Lahat ng Kabanata ng Kebahagiaan Kecilku: Kabanata 11 - Kabanata 20
25 Kabanata
Tak Seperti Semalam
Kendrick berjalan dengan agak sedikit tertatih-tatih menahan rasa sakit di kaki yang masih tersisa. Dia tak mau mengenakan tongkat untuk membantunya berjalan. Dia menjadi terlalu gengsi di depan Nayara jika harus terlihat lemah tak berdaya. Dia ingin terlihat sebagai seorang lelaki perkasa dan berwibawa.Nayara menyusuri bagian sayuran. Tangannya mengambil sayuran yang dikiranya akan dia masak untuk setiap makan pagi bosnya itu. Dia hanya memasukkan bahan sayuran yang pernah dia masak untuk Kendrick. Dan tak memasukkan makanan yang mungkin tak akan disukai oleh bosnya itu.Jam di tangan Nayara sudah menunjukkan ke angka tujuh. Berarti siang telah berlalu. Nayara menarik napasnya untuk sesaat kemudian menghelanya dengan cepat. Hal itu tertangkap oleh mata Kendrick."Kamu cape?" tanya Kendrick yang merasa kasihan melihat asistennya. Dia tahu jika Nayara seorang wanita yang baru pertama kali bekerja dan menjalani hal seperti ini. Ditambah memang bekerja dirinya sangat
Magbasa pa
Benih-benih Kecemburuan
"Kamu baik-baik saja?" tanya Kendrick yang berubah lagi menjadi tampak berbicara santai dengannya. Nayara segera membalikkan tubuhnya ke arah Kendrick yang berdiri dibelakangnya dengan mengenakan pakaian yang agak berbeda dari sebelumnya.Nayara mengerutkan keningnya, "Bapak ganti baju?" tanya Nayara."Iya, baju tadi kena kotorannya Loli!" jawabnya dengan mata yang menoleh ke sana kemari. Tangannya mencoba terus menerus merapikan pakaiannya.Nayara mengangguk."Sudah siang Pak, kita ke kantor sekarang?" ajak Nayara seraya menyelendangkan tasnya ke bahu.Kendrick menganggukkan kepalanya kemudian berjalan lebih dulu dari Nayara menuju pintu. Ketika dirinya membuka pintu ternyata Athaya sudah berada di luar rumah Kendrick dengan mengenakan pakaian yang berwarna senada dengan Nayara tanpa membuat janji terlebih dahulu."Pak Athaya?!" sapa Nayara yang agak sedikit terkejut akan keberadaan Athaya yang muncul tiba-tiba di depan halaman rumah Kendrick.
Magbasa pa
Telat Makan Masuk Rumah Sakit
Di lorong rumah sakit Kendrick terlihat duduk menunduk dengan raut wajah yang khawatir. Dari arah lain Jennie yang seharusnya berada di kantor mendengar temannya dilarikan ke rumah sakit oleh Kendrick dia segera pergi meninggalkan pekerjaannya dan lebih memilih melihat keadaan Nayara."Pak! Nayara kenapa?" tanya Jennie dengan napas yang tersengal-sengal karena dia berlari dari parkiran mobil hingga kini hadir di depan Kendrick karena hatinya yang begitu khawatir terhadap Nayara.Kendrick mengangkat wajahnya. Dia berdiri membetulkan pakaiannya yang sempat berantakan."Saya belum tahu dia kenapa, dokter masih di dalam," terang Kendrick yang berusaha tak terlihat panik oleh Jennie. Dia baru pertama kali ini merasakan rasa kawatir dan panik yang begitu berlebihan. Sebelumnya tak pernah dan tak pernah sama sekali peduli akan kesusahan orang lain.Jennie menarik napas panjang sembari berdoa di dalam hatinya. Dia berharap jika temannya itu tak terluka atau
Magbasa pa
Sambutan Hangat Untuk Ken
