All Chapters of Hati Seorang Perempuan (Indonesia): Chapter 1 - Chapter 10
48 Chapters
Chapter 1 (lebih baik mengalah)
"Jadi kapan pernikahan Abi dan Mega bisa kita laksanakan? Kami sudah tidak bisa menunggu lebih lama lagi, karena perut Mega semakin lama akan semakin membesar. Kami juga tidak mau menjadi bahan omongan kerabat dan juga para tetangga, Pak!"Pranggg!!Senja yang sedang membawa baki yang berisi empat gelas teh manis hangat, mendadak menjatuhkan bakinya karena terkejut. Istri mana yang tidak kaget saat mendengar suaminya harus menikahi wanita lain karena hamil?"Ma-maaf Sa-saya tidak sengaja. Saya akan segera mengganti minumannya."Senja segera mengumpulkan pecahan gelas yang berserakan di sekitar tempat duduk tiga orang tamu Abimanyu. Senja melihat wajah Abi yang seketika  pucat pasi melihat kemunculannya di ruang tamu. Kedua mertuanya juga tampak linglung dan kebingungan saat menatap kehadiran Senja.
Read more
Chapter 2 (hari baru)
Senja mulai menyusun buku-buku latihan anak didiknya.Sudah enam bulan Senja menjadi tenaga pendidik di salah satu sekolah internasional favorit di kota ini.Setelah meninggalkan rumah mantan suaminya malam itu juga,Senja pun segera mencari Dayu sahabat oroknya, untuk menumpang tinggal sementara dirumahnya.Dayu ini adalah segala tokoh idaman wanita masa kini. Cantik, kaya dan punya keluarga yang begitu harmonis. Saingan keluarga cemara kalau menurut istilah Senja. Dan kebetulan sekali, salah satu kerabat jauhnya menawarkan posisi sebagai tenaga pengajar di sekolah bonafid nya kepada Senja, yang tentu saja diterima olehnya dengan penuh suka cita. Seperti  mendapat durian runtuh! Itulah pepatah yang tepat untuk tawaran pekerjaan yang diterimanya.Seolah semesta kembali mendukungnya, Senja pun mendapatkan tempat kost yang begitu stategis lokasinya dengan harga yang sesuai dengan kantongnya pula.Setiap ha
Read more
Chapter 3 (pertemuan)
Setelah insiden kolong mobil, Senja segera kembali memeriksa tugas murid-muridnya. Sebenarnya kelasnya sudah lama selesai dan dia sudah bisa pulang. Tapi Senja adalah type orang yang tidak suka menunda-nunda pekerjaan, sehingga dia memutuskan untuk menyelesaikan dahulu perkerjaannya baru dia pulang.Diam-diam Sabda membuka ruang guru dan mendapati ipar cantiknya sedang tenggelam dalam keasikannya memeriksa lembaran LKS siswa-siswanya. Kadang-kadang keningnya berkerut bila mendapati siswanya menjawab salah dalam tugasnya. Sabda tersenyum kecil mengamati Senja yang sama sekali tidak menyadari bahwa dirinya kini berada tepat dihadapannya. Senja seolah-olah tenggelam didalam dunianya sendiri."Mau sampai kapan Bu Senja ada disini? Ini malam minggu lho, Ibu tidak bersiap-siap berdandan cantik untuk menyambut kedatangan pacar?""Tidak punya pacar Saya Mang. Pernah punya dulu, tapi udah ditinggalin Saya nya. Hahahaha..lebih enak
Read more
Chapter 4(pertemuan)
"Njaaa! Senja! Bangun Nja!!" Senja yang sedang tertidur lelap mendadak terduduk saat merasakan tubuhnya ditarik paksa oleh tangan-tangan yang memaksakan dirinya untuk terjaga seketika."Hah! Kenapa? Ada apa?!" Senja yang nyawanya bahkan belum terkumpul semua kebingungan saat melihat Tita, Gading dan Marta tampak panik dan berkumpul dikamarnya."Itu Bude Yanti jatuh di kamar mandi Nja. Kepalanya luka dan badannya mendadak lemas Nja. Ayo kita bawa ke rumah sakit, kamu yang nyetir ya Nja?""Hoiii, cepetan dong geraknya, keburu kolaps ntar ini si Bude!" Rini dan lima penghuni kost yang lain tampak menggotong Bude Yanti yang sudah dimasukkan dan bersandar dikursi penumpang. Senja langsung melesat ke kursi pengemudi disusul tiga teman kost lainnya menjaga Bu Yanti di jok belakang. Senja pun mengebut pada pukul empat dini hari. Saking bingungnya melihat keadaan ibu kost mereka, empat gadis penghuni kost Bude Yanti sampai melupakan p
Read more
Chapter 5(kesalahpahaman)
"Begitu? Baiklah kalau kamu tidak mau ikut Mas secara baik-baik, jangan salahin kalau Mas pakai cara ini."Dan Abimanyu pun langsung saja memanggul tubuh mungil Senja seperti sekarung beras di bahunya.Tapi satu hal yang di lupakan oleh Abimanyu adalah bomber jacket Sabda cuma menutupi tubuh Senja sebatas paha. Keadaan Senja yang dipanggul di bahu sukses mengekspose bokong seksinya yang cuma di balut panty putih berenda. Elang yang kaget melihat keadaan Senja, langsung melepaskan jaket kulitnya untuk menutupi bokong mulusnya.Jeritan ngeri Senja dan ketiga temannya sontak menyadarkan Abimanyu yang sedang marah tingkat dewa pada Senja. Dia sungguh berterima kasih pada jaket kulit Elang yang menutupi asset berharga Senja sebelum menimbulkan keributan berjamaah disana."Mas Abi apa-apain sih!turunin Senja nggak? Pagi-pagi sudah membuat Senja malu aja sih Mas!""Kamu
