Semua Bab Terjerat Cinta Sang CEO : Bab 21 - Bab 30
193 Bab
Part 20
Alex melirik Adelia yang tampak tak tertarik dengan buku menu di tangannya. Kemudian tatapannya beralih pada Jenny yang tampak merengut.“Bagaimana Baby? Mau makan apa?” tanya Alex.“Aku ... sama kan saja denganmu. Bagaimana?” jawab Adelia seraya menoleh ke arah Alex.“Boleh,” Alex meraih tangan Adelia dan mengecupnya.Tanpa sadar Jenny mendengus yang membuat Alex beralih menatapnya tanpa melepaskan tangan Adelia.“Bagaimana denganmu, Jenny?”“Tentu Kakak masih ingat kesukaan Jenny saat ke sini, bukan?” jawab Jenny dengan pertanyaan.“Tentu saja. Mengingat adalah keahlian Kakak. Kamu tak perlu meragukannya,” ucap Alex sombong.Adelia hanya tersenyum tipis melihat ulah Alex yang arogan.“Berikan 3 porsi pasta dan salad, 2 smoothie Strawberry dan 1 smoothie Anggur,” ucap Alex kepada pelayan yang sejak tadi berdiri tak jauh darinya.&
Baca selengkapnya
Part 21
Adelia yang baru saja membersihkan make up di wajahnya dan sudah berganti dengan piama, perlahan naik ke atas tempat tidur di mana ada Alex yang belum berganti baju sedang bersandar.“Felix,” panggil Adelia sambil menyentuh pundak Alex.Alex menoleh dan memberikan senyuman kepada Adelia.“Kenapa, Baby?” Alex mendekatkan wajahnya. Memberikan satu kecupan di bibir Adelia.“Gosok gigi dan cuci muka dulu sana! Sekalian ganti bajunya,” titah Adelia.Alex mengangguk dan segera melaksanakan perintah Sang tunangan. Hal itu membuat Adelia heran, karena biasanya Alex akan meminta permintaan konyol sebelum melakukan apa yang ia katakan.‘Aneh! Sejak melihat Jenny di gandeng laki-laki tadi, Felix berubah drastis? Mungkin nanti dia akan bercerita kalau memang itu yang mengganggunya. Aku hanya tinggal menunggu waktu saja. Batin Adelia,’Adelia yang sedang bersandar di tempat tidur, m
Baca selengkapnya
Part 22
“Seorang wanita baik-baik akan memilih pernikahan daripada tidur dengan laki-laki tanpa status yang jelas,”Ucapan Jenny membuat ketiga orang yang berada di sana menoleh ke arah pintu.“Jenny! Jaga ucapanmu!” seru Maria dengan wajah yang memerah.“Kenapa Mom? Apakah Jenny salah?” tanya Jenny dengan melipat kedua tangannya di dada, dengan mata memicing ke arah Adelia yang hanya terdiam tanpa ekspresi.“Kembali ke kamarmu dan jangan berulah!” ucap Maria dengan nada dingin yang membuat Jenny menciut.Maria adalah sosok ibu yang tak pernah memperlihatkan amarah dan kecewa di depan kedua anaknya selama ini. Tapi saat ini, demi membela Adelia yang merupakan gadis asing, Maria dua kali membentak Jenny yang notabene adalah putri kandungnya.Jenny menahan air mata dan berlari menuju kamarnya yang berada di lantai dua.“Jangan dengarkan ucapan anak nakal itu ya, Sayang. Mommy
Baca selengkapnya
Part 23
“Bagaimana Adelia?” tanya Alex yang masih setia berlutut di hadapan Adelia yang kini menatapnya.“Felix,”“Katakan ‘Ya’, Baby!” ucap Alex tak sabaran.“Tapi ...”“Kelamaan!” Alex bangkit dan menarik tangan kiri Adelia untuk menyematkan cincin itu di salah satu jemarinya.Adelia mendengus dengan rona merah menghiasi kedua pipinya. Perpaduan antara salah tingkah dan kesal karena tingkah Alex yang arogan.“Apa artinya kamu berlutut kalau akhirnya begini?” tanya Adelia seraya memberikan pukulan manja ke dada Alex.Alex tertawa, “Habisnya kamu jawabnya lama,”“Tapi ...”“Nggak ada tapi-tapian, Baby. Atau kamu mau kita menikah sekarang, iya?” desak Alex beruntun.“Nikah aja sama tembok sana!” Adelia mendorong dada Alex dengan kencang dan berlalu dari sana.Alex yang tidak siap dengan
Baca selengkapnya
Part 24
“Vivi ... Merry,” seru Alex yang baru saja duduk di kursi kebesarannya di kantor Johnson Corporation.Vivi dan Merry yang mengikutinya sejak dari unit hingga ke kantor bergerak mendekat ke arah Alexander Johnson. Kedua perempuan berpenampilan tomboi dengan setelan pakaian hitam dan sepatu boot yang selalu membalut kedua kaki mereka, membungkukkan badan  sebagai tanda hormat kepada Sang Tuan.Vivi dan Merry ditugaskan oleh Alexander Johnson untuk menjaga Adelia dari jarak aman semenjak laki-laki itu mengetahui keberadaan Adelia di New York.“Kalian harus memastikan keamanan Mrs. Johnson di mana pun ia berada selama aku pergi!” ucap Alex dengan tegas.“Baik, Mr.” Jawab Vivi dan Merry bersamaan.“Ingat untuk segera mengantar dia pulang setelah jam kantor berakhir, dan laporkan padaku apa saja yang mencurigakan! Aku akan pergi selama tiga hari, dan selama itu kalian tidak boleh lengah sedikit pun!”