Nayara memutuskan untuk pulang saja dari pada harus menginap di rumah sakit. Dia tak mau jika nantinya dijadikan alasan oleh Kendrick untuk dirinya tidak masuk kerja. Dirinya yakin jika kondisi tubuhnya kini sudah membaik. Dan malah lebih baik dari sebelumnya.Sebagai gantinya, Kendrick membuat kesepakatan dengan Nayara. Nayara boleh pulang asalkan dirinya yang mengantarnya hingga rumah. Sebagai ganti rasa bersalahnya sebagai bos yang tak bisa menjaga anak buahnya."Pak, antar nya jangan ke rumah, kita ke kedai orang tua saya saja!" pinta Nayara dengan wajah yang malu-malu dan juga segan.Dia ingin menemui kedua orang tuanya yang sedari tadi sudah panik dan cemas karena diberitahu oleh Jennie akan kejadian di kantor tadi siang."Kedai?" bingung Kendrick."Iya tadi tuh orang tua aku pada panik soalnya dikabarin Jennie kalau aku sakit, aku pingsan.." terang Nayara menjelaskan secara perlahan dengan nada datar."Oh.. Okey!" setuju Kendrick dengan waj
Magbasa pa
Perebutan Makanan
Keesokan harinya Nayara kembali bekerja seperti biasanya. Namun kali ini dia pergi ke rumah Bosnya dengan membawa beberapa bekal kotak makanan yang sengaja dibuatkan oleh Ayahnya untuk Kendrick yang dikiranya sebagai teman sekantor Nayara.Sesampainya di depan pintu rumah ternyata Bayar sudah di sambut oleh Athaya yang sudah berdiri dengan sembari melipat kedua tangannya menatap Nayara dengan tatapan yang serius."Ke-kenapa Pak?" tanya Nayara yang seketika menjadi gugup dan membuat bibirnya menjadi kelu karena sorot mata Athaya padanya."Kau membawa makanan?" tanyanya dengan mata yang menunjuk ke arah kotak makanan yang tersusun lima kebawah dengan dibalut lagi oleh tas khusu makanan agar kehangatan makanan dan juga aroma makanan dapat terjaga dengan baik."I-iya!" jawab Nayara menganggukkan kepalanya yang ikut menoleh sebentar ke arah barang yang dibawanya."Untuk siapa?" tanyanya lagi.Bayar kebingungan menjawab. Dia tak mau membuat Athaya
Magbasa pa
Hati Yang Naik Turun
Di Kantor. Nayara berjalan di belakang Kendrick yang  baru saja tiba dengannya. Sepanjang jalan menuju ruang kerjanya, banyak sekali para staf karyawan yang memberikannya hormat dan sapaan selamat pagi walau pun sebenarnya ini sudah terlalu larut untuk dikatakan pagi. Karena jam sudah menunjukan waktu jam sepuluh lebih. “Nay, kamu habis dari mana aja sama Pak Kendrick?” tanya Asti teman satu divisinya yang kursinya tak terlalu jauh dari Nayara. Nayara tak menjawabnya dengan segera dia membutuhkan waktu untuk duduk di bangkunya sejenak. “Ah…” helanya dengan napas panjang. “Aku tidak dari mana-mana,”jawab Nayara seraya menghela napas lagi. Kendrick terduduk di kursi kerjanya dengan pandangan yang lurus ke depan. Bukan pandangannya yang terarah ke layar komputer. Matanya malah fokus ke arah luar di mana dudukn
Magbasa pa
Ajakan Pesta Pernikahan
Nayara masih ada di kantor menatap layar komputernya dengan jari tangan yang menari ke sana kemari di atas papan ketik. Dia sedang mengerjakan tugas yang tadi diperintahkan Kendrick pada dirinya. Itu bukakn semua kesalahan dirinya. Bukan dia maksud untuk menyangkalnya. Namun dia tahu betul file yang terakhir dia buat seperti apa mengenai laporan keuangan yang dia buat minggu lalu. Kendrick keluar dari ruangannya. Dia menemukan yang ada di ruangan itu hanya ada Nayara seorang saja. Padahal hari sudah mulai gelap namun Nayara masih berada di depan layar komputernya. “Kenapa kamu tidak pulang?” tanya Kendrick dengan nada yang datar namun dengan wajah yang menatap ke arah punggung Nayara yang menghadap meja kerjanya. “Saya masih  harus menyelesaikan tugas yang Bapak perintahkan atas kesalahan yang saya buat!” katanya dengan nada bicara yang kurang enak didengar di telinga Ken