Read more
Chapter 6(kembali)
Dan pada akhirnya Abimanyu lah yang mengantarkan Senja mengajar keesokan paginya. Bayangkan jam enam pagi Abi sudah ngetem di depan rumahnya. Mau marah juga bagaimana, karena ini kan juga rumahnya. Disepanjang perjalanan, Senja terus saja menekuk mukanya karena kesal diintilin terus oleh Abi. Senja baru bereaksi saat tiba-tiba Abi mengambil rute yang berbeda dari arah yang seharusnya."Lho..lho Mas, Kita  mau kemana ini? Perasaan kalau mau ke tempat Senja mengajar nggak lewat sini deh Mas. Mas nggak salah jalan?""Lho mana Mas tahu lokasi kamu mengajar itu dimana, orang kamu gak bilang, diem aja dari tadi. Ya Mas pikir kali aja Kamu mau ikut Mas ke kantor karena rindu banget sama Mas." Abi menjawab santai."Kalau nggak tahu ya tanya dong Mas. Itu punya mulut buat apa coba?" Senja rasanya pengen banget ngegetok kepala Abi dengan dongkrak mobil."Selain buat nyium kamu
Read more
Chapter 7(tawuran)
Setibanya dikantor polisi, mereka semua dikumpulkan pada satu ruangan yang cukup besar sebenarnya. Tetapi karena jumlah mereka yang sangat banyak, ruangan itu menjadi langsung sesak dengan banyaknya manusia dan berkuranganya pasokan O2 diruangan yang sekarang rasanya perlu tambahan oksigen itu.Baru sebentar begini aja di kantor polisi Senja sudah merasa sesak nafas. Apa kabar yang dipenjara seumur hidup ya?"Aduhhh!!"Senja kesakitan saat secara tidak sengaja bahunya bersinggungan dengan siswa SMA lawan yang sedang mencoba meregangkan tubuhnya."Maaf ya Sis, Gue nggak sengaja. Habisnya sempit banget nih ruangan. Pegel semua badan Gue nggak digerakin dari tadi."Seorang remaja belia seumuran Revan meminta maaf singkat sambil kembali memiringkan badannya ke kiri, agar muat diruangan yang rasanya semakin lama semakin mirip dengan ruangan sauna ini."Hati-hati lo Nyet!! Ni
Read more
Chapter 8(terpaksa)
"Mas nggak habis pikir, bagaimana Kamu yang nota bene nya adalah sebagai seorang guru, bisa-bisanya ikutan tawuran seperti abege kurang kerjaan begitu, Nja!! Otak kamu itu di taruh dimana hah?!!"Abi langsung menyalak saat tiba diruang tahanan yang penuh dengan murid-murid nya sendiri maupun siswa -siswa sekolah sebelah.Selebar wajah Senja sudah memerah menahan malu dan kesal karena di bentak-bentak didepan mata para anak didiknya. Senja lelah, lapar, kesal dan yang terlebih diatas segalanya dia MALU!!Bagaimana dia bisa menasehati siswa-siswa nya dengan dagu terangkat lagi, kalau saat ini saja dia sudah di maki-maki tanpa diberi kesempatan membela diri."Bu Senja gak ikut tawuran Mas. Tadi ojek Bu Senja pas melewati lokasi tawuran. Karena Bu Senja melihat kami dalam kesulitan, maka nya beliau berhenti Mas. Ibu Senja sama sekali tidak bersalah Mas, jangan dimarah-marahin
Read more
Chapter 9(kesalahpahaman)
Abimanyu terus menerus melirik jam dipergelangan tangannya. Waktu saat ini sudah menunjukkan pukul 10.40 WIB, itu berarti dia sudah meninggalkan Senja selama 3 jam 40 menit. Dia tidak tahu pasti apa yang sedang dilakukan Senja saat ini. Mau menelepon tidak enak dengan para peserta meeting yang merupakan pentolan-pentolan penanam saham besar di JagaKarsa Group ini. Mau meninggalkan pesan? itu berarti dia juga harus mengeluarkan ponsel ditengah-tengah rapat penting begini. Karena perasaannya terus saja tidak enak,bkursi empuk begini pun rasa-rasanya seperti penuhi duri.Segala kegelisahan Abimanyu pun ternyata tidak luput dari pandangan Sabda. Dia tahu sedari dia masuk tadipun, Abi sebenarnya sudah tidak fokus untuk mendengarkan semua poin poin penting selama meeting kali ini. Selama Abi bekerja pada perusahaan mereka, tidak pernah satu kalipun dia gagal fokus. Tetapi kali ini, dia bahkan sampai kehilangan orientasi. Dan
Read more
Chapter 10(keseruan)
Senja melipat rapi jaket pinjaman dari ayah Cakra ke dalam paper bag. Rencananya setelah pulang mengajar, dia akan singgah ke sekolah sebelah untuk menitipkan jaket kepada Cakra.GadingCute : Njaaa,ntar malem jadi kita ikutan galang dana buat gempa di Lombok?SenjaSetrong: Jadi Bu, Lo langsung aja ke TKP, kita ketemuan disana aja ya?MarthaSitumorang : Gue ntar disana ikut stand live music aja ya Nja?!!TitaImoet : Gue ikutan stand jualan aja, biar bisa sekalian ngemil hahahaha...teutep makan.SenjaSetrong : Apa aja deh yang penting Lo Lo p
Read more
PREV
12345
DMCA.com Protection Status