Semua Bab My-Ex: Bab 41 - Bab 50
68 Bab
Bab 40
Masih dengan kenangan Dante.....Tampak Dessy dan Dante, yang masih berada diatas atap gedung kosong itu. Terlihat Dante, sangat senang terdengar terus saja berteriak, "Akhirnya Dessy, menjadi pacarku!" Teriak Dante, lalu dengan cepat Dessy mencegahnya dengan cara menutup mulut Dante. "Ssstt… sudah dong jangan berteriak terus, aku malu tahu!" Ujar Dessy, tampak mukanya memerah. "Tenang saja, Des. Lagian disini siapa yang bisa mendengar kita, bukan?" Jawab Dante, "Hmm… iya sih, kamu benar. Oh iya, mendingan sekarang kita turun saja yuk. Sebab nanti sore aku ada les atau bimbingan belajar. Kamu anterin aku ya kesana!" Ucap Dessy, langsung dengan cepat Dante tampak memberi hormat dan berkata, "Siap. Baiklah, Nyonya Dessy! kemanapun kamu ingin pergi. Maka dengan senang hati aku Dante, akan selalu siap untuk mengantarkannya." Jawab Dan
Baca selengkapnya
Bab 41
  Beberapa waktu kemudian. Tampak Dante dan Dessy, kini sudah sampai ke lantai bawah gedung kosong tersebut. Lalu berjalan menuju sepeda motor Dante. Lalu pergi dari gedung kosong tersebut. Di tengah perjalan terdengar mereka saling berbicara satu sama lain, "Kita cari tempat makan dulu, ya. Aku lapar, Dante." Ucap Dessy, "Baiklah, aku pun juga lapar. Oh iya Des, aku boleh tanya sesuatu sama kamu?" Tanya Dante, sambil mengendarai sepeda motor. "Tanya saja, memang kamu mau tanya apa sih?" Jawab Dessy, kembali bertanya. "Kamu ini pindahan dari sekolah mana sih? Sebelum bersekolah di tempat yang sekarang?" Tanya Dante, "Oh, dulu itu aku sekolah di Makassar. Kebetulan kita pindah karena ayah ada pekerjaan di kota ini sekarang." Jawab Dessy, "Di Makassar. Disana suasananya sei
Baca selengkapnya
Bab 42
  3 hari kemudian. Tampak seorang suster yang sedang mengganti infusan untuk Dante. Terlihat kondisi Dante saat ini masih terbaring koma di atas tempat tidur rumah sakit. Terdengar suara dari mulutnya Dante yang berucap memanggil-manggil nama Dessy, dengan mata yang tertutup. "Dessy… Dessy… jangan tinggalkan aku!" Ucap Dante, seperti orang mengigau.  Suster pun langsung menoleh ke arah Dante yang seperti orang mengigau itu dan tak lama tiba tiba saja Dante pun terbangun membuka kedua matanya sambil berteriak, "Dessy…" Teriak Dante, tampak seperti orang ketakutan. Dengan cepat suster pun langsung menenangkan Dante dan ingin segera pergi memanggil dokter agar segera memeriksa kondisi keadaannya.  "Tenanglah anak muda, akhirnya kau sadar juga." Ujar suster, sambil
Baca selengkapnya
Bab 43
Bab 44"Kenangan Dante Bagian Akhir."Beberapa bulan kemudian.Dante, pun menjalani hari-harinya seperti biasa dengan bersekolah, kini Dante pun tampak lebih rajin dan serius dalam bersekolah. Hingga hari kelulusan pun tiba.Pagi hari,Suara jam alarm pun berbunyi.Tampak Dante yang dibanguni oleh Darren untuk pergi melihat hasil kelulusan sekolahnya,"Bangun, Dante… Bangun… hari ini adalah hari kelulusanmu… cepatlah bangun dan pergi ke sekolah…" Ucap Daren, sambil menggoyangkan tubuh Dante."Baiklah… aku sudah bangun kok…" Jawab Dante, terlihat masih mengantuk."Sudah cepatlah... bangun, mandi dan pergi… nikmatilah hari terakhirmu mengenakan seragam sekolah itu." Ujar Daren."Iya…" Jawab Dante, terlihat duduk di atas ranjang kasurnya. Kemudian mulai berjalan ke kamar mandi.Beberapa menit kemudian.Tampak para siswa dan siswi berkumpu
Baca selengkapnya
Bab 44
 "Irin, Menghilang!"  Tampak Dante yang berada di balkon depan rumah, terlihat mulai tersadar dari lamunannya.Lalu perlahan kembali masuk ke dalam rumah. Terlihat sepi sekali di dalam rumah tersebut, Dante menoleh ke segala arah dan perlahan mencari Irin, di dalam rumah tersebut sambil beberapa kali memanggil namanya. "Irin… Istriku… dimana kamu?" Sahut Dante, terus memanggil sambil mencarinya. Namun, tidak ada satupun jawaban yang dia dengar dari dalam rumahnya. "Dimana sebenarnya dia?" Bisik Dante di dalam hatinya, lalu mulai terduduk di atas sofa kursi mengingat terakhir kali dia melihat istrinya. Terlihat beberapa kilasan di chapter 33, ketika Irin hanya diam saja ketika Dante berbicara padanya serta dia melihat tubuh istrinya yang semakin kurus dan tampak tak terurus. Terlintas rasa ber
Baca selengkapnya
Bab 45