Magbasa pa
Tolong Buat Dia Yang Paling Cantik
“Aku akan mengganti waktumu menemaniku di pesta dengan gaji satu bulan kerjamu bagaimana?” kata Kendrick yang akhirnya harus mengeluarkan penawaran yang mungkin tak bisa ditolak oleh Nayara saat ini. Nayara menoleh ke arah Kendrick yang masih memegangi tangannya. Pandangannya seolah kurang jelas mendengarkan dari penawaran dari Kendrick bosnya. Kendrick menganggukkan kepalanya. "Kamu akan aku bayar sebanyak satu bulan gajimu bekerja di kantor jika kamu mau menemaniku malam ini di pesta pernikahan temanku!” kata Kedrick yang memperjelas maksudnya dengan raut wajah yang lebih meyakinkan lagi. Nayara mengulum bibirnya ke dalam untuk menahan senyumannya. Dia menjadi sangat bahagia. “Benarkah? Apa tidak akan berubah?” “Sudahlah, ayo pergi!” paksa Kendrick yang langsung menarik Nayara untuk segera keluar dari kantor dan mas
Magbasa pa
Menarik Perhatian Banyak Pasang Mata
Cukup membutuhkan waktu satu jam saja untuk membuat riasan di wajah Nayara. Usai itu dirinya diantar ke luar ruangan untuk menemui Kendrick yang sedang menunggunya di depan.   “Bagaimana Tuan?” tanya seorang pelayan yang sangat ahli di bidang tata rias.   Kendrick menganggukan kepalanya dan juga mengacungkan jempolnya yang menandakan jika dirinya suka dengan apa yang menempel di tubuh Nayara saat ini.   “Ayo kita segera pergi!” ajak Kendrick yang menengadahkan telapak tangannya untuk digenggam oleh Nayara agar dapat jalan bersama menuju mobil.   Nayara mengernyitkan keningnya. Dia memandang ke arah Kendrick dengan tatapan heran. Ini bukan Kendrick yang biasanya.   “Ayolah, kau harus berpura-pura menjadi kekasihku satu malam ini demi uang yang sebesar gaji satu bulanmu itu,” goda Kendrik yang membisiki di telinga Nayara.   Aroma tubuh Nayara terhirup menelusuk
Magbasa pa
Kendrick Yang Membanggakan Diri Sendiri
Nayara dan Kendrick berjalan memasuki gedung acara pernikahan dengan langkah kaki yang sangat elega nan tenang layaknya sepasang terpadu kasih.   Kini giliran di dalam gedung untuk kedua kalinya puluhan pasang mata hanya tertuju pada mereka berdua. Namun untuk kali ini Nayara tak terlalu canggung apalagi kaku karena Kendrick telah mengajarinya untuk tetap tenang di dalam pusat perhatian orang banyak dan tetap menampilkan senyuman yang cantiknya.   “Wah, Kendrick ternyata kau benar datang?!” seru seseorang yang keluar dari kerumunan dan berjalan menuju ke arahnya sambil memegangi gelas yang masih berisi air berwarna merah di dalamnya. Mungkin pemiliknya hanya baru meminumnya beberapa kali teguk saja.   Kendrick segera berbisik ke telinga Nayara sambil berpura-pura tersenyum ke arah orang yang sedang dalam perjalanan menuju ke arahnya.   “Dia adalah Keanu, teman satu sekolahku di Amerika. Dia adalah pr
Magbasa pa
PREV
123
DMCA.com Protection Status