Eric memandangi Inez yang seperti ‘makhluk asing’ baginya kini, dengan tangan terlipat di depan dada. Ada kebingungan melanda hati Eric. Dia yakin, sesuatu telah berhasil membuat isi kepala Inez terguncang, bukan hanya batinnya. Dan Eric merasa, itu semua karena Inez tidak dapat menerima dan memaafkan pada apa yang terjadi di depan Orchid Cafe, waktu itu.“Kenapa kau jadi suka ikut campur? Ini perubahan besar yang ingin kau lakukan?” Eric meletakkan kedua tangannya di atas salah satu meja Delila Restaurant, menampilkan wajah serius, agar Inez berhenti mengungkap hal yang seharusnya tidak perlu menjadi urusan mereka.“Tidak, Eric, tidak. Ini bukan sekedar aku bergosip, ketika diriku ingin. Inilah faktanya.” Kedua bola mata hitam pekat milik Inez terbelalak dengan binar bahagia dan kilatan rasa puas, ah, belum, jika puas, maka kini, pasti Inez sudah merasa sangat tenang. Malah saat ini, masih ada kegelisahan besar yang menghimpi
Baca selengkapnya