All Chapters of Malam Tanpa Noda : Chapter 31 - Chapter 40
278 Chapters
Pertemuan
Malam Tanpa Noda Bab 31Bertemu Putra Faisal dan Dewi melangkah dengan cepat. Mereka sudah telat menghadiri pertemuan dengan salah satu klien ternama. "Aduh, sudah telat satu jam." Mereka terjebak macet akibat kecelakaan lalu lintas.Dewi menghampiri dua orang laki-laki yang duduk dekat kolam renang." Selamat siang, maaf kami telat," sapa Dewi. "Ini bukan telat, tapi kebangetan sudah satu jam lebih kami menunggu." "Maaf, Pak. Tadi terjadi kecelakaan di jalan Menteng. Ini buktinya." Dewi menyodorkan sebuah video dan beberapa foto sebagai barang bukti kepada klien. "Sudah, tak apa. Kasih mereka kesempatan," ucap salah satu lelaki yang memakai jas abu-abu. Dia adalah Putra. "Silahkan duduk!" "Terima kasih, Pak Putra." Faisal menarik bangku kosong tepat di depan Putra untuk Dewi. Mereka saling berpandangan dan tersenyum. Pu
Read more
Tak Boleh Lemah
Malam Tanpa Noda Bab 32Airi Wanita KuatPutra dan Airi pergi berlibur ke vila. Di sana mereka memiliki Vila keluarga. Kali ini Putra tak diizinkan membawa mobil sendiri. Wajahnya terlihat kecewa. Bukan hanya supir saja yang dibawa, ia juga membawa seorang pelayan untuk menemaninya. Lelaki itu ingin menghabiskan liburannya berdua saja dengan Airi. Namun, itu hanya angan-angan saja. Airi sudah mengetahui rencana Putra."Pak berhenti dipinggir jalan itu," perintah Airi kepada supir.Airi turun memasuki toko swalayan dan membeli beberapa makanan ringan. Ia menelusuri semua rak makanan. Putra mengikuti adiknya. Airi menatap punggung seseorang yang ia kenal, lelaki itu adalah mantan suaminya bersama perempuan yang usianya lebih tua darinya. Mereka terlihat akrab, Faisal tersenyum dan tertawa mendengar wanita itu berbicara. Jiwa kepo-nya meronta. Ia menyembunyikan tubuhnya di rak makanan. Swa
Read more
Cemburu
Malam Tanpa Noda Bab 33Putra cemburuAiri melangkahkan kaki ke ruangannya. Ia mendapatkan panggilan dari seketarisnya. Melangkah kaki dengan cepat dan wajah berbinar. Pintu perlahan di buka, Fajar berdiri dekat jendela. Lelaki berpakaian kemeja putih lengan pendek tak menyadari kehadiran Airi. Airi menutup mata Fajar dari belakang dengan kedua tangannya. Fajar menyentuh tangan Airi lembut."Tebak aku siapa?" ucap Airi dengan suara cempreng."Siapa ya?" pura-pura tak tahu."Pasti Airi," tebaknya. Tak ada seorang wanita pun yang akrab dengan Fajar. Fajar hanya berteman dengan laki-laki. Fajar membalikkan tubuhnya dan menarik hidung Airi." Aw, sakit! Jangan lakukan itu!" "Maaf," ucap Fajar tak dapat mengendalikan diri. "Aku khilaf." Fajar mengangkat kedua tanganya memohon ampun. Mereka tertawa dan saling bergurau. Airi m
Read more
Pesta
Malam Tanpa NodaBab 34Pesta Penyambutan Ceo Baru  Hari ini adalah hari ulang tahun perusahaan, PT Mahendra mengadakan acara pesta kecil-kecilan dan hanya dihadiri oleh beberapa pejabat penting dan tamu undangan.  Wajah Airi dipoles dengan makeup yang mewah. Gaun putih panjang dan hijab putih menambah kecantikannya. Ia juga mengunakan mahkota kecil di kepalanya. Airi menatap dirinya dari pantulan kaca besar. Tubuh rampingnya dan wajahnya telah berubah. Airi selalu menjaga pola makannya. Ia juga mengikuti senam zumba dan aerobik. Wajahnya juga ia rawat dengan sebaik mungkin. Mengunakan serum kecantikan dan perawatan lainnya. "Bu Airi, cantik sekali. Seperti bidadari yang turun dari langit," puji perias pengantin. Ia meminta izin kepadanya untuk mengambil gambar hasil riasannya. "Boleh' kan Bu. Buat iklan." Airi mengangukkan kepala pelan. Ia berpose dan t
Read more
Gugatan Cerai
Malam Tanpa Noda Bab 35Gugatan Cerai Pagi-pagi sekali Airi besiap untuk mendaftrarkan penceraian di pengadilan agama. Airi juga ingin bahagia. Wanita itu pergi diantar supirnya. Hatinya sudah mantap untuk menceraikannya. Tak ingin menjadi janda hanya dalam agama. Tapi, juga dalam hukum. Mungkin Faisal bukan jodohnya.Airi masuk ke dalam gedung pengadilan agama. Ia mengunakan gamis polos coklat susu. Airi sudah menyiapkan dokumen seperti surat nikah asli, foto copy KTP dari pengugat, Kartu Keluarga, dan materai. Airi menuju pusat bantuan hukum di pengadilan guna membuat surat gugatan cerai. Alasan bercerai akan dipertanyakan mereka. Ia menyiapkan biaya yang harus dikeluarkan.Saat proses persidangan berjalan, kedua belah pihak harus menghadiri persidangan untuk mengikuti mediasi. Dengan adanya mediasi, diharapkan kedua belah pihak bisa berdamai dan menarik gugatannya. Akan tetapi
