All Chapters of BIANGLALA KEHIDUPAN: Chapter 11 - Chapter 20
45 Chapters
PERTEMUAN PERTAMA DENGAN IBU
    Siang itu Sundari mengajak Kartika untuk membuat pas foto. Kartika hanya bisa menurut meskipun  merasa cemas dan was-was. Ia takut apabila harus bertemu dengan kawan-kawannya. Apalagi jika mereka memakinya seperti yang dilakukan oleh Rengganis kemarin.         Setelah selesai foto, Sundari mengajak Kartika membeli beberapa potong pakaian dan juga sepatu di Matahari Department store yang memang ada di daerah Cicadas. "Ini buat siapa, Bu?" tanya Kartika. "Buatmu...""Tapi..." "Sudah, bawa saja, tidak usah berkata apapun. Ingat perjanjian kita, di luar kau adalah anak angkatku. Jadi, aku boleh membelikan apa saja untuk anakku.".    Kartika tidak berkata apa-apa lagi. Ia hanya menuruti kemana Sundari mengajaknya. "Kamu suka makan bakso?" tanya Sundari. "Suka, bu." "Ya sudah, nanti kita makan bakso rudal di Padasuka saja.
Read more
AMINAH YANG GELISAH
    Malam itu Aminah masih belum bisa lelap karena teringat Kartika. Sejak mengetahui kejadian yang menimpa Kartika, ia tidak mau bicara banyak pada Sulastri. Sebenarnya, ingin ia memecat saja Sulastri. Tapi, ia ingat pada Agung. Jika Sulastri tidak bekerja dengannya, bagaimana Agung bisa sekolah. Aminah masih punya hati untuk tidak memutus rezeki orang. Hanya saja, ia memang masih tidak habis pikir. Bagaimana mungkin seorang Ibu tega menjual anaknya sendiri untuk dijadikan wanita penghibur.     Gelisah memikirkan Kartika, Aminah pun keluar dari kamarnya. Ia mendapati Denny sang anak sedang duduk di ruang tengah sambil melamun. "Ada apa, Den?" tanya Aminah. Denny menoleh dan tersenyum pada sang Ibu. "Tumben Ibu belum tidur, biasanya jam sembilan Ibu sudah tidur," kata Denny tak mengindahkan pertanyaan Aminah.     Aminah melangkah dan duduk di samping Denny. Kemudian ia pun mengembuskan napasnya dengan bera
Read more
KEKEJAMAN SANIA
 Dengan seringai licik di wajahnya, Sania pun membawa Kartika pergi. Sania langsung membawa Kartika menuju ke rumahnya yang mewah dan besar. Kartika langsung dibawa ke kamar utama yang terletak di lantai atas. Selama tinggal di rumah Sania, Kartika tau betul bahwa kamar utama di lantai atas itu adalah kamar istimewa. Bahkan Sania pun tidur di kamar utama di lantai satu yang tidak terlalu besar.    Kamar itu cukup besar dengan ranjang berukuran big size, kamar mandi di dalam dan juga televisi. "Kau tidak boleh keluar, nanti Teti akan mendandani dirimu.Jika kau lapar di dalam kulkas kecil itu ada buah-buahan dan juga ada panci elektrik untuk memasak air dan mie instan dalam cup," kata Sania. Dan, saat Kartika masuk ke dalam, terdengar pintu terkunci dari luar.   Entah mengapa perasaan Kartika tiba-tiba tidak enak. Namun, ia tetap berusaha untuk berpikiran positif. Untuk mengusir kegelisahan, ia pun menghidupkan televisi dan menya
Read more
ANAK EMAS
