Senja melipat rapi jaket pinjaman dari ayah Cakra ke dalam paper bag. Rencananya setelah pulang mengajar, dia akan singgah ke sekolah sebelah untuk menitipkan jaket kepada Cakra.
GadingCute : Njaaa,ntar malem jadi kita ikutan galang dana buat gempa di Lombok?
SenjaSetrong: Jadi Bu, Lo langsung aja ke TKP,
kita ketemuan disana aja ya?MarthaSitumorang : Gue ntar disana ikut stand live music aja ya Nja?!!
TitaImoet : Gue ikutan stand jualan aja,
biar bisa sekalian ngemil hahahaha...teutep makan.SenjaSetrong : Apa aja deh yang penting Lo Lo pada ikhlas bantuin sodara-sodara kita yang lagi kesusahan disana. Dari pada Lo Lo semua sibuk buat kiki celeng-celengan!!!hahahaha..
Perusahaan WijayaKesuma Auto Care memang akan mengadakan bazaar charity yang hasil dari penjualannya akan disumbangkan untuk para korban gempa bumi di Lombok. Senja pun dengan semangat akan membuka stand melukis. Melukis adalah hobby keduanya setelah mengotak atik mesin otomotif.
Senja tiba di gerbang sekolah Bangun Persada, tepat saat sebuah mobil mewah tiba-tiba berhenti disampingnya. Tidak lama kemudian seseorang yang di kenalinya sebagai ayah Cakra pun membuka kaca mobilnya.
Pucuk di cinta ulam pun tiba.Karena orang yang sebenarnya sangat ingin dijumpainya, saat ini malah ada tepat di depan matanya."Ah Bapaknya Cakra kan ya?Ini saya kesini sebenarnya mau menitipkan jaketnya si Bapak pada Cakra disini. Eh malah langsung ketemu sama yang empu nya jaket. Saya langsung kembalikan sama Bapak aja ya? Terima kasih banyak sebelum dan sesudah ya Pak."
Senja memberikan paper bag dengan kedua tangan sekaligus. Si Empunya jaket tersenyum melihat sikap sopan Senja.
"Saya minta maaf ya atas kesalah fahaman Saya yang sempat menganggap Kamu itu sebagai salah satu peserta tawuran. Eh ternyata Kamu itu malah ibu gurunya anak-anak SMU sebelah. Mulai sekarang kalau nasib baik kita bertemu lagi, panggil saja saya Arya, oke?"
Belum sempat Senja menjawab permintaan Arya, ponselnya kembali bergetar,ndan kali ini Mas Abyaz kakak sulung Dayu yang menelepon.
Nja,
nanti malam kamu jadi kan ikut stand lukis?soalnya temen-temen Abang pada mau di buatin sketsa wajah nih,kan duitnya lumayan buat bantuan ke Lombok sana. Eksmud semua ini Nja.Mana tau bisa dapet jodoh baru kan?ahahaha..."Ah Abang, pengen banget jodoh-jodohin Senja. Enakan juga begini Bang, jomblo bahagia dunia akhirat ahahaha. Iya Senja pasti ikut stand lukis. Abang tenang aja, yang penting promosiin terus Senja, biar banyakan ntar dapet sumbangannya."
Kamu nanti malem mau abang jemput atau bagaimana?
Mas serem kalau kamu naik taksi online,dibawa kabur pula nanti adek abang!hahaha"Gak papa Bang. Senja bisa kesana sendiri. Nanti Abang jemput Senja bisa diemek-emek Mbak Puri Senja Bang. Ahahahaha. Sampai ketemu disana ya Bang. Assalamualaikum."
"Kamu nanti malam ada acara apa Nja?" Arya yang sedari tadi menguping mulai penasaran.
"Ohhh, itu perusahaan temen lagi menggalang dana buat korban gempa Lombok Pak. Jadi kami akan buka gerai stand-stand bazaar gitu, dan Saya kebetulan ikut stand lukis sketsa wajah."
"Emmmmm, Saya boleh ikut? Kebetulan Saya juga suka sekali melukis?"
"Ya boleh dong Pak. Makin banyak yang dukung acaranya kan makin rame. Senja tunggu dilokasi nanti malam ya Pak?" Senja tersenyum gembira karena ada teman yang ikut menemaninya di stand lukisan. Jarang-jarang ada orang yang bisa melukis.
