Semua Bab Terjerat Cinta Sang CEO : Bab 41 - Bab 50
193 Bab
Part 40 (Kode dari Maria)
Seorang pria bersetelan jas yang rapi turun dari mobil Ferrari miliknya di lobi perusahaan keluarga, Franklin Corp. Pria itu berjalan diikuti seorang sekretaris yang sudah menjadi kepercayaannya selama sepuluh tahun terakhir. “Ada hal penting apa hingga kau menungguku di lobi, Ton?” tanya Gerald yang kini berada di dalam lift khusus menuju ruangannya. “Pemberhentian kontrak sepihak dari Johnson Corporation, Mr. Franklin. Berkas yang baru dikirim kemarin dan tiba hari ini,” jawab Tony, gugup. Ting .... Gerald keluar dari lift dan berjalan masuk ke ruangannya. “Masuk ke ruanganku,  Ton!” titah Gerald, cepat. “Baik, Mr. Franklin,” jawab Tony, mengikuti langkah Gerald yang teratur. Gerald melepas kancing jasnya lalu duduk di kursi kebesarannya. Ia menyalakan laptop sebelum Tony kembali dengan laporan yang akan membuatnya emosi. “Lanjutkan!” perintah Gerald. Tony yang paham segera mendekat, meletakkan dokumen ya
Baca selengkapnya
Part 41 (Bercinta di Rumah Baru)
Adelia tak henti-hentinya mendesah saat bibir Alex memberikan isapan sensual di sekitar leher dan tulang selangkanya. Gaun yang ia pakai sudah terlempar tak jauh dari sofa yang berada di ruang tamu. Menyisakan bra yang membalut gundukan lembut miliknya dan kain tipis segitiga di area sensitifnya. Ditambah tangan Alex yang meremas kedua gundukan lembut miliknya secara bersamaan. Tubuh Adelia terangkat dengan dada membusung meminta sentuhan yang lain. Sentuhan yang membuatnya merasakan gelombang kenikmatan. Alex mengabulkannya. Kedua tangannya meraba kaitan bra yang berada di punggung Adelia. Bra terlepas dan terlempar di lantai yang dingin. Dada Adelia bergerak sensual seiring memburunya nafas Adelia karena ulah Alex yang mulai memberikan sentuhan di dadanya yang polos. Tangan Alex bergerak bersamaan. Meremas dan memainkan puncak gundukan itu sesuka hati. Alex menyukai bagaimana Adelia akan mendesah keenakan karena sentuhannya. “Ahh  ....
Baca selengkapnya
Part 42 (Adam Tertangkap)
Seorang laki-laki dengan wajah panik dan gusar sedang mengomel di unit apartemen miliknya karena panggilan ponsel yang tak kunjung diterima. “SIAL! Bisa dihabisi Gue sama Tuan Franklin!” Bulir-bulir keringat menetes dari wajah meski ada pendingin ruangan yang sedang menyala. “Lebih baik Gue mandi dulu.” gumamnya. Laki-laki bernama Adam itu bergegas masuk ke kamar mandi untuk menjernihkan pikirannya. Tiga puluh menit kemudian, Adam yang telah selesai membersihkan diri sekaligus menenangkan pikirannya, kembali ke kamar untuk berganti baju. Belum sampai ia menarik pakaian di lemari, ponselnya berdering kencang. Dengan gerakan cepat Adam mengambil ponselnya dan menjawab telepon masuk yang telah ia tunggu. “Halo, Stella?” >> “Ada apa?” “Sepertinya Gerald sudah curiga dengan laporan keuangan palsu itu.” >> “Bagaimana bisa?” “Karena Alexander Johnson memutuskan kerja sama dengannya karena tuduhan ko
Baca selengkapnya
Part 43 (Tak Pernah Lelah 21+)
