All Chapters of Rain: Chapter 11 - Chapter 20
202 Chapters
Kehebatan Bibi Fetrin
Lalu Bibi Fetrin menghampiri Tania dan Rain lalu bertanya pada mereka “Non Tania dan Tuan muda Rain ada yang bisa saya bantu ?” tanya Bibi Fetrin“Tidak ada Bi, Rain mau melihat kalian berlatih” Jawab Tania dengan senyum“Bi, apa Bibi fetrin hebat dalam bela diri ?” tanya Rain penasaran karena tadi Rain melihat kalau yang melatih para pria berjas itu adalah Bibi Fetrin“Rain, Bibi Fetrin ini sangat hebat dalam bela diri, di sini dia yang melatih mereka semua hingga mereka bisa hebat dan tak terkalahkan oleh bodyguard lain, dan bisa di bilang mereka adalah para bodyguard terbaik di Indonesia dan bahkan Asia” Ucap Tania dengan lembut sambil berjongkok di depan Rain“Benarkah ?” tanya Rain yang masih ragu“Iya” Jawab Tania dengan senyum sambil mengusap tangannya Rain dengan lembut“Bibi Fetrin” Ucap Rain“Iya, kenapa Tuan Muda Rain ?” tanya Bi
Read more
Mimpi lah kamu setinggi langit
Rain kembali menyendiri lagi di kamarnya melihat daun-daun itu yang selalu menunggu sang fajar tiba, Rain selalu melihat dan memperhatikan daun-daun tersebut sampai sang fajar benar-benar tenggelam dan tidak meninggalkan warna jingganya yang indah.Hingga sang fajar berganti dengan bintang-bintang dan purnama yang sangat indah dan lagi-lagi Rain melihat kalau purnama itu tersenyum padanya sama seperti daun-daun saat menunggu sang fajar tiba , purnama itu seolah-olah bilang kalau ini takdir yang harus kamu jalani dan seoalh purnama itu bilangBerbahagialah Rain, meskipun segala kenyataan ini tak berjalan dengan baik sesuai kehendakmu. Tetap berbahagialah letika kamu mendapati keaikan dari sisi berbeda. Dari beberapa atau di setiap kejadian.Tetaplah teguh Rain, menenangkan, dan damai dia antara derasnya arus kehidupan. Dan percaya bahwa kamu bisa menghadapinya bukan menghuindarinya.Cahaya akan terbit di masa mendatang, jejak harapan terlimpahkan bagi mere
Read more
Bintang jatuh
Rain memikirkan kata-kata itu, kemarin dia mengetahui kalau Tania menangis sepanjang hari karena Rain yang hampir mati karena tidak makan, Rain kasihan dengan Tania di tambah lagi dengan dia cerita tentang Papahnya yang selalu bermain dengannya dan membuat momen bahagia dengan Papahnya, Rain sebagai laki-laki dia tidak ingin membuat Tania bersedih lagi, jadi dia menuruti apa kata Tania, dia memakan makanan yang di bawa oleh Tania tadi.“Ya sudah aku makan, tapi aku makan sendiri saja” Ucap Rain sambil mengambil piring yang berisi makanan itu dari tangan Tania“Ya sudah” Jawab Tania dengan senyum dan senang akhirnya Rain mau makan jugaLalu Rain memakan makanan itu sambil dia memperhatikan langit yang di isi oleh bintang dan urnama yang indah yang membuat malam ini terang menderang, sementara Tania dia menunggu dan memastikan kalau Rain memakan makanannya dan menghabiskan makananya.Mereka menatap langit yang sama dengan senyuman ya
Read more
Fasilitas yang mewah
