Semua Bab Benaran Mantan?: Bab 11 - Bab 20
51 Bab
Senjata Makan Tuan
 Lo milik gue dan itu keputusan mutlak yang nggak bisa diganggu gugat oleh pengadilan manapun.  Suara riuh dengan keadaan kelas Yang bisa di bilang berantakkan sepertinya sudah cukup mengambarkan kelas XII.IPA Yang sedang menunggu kedatangan guru mata pelajaran pagi ini. Bel sudah berbunyi sejak 10 menit Yang lalu namun belum ada tanda-tanda guru Biologi akan datang.  Diseberang ada Naya Yang sedang melemparkan tatapan sinis kearah Fano Yang di balas dengan kekehan kecil oleh Fano.  "Jadi benaran tu anak ngibarin bendera perang sama Lo Fan?" Tanya Aldi dari kursi belakang Yang sedari tadi memperhatikan mereka berdua.  Riko Yang tadi sibuk dengan game online nya ikut masuk ke dalam obrolan Yang ia yakini tak Ada kesudahan nya itu. Namun karena menjunjung tinggi nama sahabat maka ia tak pernah permasalahkan akhir nya.  "Seperti Yang kal
Baca selengkapnya
Caption I*
Mungkin emang takdir gue yang harus selalu sabar menghadapi sifat nggak peka lo itu. Di atas motor yang sedang melaju dengan kencang, Naya memejamkan matanya sesekali menahan deru napas serta bunyi detak jantung yang sudah tidak pada keadaan normal. Tiba-tiba saja motor yang dikendarai oleh Fano mengerem mendadak hingga membuat tangan Naya refleks melingkar di pinggang Fano menahan diri agar tidak jatuh. "Ngerem itu bilang-bilang dong." Ucap Naya yang langsung menarik tangannya di pinggang Fano. Sejak tadi itu adalah obrolan pertama mereka, mungkin Fano masih marah padanya tentang kejadian di sekolah itu. Fano membuka kaca helm full face nya, "Salahin lampu merahnya lah kenapa datang tiba-tiba kayak hantu." Ketus Fano. Naya mengangkat kepalanya dan melihat lampu merah yang membuat banyak orang terhenti dari perjalanannya. "Sebenarnya untuk apa sih kita nungguin lampu merah Fan?"
Baca selengkapnya
Mengulang?
Jangan seperti itu, jangan kembali menciptakan jarak dan kembali membuat kita berada di zona tidak mengenakan seperti dulu. Lo tahu kan bagaimana rasanya tersiksa dulu? Apa lo ingin mengulangi itu semua?  Tak hanya di sosial media anak sekolah pada heboh dengan caption yang Fano bikin di unggahan foto nya bersama sang mantan Naya Aryani bahkan di sekolah pun sedang heboh saat ini. Bukan, bukan karena unggahan itu melainkan sikap Fano yang berubah drastis kepada Naya. Nampak Naya sedang merasa tak nyaman saat ini karena semua orang sedang membicarakan dirinya dan Fano terang-terangan di depannya. Ditambah lagi ledekkan banyak orang terhadap dirinya yang mengatakan bahwa dirinya tidak tahu diri. "Nggak usah di dengar Nay," ucap seseorang yang langsung membuat Naya menoleh ke sumber suara. Kini ia sedang berada di depan kelasnya menunggu bel masuk berbunyi. Tanpa sedikitpun terpengaruh deng
Baca selengkapnya
Bimbang
Entahlah gue sendiri juga belum bisa untuk mendefinisikan satu rasa yang masih ada di hati gue tentang lo.  Bel pulang sekolah sudah berbunyi setengah jam yang lalu namun Naya masih setia di tempat duduknya tanpa berniat untuk pulang. Ia masih sangat sibuk dengan berbagai macam pikiran nya sendiri. Sudah berkali-kali ia memikirkan dimana letak kesalahannya yang fatal hingga membuat dirinya dan juga Fano menjauh seperti saat ini tapi tak juga ia temui alasannya membuat Naya sangat frustasi. Apa memang sudah saatnya ia menerima bahwa semuanya ini bakalan terjadi cepat ataupun lambat? Tapi ia belum siap untuk semuanya ini hatinya masih sangat lemah untuk sebuah kehilangan secara mendadak seperti ini. "Nggak pulang Nay?" Suara yang berasal dari arah pintu membuat Naya menoleh dan keluar dari zona imajinasi nya sendiri. "Ando."  "Kenapa belum pul
Baca selengkapnya
Surprise
Aku selalu berdoa semoga saja kehilangan kamu tak lagi termasuk dalam kategori kejutan itu. Jam menunjukkan pukul 20.33 menit, namun rumah yang terbilang cukup besar itu masih belum terisi dengan sempurna oleh penghuninya. Naya duduk seorang diri berteman kan tv yang menyala.Biasanya, Tania akan selalu menemani kala kedua orangtuanya pergi, namun entah kenapa rasanya hari ini ia sangat malas untuk di temani. Mungkin saja efek tadi di sekolah masih sangat berasa sampai sekarang.Suara deringan telpon terus saja berbunyi membuat Naya jenggah sendiri. Tania masih saja menelpon meski tidak di respon sama sekali.Naya yakin di seberang sana Tania juga tau kalau Naya mengabaikan panggilan dari nya, namun entah punya kesabaran berapa saat di lahirkan dulu, Tania masih saja sabar menanti respon dari Naya.Ponsel Naya kembali berbunyi setelah beberapa saat diam. Dengan rasa malas Naya mengambil ponsel
Baca selengkapnya
Pertanyaan Tanpa Jawaban
Terimakasih sudah pernah hadir meski kadang selalu membuat ku muak dengan tingkat mu yang perlahan-lahan menjadi candu.Naya dan Fano berada di depan teras sedangkan yang lainnya asik menikmati makanan yang sudah di persiapkan itu."Jadi lo tau darimana gue ulang tahun hari ini juga?" Tanya Fano sambil menikmati kue ulang tahun kecil yang entah darimana Naya dapatkan."Gue beli tadi pas pulang sekolah,"Fano menaikkan alisnya dan kemudian ia teringat saat Naya memasuki toko kue saat dirinya mengikuti Naya."Lo sendiri kenapa hari ini cuma diamkan gue hm? Salah gue apa dan dimana? Kok kalian tega banget sama gue hari ini sih kayak nggak ada hatinya tau nggak. Tega buat gue jadi bual-bualan anak satu sekolahan."Fano terkekeh, "Namanya juga untuk melancarkan rencana Nay, ya harus ada yang gimana gitu kan." "Gaya lo!""Tapi senang kan.""Nggak.""Oh jadi nggak senang nih hm?"