    Saat Kartika pulang Sundari sudah menunggu dengan cemas. Ia pun langsung menyambut kedatangan Kartika. "Kau tidak apa-apa kan?"tanyanya." Tidak, Bu. Aku hanya lelah."     Sundari menatap Kartika dan seketika ia pun tau bahwa ada sesuatu yang terjadi. "Katakan pada Ibu," kata Sundari.     Kartika pun mulai terisak dan perlahan ia menceritakan semua yang telah terjadi kepadanya.     Sundari tentu saja merasa kaget bukan main saat mendengar cerita Kartika. "Sania memang kelewatan, Ibu akan menegurnya.""Tidak perlu, bu. Aku takut jika nanti Mami Sania bertambah marah dan menghukum aku lagi, Bu."    Sundari menghela napas panjang, apa yang dikatakan oleh Kartika benar. Jika ia menegur Sania, bisa-bisa Kartika kembali di perlakuan tidak baik. "Ya sudahlah kalau begitu kau kembali ke kamarmu dan beristirahat, ya." "Iya, B
Read more
KEHAMILAN KARTIKA
Sudah beberapa minggu berlalu sejak kejadian yang tidak menyenangan di rumah Sania. Kartika pun sudah mulai kembali terbiasa dengan pekerjaannya.Ia mulai dekat dengan gadis lain yang senasib dengannya. Terkadang ia pun tidur di kamar Sundari.Dan, pagi itu Kartika merasa perutnya begitu mual dan ia pun merasa sangat pusing. Saat ia baru saja keluar dari kamar ia mencium bau parfum milik Sundari dan tanpa dapat ditahan ia langsung berlari ke kamar mandi. Hoeek...hoeek      "Kartika kamu sakit? Masuk angin ya?" kata Sundari dengan cemas. "Nggak tau, Bu. Tapi, dari kemarin kepala rasanya sakit sekali, Bu. Akhir-akhir ini juga rasanya kok lemes gitu, Bu."     Sebagai seorang wanita dewasa yang  berpengalaman, terlebih pekerjaannya mengurus gadis penjaja cinta Sundari pun merasa ada yang sudah terjadi pada diri Kartika. "Kartika, apakah kau sudah datang bulan?" tanya Sundari hati-hati.&n
Read more
CINTA PERTAMA
    Sejak hari itu, Rivan menjadi tamu special untuk Kartika. Dia tidak pernah mau ditemani gadis lain selain Kartika. Sekalipun gadis yang di sodorkan oleh Sundari cantik- cantik, tapi yang ia cari adalah Kartika.     Sementara itu, gadis yang lain banyak yang menjauh dari Kartika, sehingga jika ia berada di show room dia akan duduk menyendiri. Tak jarang jika ada tamu yang memilih dari luar Kartika akan bersembunyi. Hal itu ia lakukan supaya kawan-kawannya yang lain bisa rata dan adil kebagian tamu.     Tapi, sekali Kartika sudah berusaha bersikap baik, tetap saja banyak yang merasa iri kepadanya.     Dan, malam ini seperti biasa Kartika berada di show room. Karena malam minggu, rata-rata sudah berada di ruangan bersama tamu-tamunya. Hanya tinggal Ayu, Kartika dan seorang gadis yang baru mulai bekerja seminggu di tempat itu. Namanya Angelika, entah siapa nama aslinya. Usianya baru 16 tahun, jika dulu Ka
Read more
YANG PERTAMA
     Rivan dan Kartika benar-benar menikmati malam dengan gembira. Kartika bisa merasakan kehangatan dan kelembutan Rivan yang begitu menghanyutkan. Kartika sadar jika ini mungkin sesuatu yang salah. Tapi,hati kecilnya tidak bisa menolak untuk mengakui bahwa ia jatuh cinta kepada Rivan."Kau sudah pernah pacaran sebelumnya?"tanya Rivan sambil membelai rambut Kartika dengan lembut. Gadis cantik itu menggelengkan kepalanya sambil menatap Rivan dengan sendu."Aku tidak pernah merasakan manisnya masa remaja. Bahkan sekolah saja aku tidak tamat. Aku...""Kau kenapa? Aku banyak waktu malam ini untuk mendengarkan ceritamu. Jadi cerita saja, aku akan menjadi pendengar yang baik.""Kau tidak akan bosan?" tanya Kartika. Rivan menggelengkan kepala lalu mencium dahi Kartika dengan lembut .     Kartika menghela napas panjang dan ia pun mulai menceritakan tentang hidupnya. Mulai dari kematian sang ayah yang membuat ibunya t