"Tapi seperti yang teman kamu bilang tadi di telepon, agak riskan rasanya malam-malam kamu naik taksi online. Saya jemput saja ya?alamat kamu dimana?"
"Duh, Saya nggak mau ngerepotin Pak."
"But I'm insist. Saya memaksa Senja. Tidak repotlah, toh cuma menjemput saja."
"Ya sudah kalau begitu. Komplek Malibu nomor 25 ya Pak. Kalau begitu saya permisi dulu, mau siap-siap ya Pak. Saya duluan ya, mari."
Dan Senja pun segera berlalu dari hadapan Aryasatya.
==================
Suasana di tempat acara penggalangan dana begitu ramai dan meriah. Banyak para sosialita-sosialita dan para executive muda yang ikut dalam acara charity seperti ini. Senja berseru gembira melihat tiga sahabat somplaknya memakai baju kembaran semua. Sebelum mulai bekerja, mereka pun menyempatkan diri ber wifie ria bersama.

Disukai oleh @DayuWijayakesuma@GadingPermana@PratistaLaksmana@MarthaSitumorang@AbyazWijayaKesuma@ElangPramudya@AbimanaWicaksana dan 278.067 lainnya
@AbyazWijayaKesuma Dipilih...dipilih..dipilih,
semua masih pada jomblo,insya Allah siap menikah,byang berminat DM saja. Hahahaha..@PrastithaLaksmana Ahhhh,Nja Gue nampak gendut disituuu!!!@AbimanaWicaksana Dek,itu bibir dimonyong-monyongin buat apa coba?pengen dicipo* ya?ahaha@AbimanyuWicaksana @AbimanaWicaksana Lo kalo comment in adek sendiri bisa pake bahasa yang sopan nggak?!!@Senjahari Kamu tunggu disana Nja,Mas akan nyusul kamu.Next kalau mau kemana-mana malam-malam,izin Mas dulu!!! Remember it!!@RevanAditama 😍@GadingPermana Sosialita abad ini 😆@MarthaSitumorang Wifie dulu sebelum kerja 😄@ZahraZulfa Wah Bu Senja gak ngajak-ngajak nih 😌@CakraWisesa Makasih udah di apprv ya Bu Sen,Ibu cantik deh 😉Ramainya comment di IG, belum ada yang sempat di balas Senja. Saat ini dia, Arya dan ada beberapa orang lagi, sedang sibuk melayani permintaan sketsa wajah. Senja sama sekali tidak mengira kalau ayah Cakra ini sangat jago dalam melukis. Banyak pengunjung yang berdecak kagum melihat begitu miripnya hasil lukisan Arya dengan objeknya itu sendiri.
Abimanyu yang menyusul ke sana setengah jam kemudian, sudah menjadi herder Senja begitu kakinya menapak disana. Arya dan sahabat-sahabat Senja pun mulai merasa gerah melihat keposesifan Abi yang rasa-rasanya sudah diluar batas kewajaran.

Sabda membaca ratusan komen yang sembilan puluh sembilan persen berasal dari laki-laki yang baik secara terangan-terangan atau pun yang tersirat mau mendekati Senja pun cuma bisa tersenyum sinis. Mereka semua tampaknya terpesona melihat wajah lugu dan naif Senja, sama seperti dirinya dulu.
Coba saja mereka tau kelakuan bejatnya Senja, pasti pandangan yang tadinya memuja sempurna berubah menjadi tegang mendamba!!Dia juga membaca komenan Abimanyu yang menyuruh sepupunya Abyaz untuk segera menghapus postingannya. Jikalau dulu dia merasa sikap protektif Abi itu adalah biasa sebagai cerminan seorang kakak yang ingin melindungi adiknya, kini semua pemikiran itu adalah omong kosong semua. Abimanyu bersikap seperti itu sebenarnya karena dia cemburu!!! tepatnya cemburu pada adik kandungnya sendiri. Kedengarannya sangat menjijikkan bukan?
