Semua Bab Shewolf: Bab 101 - Bab 110
115 Bab
Ketujuh Puluh
Jalan kaki menuju pedalaman hutan? Apakah Cedrick bercanda? Jika bercanda, ini tidaklah lucu untuk keadaan mereka saat ini. Jika saja Lunar bukan seorang Deltha, ia bisa berubah menjad sosok serigala dan membuat waktu tempuh perjalanan menjadi singkat. Untuk Cedrick, biarkan saja vampire itu pergi dengan caranya sendiri.“Aku bercanda, She. Aku tak akan membuatmu berjalan kaki sendirian menuju pedalaman hutan. Jadi, jangan memasang muka sedih begitu, ya,” ujar Cedrick kemudian. Ia sedikit tersenyum dan berharap bisa mencairkan suasana. Atau paling tidak, membuat Lunar tidak murung kembali.Cedrick tahu jika Lunar memikirkan kondisi kakinya dan waktu perjalanan. Hanya saja, ia enggan mengatakan suatu hal sejak awal. Bagi Cedrick, melihat wajah sayu yang memikirkan banyak hal Lunar cukup membuatnya terhibur.“Aku bercanda, She. Kita memang akan melakukan perjalanan tanpa kendaraan. Tapi, itu hanya aku. Dan kau ....” Cedrick menarik tangan k
Baca selengkapnya
Ketujuh Puluh Satu
Usai beristirahat sejenak, mereka mulai melanjutkan perjalanan kembali. Cedrick masih tetap mempertahankan kecepatannya dan berdalih jika ia tak bisa memelankan laju yang ia punya. Padahal, itu hanya akal-akalannya saja karena ia suka melihat raut wajah ketakutan dari Lunar. Juga, dengan bonus Lunar yang memeluknya dengan erat.Memang benar jarak yang mereka tempuh di sisa perjalanan ini tidaklah sejauh permulaan. Hanya perlu beberapa menit, mereka sudah melihat sebuah rumah besar kuno bergaya eropa dengan dinding batu yang hampir bisa disebut kastil. Andai ada menara dengan atap kerucut menjulang, mungkin Lunar akan menunjuk rumah itu dan menyebutnya kastil.“Kita sudah sampai.”Meski Cedrick mengucap bahwa mereka telah sampai pada tujuan, ia tak melepaskan gendongan punggungnya seperti pemberhentian sebelum ini. Dan Lunar, ia lupa untuk turun karena terlalu mengagumi gaya arsitek rumah di depannya. Jika dilihat dari lumut di dinding batunya, Lunar
Baca selengkapnya
Ketujuh Puluh Dua
“Dia ....” Mata Lunar tak bisa untuk mengalihkan pandangan pada sosok mengenaskan yang kini ada di depannya. Mata Lunar memindai dengan jelas, mencoba mengingat setiap detail yang pernah ia ingat dari sosok yang pernah berhadapan di medan perang denganya. Sosok yang dulu terlihat gagah, kini tak ubahnya dengan werewolf tak berdaya.“Butuh waktu lama untukku mendapatkannya. Tapi, yah! Ini adalah hadiah yang berikutnya,” ujar Cedrick. Ia berjalan mendampingi Lunar yang terlihat seolah tengah menahan sesuatu. Di belakangnya, ada Isa yang setia mengikuti mereka seperti prajurit.“Aku tak tahu bagaimana kau bisa mendapatkannya. Yang jelas, ini adalah tangkapan yang bagus dan aku tak akan melewatkan kesempatan untuk menemuinya begitu saja.”“Sudah sepatutnya aku harus mampu membuat pasanganku senang. Aku tahu kau sudah mencarinya begitu lama, bukan begitu, Sayangku? Dari semua hal yang aku berikan padamu, ini adalah yang palin
Baca selengkapnya
Ketujuh Puluh Tiga
