All Chapters of TimeLess: Chapter 21 - Chapter 30
51 Chapters
21
Pertemuan Keiko dengan ayah Jonatan membuat Keiko menyadari banyak hal. beasiswa yang dia dapatkan adalah rekomendasi dari Jay. Entah kenapa Jay begitu baik kepadanya, bahkan ketika Tuan Hermawan meminta Jay untuk membuat Keiko tidak pernah muncul lagi. Jay memberikan pilihan alternatif yang bisa diterima oleh bos nya itu. Keiko menatap Jay yang kini telah berdiri di hadapannya."Kenapa anda melakukan ini kepada saya tuan? Hal baik apa yang telah saya lakukan, hingga anda membantu saya." Tanya Keiko dengan gemetar."Aku melakukan ini bukan untukmu, tapi untuk tuan muda." Jawab Jay singkat. "Jika kau memikirkan Jonatan harusnya kamu tidak datang dari awal, sehingga aku tidak merasa hutang budi kepada mu." Jawab Keiko."Tuan Besar tidak akan membiarkanmu untuk disamping Tuan Muda dengan statusmu yang dulu. Setidaknya aku sudah berusaha memberimu keluarga yang cukup baik." Jawab Jay."Aku bahkan lebih sadar dari siapapun dengan stat
Read more
22
Tiga bulan Keiko menjalani magang di Rumah Sakit Babel. Rasya yang berhasil lolos dari tes, menjadi satu devisi dengan Keiko di devisi bedah. Di tengah kesibukan dia menempuh profesi dan magang di Rumah sakit, Keiko harus mencari pekerjaan tambahan untuk membayar kontrakannya. Setelah lulus S1 Kedokteran, Keiko harus keluar dari asrama, karena tidak ada fasilitas asrama untuk beasiswa profesi. Gaji magang di rumah sakit, harus Keiko gunakan untuk membayar beasiswa yang dia dapatkan dulu. Tenaga dan fikiran Keiko terkuras habis. Hanya bisa tidur 4 jam dalam sehari. Namun semangat Keiko tidak bisa kalah oleh keadaan. Rasya sering kali meminta Keiko untuk berhenti kerja paruh waktu, dan Rasya yang akan membayar kontrakan mereka. Tapi Keiko menolak kebaikan Rasya karena dia tidak mau berhutang budi lagi kepada orang lain. Rasya hanya menghembuskan nafas dengan sifat keras kepala Keiko. Waktu sudah menunjukkan pukul 01.00 am. Di saat Keiko hendak pulang, Keiko m
Read more
23
Jonatan Drrrr... Drrrrrr.. Drrrr Sebuah pesan masuk di handphone Jonatan. Pesan dari Robby. "Jo, Keiko sakit." Chat Robby. Pesan Robby yang tidak seperti biasanya membuat Jonatan sedikit tidak nyaman.  Jonatan yang saat itu sedang melakukan operasi, merasa terganggu setelah perawat ruang operasi menunjukkan handphone nya. Konsentrasi Jonatan sekilas terganggu. Namun dengan cepat Jonathan menguasai situasi nya.  Jonatan mulai fokus kembali ke operasi nya. Operasi yang dilakukan Jonatan adalah operasi pengangkatan tumor otak. Jonatan tidak mau ada kesalahan di operasi ini, karena akan berakibat fatal untuk pasien.  Di luar negeri, Jonatan melakukan penelitian di Negara Amrik dan juga menjadi dokter nedah di salah satu rumah sakit disana. Bakat Jonatan membuat Jonatan mendapat penghargaan dokter bedah terbaik.  Jonatan pergi ke luar negeri bukan untuk diri nya sendiri. Dia ingin Keiko tidak terganggu dengan dir
Read more
24