Sabda baru saja tiba di kediaman adik bungsu nya, saat telinganya mendengar tangisan memilukan adiknya yang berasal dari arah dapur. Dia sengaja singgah ke rumah adiknya saat membaca komen instagram adiknya yang mengatakan bahwa dia sedang sendirian dirumah, sementara suami sialannya itu sibuk menjadiherderdi acara galang dana adikjadi-jadiannya.Didapur Sabda melihat adik kesayangannya itu sedang menangis sedih sambil membersihkan meja makan. Bermacam-macam hidangan yang tampak menggugah selera, telah dimasukkan oleh adiknya kedalam lemari es. Perut buncitnya tampak membuat gerakan adiknya yang biasanya begitu gesit itupun menjadi lamban."Kamu kenapa Tari? Koq nangis hmmm? Apa yang kamu sedihkan? Sini ceritakan sama Abang."Tari yang melihat sosok sang kakak sedang bersandar di pintu dapur, langsung menghambur dan memeluk sosok gagah itu dengan berurai air mata."Mas
Setengah berlari Senja mengitarilobbyhotel mewah yang luas ini dan berhenti tepat didepan meja resepsionis di hotel Dirga Surya."Se la mat malam Mbak. Saya Senjahari, kemarin malam Pak Aryasatya sudah mendaftarkan nama saya sebagai salah satu peserta yang akan mengikuti wawancaraprivatedengan Bapak Guntur Permadi di President Suite 156. Bisa sekarang saya langsung ke sana Mbak?"Dengan nafas terengah-engah sehabis berlari cukup jauh Senja menjelaskan maksud kedatangannya kepada petugas resepsionis. Kemacetan panjang yang diakibatkan oleh kecelakaan lalu lintas menjadikan Senja terlambat dua puluh menit dari waktu yang dijadwalkan."Oh benar, semalam diinstruksikan di kamar 156, tetapi baru saja tadi staff beliau mengatakan Bu Senja dipersilahkan masuk ke kamar 157, Bu. Ada perubahan mendadak katanya. Nanti ibu langsung masuk saja."Ujar resepsionis cantik bername
"Kalau kamu memang sangat membutuhkan uang, kenapa kamu tidak langsung saja minta pada Mas, Nja? Kenapa kamu harus menjual diri seperti ini? Mas melihatmu lahir, merangkak, berjalan, berlari dan tumbuh besar dari hari ke hari dengan bantuan kedua tangan Mas sendiri. Mas sudah mencintai kamu selama itu Nja. Selama itu!Butuh perjuangan selama bertahun-tahun buat Mas demi untuk meyakinkan ibumu, bahwa cinta yang Mas punya buat kamu adalah cinta antara laki-laki dan perempuan. Bukan seperti cinta antara seorang kakak dengan adik perempuannya. Mas hanya melihat pada satu wanita seumur hidup Mas, dan wanita itu adalah Kamu Nja!Bagaimana bisa Mas melewatkan satu sifat buruk kamu yang seperti ini? Dan bagaimana mungkin Mas bisa menyentuhmu lagi, tanpa Mas membayangkan ada laki-laki lain yang juga melakukan hal yang sama. Bagaimana bisa Nja?Bagaimana bisa?!"Abimanyu mencengkram stir mobil begitu erat. Ia seolah-olah ingin melampias
Senja mulai mengumpulkan barang-barangnya dan mengepaknya dalam satu kardus besar. Pakaian-pakaiannya sudah dimasukkan semua kedalam kopernya. Setelah perseteruan hebatnya dengan Abi yang diakhiri dengan aksi saling sindir itu membuat Senja mengambil keputusan untuk keluar dari kediaman keluarga Wicaksana. Toh memang kehadirannya disana hanya akan membuat orang-orang yang tahu siapa sebenarnya posisi Senja disana akan semakin menambah kesalah fahaman saja. "Kenapa sih Kamu mau ngekost lagi Nja? Kan lebih baik tinggal disini sama Bapak Ibu. Ada Kamu disini membuat Ibu merasa memiliki anak perempuan Nja. Tetap tinggal disini sama Ibu ya? Sampai Kamu menemukan jodoh yang baru nanti. Mau ya Nja?" Ibu Riani masih kembali berupaya membujuk Senja untuk tidak pindah rumah. Senja tersenyum. Bagaimanapun hubungannya sekarang dengan Abimanyu, tetap saja dia menyayangi Ibu Riani dan Pak Sugeng. Mereka berdua adalah sahabat ibunya sedari kecil. Senja