>> Vivi Saya akan bergerak malam ini, Tuan. Target sudah berada dalam pengawasan. Pesan yang dikirimkan Vivi, pengawal terbaiknya membuat senyuman Alex semakin lebar. Dengan tertangkapnya orang itu maka langkah Alex akan semakin cepat untuk menjebloskan orang-orang yang telah melukai sang istri hingga membuatnya koma dan hilang ingatan. Setelah pergulatan panasnya yang berujung dengan kelelahan sang istri, Alex yang selesai membersihkan diri kembali ke ruang kerjanya untuk membereskan pekerjaan. Bagaimanapun kehadiran Adelia yang menggoda, membuatnya sulit fokus pada pekerjaan. Parahnya ia sendiri tak bisa lepas dari istri cantiknya itu. Alex tersenyum membayangkan bagaimana usahanya yang terbilang singkat untuk menjerat Adelia ke dalam pelukannya. Ceklek .... “Felix,” panggil Adelia dengan suara manja yang membuat Alex merentangkan kedua tangannya. Adelia yang sejak tadi
Baca selengkapnya
Part 44 (Tamu yang Tak Diundang)
Tepat pukul 15.30 Alex bertolak dari landasan pribadi miliknya di California, menggunakan jet pribadi bersama Adelia dan beberapa pengawal yang ikut kembali. Alex duduk di dekat Adelia yang kini sedang manja padanya. Entah kenapa semenjak mereka menikah, Adelia selalu ingin di dekatnya, persis seperti apa yang telah istrinya katakan. Alex bukannya tak senang, malah ia senang sekali karena Sang istri yang suka menempel. Hanya saja ketika dia mulai digoda, maka ia akan mudah mengikuti ajakan Adelia yang berakhir di atas tempat tidur. “Kenapa Baby? Kamu terlihat gelisah sejak tadi. Ada yang mengganggumu, hm?” tanya Alex kepada Adelia. “Aku tiba-tiba teringat Jenny.” jawab Adelia. “Apa yang kamu ingat?” tanya Alex menahan emosi yang bercokol di dadanya. “Hubby?” lirih Adelia. “Katakan! Apa yang mengganggumu?” “Bagaimana jika Daddy dan Momy tahu kalau Jenny sempat ingin mencelakaiku?” tanya Adelia yang mendongak menatap mata
Baca selengkapnya
Part 45 (Penawar Emosi 21+)
“Bagaimana Tuan Haris? Apakah semua bukti di sini cukup untuk menyeret Stella Allison dan Gerald Franklin membusuk di jeruji besi?” tanya Alex tak sabaran. Sepuluh menit yang lalu, Vivi mengabarkan bahwa Gerald Franklin akan ke New York, malam nanti menggunakan pesawat komersil. “Sudah Mr. Johnson. Kita tinggal menunggu Gerald Franklin tiba di New York dan tim saya akan bergerak. Kami akan membagi dua tempat penangkapan, di bandara dan kediaman Stella Allison.” jawab Haris, salah satu petugas kepolisian yang akan membantu Alex menyelesaikan kasus ini ke meja hijau. Selain itu, Alex sudah menyiapkan lebih dari sepuluh pengacara untuk menjebloskan sepasang manusia iblis ke jeruji besi selamanya. “Untuk Jennifer apakah dia bisa mendapat keringanan?” tanya Alex. “Melihat dari semua data ini, kemungkinan dia akan menjadi tahanan luar, yang mana tidak diperkenankan meninggalkan Amerika dalam jangka waktu tertentu,” jawab Haris, yakin. Alex m
Baca selengkapnya
Part 46 (Bercinta di Ruang Kerja 21+)
“Apa ini tawaran?” tanya Adelia seraya memberikan elusan di dada Alexander. “Ini bukan sekedar tawaran,” jawab Alex dengan kedua mata terpejam menikmati sentuhan Adelia. “Oh ya?” tanya Adelia sanksi. Ia mengulurkan tangannya menarik ikat pinggang Alex dengan gerakan perlahan. Alex membuka matanya yang berkabut gairah. “Kamu tidak percaya padaku?” tanya Alex seraya memajukan wajahnya. Tangannya terulur meraih pipi Adelia dan memberikan kecupan-kecupan basah di seluruh wajah sang istri. “Ha ha ha, ini menggelikan, Hubby,” jawab Adelia terkikik karena bulu halus di rahang Alex yang terasa menggelitik kulit pipinya. “Tapi aku menyukainya, Baby. Kamu akan mendesah saat bulu halus ini menggesek di sana,” ucap Alex sambil mengerling nakal. “Benarkah? Kenapa aku mendadak lupa, ya?” goda Adelia yang membuat Alexander menjadi geram. “Aku akan membuktikannya dan kamu tidak akan bisa mundur setelahnya,” ucap Alex penuh penekanan syarat gai