Read more
Pergi
Malam Tanpa Noda Bab 36Putra pergiFajar datang ke kantor Airi. Ia ingin mengetahui kabar teman kecilnya. Sudah beberapa hari tak tahu kabarnya. "Maaf, Pak. Anda tak boleh masuk!" Petugas keamanan melarangnya untuk masuk. "Saya ingin bertemu bu Airi," izinnya dengan sopan."Maaf, Pak. Anda tak dapat izin masuk." "Mengapa tak boleh?" Mengernyit heran."Kami tidak tahu. Kami hanya menjalankan tugas saja. Tolong tinggalkan gedung ini!" "Tolong beritahu bu Airi kalau Fajar datang!" "Mohon Anda mengerti, kami hanya menjalankan tugas. Anda tak diizinkan untuk masuk ke gedung!" "Siapa yang melarang saya?" "Pemilik perusahaaan," ucapnya lantang. "Apa mungkin Airi melarangnya? Apa salahku dia seperti itu?" batinnya. Fajar melangkahkan kaki ke motor merahnya. Ia melihat ponselnya dan
Read more
Belum move on
Malam Tanpa NodaBab 37 Setelah Kepergian Putra   Putra dan teman-temannya berkumpul di Bar yang berada di Malaysia. Semua teman-temannya membawa pasangan masing-masing.Hanya Putra yang tak memilikinya.    Mereka terdiri dari lima laki-laki. Tiga orang sudah menikah dan dua masih status bujang.    Mereka terlihat mesra, seakan-akan meledek Putra. Lelaki itu hanya mengaduk minumannya saja. Ia sudah berjanji tak akan minum alkohol.   Putra memesan coca-cola tanpa es. Teman-temannya mengernyit heran dengan perubahan siakap Putra.   "Bro, pesan minuman yang menantang. Masa cuma air bersoda," ledek temannya. Mereka meminum bi* tiga pitcher besar.    "Bosan, lagi pengen minum ini." Tunjuk gelasnya berwarna hitam dengan soda yang mengumpul di atas. Putra meneguknya langsung.    "Kalau begini mendingan di k
Read more
Masa Lalu Sarasyana (1)
Malam Tanpa NodaBab 38Kisah Cinta Mama dan Papa Airi menatap foto ibunya ia tersenyum dan mengusap figuran itu. Bi Nina mendekatinya. Hanya dia yang mau menemani selama di rumah. Pelayan lain engan untuk mendekati Airi.  "Bi, ceritain tentang mama dan papa Airi," bujuk Airi. Wanita itu menundukkan kepala. "Bi, tolong ceritakan tentang mereka." Bi Nina menarik napas dalam. Ia tak tega menceritakan semuanya.  "Non, siap mendengarkannya," tanya bi Nina. Ia menganggukkan kepala pelan. Bi Nina menyodorkan teh hijau dan cemilan kepada Airi. Pisang goreng dengan taburan keju. Airi meminum teh dalam cangkir dan mengambil pisang dengan mengunakan tisu.  Rasa pisang yang manis dan renyah bersatu di dalam mulutnya.  "Non Sarasyana adalah wanita berhati lembut. Ia dermawan dan tidak sombong. Kekayaannya berlimpah dan tak habis-habis. Rambutnya sebahu, kulitnya putih bersih, badannya ramp
Read more
Bayi tak berdosa
Malam Tanpa Noda Bab 39Kisah Orang Tua Airi Perasaan Saras menjadi gelisah. Ia menatap jalan yang biasa Bima lalui. "Ndo, kenapa gelisah sekali," tanya nenek. Ia menyentuh lembut punggung Saras. "Perasaan aku gak enak. Entah ada apa?" "Sebentar lagi suamimu juga pulang." Saras duduk di bale. Seorang anak laki-laki berlari tergopoh-gopoh. "Mbak Saras, mas Bima di bawa orang," ucap anak berumur dua belas tahun."Dibawa orang. Sama siapa Juna?" "Gak tahu Mba. Mereka naik mobil mewah." Saras langsung menghampiri pasar tempat lokasi. Nenek juga mengikutinya. Dagangan Bima berantakan. Bima menjual singkong dan pisang. Tubuh Saras luruh seketika. Apakah mereka telah menemukannya dan membawa pulang. Saras terduduk di tanah dan mengelus perutnya yang sudah membuncit. Nenek merayuny
Read more
Cinta Gila
Malam Tanpa NodaBab 40 Cinta Bikin Gila Bi Nina melanjutkan ceritanya dan wajahnya berubah sedih. Air mata membasahi pipinya. Ia tak kuat melanjutkan ceritanya.  "Bi, lalu apa yang terjadi dengan ibuku?"  "Non Saras menjadi depresi dan ia meninggal dunia karena penyakitnya. Hidupnya terasa hampa kehilangan dua orang yang ia cintai."  "Bagaimana dengan ayahku? Apa ia datang mencari keberadaan istri dan anaknya?"  "Den Bima menghilang tanpa kabar dan pesan. Ia bagai ditelan bumi. Undangan pernikahan itu hanya pura-pura saja. Itu hanya permainan tuan Abdul."  "Mengapa kakek seperti itu, Bi?"  "Tuan Abdul tak ingin memiliki hubungan dengan keluarga Bima. Tuan juga hampir menikahi non Saras dengan tuan Rio."  "Pak Rio, jadi Putra itu tak punya hubungan darah denganku?"  "Ia, tadi Bibi cerita kalau tuan Rio di adopsi dari panti as
Read more
PREV
123456
...
28
DMCA.com Protection Status