“Tanyakan apa pun yang ingin kau ketahui, Sayang. Aku sudah membuatnya mengatakan dengan jujur apa pun yang ia ketahui.jangan sungkan, aku telah mengatur hal yang termudah untukmu. Hanya saja, persiapkan apa hadiah istimewa yang perlu aku terima darimu.”Lunar menatap Cedrick yang masih betah dengan posisinya. Pemuda itu memiliki sikap yang terlalu tenang dengan keadaan yang seperti ini. Mungkinkah ....“Jangan khawatir. Isa memiliki kemampuan untuk mengendalikan pikiran orang dan hal itu sudah dilakukannya pada Arthur. Ia sudah berada dalam kendali Isa dan akan menjawab seluruh pertanyaanmu secara jujur dan sesuai dengan apa yang ia ketahui. Jadi, jangan menahan diri. Ia juga tak akan bisa melepaskan diri dari rantai perak itu dan melukaimu. Kau aman, Sayang. Semua kini dalam kendalimu,” sambung Cedrick.Oh, bolehkan Lunar terpesona dengan apa yang telah Cedrick lakukan untuknya? Cedrick mungkin bukan orang yang memiliki jiwa romantis, p
Baca selengkapnya
Ketujuh Puluh Empat
“Maksudnya adalah, semakin kau tahu banayak hal, maka semakin dekat maut mengintaimu. Terkadang, dengan tidak tahu apa-apa itu bisa menyelamatkanmu,” ujar Cedrick.Baklah, Lunar mengerti. Ia bisa memaklumi kekhawatiran yang Arthur alami terhadap Davian. Sebagai rogue, Davian memiliki hidup yang terlalu bebas. Ia tak mau terikat dengan kelompok yang Arthur miliki, tetapi ia memiliki hampir semua informasinya. Andai Davian mau bergabung dengan Arthur, mungkin alpha dari kumpulan rogue itu mau mempertimbangkan untuk mengampuni nyawanya.Davian cukup hebat dalam mencari informasi dan hal itulah yang menjadi ancaman permanen dari Arthur.“Berulang kali aku membujuknya untuk masuk ke dalam kelompokku. Hanya saja ia selalu keras kepala dan berakhir dengan aku yang harus mengalah. Lama-lama aku lelah dengan sifat arogansinya yang tidak tertolong itu dan berencana menyingkirkannya dengan cara yang halus. Akhirnya, begitu aku tahu Davian memiliki mate se
Baca selengkapnya
Ketujuh Puluh Lima
Lunar mungkin terlihat baik-baik saja saat itu. Namun, siapa yang tahu bagaimana ia yang semestinya? Arthur hanya melihat dari sisi pandangannya saja, bukan dari Lunar yang mengalami segalanya.“Aku mungkin terlihat baik untuk saat ini. Tapi harus kau tahu, aku sudah melewati banyak kesulitan hingga sampai di tahap ini,” ucap Lunar. Isakan kecil masih terdengar darinya dan dua orang lain di ruangan itu, bisa mendengarnya dengan jelas.“Kau terlalu lemah, Deltha! Terlalu lemah hingga untuk melindungi mate-mu saja kau tak bisa!”Duagh!Satu tendangan dari kaki Lunar menghampiri perut Arthur dan menuai pekikan kecil dari Arthur. Meski seorang wanita, Lunar masihlah seorang werewolf, memiliki kekuatan yang bagus, dan pernah menjalani latihan fisik. Menghadapi Arthur yang tak berdaya seperti itu bukanlah hal yang sulit untuknya.“Aku masih mengingat bagaimana rintian Davian saat itu. Mau kuberitahu? Bagaimana ia menahan sak
Baca selengkapnya
Ketujuh Puluh Enam
Cedrick tak ingin Lunar berubah menjadi serigala biasa. Ia tahu, bahwa perubahan paling rentan mereka yang berjiwa deltha adalah saat mereka mengambil wujud serigalanya. Karena itu, sudah saatnya ia muncul dan menghentikan apa yang terjadi pada Lunar.Lihatlah! Lunar telah hampir mengeluarkan rupa serigalanya. Kukunya memanjang, kulitnya mulai ditumbuhi bulu halus dari serigalanya yang berwarna abu, dan matanya, perlahan berubah warna.“Lun, dia hanya memprovokasimu. Davian tidak mengalami hal seperti itu. Percayalah padaku,” bisik Cedrick tepat di telinga Lunar. Lunar memang tak memberontak dan hanya terkesan diam. Namun, tubuhnya bergetar dengan air mata yang terus menerus mengalir dan gigi yang gemeretuk.“Aku ada di sana, dan seperti yang telah dikatakan vampire itu bahwa aku tak bisa berbohong. Deltha! Apa kau tidak ingin bergabung dengan mate-mu? Ingat bagaimana kenangan kalian terjadi dan lenyap begitu saja.”Arthur masih me