Baca selengkapnya
Part 47 (Menangkap Tersangka)
Gerald masuk ke mansion miliknya dengan wajah berantakan dan tampang kusut. Beberapa pelayan serta penjaga tak berani bertanya lebih banyak karena takut mendapat amukan darinya. Gerald menatap nanar pintu kamar Fiona yang masih tertutup. Ada penyesalan dan kesedihan yang memenuhi hatinya.  “Maafkan kakak, Fio?” gumam Gerald yang berusaha menahan laju air matanya. Sulit memang. Apalagi gadis itu adalah anggota keluarganya yang tersisa. Lalu ia memutuskan untuk masuk ke kamarnya sendiri, melihat USB pemberian Adam. Sepuluh jari Gerald menari di atas keyboard dan membuka dokumen yang terpampang di layar laptopnya. Lebih dari sepuluh dokumen yang tersemat. Ia mulai membuka dari urutan paling atas. Rahang Gerald mengeras ketika dokumen itu terbuka. Ia kembali melihat yang lain. Tapi semuanya mampu membuat kemarahan pria itu meledak. “ARGHHH!” pekik Gerald seraya membuang laptop ke lantai. “Sialan kau Adam!”  Gerald memesan tiket p
Baca selengkapnya
Part 48 (Keberanian Jenny)
“Terima kasih, Hubby,” ucap Adelia yang kini membenamkan wajahnya di dada Alex yang masih berkeringat. “Untuk apa?” tanya Alex seolah tak mengerti. Adelia mendongak, menatap kedua mata Alex yang juga menatapnya. “Untuk semuanya. Terutama untuk Jenny,” ucapnya bahagia. Alex menjatuhkan kecupan di bibir Adelia yang membengkak. “Tapi itu semua tidak gratis, Baby.” “M-maksudmu apa?” “Kamu harus membayarnya.” Adelia semakin tak mengerti ke mana suaminya bicara. Biasanya ia akan cepat tanggap jika Alex mulai memberi umpan. Tapi kali ini otak cantiknya tak bisa menebak. “Lalu, aku harus membayar menggunakan apa?” Adelia menyerah. Tenaganya sudah habis dan otaknya tak mau berpikir lagi. Alex menarik dagu Adelia. Memaku kedua mata wanita itu hanya untuk memandangnya seorang.  “Kamu harus menjadi istriku selamanya, Baby. Bahkan jika kita dilahirkan kembali di dunia yang berbeda. Kamu harus menjadi milikku.” ucap Alex
Baca selengkapnya
Part 49 (Kekalahan Gerald)
Gerald menatap malas kepada  seorang wanita mengunjunginya. Ia mengambil tempat duduk yang disediakan dan mengambil gagang telepon agar mendengar apa yang wanita itu ucapkan. “Sepertinya kau baik-baik saja di sini.”  “Memang aku harus bagaimana? Harus menangis atau bunuh diri?” balas Gerald santai.  “Lupakan dendammu, Gerald! Semua yang kau dengar tidak benar. Aku sudah mengumpulkan semua bukti asli dari kasus Ibumu.” Gerald membulatkan kedua matanya. Ekspresi malas yang sempat ia tunjukkan berganti dengan cepat. “Benarkah?” Wanita itu mengangguk. “K-kamu tidak berbohong?” tanya Gerald seraya bangkit dari kursinya karena terlalu terkejut dengan apa yang baru saja ia dengar. “Aku tidak pernah membohongimu, Gerald. Aku sudah memastikan semuanya sebelum mengatakan padamu,” ucapnya bersungguh-sungguh. “Aku akan menunggumu keluar dari sini dan menunjukkan semuanya padamu,” ucap wanita itu sambil mengelus perut ratanya
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
34567
...
20
DMCA.com Protection Status