Baca selengkapnya
Egois
Entah kenapa rasa takutku menguasai diri ini hingga menjadi kan nya egois"Gila Lo semua! parah bangat ngerjainnya. jantung gue udah mau copot tau nggak."Tania tertawa mengingat muka Naya semalam yang seperti mayat hidup."Sorry deh, namanya juga surprise Nay. Tapi Lo suka kan?"Dari arah pintu masuk, Riko dan Aldi berlari seperti di kejar setan membuat Naya dan Tania menoleh kearah mereka."Nay." Ucap Riko dengan suara ngos-ngosan.Naya tak menjawab, ia hanya menaikkan sebelah alisnya."Lo berdua kenapa?" Tanya Tania"Minum." Ucap Aldi yang masih mengatur nafasnya.Tania dengan cepat mengambil dua botol air Aqua yang berada di bawah meja Naya dan memberikan kepada Aldo dan Riko. Dengan cepat mereka mengambil botol yang diberikan oleh Tania dan menghabiskannya hingga setengah."Ahh, se
Baca selengkapnya
Bicara
Jangan jauh-jauh! gue nggak bisa tanpa lo di setiap hari gue. Karena tanpa adanya lo, akan ada yang kurang di hidup gue.  Naya, Tania beserta Riko dan Aldi sedang berkumpul berempat di tempat duduk Naya. Apa yang mereka bahas? Ah, kalian pasti tahu lah apa yang anak sekolah bahas pagi-pagi kalau sudah berkumpul. Kalau tidak mengosip paling bercerita tentang tugas. Ada begitu banyak cerita tak jarang sesekali Naya terlihat ikut dalam obrolan dan tertawa bersama mereka. Fano yang baru saja tiba di depan kelas melihat Naya tertawa seperti itu seperti ada kehangatan di hatinya. Ia pun ikut tersenyum dan kemudian berjalan mendekati mereka. Sejak kejadian semalam Naya tak bisa ia temui, ia pikir Naya akan bolos hari ini untuk menghindari dirinya tapi ternyata dirinya salah. Ia tahu mantan nya itu adalah orang yang begitu dewasa makanya dirinya sayang. "Nay," panggil Fano saat sudah sampai di t
Baca selengkapnya
Pantai
Jangan seperti senja yang datang cuma sebentar karna lo candu buat gue"Fano Arga Tara." suara lembut yang telah lama tak terdengar kini mengalun indah memanggil namanya. Langkah kaki yang melangkah begitu cepat telah berhenti. Tak ingin berbalik karna tak ingin menoleh ke masa silam dimana masa itu adalah masa terbodoh yang pernah ada. Terdengar suara langkah kaki yang semakin mendekat mengikis jarak namun Fano masih saja diam ditempat. Tubuh Fano menegang saat tubuh mungil pemilik suara yang memanggilnya tadi memeluk eratnya seakan tak ingin melepaskan. Fano berusaha menenang kan gejolak didalam diri dan menetralkan deru panas darah yang tiba-tiba memuncak. "Sya." panggil Fano setelah bisa mengontrol dirinya. Tak ada jawaban, cewek itu masih memeluk Fano dengan erat sambil mengangukan kepala tanda ia mendengar panggilan Fano tadi. "Lepas Sya, ini berl
Baca selengkapnya
Waktu Berdua
Akan tiba hari dimana semua memori ini akan begitu membuat kita rindu untuk kembali ke masa ini lagi dan mengulang semuanya, namun kita sama-sama tahu bahwa tak ada yang namanya keberuntungan terjadi dua kali berturut-turut. Jika pun ada mungkin akan terasa bedanya.Naya dan Fano berada di salah satu tempat tongkrongan kekinian yang lagi hits. Mata Fano menyusuri setiap sudut untuk mencari tempat kosong yang bisa ia duduki bersama sang mantan. Dan pada akhirnya pandangan nya jatuh di sebuah kursi yang berada paling pojok sekalian menghadap langsung ke arah lautan lepas. Tanpa membuang-buang waktu lagi Fano langsung menarik tangan Naya untuk menuju tempat kosong tersebut.Naya hanya mengikuti kemana Fano akan membawanya daripada ia ber
Baca selengkapnya
Sebelumnya
123456
DMCA.com Protection Status