All Chapters of Mantan Suamiku Seorang Tentara: Chapter 31 - Chapter 40
154 Chapters
Memulai dari Awal
Raelina berhenti mendorong dan menatapnya dengan ekspresi linglung, tidak bisa berpikir. Otaknya mendadak kosong. Yosua tidak melepaskan tatapannya dari Raelina, dan melanjutkan kalimatnya dengan penuh keseriusan. “Bisakah kita memulai dari awal?” Raelina menatapnya dengan untuk beberapa saat dengan linglung. Dia mengalami ledakan stres pascatrauma pelecehan ayah tirinya, dan sekarang Yosua yang tidak pernah disangkanya akan mengatakan mencintainya, membuatnya bingung. Dia mengusap wajahnya merasa tertekan. “Tinggalkan aku, aku ingin sendirian.” Dia bergumam lemah. Tetapi Yosua tidak bisa meninggalkannya dalam keadaannya yang seperti itu. Dia tidak menekan permintaannya untuk bersamanya dan biarkannya tenang untuk sementara waktu. Dia memiliki banyak waktu hingga tidak perlu terburu-buru mendapatkannya. “Tidak apa-apa, aku bisa m
Read more
Tidak akan Bisa Lepas Darinya
Yosua merasa kehilangan ketika kehangatan tubuh Raelina meninggalkannya. Dia berbaring dengan lengan di belakang kepalanya menatap Raelina menerima telepon dengan ingin tahu. Raelina mengerutkan keningnya melihat nomor tidak dikenal meneleponnya, namun tetap mengangkatnya. “Halo ....”  “Apa ini nomor telepon Raelina?” Suara seorang perempuan terdengar sopan dari seberang telepon. “Benar, ada apa ya?” “Saya menemukan nomor Anda di saku baju pasien kami. Jika Anda keluarga atau kerabat pasien bernama Zeron Astrada, silakan datang ke rumah sakit kami untuk melihat keadaan pasien.” “Apa yang terjadi padanya!” Raut wajah Raelina menegang. Dia ingat Zeron memukuli ayahnya untuk menyelamatkannya, bagaimana bisa dia yang menjadi korban? Tetapi mengingat kondisi
Read more
Tidak Pernah Bercerai
Raelina menghindari tatapan Yosua, dan berkata dengan lemah pada Bibi Surti. “Aku hanya mengunjungi ibu.”“Ah, anak perempuan Amira.” Bibi Surti menatapnya aneh, namun memutuskan untuk tidak mengatakan apa-apa.“Omong-omong, di mana ibuku?” Raelina bertanya karena sedari tadi tidak menemukan keberadaan Amira di rumah sakit.“Bah! Jangan menanyakan dia! Wanita itu sudah tidak waras! Anak sekarat dia malah peduli sama suaminya dan membuat keributan di kantor polisi!” seru wanita paruh baya marah.Dia kemudian menatap pasangan di depannya dengan pandangan menyesal. “Ini sudah larut malam, saya harus kembali untuk mengurus keluargaku.”“Tidak apa-apa bibi. Terima kasih sudah membawa Zeron ke rumah sakit,” ucap Raelina berterima kasih pada bibi Surti.Bibi tetangga melambaikan tangannya lalu berbalik pergi untuk pulang.Raelina merasa canggung berdua dengan Yosua di
Read more
Memiliki Delusi Pada Suami Orang
Seorang pria tinggi tegap tengah berkutat di dapur. Tangan kekarnya yang terlatih memegang senjata hari ini digunakan untuk memegang peralatan dapur. Dia sangat cekatan memasak seperti seorang ahli.Orang pernah mengatakan, pria paling memesona saat bekerja di dapur.Raelina linglung untuk beberapa waktu, ssebelum kemudian berdeham. “Bukankah aku sudah bilang untuk mengantarkanku ke apartemen Stella, mengapa kau membawaku ke sini?"Yosua menoleh dan tersenyum padanya. “Kau sudah bangun, kemarilah. Aku sudah membuat sarapan untukmu.”Yosua menghindari pertanyaan Raelina. Dia mematikan kompor dan keluar dari dapur, lalu merangkul bahunya dan mendorongnya untuk di duduk di meja makan berbentuk bundar dengan dua bangku.Raelina terdiam melihat berbagai macam makan di atas meja makan. Sebagian berupa makanan pedas. Udang, ikan, tahu sambal pedas, dan ayam goreng tepung.
Read more
Kecemburuan
Dia menginginkan suaminya? Bagaimana mungkin Raelina membiarkannya setelah menyebabkannya kehilangan anaknya.Dia akan membuatnya tidak akan pernah mendapatkan apa yang dia inginkan. Dia tahu seberapa besar Leah mencintai Yosua sampai menginginkannya dikirim ke luar negeri dan berharap tidak akan pernah kembali setelah ditelantarkan di negara asing tanpa ada siapa pun dikenalnya.“Su-sua ... Suami!” Mata Leah memelototinya. “Sepertinya kau yang memiliki delusi pada mantan suamimu!”“Apa maksudmu? Kami tidak pernah bercerai,” balas Raelina menatapnya dengan pandangan provokatif.Wajah Leah berubah menjadi ungu dengan kemarahan.Raelina tampak menikmati memprovokasinya. Ini balasan untuk lima tahun yang lalu.
