yunita," ujar Yunita dengan ramah. Tampak bahwa sikap
Read more
CERITA TENTANG SALSA
      Bu Widya pulang ke rumah pukul tiga pagi, ia terkejut saat melihat Kartika baru saja keluar dari kamar mandi."Kamu tidak tidur, Nak?" tanyanya. Kartika tersenyum, "Saya mau tahajud, Bu," jawabnya."Ya Allah, Nak ... Kamu ternyata memang anak baik," ujar Widya sambil memeluk Kartika. "Kita solat bersama, ya, tunggu ibu sebentar," ujarnya lagi lalu Widya pun bergegas mengambil air wudhu dan mereka pun melaksanakan solat sepertiga malam bersama.      Setelah selesai solat, Widya mengajak Kartika duduk bersamanya di ruang keluarga. "Aryani sudah bercerita kepada Ibu, Nak. Kartika, ibu mohon jangan pernah mengatakan bahwa dirimu ini pembawa sial. Tidak ada hal yang seperti itu, Nak." "Ibu belum tau siapa saya yang sebenarnya, jika ibu tau mungkin ibu akan mengusir saya dari rumah ini saat ini juga," kata Kartika.     Widya menghela napas panjang, "
Read more
RIVAN SADAR
     Saat pemakaman berlangsung, Aryani dan Kartika tidak hadir , barulah ketika Widya mengirimkan pesan bahwa Reni dalam perjalanan untuk menjemput Saskia, Aryani bergegas membawa Kartika pergi ke rumah sakit untuk menjenguk Rivan.       Hal itu sengaja dilakukan supaya Reni dan Kartika tidak bertemu. Widya merasa tidak tega jika Reni terus menerus mengatakan bahwa Kartika pembawa sial.        Ternyata Gazali yang mengurus kepindahan rumah sakit Rivan dan tentu Kartika pun tidak kesulitan untuk melihat kondisi suaminya itu. Dania yang melihat kondisi Rivan yang dipasang beberapa alat bantu langsung menangis sedih. "Menurut dokter kondisinya kini belum stabil, Rivan sempat sadar sebentar, tapi kembali seperti ini," kata Gazali.      Dania perlahan mendekati Rivan dan memegang tangan ayahnya itu. Kemudian gadis kecil itu mengecup dahi Rivan.&nbs
Read more
DIA ISTRIKU JUGA
     Kartika menunduk mendengar perkataan Widya."Kenapa,sayang?" Sontak, Kartika mengangkat wajahnya. Seumur hidup belum pernah ia dipanggil sayang oleh ibunya, Sulastri. Bahkan mertuanya pun mati-matian membencinya. Tetapi, wanita di hadapannya ini begitu lembut dan penuh kasih sayang. Air mata tak terbendung lagi jatuh membasahi pipinya yang putih mulus itu."Loh ,kenapa kok malah nangis? Ibu salah bicara?"  tanya Widya kebingungan.       Kartika menggelengkan kepalanya perlahan , "Bu, seumur hidup belum pernah saya dipanggil sayang oleh ibu kandung saya. Tapi, ibu barusan memanggil saya sayang? Saya nggak salah dengar, kan?" "Ya Allah, Tika ...." Widya pun langsung membawa Kartika ke dalam pelukannya. Ia merasa iba dan terharu mendengar pengakuan Kartika. Bahkan mendengar kisah hidupnya pun ia merasa sangat terharu.        &nb
Read more
PREV
12345
DMCA.com Protection Status