All Chapters of My-Ex: Chapter 61 - Chapter 68
68 Chapters
Bab 60
 "Kenangan Reylan Bagian IV." Di Tempat yang lain Pria Botak berbadan besar bersama pria berambut dikuncir dan Pria Tampan berdasi sedang mengadakan suatu pertemuan bersama di sebuah Cafe tempat makan yang sangat mewah. "Apakah kalian berdua telah mendengar informasinya" Tanya Pria Tampan Berdasi. "Apa maksudmu Leon, Apa kau fikir hanya kau saja yang mempunyai mata mata" Ucap Pria berkuncir. "Bukan begitu maksud aku Bob" Ucap Pria Tampan Berdasi yang diketahui bernama Leon. "Lalu apa maksudmu" Ucap Pria berkuncir yang telah diketahui bernama Bob. "Sudahlah kalian selalu saja bertengkar dengan hal kecil, Apakah kalian telah lupa dengan pesan ketua selama ini coba untuk kali ini saja kita kita meributkan hal kecil seperti itu" Ucap Pria Botak berbadan besar yang bernama Doski. Tampak Bob dan Leon terdiam tanda paham dengan apa
Read more
Bab 61
 "Kenangan Reylan Bagian V." Di Suatu tempat yang ramai. Tampak Aslan, terlihat baru saja datang lalu memarkirkan sepeda motornya di depan cafe. Terlihat Reylan muda bersama Andressa duduk bersama menoleh ke arah Aslan yang berjalan ke arah mereka berdua. Terdengar Aslan berkata, "Maaf, aku terlambat." Ujar Aslan, sambil tersenyum berjalan ke arah Andressa yang langsung berdiri dan menyambutnya. "Tidak masalah adikku, selamat datang." Sahut Andressa, langsung berpelukan menyambut Aslan. "Perkenalkan ini adalah Eko, teman kecilku waktu di asrama. Namun, kini telah berganti nama setelah bersama keluarga barunya." Ujar Andressa kepada Aslan. "Lalu sobatku, perkenalkanlah dia adalah adikku, Aslan." Ucap Andressa, memperkenalkan. Langsung saja terlihat Reylan/Eko mengulurkan salah satu tan
Read more
Bab 62
 "Kenangan Reylan Bagian VI." Terlihat Aslan, berjalan menuju orang orang yang sedang berdebat itu. Hingga akhirnya dia Aslan, berada di belakang pria besar itu lalu berkata, "Mike." Perlahan pria besar itu pun menoleh ke arah Aslan yang berada di belakang. Dengan mata yang membesar pria itu tampak terlihat terkejut dan berkata, "Aslan!" "Hey… apakah kau ini beneran, Aslan?" Teriak Pria besar yang dipanggil Mike itu sambil kedua tangannya menggenggam kedua bahu Aslan. "Bodoh… memang kau pikir siapa aku ini! Apakah kamu tidak yakin bahwa aku ini adalah Aslan?" Tanya Aslan. "Hahaha… kapan kau kembali, ketua? Sudah lama sekali kita tidak bertemu." Jawab Mike. "Sekarang sudah yakin kau, bahwa aku ini adalah Aslan. Hahaha… baru saja aku datang ke kota ini pria bodoh. Oh iya ada apa
Read more
Bab 63
 "Kenangan Reylan Bagian VII."  Beberapa waktu kemudian. Terlihat dari arah jalanan di luar cafe tersebut, tampak beberapa mobil sedan berdatangan dan keluarlah segerombol orang dari dalam mobil itu, lalu berjalan masuk menuju cafe. Terdengar Andressa bertanya kepada Reylan, "Ada apa ini? Sebenarnya apa yang telah terjadi, hingga banyak sekali orang yang datang ke dalam cafe?" Tanya Andressa, pelan. Reylan dengan wajah sedikit terkejut seperti orang berpikir dia lalu menjawab, "Oh ya, bukankah Aslan, adikmu saat ini juga sedang ada di dalam cafe tersebut, Andressa! Sebaiknya kita segera melihat ke dalam, aku seperti merasa sesuatu hal buruk akan terjadi padanya." Jawab Reylan. "Apa maksudmu itu, Teman?" Tanya Andressa, kembali. "Sudahlah, sebaiknya kita sekarang cepat bergegas masuk ke dalam