"Disini adalah devisi UGD, kamu tidak berhak ikut campur tentang yang terjadi di sini." Ucap dokter Cavin kepada Jonatan. Seandainya bukan karena Keiko yang terlihat panik dan kualahan, Jonatan juga tidak akan mencampuri urusan di UGD ini. Namum melihat kekasih hatinya kesulitan, Jonatan tidak bisa diam.  "Aku tidak akan ikut campur, jika situasi tidak sekacau ini." Ucap Jonatan dingin. Jonatan tahu dokter Cevin meremehkannya, karena biarpun dia anak direktur, dia sama sekali tidak mengakui itu. "Apa maksudmu dia tidak boleh ikut campur?" Ucap dokter Alex yang tiba-tiba muncul di ruang UGD. Dokter Cevin terkejut melihat dokter Alex datang.  "Bagaimana kamu bisa begitu lancang menyatakan itu kepada ponakanku." Ucap dokter Alex yang marah kepada dokter Cevin. Dokter Cevin menundukkan wajahnya karena takut. Dokter Alex dan dokter Cevin cukup dekat selama ini. Dia tidak mengira doktet Alex akan membela Jonatan.  Dokt
Read more
24
"Pak, Tuan muda sudah kembali." ucap jay kepada Hermawan. "Apakah kita perlu memindahkan Keiko ke rumah sakit cabang?" Tanya Jay. Hermawan tersenyum tipis mendengar ucapan Jay. "Tidak perlu Jay, aku ingin tahu, apakah Keiko bisa membangkitkan ambisi Jonatan. Biarkan mereka sementara ini." Ucap Hermawan. "Baik Tuan." Jawab jay singkat tanpa banyak bertanya.  Hermawan sudah tidak muda lagi untuk sibuk mengurusi urusana percintaan Jonata. Bagi Hermawan, Jonatan harus disiapkan untuk menajdi penerus Perusahaannya karena dia adalah satu-satu nya keturunan nya. "Kamu hanya memiliki sedikit sisi lembut ibu mu Jo, aku yakin kamu lebih dominan dengan sifatku. Aku akan menunggumu untuk memimpin perusahaan ini dengan hebat, karena aku yakin kana kemampuanmu." Hermawan berguman sendiri. "_" "Paman, bisa kah kamu menolongku?" Ucap Jonatan kepada dokter Elex yang sedang duduk dan memeriksa berkas.  "Bantuan apa? tumben kamu
Read more
25
"Kei, kamu kenal yaa sama dokter Jo." Tanya Andin perawat yang bertugas diruang operasi bersama Keiko. "Emm, dia teman SMA ku." Jawab Keiko mencoba menghilangkan kecurigaan sambil membasuh tangannya dan keluar dari ruang operasi. "Pacar kamu kah?" Tanya Andin memburu Keiko. "Bukan." Keiko menjawab tegas, agar Andin tidak membuat gosip tentang dirinya dan Jonatan. "Syukurah jika bukan pacarmu." ucap Andin lega. "Klo kamu pacarnya, mungkin kamu akan menjadi pusat perhatian di sini. Dokter-dokter wanita yang senior tidak akan segan menunjukkan taringnya kepadamu." Ucap Andin menjelaskan dengan semangat. Keiko yang mendengar itu, merasa merinding dan takut. Dia benar-benar tidak mau menjadi sasaran para dokter senior disini. Dia hanya ingin lulus dari dokter Residen dan bisa membuka praktek sendiri di kota Asia. "Mana mungkin dokter Jo dan aku berpacara. Dia thu pangeran, dan aku thu katak. Kalaupun aku menyukainya, Pangeran dan ka
Read more
26
Keiko berjalan menuju halte bus, dan menunggu bus datang. Pikirannya entah melayang kemana. Dia sampai tidak mengetahui bus yang selalu dia tumpangi sudah berlalu.  "Aduh Key, pikiran mu kemana aja sih. Pe bus lewat kamu gak sadar. Sekarang kamu mau pulang naik apa coba." Gerutu Keiko pada dirinya sendiri. Akhirnya Keiko berjalan kaki, sambil menghubungi Rasya. Namun tidak ada respon dari Rasya. "Kamu kemana sih Sya, kenapa gak diangkat telpon ku." Keiko mendesah. Tin.. Tin.. Tin...  Sebuah mobil warna merah melaju menghampiri Keiko.  "Naiklah." Ucap Jonatan yang berada di mobil itu.  Tapi Keiko enggan untuk naik.  "Tidak terima kasih." Jawab Keiko.  "Tidak akan ada bus lagi malam ini." Ucap Jonatan memaksa.  Keiko masih saja ragu untuk masuk mobil itu. Namun jika dia tidak masuk, tifak6akan bus yang lewat lagi. Dia tidak ingin menghabiskan malamnya kembali ke rumah sak