Baca selengkapnya
Ketujuh Puluh Tujuh
Nathaline menggeram.Jiwa lain dari Lunar itu menyalak bak serigala liar lapar yang tengah bertemu mangsa. Mata yang berkilat marah membuat suasana tambah mencekam untuk ruang pengap yang tak memiliki ventilasi dan pencahayaan yang baik itu. Sayangnya, hal itu tak sanggup untuk membuat Cedrick menunjukkan raut wajah ketakutan.Cedrick menghadapi Lunar dengan santai seolah Lunar hanya hewan peliharaan yang butuh dijinakkan kembali, sangat berbeda dngan Arthur yang sesekali tertawa melihat serigala Nathaline dan Cedrick.Saat Nathaline menghampiri Cedrick, Vampire itu langsung menghindar. Begitu seterusnya hingga Arthur bosan melihatnya. Nathaline tangguh dalam mengejar Cedrick, dan Cedrick tak ada tanda-tanda untuk menyerang werigala yang menjadi sisi lain dari pasangannya itu.“Kau membosankan, Vampire! Apa kau tidak ingin memberikan pertunjukan yang bagus untukku? Aku bosan terkurung di ruang pengap ini,” ucap Arthur. Apa yang membelenggunya
Baca selengkapnya
Ketujuh Puluh Delapan
“Grrr!”Geraman itu semakin terdengar menakutkan, dan pergerakan Lunar semakin agresif. Arthur tentu kewalahan untuk menghindar di saat kekuatannya masih belum pulih seutuhnya.“Lihat! Kau baru saja mengataiku pengecut, tetapi kau sendiri tak lebih baik dariku.” Cedrick mencemooh sikap Arthur yang tadi menghinanya, kini berbalik menyerang Arthur sendiri.Sementara Lunar menangani Arthur, Cedrick berusaha mencari celah untuk mengembalikan kesadaran Lunar karena semakin lama, pergerakan Lunar mulai semakin buas. Ia tak segan untuk melukai bahkan menyeruduk lawannya hingga kewalahan. Di saat itu, Cedrik terpikir untuk melakukan satu cara yang menurutnya masih diragukan.Meski ragu, tak akan ada salahnya untuk mencoba, kan? Bukankah hidupnya selama ini tak jauh-jauh dari kata risiko? Maka dari itu, untuk kali ini ia akan mengambilnya lebih banyak untuk peruntungan besar.“Art, pancing Lunar keluar!” perintah Cedrick.
Baca selengkapnya
Ketujuh Puluh Sembilan
Andai Lunar telah mating, Cedrick harus melewati serangkaian hal untuk menghilangkan tanda itu. Bodohnya ia, yang ketika melakukan klaim pada Lunar tak menyadari ada tanda atau tidak.“Bagus, Lunar Sayang. Kau memberiku pertunjukan yang bagus. Ah, tidak, Nathaline-ku,” lirih Cedrick. Ia begitu mengagumi cara bertarung Lunar yang tak bisa disamakan dengan apa pun yang pernah ia lihat. Lunar dan Arthur jelas memiliki pelatihan gaya bertarung yang sama. Jadi, masih sulit untuk bisa menebak siapa dari mereka yang akna memenangkan pertandingan kali ini.Arthur boleh saja memiliki badan dan kekuatan alpha dan pengalaman yang lebih banyak dari Lunar, tetapi ia memiliki luka di lengan akibat gigitan Lunar dan tubuh yang belum pulih sepenuhnya. Apalagi efek dari rantai perak juga belum sepenuhnya bisa ia netralkan. Jadi, Lunar yang masih awam tentang pertarungan berat dan usia yang belia bisa menjadi lawan yang setara dengannya.Serigala Nathaline memiliki ke
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
789101112
DMCA.com Protection Status