Read more
Godaan di Pagi Hari
 Raelina mencuci celana dalamnya yang dinodai dengan warna merah di wastafel kamar mandi. Handuk membalut tubuhnya yang putih. Dia mendongak menatap sosok pria tinggi yang muncul dari ambang pintu kamar mandi dengan sekantung plastik di tangannya, di cermin.Raut wajahnya tampak tidak puas saat dia mendekati Raelina dan menyerahkan kantung plastik itu padanya. “Apa yang ini?” Raelina melengkungnya bibirnya melihat pembalut wanita dalam kantung plastik itu. Dia tidak bisa menahan senyumnya saat berterima kasih pada Yosua. “Terima kasih, sayang.” Dia menggodanya sambil cekikikan. Tidak bisa membayang seseorang seperti Yosua akan pergi membeli pembalut wanita di supermarket. Tatapan Yosua tampak gelap memandang Raelina dari balik cermin. Kulitnya masih basah dengan tetesan air jatuh dari rambutnya yang basah di kulit putihnya. Tanda-tanda
Read more
Ibu yang tidak Masuk Akal
Amira dengan cepat mengalihkan pandangannya pada sosok wanita cantik yang menghampiri mereka. Melihat betapa cantik dan muda wanita yang mirip dengannya membuat Amira hampir menggila. Mengingatkan akan dirinya yang sudah tua dan suaminya kedapatan berbuat intim dengan perempuan jalang itu!“Pelacur!”Plak!Raelina terhuyung mendapat tamparan keras begitu dia tiba. Rambutnya langsung dijambak kuat oleh Amira.“Semua salahmu!” Dia mengamuk menjambak rambut Raelina.“Apa yang kau lakukan!” Yosua berekspresi gelap melihat Raelina dipukul di depannya. Dia menjauhkan wanita paruh baya itu dan mencobs melepaskan tangannya dari rambut Raelina.Tetapi Amira terlalu kuat untuk ukuran seorang wanita tua. Dia tidak melepaskan jambakan dari Raelina dan tidak henti-hentinya mem
Read more
Autisme
Raelina menghampiri dan bertanya dengan prihatin. “Apa merasa baik-baik saja? Di mana yang sakit?”Zeron mengangguk pelan, lalu menggeleng menjawab Raelina.“Kau sudah mendengar apa yang terjadi di luar, kan? Ibu ingin membawamu keluar dari rumah sakit untuk menebus ayahmu keluar dari penjara.”Remaja itu mengangguk sekali lagi. Raut wajahnya masih tidak memiliki ekspresi mendengar semua omongan ibunya yang menggunakannya untuk menembus ayahnya di penjara.Hati Raelina sakit melihatnya seperti itu. Zeron menjadi autis karena tekanan psikologis. Dia tidak bisa menahan diri dan menyalahkan Amira dalam sebagai penyebab utama. Bagaimana Amira bisa membiarkan Zeron menderita penganiayaan sementara sebenarnya dia bisa melindunginya.Raelina mengangkat tangannya untuk mengelus
Read more
Balas Dendam
Beberapa hari kemudian, seperti yang dia duga, Amira menolak keras untuk memberikan perwalian atas Zeron pada Raelina ataupun melakukan proses hukum perwalian.Meskipun Amira menolak, pengadilan sudah membuat keputusan bahwa dia tidak lagi memenuhi untuk merawat Zeron. Amira sudah tidak bisa menggunakan haknya sebagai ibu Zeron untuk berbuat sesukanya pada anak laki-lakinya.Tetapi Amira bukan orang yang peduli tentang hal itu dan membuat keributan setiap hari di rumah sakit untuk mengambil Zeron demi menebus suaminya yang dipenjara.Raelina yang menggunakan waktu cutinya untuk merawat Zeron tidak bisa menghadapi ibunya lagi dan akhirnya memanggil polisi untuk menangani Amira untuk membuatnya jera.Amira kunci di penjara selama dua 24 jam bersama para wanita penjahat dan mengalami penganiaya dalam penjara akhirnya jera setelah keluar dari penjara. Dia tidak membuat keributan lagi. Dia memfokuskan diri
Read more
Kerinduan
Raelina pulang dari rumah sakit setelah menjenguk Zeron ketika harus sudah gelap. Dia setelah mandi, dia memasak makan malam untuk Stella dan bubur untuk Zeron. Dia akan mengunjungi Zeron setelah berganti pakaian. Dia berencana menginap untuk beberapa hari ke depan untuk merawat Zeron.Dia khawatir Zeron memiliki beban psikologis setelah mendengar ayahnya di penjara maksimal 20 tahun. Biar bagaimanapun Erwin tetap ayah kandungnya dan Amira tidak memedulikannya.Zeron masih remaja dan mudah di pengaruhi emosi kecil. Meskipun sehari-hari wajahnya tanpa ekspresi, dia pasti memiliki beban dalam hatinya.Raelina ingin tinggal di sisinya sebagai keluarganya untuk memberi dukungan moral.Setelah selesai memasak dan makan malam. Raelina menyiapkan termos bubur ketika ponselnya bergetar. Dia melirik melihat nomor Yosua dan menjawab teleponnya.“Raelina ....” Suara Yosua terdengar magnetis dan rendah menggeli
Read more
PREV
123456
...
16
DMCA.com Protection Status