Read more
27
Jonatan melihat kerumunan yang mengelilingi Keiko dari ruangan. Ada seutas senyuman licik di wajah Jonatan. "Kamu berani membagikan coklatku kei, Aku akan memberikan hukuman kepadamu." ucap Jonatan sambil menyeruput kopi di tangannya.   Seharian Keiko menghindar dari Jonatan karena takut Jonatan akan menanyakan coklat yang dia berikan. Dia tidak punya uang lebih untuk membeli coklat untuk menutupi kesalahannya. Ketika Jonatan hendak menghampirinya, Keiko langsung menghampiri Desi atau yang lain, sehingga Jonatan tidak memiliki kesempatan untuk menghampirinya. Jonatan menyadari sikap Keiko yang menghindarinya. "Kei, bersiap, kita kan melakukan kunjungan di lantai 6." Ucap Jonatan kepada Keiko yang saat itu sedang bersama dokter yang lain. "Lantai 6?" Ucap Keiko terkejut. Lantai 6 adalah kamar VVIP untuk para pejabat dan orang yang memiliki kedudukan di Kota X. Hanya dokter senior dan perawat senior yang di ijinkan masuk ke lantai 6
Read more
28
"Aku hanya menginginkanmu, dan sampai kapanpun hanya kamu, tidak ada wanita lain selain kamu." Ucap Jonatan yang tiba-tiba mendekatkan wajahnya kepada Keiko.  Keiko hanya menatap wajah Jonatan yang semakin dekat dengan ekspresi tegang. Melihat Ekspresi Keiko, Jonatan pun tertawa. "Kamu sangat imut Kei, ketika kebingungan menguasaimu." Ucap Jonatan.  Jantung Keiko berdetak dengan cepat karena sikap Jonatan. Sedikit merasa kesal, namun ada sebongkah rasa bahagia di hati nya.  Baru baru ini Jonatan begitu agresif mengejarnya, dan melakukan kontak fisik dengan Keiko. Dulu Jonatan mencintainya dengan sikap dingin dan cueknya, namun sekarang Jonatan lebih berinisiatif, dan membuat pergerakan yang Keiko tidak bisa menebaknya.  Ting...  Lift terbuka, Jonatan pun beranjak keluar dan mengajak Keiko keluar. "Apa kamu akan terus berada di sini." Ucao Jonatan dengan memandang Keiko yang masih mematung. Keiko terkeju
Read more
29
Mentari pagi bersinar terang di musim semi ini, Keiko memandang ke arah jendela dengan pikiran yang entah lari kemana. "Kei, nglamun aja, ayuk berangkat, dah telat tau!" ucap Rasya yang membuyarkan lamunan Keiko. Keiko tersenyum dan merespon sahabatnya itu.  berjalan lima menit dari apartemen, Keiko dan Rasya sudah disambut oleh bus yang datang. mereka bergegas masuk bus agar tidak terlambat. Rasya menceritakan beberapa kejadian di ruang UGD beberapa hari ini, dia mengeluhkan ketidak adilan pembagian shift yang di lakukan oleh dokter kepala. "Bisa gak, kamu meminta Jonatan untuk memindahkanku dari UGD dan ikut bersamamu?"tanya Rasya menatap Keiko penuh harap. "Bukannya kamu harusnya memohon kepada Robbi kalau soal itu, Robby kan lebih dekat dan sering bertemu dengan Jonatan dibanding denganku," jawab Keiko. "Hhhhhhhh, percuma cerita denganmu," ucap Rasya jengkel.  "Iya ya, nanti coba aku sampaikan ke dokter Jo. Jangan ngambek
Read more
PREV
123456
DMCA.com Protection Status