Read more
Bab 64
 "Kenangan Reylan Bagian VIII."  Tampak senang dari raut wajah Bos Alex, lalu terdengar beberapa orang bersuara, "Mampus kau! Rasakanlah jika berani berurusan denganku, maka kehancuran yang akan kau terima, bedebah!" Teriak Bos Alex. "Hahaha… akhirnya akan mati juga bocah ini, kita lihat saja sehebat apa dia atau hanya mampu membual saja!" Ujar teman Bos Alex. "Palingan nanti dia akan merengek dan memohon belas ampun dari kita semua. Namun, semua itu sudah terlambat." Ucap teman Bos Alex, lainnya. "Hei, Nak! Kita lihat apakah gayamu itu seimbang dengan kemampuanmu. Kalian semua serang dia sekarang!" Sahut Ayahnya Bos Alex. Dari jauh Reylan melihat Aslan yang sedang dikepung oleh beberapa orang, lalu memberitahu kepada Andressa, "Teman, lihatlah! Disana adikmu sedang dalam masalah." Ucap Reylan kepada Andre
Read more
Bab 65
    "Kenangan Reylan Bagian IX."     Masih di dalam sebuah Cafe.   Beberapa waktu yang lalu kembali terdengar perdebatan antara mereka.   "Cukup, kalian semua diamlah!" Teriak Ayahnya Bos Alex.   Mereka semua pun dengan seketika tertunduk diam ketika mendengar teriakan dari ayahnya Bos Alex.   "Tuan, baiklah kami akan melakukannya." Ucap Ayahnya Bos Alex.   Seketika mereka, Bos Alex dan kawan kawan terkejut dengan keputusan tersebut.   "Ayah, apa yang telah kamu katakan, kenapa kamu terlalu mengikuti kemauan mereka! biar bagaimanapun kita adalah orang terkaya di kota ini! Tidak cukupkah dengan permintaan maaf kami ini!" Sergah Bos Alex.   "Benar, Paman!" Sahut salah satu dari teman Bos Alex, tidak setuju.   Dengan cepat wajah Bos Alex, terkena tamparan dari a
Read more
Bab 66
 "Kenangan Reylan Bagian Akhir."  Semua mata pun menatap terkejut dengan apa yang diucapkan oleh Aslan, lalu terdengar Reylan dan Andressa sedikit menahan tawa, "Ckckck…" suara tawa. Reylan sambil menepuk bahu Andressa berkata, "Sungguh lucu sekali adikmu ini sobat. Ckckck…" Ujar Reylan. "Ckckck… Aslan, Dia ini masih saja sama seperti dahulu. Pandai sekali berbicara yang tidak masuk akal." Sahut Andressa. "Dia itu konyol dan cerdas. sama sekali seperti dirimu sobatku, ckckck…" Ucap Reylan. Mike dan Veve pun, terlihat sedikit menahan tawa dan terdengar berkata, "Pacarku, teman kamu ini sungguh sungguh unik, ya! Hahaha…" Ujar Veve. "Begitulah, Aslan. Ternyata dia masih saja tetap sama seperti dahulu, hahaha…" Sahut Mike.&nbs
Read more
Bab 67
 "Epilog."  Beberapa hari kemudian setelah kepergian Irin. Tampak Irin, terlihat berjalan di dalam suatu gedung bersama Reylan dan kemudian menaiki sebuah Lift. Ketika Lift itu terbuka, terlihat dengan cepat seluruh karyawan yang ada di dalam ruangan tersebut menyambut dengan memberikan salam kepada dirinya. "Selamat pagi, Ketua Komisaris." Teriak seluruh para Karyawan menyambut Irin. Irin, hanya terlihat tersenyum lalu berjalan menuju ke dalam ruangannya diikuti oleh Reylan di belakang dirinya. Terdengar Irin, berkata kepada Reylan. "Apakah semua para Investor telah hadir?" Tanya Irin. "Sudah, mereka telah menunggu anda di ruangan rapat sekarang." Jawab Reylan. "Bagus sekali, Kita akan selesaikan ini semua dengan cepat." Sahut Irin.  &he
Read more
PREV
1234567
DMCA.com Protection Status