 "Kenangan Irin Bagian I." Beberapa waktu kemudian : Terlihat sebuah sepeda motor sport milik Omega yang berjalan datang ke sebuah gedung yang sangat besar. Tak lama, tampak saat ingin memasuki ke dalam pintu gerbang gedung tersebut terlihat motor Omega yang langsung diberhentikan oleh seorang security, atau satpam di depan pintu gerbang yang menjaga dari gedung tersebut. Terlihat security satpam yang berjaga di Pos depan pintu gerbang itu bertanya kepada Omega;  "Berhenti mau kemana kamu?" Ucap Security itu kepada Omega yang langsung terlihat saja membuka helm miliknya, dan berkata "Maaf, Pak... saya mau masuk kedalam, karena ada sedikit keperluan," ucap omega sopan yang sambil masih duduk di atas motornya menjawab pertanyaan security itu kepada dirinya. "Memang, kamu ingin bertemu siapa datang kesini? Dan juga, disini
Baca selengkapnya
Bab 46
 "Kenangan Irin Bagian II." Tampak suatu bangunan sekolah yang cukup besar bertuliskan SMP Dharma Putra, dari nama sekolah tersebut jelas tertulis di depan papan pintu gerbangnya. Terlihat banyaknya murid yang berlalu lalang masuk ke dalam sekolah tersebut, dan tak lama terlihat sebuah mobil mewah yang masuk ke dalam gerbang pagar sekolah tersebut dan parkir. Tampak pintu mobil tersebut terbuka, dan terlihat Ratisya, dan Siska yang keluar dari dalam mobil itu tanda mereka sudah tiba di dalam sekolah. Lalu, tak lama mereka berdua terlihat berjalan bersama di koridor sekolahan tersebut menuju suatu ruangan di sekolah tersebut. "Plak Plak Plak" Suara langkah kaki Siska, dan Ratisya yang berjalan di koridor sekolah, dan seluruh mata di dalam sekolah itu menatap kagum kepada mereka berdua yang sedang berjalan bersama.  Tibalah Ratisya, da
Baca selengkapnya
Bab 47
 "Kenangan Irin Bagian III." Di dalam suatu gedung yang sangat besar, terlihat Omega yang sedang berada di dalam gedung kantor pusat dari milik ayahnya yang berada di kota itu. Kantor pusat adalah tempat berputarnya seluruh aset usaha keluarga Omega di kota itu.  Walaupun di setiap kota keluarga Omega memiliki beberapa kantor pusat, dan cabang dari seluruh kota yang telah mengatur segala mekanisme keuntungan, dan perencanaan dalam setiap kota maka dari itu, di katakan ini adalah salah satu dari kantor pusat yang berada di banyaknya kota milik keluarga Omega. Terdengar di dalam pantry, Wahyu berkata ; "Young Master mau aku antarkan ke ruangan milik ayah anda, atau young master mau bertemu dulu dengan orang-orang yang sedang menanti anda saat ini di depan pintu?" Ucap Wahyu bertanya kepada young master yang masih berada di dalam pantry. "Tidak
Baca selengkapnya
Bab 48
 "Kenangan Irin Bagian IV." Di dalam ruangan pantry. Tampak terlihat 8 orang berpangkat besar sedang duduk di dalam pantry, atau ruangan dapur membuat bentuk huruf U di dekat meja sedangkan kedua OB itu masih terlihat berdiri ada di pojokan dalam ruangan itu juga yaitu Dadang, dan Wahyu menyaksikan big Boss memimpin rapat yang diadakan di dalam pantry atau ruangan dapur. Terdengar Omega berbicara memulai rapat itu dengan berkata kepada mereka semua ; "Bagaimana kalian semua ingin dimulai dari siapa dahulu untuk mempromosikan perusahaannya?" Ucap Omega mempersilahkan siapa dulu yang ingin mempresentasikan perusahaannya dari para pebisnis yang membutuhkan investor bantuan dana dari perusahaan milik keluarga Omega.  Tampak para pebisnis itu saling menatap satu sama lain. Lalu, terdengar suara dari pimpinan perusahaan milik Omega yang berkata ; 
Baca selengkapnya
Bab 49
 "Kenangan Irin Bagian V." Di halaman gedung perusahaan. Tampak seorang Security yang sebelumnya melarang Omega untuk masuk ke dalam gedung. Bahkan, menyarankan agar masuk lewat pintu belakang, karena tidak mengetahui siapa sebenarnya Omega.  Terlihat Security itu, menjaga motor sport milik Omega sambil bertanya tanya dalam hatinya dengan berkata ; "Dimana ini lagi bocah dari pemilik motor itu? Lihat saja, awas kalau datang nanti akan saya marahi nanti, untung saja komandan Security belum datang juga." Ucap Security yang kesal menunggu Omega datang kembali karena takut komandannya lebih dahulu datang, dan melihat ada kendaraan di Pos. Security penjaga gerbang itu berbicara kembali dalam hati  "Tetapi jika dipikir kembali tadi katanya Big Boss dari pemilik perusahaan ini menurut info dari atasan akan datang, tapi kenapa sampai saat ini b
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1234567
DMCA.com Protection Status