Sabda menonton video panas yang diperankan oleh Senja dan dirinya sendiri secara berulang-ulang. Dan anehnya dia tidak bosan. Tapi malah jadi horny pagi-pagi begini. Shit! Demi meredakan ketegangan dirinya yang sudah mencapai taraf tidak bisa mengancingkan celana, ia pun berakhir di kamar mandi dengan ponsel di tangan kiri dan tante lux di tangan kanan. Double shit! Dia merasa seperti abege puber yang tidak bisa menahan birahi sekarang! Sabda merasa hormon testoteronnya akhir-akhir ini sering tidak terkendali, setiap dia teringat kembali tubuh seksi Senja yang pernah dinikmatinya hingga tuntas. Dan demi untuk meredakan keadaan dirinya yang terus menerus on, Sabda mulai punya kebiasaan baru untuk berself service sambil membayangkan tubuh naked Senja. Ia selalu on setiap menonton video panas yang disutradarainya sendiri itu. Setelah masa pub
"Anda siapa? Maaf saat ini saya sedang berbicara dengan rekan seprofesi saya. Kebetulan juga ia merangkap sebagai bawahan saya di Perguruan Bina Bangsa. Saya sedang membahas tentang etika profesi sebagai seorang guru. Bila Anda tidak ada kepentingan dan kontribusi di sini, tolong jangan mengintervensi."Sabda menaikan sedikit sudut bibirnya dengan ekspresi mengejek. Axel membalas dengan sebuah senyuman bosan yang berkesan malas. Tetapi gesturenya tampak siap berkonfrontasi bila dalam keadaan darurat."Elahhhh... emang kode etik apaan sih yang udah dilanggar Senja di sini, Sab?Lo kaku amat sih sama peraturan? Guru juga manusia kali Sab. Butuh resfreshing juga!"Abyaz heran melihat kesensitifan Sabda terhadap Senja. Malah jatuhnya sudah menjurus seperti sentimen pribadi saja."Kode etik dia sebagai seorang guru, yang seharusnya digugu dan ditiru sikap dan tindak tanduknya. Ap
Abimanyu menatap puas pada formasi lengkap yang saat ini tengah duduk santai di ruang keluarga mertuanya. Sekarang sebutannya masih mertua. Namun sebentar lagi akan berubah menjadi mantan mertuanya. Ia yakin akan hal itu. Saat ini di ruang tamu, duduk ayah mertuanya Fajar Ramadhan. Di samping kirinya duduk ibu mertuanya, Ajeng Trisnawati. Sementara Mega Mentari, istrinya saat ini duduk di sampingnya.Sementara di sisi sebelah kanan ada ibunya, ayahnya dan juga Senjahari, yang saat ini berperan sebagai adiknya. Dan tepat di hadapannya ada Sabda iparnya. Dirinya dan Tari, duduk di tengah-tengah kumpulan lengkap formasi keluarga inti ini."Langsung saja, saya sengaja mengumpulkan kita semua di sini karena ada yang ingin saya perlihatkan."Abi mengeluarkan macbook dari tasnya, dan meletakkannya di tengah-tengah meja. Ia kemudian memasukkan sebuah flash disk.
Senja memasuki ruang guru dengan langkah lesu. Sebenarnya untuk dapat mencapai ruangan ini begitu penuh dengan perjuangan. Perjuangan lahir bathin tepatnya. Sebenarnya sejak kemarin malam, setelah dia menerima kiriman video dari dari Dayu, Senja sudah tidak dapat lagi memicingkan matanya barang sekejabpun. Begitu kiriman video itu sampai, Dayu sudah membombardirnya dengan pertanyaan seputar aksi panas sepasang manusia di video berdurasi sekitar empat puluh detik itu. Belum lagi Abi yang seketika mengamuk dan menerjang pintu kamarnya yang memang sengaja dikunci olehnya. Abi menggedor-gedornya tiada henti. Untung saja ada Ibu Riani dan Pak Sugeng yang mencoba menahan laju emosi Abi yang sudah mencapai ubun-ubunnya. Satu sikap yang paling disyukuri oleh Senja adalah kedua orang tua Abi tidak memaksanya untuk bercerita. Mereka mengatakan, bahwa apapun yang mereka lihat divideo itu, mereka akan lebih mempercayai kata-katanya. Karena bagi mereka, empat puluh de