Read more
BUKAN MENCARI MUSUH
     Angel hanya menghela napas panjang, sebelumnya ia belum pernah melihat Kartika marah atau berkata dengan nada yang tinggi."Aku tidak pernah mau berada di tempat ini atau menjadi anak emas. Jika kalian pernah melihat aku tidak boleh bekerja oleh Mami Sundari selama hampir satu bulan itu karena aku baru saja menggugurkan kandungan akibat perbuatan Mami Sania yang menyuruh tamu untuk memakai aku bergantian."     Kartika tak kuasa lagi untuk menahan tangis dan perasaannya. Wendah dan Ayu hanya bisa tercengang mendengar pernyataan Kartika tadi. Mereka sama sekali tidak tau akan hal itu. Mereka pikir Kartika memang mendapatkan perlakuan istimewa,tapi ternyata jauh dari apa yang mereka bayangkan.    "Maafkan aku,Tika. Selama ini aku sudah salah sangka kepadamu," ujar Wendah perlahan sambil mengulurkan tangannya pada Kartika. Kartika tersenyum dan menyambut uluran tangan Wendah."Begini kan enak keliatannya," kata A
Read more
HIDUP YANG BARU
Pagi hari Kartika bangun dengan segar. Ia langsung mengambil air wudhu dan segera menunaikan ibadah Solat subuh. Entah sudah berapa lama ia tidak menjalankan ibadah. Dalam sujudnya Kartika mengucap syukur atas segala kebaikan yang sudah Allah berikan kepadanya.    Tak lupa ia mengirimkan doa untuk almarhum ayahnya tercinta. Juga untuk ibu dan adiknya. Mengingat ibunya membuat hati Kartika terasa begitu sakit. Ibu yang sudah mengandung dan melahirkan. Namun,ibunya juga yang sudah menjualnya. Menjerumuskan ke dalam dunia yang sangat kelam dan hitam.      Kartika menangis terisak-isak, ia tidak mengerti mengapa Sulastri begitu membencinya. Meski ia hadir akibat kecelakaan, tapi bukankah ayahnya bertanggung jawab? Setidaknya Sulastri tau siapa ayah Kartika. Sementara dirinya dulu, sempat mengandung tapi tidak tau siapa ayahnya. Saking banyaknya pria yang sudah menidurinya.     Setelah menunaikan ibadah solat subuh dan men
Read more
HANYA PELAMPIASAN
    Tak terasa sudah tiga bulan Kartika bekerja di tempat Rivan. Ia merasa betah, gaji yang diberikan oleh Rivan lebih dari cukup untuk kebutuhannya sehari-hari. Bahkan dia masih bisa menabung karena tidak perlu membayar uang kos sampai beberapa bulan ke depan.      Dan, sore itu Kartika melihat Rivan datang dengan seorang gadis yang cantik sekali. Kartika menelan salivanya. Ia merasa sedikit iri kepada gadis itu.      "Kau punya kasir baru, Mas?" katanya sambil melirik dan memperhatikan penampilan Kartika dari atas sampai bawah.Rivan tersenyum manis, "Kartika,ini calon istri saya, Salsa. Ini Kartika, sayang. Dia ini masih saudara jauh dari papaku. Kedua orangtuanya sudah meninggal dunia. Jadi, aku membantunya untuk bekerja di sini."       Kartika menahan napasnya dan mengangguk hormat pada wanita cantik di samping Rivan. Salsa, wanita itu hanya tersenyu
Read more
PREV
12345
DMCA.com Protection Status