Rain terus merenungkan semua ini, karena terlalu merenung dia pun kelelahan dan dia tertidur di depan kaca besar itu dengan di saksikan oleh hujan yang baik itu.Dan karena kelelahan ke esokan harinya Rain belum juga terbangun padahal sang mentari telah terbit dan menyapanya, namun Rain masih tidur dengan nyenyaknya di depan kaca besar di kamarnya tersebut.Kemudian Rain terbangun ketika dia di bangunkan oleh Tania dan Bunda laura karena dia ingin berangkat bekerja.“Rain” Ucap Tania dengan lembut sambil menggoyang-goyangkan bahu Rain dengan lembut dan dengan mata yang masih mengantuk dia terbangun sambil mengucek matanya dan bertanya “Ada apa ?” tanya Rain yang masih mengantuk“Bunda mau berangkat bekerja, dia mau pamit sama kamu” Ucap Tania“Iya” Ucap Rain setelah itu dia bangun lalu dia mencium tangan Bunda Laura yang membuat Bunda Laura dan Tania terdiam sejenak karena sebelumnya, Bunda Laura tida
Read more
Ke kantor Bunda Laura
“Apa uang yang setiap bulan di kirim ke kamu kurang ? Bunda bisa tambahin kok” Ucap Bunda Laura sambil menatap Rain dengan dekat sambil tersenyum“Bukan begitu Bunda, bahkan uang yang Bunda asih itu kebanyakan Bunda” Ucap Rain yang masih bisa berharap kalau Rain bisa ikut Bunda bekerja“Terus apa dong sayang, kan enakan juga di rumah tuh kaya Tania, dia aja senang” Ucap Bunda dengan senyum“Tapi aku sangat bosan Bunda, aku ingin mengerjakan suatu hal yang ingin aku lakukan, boleh yah aku ikut Bunda kerja ke kantor” Ucap Rain dengan tatapan memohon Melihat Rain yang memohon Bunda pun tidak tega dia pun mengiyakan untuk Rain pergi ke kantor bersamanya“Oke kalau begitu, Bunda akan bolehkan kamu pergi ke kantor Bunda bersam Bunda, tapi kaau untuk bekerja Bunda pikir-pikir dulu yah” Ucap Bunda dengan senyum dan Rain pun senang sekali dan tanpa sadar dia memelu Tania yang lagi asik dengan
Read more
Rain tidak boleh masuk
Dan setelah manaiki mobil tiga puluh menit Rain dan yang lainnya pun sampai, dan sebenarnya jara antara rumah dan kantor Bunda juga lumayan jauh, tapi karena di jalan tidak ada kendala dan bahkan lampu merah pun di terobos, jadi hanya memaan waktu tiga puluh menit saja sudah sampai di kantor Bunda Laura yang sangat besar, dan jika di lihat dari beberapa sudut pandang, kantor Bunda Laura adalah yang terbesar dan terluas, bahkan kantor-kantor yang ada di sekitarnya hanya lah semut-semut di banding dengan kantor Bunda Laura yang sekarang Rain lihat, ini baru pertama kali Rain keluar rumah dan ke kantor Bunda Laura setelah beberapa waktu dia hanya di rumah yang membuatnya sangat membosankan.Tania, Rain, dan Bunda Laura keluar di kawal oleh beberapa bodyguard terbaiknya dan setelah itu mereka berjalan, lalu setelah hampir sampai pintu masuk, Rama berhenti dan berbalik lagi, karena ponsel terbaru yang di berikan oleh Bunda Laura tertinggal di mobil, jadi Rain terpaksa harus kembal
Read more
Rain terluka
Dan semua orang pun langsung melihat ke arah penjaga tersebut, lalu dia yang tadinya santai menjadi panik melihat Bunda Laura marah besar karena sebelumnya dia belum pernah marah seperti ini, namun sekarang mereka semua melihatnya Bunda Laura marah besar karena perkara kecil saja, namun buat Bunda Laura ini bukan perkara kecil karena anaknya terluka“Fetrin” Panggil Bunda Laura“Iya Bos” Jawab Bibi Fetrin sambil menghadap Bunda Laura“Bawa orang yang sudah membuat Rain terluka, bawa dia ke tengah laut dan tenggelamkan, dan birakan dia mtai perlahan!” Ucap Bunda Laura dengan tegasMendengar itu Rain pun langsung mencegahnya “Bund a tidak perlu seperti ini, lagian kan ini juga salah aku yang asal masuk saja, dia hanya melakukan tugasnya untuk mengusir orang asing yang ingin masuk ke kantornya Bunda” Ucap Rain dengan lembut“Kamu anak Bunda, dan kamu bukan orang asing, jadi ini salah dia, dan juga
