Suasana di apartemen Nora jauh berbeda dengan rumah mewah Dirga yang megah dan seringkali terasa dingin. Di sinilah, di antara dinding-dinding yang lebih kecil dan perabotan yang ia pilih sendiri, Nora merasa memiliki sedikit kendali. Hari itu, ia memilih untuk berada di sini, mencari ketenangan di dapurnya yang kecil. Aroma daging asam manis yang sedang ia masak mulai menyebar, sebuah upaya untuk mengisi perut yang keroncongan dan mungkin, mengisi kekosongan di hatinya.Ketukan keras di pintu apartemen mengusir kesunyian, membuatnya sedikit terlonjak. Nora menghentikan aktivitasnya, mematikan api kompor sejenak. Ia tahu siapa yang akan berada di balik pintu itu. Dengan napas yang dihela pelan, ia berjalan membukanya.Benar saja. Dirga berdiri di sana, sosoknya yang tinggi tegap memenuhi ambang pintu. Wajahnya keras, tanpa senyuman."Saya sudah bilang untuk pulang ke rumah," kata Dirga, suaranya dingin dan berwibawa, seperti seorang atasan yang memberi perintah.Nora hanya memandangn
Last Updated : 2025-10-21 Read more