Semua Bab Benaran Mantan?: Bab 21 - Bab 30
51 Bab
Mulai Dari Awal
Beberapa kali aku mencoba melupakkan meski membuat diri ini membenci namun rasa ku masih menang dari luka yang masih belum terobati ini. Pagi ini cukup cerah secerah hati Naya. Bagaimana tidak, semalam Naya mendapatkan paket lengkap dari Fano dimana kesal dan bahagia berada dalam satu paket. Memang benar hanya Fano yang bisa bertindak di luar dugaan manusia normal. Naya, Tania beserta Riko dan Aldi   sedang berada di kantin untuk sarapan. Keadaan kantin cukup sepi bukan karena masih pagi tapi karena kelas Naya kebagian kelas kosong makanya mereka sarapan. Sedangkan Fano, jangan ditanya kemana pergi cowok itu. Sudah pasti UKS adalah tempat favorit nya untuk tidur. Maklum kelas kosong merupakan salah satu keberuntungan bagi para murid karena bisa lepas dari pelajaran dan guru yang mengoceh di depan papan tulis dan berakhir pada tugas. "Jadi, tiba-tiba dari arah belakang setan nya munc
Baca selengkapnya
Mimpi Buruk
Pada banyak hal yang terjadi semoga mimpi di tinggalkan sama lo akan tetap menjadi sebuah mimpi di bunga tidur  "Nay, setelah semua yang kita lewati selama ini apa nggak ada niat di hati lo untuk balikan sama gue? Kita perbaiki lagi hubungan kita yang sempat terhenti di tengah jalan dulu." Ucap Fano saat mereka sedang berada di pantai melihat matahari yang perlahan tenggelam berganti dengan bulan. Naya menaikkan sebelah alisnya, "Kenapa lo tanya seperti itu?" Tanya Naya yang tak mengerti mengapa tiba-tiba saja Fano bisa bertanya seperti itu. "Karena gue mau kepastian Nay dari apa yang sedang gue pertahankan selama ini, gue juga mau meyakinkan diri gue bahwa pengorbanan gue selama ini tidak sia-sia gitu aja." 
Baca selengkapnya
Hari Yang Aneh
Cara gue mungkin sedikit aneh namun jauh di lubuk hati gue yang paling dalam, gue adalah manusia yang paling butuh lo.  Setelah mendapatkan mimpi buruk tadi malam membuat Naya seketika berubah drastis hari ini. Sejak ia sampai tadi hingga saat ini ia selalu mengekor kemana saja Fano pergi hingga mengundang banyak tanya pada siapapun yang melihatnya. Semuanya terlihat begitu aneh saat ini, biasanya yang akan melakukan itu adalah Fano tapi sekarang, seperti berbalik malah Naya yang terus menempel dengan Fano. "Lo kenapa sih Nay?" Tanya Fano yang merasa heran dengan sikap Aneh Naya sejak pagi tadi. "Apanya?" Tanya Naya. "Ya lo itu kenapa Naya Aryani? Kayak bukan lo biasanya." Naya melihat dirinya sendiri, "Emangnya gue kenapa? Ada yang salah sama gue hari ini ya? Gue rasa nggak ada loh. Gue gunakan seragam yang sama kayak kalian dengan baju yang dim
Baca selengkapnya
Bicara Rasa
Lo itu candu yang selalu mengantar kan Rindu untuk segera bertemu"Pulang nanti jadi main nggak?" Tanya Fano pada Naya yang sedang memainkan ponselnya itu."Nggak jadi!""Kok nggak jadi? Kenapa?""Malas.""Loh kok malas Nay? Gimana sih lo. Tadi lo maksa-maksa buat main eh udah dituruti dengan seenaknya lo batalin sepihak. Mau lo apa sih sebenarnya hm? Gue perhatiin dari tadi pagi lo aneh tau nggak sih Nay,"Naya mematikan ponsel nya dan kemudian beralih menatap Fano yang berada disampingnya."Bahkan gue juga malas buat berdekatan sama lo Fan. So, gue pulang sendirian aja ya. Thanks buat semuanya selama ini." Setelah mengucapkan itu Naya langsung pergi begitu saja meninggalkan Fano dengan pertanyaan yang belum sempat mendapatkan jawabannya itu."Apa yang terjadi? Kok gue merasa Naya aneh ya?"
