Nora mematung, cahaya lampu kuning hangat di kabin yacht memantul pada permukaan berlian yang kini melingkar sempurna di jari manisnya. Cincin itu terasa berat, bukan karena massanya, melainkan karena berat janji yang dikandungnya. Berat masa depan yang kini terbentang di hadapannya. Entah karena dorongan mabuk laut yang membuatnya sedikit melayang, atau karena ketampanan Dirga yang di luar nalar yang membuatnya lupa segalanya, Nora bertindak di luar kendali biasanya. Ia menarik kerah jas Dirga, membawa pria itu berdiri, dan mengecup bibirnya.Ciuman itu berbeda. Panas, membara, dan terasa lebih intim dari sekadar pertemuan bibir. Ini adalah penyerahan total, sebuah deklarasi bahwa ia milik Dirga sepenuhnya, tanpa syarat. Lidah Nora berani menjelajah, meminta, dan Dirga, yang selalu menjadi pihak yang mengendalikan, untuk sesaat terhuyung ke dalam gairah yang Nora tawarkan.Namun, kesadaran bertindak cepat. Dirga membuka matanya, terkejut oleh intensitasnya sendiri. Dengan susah paya
Last Updated : 2025-11-19 Read more