Read more
Bertemu mantannya Tania
Dan setelah semua orang berkumpul di satu ruangan besar, Bunda Laura menyuruh Fetrin untuk mengumumkan itu, dan kebetulandia baru saja kembali dari mengurus penjaga yang membuat Rain terluka itu.Bibi Fetrin membuka suara sebagai permulaan, lalu setelah itu dia memulai dengan agak sedikit berpidato sebelum masuk ke inti dari kenapa mereka semua di kumpulkan, dan setelah berpidato sebentar, Bibi Fetrin pun langsung memberitahu ke mereka semua kenapa mereka semua di kumpulkan di ruangan besar iniDan setelah itu Bibi Fetrin memperkenalkan aku, Rain Aksara sebagai anak dari Bunda Laura, dan setelah itu mereka semua pun bertepuk tangan segaligus bingung, namun mereka tidak ada yang berani bertanya kenapa tiba-tiba Rain muncul dan menjadi anak Bunda Laura.Rain pun berdiri malu-malu dengan di dorong oleh Tania, dan setelah itu bunda Laura juga memberitahu mereka semua harus menuruti semua apa yang Rain mau, apa pun itu.Dan Rain pun kaget dengan itu, dia langs
Read more
Belanja
engga kaya elu, dan dia adalah pacar idaman gua, Rain Aksara, jadi berhenti untuk gangu gua” Ucap Tania memperkenalkan Rain sambil menggandeng lengan Rain dan Rain pun sudah mengerti apa yang di maksud dan dia pun langsung berakting seperti pacarnya Tania“Oh, jadi gara-gara cowok jelek dan ga jelas ini, kamu ninggalin aku” Ucap Kevin dengan nada marah dan dia tidak menyadiri dirinya sendiri yang telah meingalkan Tania demi orang lain“Dia pacar gua dan engga ada urusannya sama elu!” Ucap Tania dengan kesal dan langsung mengajak Rain pergi, namun sebelum pergi tangannya Tania di tarik oleh Kevin.“Kamu engga bisa lepas dari aku, karena aku masih pacar kamu” Ucap Kevin dengan lantang“Elu engga usah mimpi, gua bukan pacar elu lagi, dan sekarang gua sudah punya pacara baru, jadi jangan ganggu hidup gua lagi” Ucap Tania dengan tegas sambil meringis kesakitan karena tangan yang di pegang dengan erat oleh K
Read more
Menuruti permintaan Rain
Dan Tania pun memaksa Rain untuk memilih sepatu yan di inginkan, Rain menoaknya karena barang-barang yang di sediakan Bunda Laura masih banyak yang belum terpakai dan itu semua masih baru, jadi Rain menolaknya untuk membei sepatu baru lagi, namun Tania tetap memaksa Rain untuk memiih sepatu dan akhirnya Rain memilih satu sepatu yang paling murah di tempat tersebut.“Ya sudah ini saja” Ucap Rain pada Tania“Sepatu apaan ini, kok jelek banget, ganti jangan yang ini” Ucap Tania karena melihat kalau sepatu tersebut sangat jelek dan tidak cocok untuk Rain pakai“Ini sepatu yang paing murah di sini” Jawab Rain dengan santai“Ngapain kamu belanja lihat harga Rain, cari sepatu yang kamu suka, nggak usah melihat harga” Ucap Tania dan lanjut bilang “Aatau aku saja ya yang pilihin buat kamu” Ucap Tania yang berniat ingin mencarikan sepatu yang bagus buat Rain“Terserah kamu deh, aku ikut aja&rd
Read more
PREV
123456
...
21
DMCA.com Protection Status