Baca selengkapnya
Keanehan
Bahagia itu sederhana, sesederhana gue mencintai lo dengan cara gue  Setelah hari dimana mereka saling bicara tentang rasa, kini hubungan kedua nya semakin membaik. Hari berlalu sebagaimana mestinya dan keduanya saling menikmati setiap detik yang berlalu itu. Walaupun terkadang Fano selalu membuat Naya kesal dengan ulahnya. Melihat keduanya seperti itu kembali sekolah dibuat heboh dengan berita mereka telah kembali balikan lagi. Berita itu tersebar begitu cepatnya tanpa mengkonfirmasi terlebih dahulu apakah benar mereka balikan atau tidak. Tania, Riko dan Aldi kaget saat membaca akun sosial media sekolah mereka yang berisi kabar bahwa Fano dan Naya telah balikkan. "Serius mereka balikan?" Tanya Riko set
Baca selengkapnya
Tentang Yang Lalu
 Beginilah siklus hidup, kita akan menerima apa yang kita perbuat. Sebut saja namanya itu Karma   "Fan, gue mau ngomong." Ucap Syasa. Hari ini ia sengaja datang begitu awal untuk bisa bertemu dan mengobrol dengan Fano. Ia tahu bahwa Fano tak akan mau bicara dengannya saat sudah ada Naya nanti maka dari itu ia memilih untuk datang lebih awal saat ini hanya untuk bicara serius dengan Fano. Sekolah masih begitu sangat sepi karena jam masih menunjukkan enam lewat lima belas menit, masih terlalu pagi untuk anak sekolah datang ke sekolah. Akan lebih baik jika mereka masih bermalas-malasan diatas kasur empuknya bersama selimut tebal yang membungkus diri. Syasa tahu Fano sudah datang jam segini karena Fano mendapatkan laporan dari temannya bahwa hari ini Fano ada kegiatan Osis dan ada beberapa berkas yang harus ia pelajari dulu sebelum pergi ke sekolah tetangga mereka memenuhi
Baca selengkapnya
Hujan
 Permainan takdir sungguh begitu hebat hingga bisa bertindak di luar Nalar Hujan kembali menjatuhkan airnya sore ini membuat banyak aktivitas terpaksa untuk di hentikan sejenak.  Langit begitu gelap nya hingga tampak seperti malam.  Lampu diseluruh penjuru kelas tampak menyala semuanya. Suara dentuman gemuruh saling bersahutan bersama derasnya hujan turun. Kelas sudah usai 15 menit yang lalu tapi sekolah masih cukup ramai oleh siswa-siswa yang terjebak hujan. Berbagai keluhan keluar dari siswa akibat hujan yang jadi penghalang untuk segera pulang.  Di antara ramainya orang yang mengeluh Naya duduk disebuah kursi panjang didepan labor komputer sambil memeluk dirinya sendiri akibat hawa dingin hujan Yang turun.  Naya menatap air yang turun, pikirannya melayang mengingat kebersamaan nya dulu bersama Fano meski sekarang masih tetap bersama hanya status yang membedakan nya. Dan ditempat ini ju
Baca selengkapnya
Hilang
Kata mu aku ini candu, lantas apa kabar dengan mu yang kini hilang membiarkan rindu terus menggebu karena tak bertemu?Naya menghempaskan tas nya diatas meja, dan langsung duduk dengan kedua tangannya ia silang didepan dada. Sekilas ia melirik ke sebelah tempat duduk Fano dan rasa kesal itu semakin memanas di dalam hatinya. Tania, Riko dan Aldi yang melihat itu hanya menggeleng kan kepala setelah itu mereka kembali ke aktivitas mereka yaitu menyalin jawaban.Bukannya mereka tidak peduli hanya saja mereka sudah terbiasa dengan Naya yang tiba-tiba seperti itu yang tak lain dan tak bukan adalah Fano si penyebab nya."Daripada kesal gitu baik Lo nyalin jawaban nih, gue tau Lo pasti belum buat pr kan Nay?" Ucap Tania"Iya Nay, Fano jangan dipikirin biar aja nanti gue marahin." Timpal Aldi"Berisik Lo semua!" Balas Naya yang masih sangat kesal itu.Sontak semua nya langsung terdiam, Riko
Baca selengkapnya
Yang Sebenarnya
Dari banyak nya permintaan mengapa meminta mu untuk ada itu sulit?Hari ini hari Minggu, Naya sudah tampak siap-siap dengan tas selempang nya. Sesekali saat menghiasi wajahnya dengan bedak bubuk Naya tersenyum di depan kaca melihat pantulan dirinya itu. Dari ujung ekornya Naya melihat ponsel di sampingnya seperti sedang menunggu sebuah pesan atau telpon dari seseorang.Dengan masih mengembangkan senyumnya, Naya keluar dari kamar langsung menuju ruang keluarga untuk menghampiri bunda nya yang sedang menonton tv."Udah rapi aja Nay, mau kemana?" Tanya bunda saat Naya sudah duduk disampingnya.Tak ada jawaban, Naya mengambil cemilan diatas meja lalu memakannya tanpa berniat menjawab pertanyaan bundanya."Nay, kalau ditanyain itu dijawab sayang. Mau kemana ha? Pergi sama mantan lagi?"Naya tersenyum sambil terus memakan cemilan di dalam toples."Nay, kalau bunda kasi sa
Baca selengkapnya
Setara Dengan Pengkhianat
Pegangan ku mungkin terlalu erat hingga tanpa sadar tangan ku berdarah dengan sendirinya, karena ternyata yang aku pegang bukan pundak melainkan pisau.Sejak pulang dari taman Naya langsung masuk ke dalam kamar dan tak keluar sampai malam tiba. Naya masih setia memandangi kota dari balkon kamarnya. Entah lah, ucapan Galih tadi masih terngiang-ngiang dengan jelas di telinga nya. Beberapa asumsi tentang Fano terus memenuhi otaknya. Dan beberapa kali juga semua itu ditepis nya kuat-kuat.Entah sudah beberapa kali Naya mencoba untuk menghubungi Fano namun sama saja masih nihil. Nomor nya, wa, ig, line semua media sosial nya tidak ada yang aktif sejak seminggu ini."Gue tau, Lo nggak akan Setega ini untuk ninggalin gue kan Fan." Ucap Naya mematahkan semua asumsi nya sendiri.Entah apa yang ia pikirkan tiba-tiba saja Naya menggeleng kepalanya kuat, "Tidak Fan, kisah kita nggak boleh berakhir seperti ini."
Baca selengkapnya
Sebelumnya
123456
DMCA.com Protection Status