Baca selengkapnya
Part 25
Alex turun dari Lamborgini Veneno miliknya di salah satu parkiran kelab malam di California. Tepatnya ‘Blue Pride Club’ yang merupakan kelab terbesar dan ternama, dan tempat yang mempertemukan dirinya dengan gadis yang kini sudah menjadi tunangannya sekaligus calon istri.Alex menarik kedua sudut bibirnya mengingat malam yang mampu mengubah ritme kehidupannya menjadi lebih indah dan bermakna.“Lo mau senyum sampai kapan di situ?” gerutu Tommy yang kesal dengan tingkah Alex malam ini.“Gue lagi mengingat sebuah kenangan indah yang tak akan pernah terlupakan,” ucap Alex dengan senyum yang semakin mengembang.Tommy menatap ngeri dengan tingkah sahabat sekaligus bos sombongnya, yang aneh menurutnya.“Lo nggak kesambet kan, Lex?”“Sembarangan, lo,” Alex melotot dan menoyor kepala Tommy.“Ish, otak Gue bisa sakit kalau Lo begituin,” Tommy mengusap kepalanya&nbs
Baca selengkapnya
Part 26
Hati seorang wanita akan menjadi mudah rapuh ketika mengenal cinta. Apalagi wanita yang sudah mengalami kegagalan dalam menjalin cinta. Sedikit goresan saja dapat melukai hingga ke setiap sel di hatinya.Wanita memang makhluk yang unik dan menggunakan seluruh hatinya untuk mencintai laki-laki, dan menjadi pihak yang sering disakiti.Begitu juga dengan yang Adelia alami malam ini. Tanpa sadar, gadis dua puluh enam tahun itu telah menautkan dan melabuhkan hatinya pada sosok laki-laki yang menjeratnya dalam hubungan singkat, dan membuatnya menjatuhkan diri sedalam-dalamnya.Adelia yang tadi bercanda dengan Vivi dan Merry, terkejut melihat berita di media online yang berasal dari California di ponsel miliknya. Bukan hanya ponsel Adelia saja. Vivi dan Merry pun mendapatkan notifikasi sama. Dan tentunya bukan mereka saja yang mendapat. Tapi seluruh penjuru Amerika Serikat.Adelia yang saat ini sudah masuk ke kamar, menangis sejadi-jadinya melihat berita yang be
Baca selengkapnya
Part 27
Alexander Johnson harus menahan diri agar tak memukul lawan bicaranya yang sangat membosankan. Sejak dimulai meeting, pikiran laki-laki itu sudah berada di New York. Bahkan saat karyawan dari rekan bisnisnya melakukan presentasi, Alex tak bisa menangkap apa pun darinya. “Semoga kerja sama kali ini bisa lebih baik dari sebelumnya Mr. Johnson,” ucap Alvaro Sanders. “Tentu saja,” jawab Alex percaya diri. Setelah basa-basi beberapa menit lamanya, Alex melirik ke arah Tommy untuk segera pergi.  “Adelia masih marah sama Lo?” tanya Tommy yang kini duduk di balik kemudi menuju landasan pribadi milik Johnson Corporation.  “Dia nggak bisa Gue hubungin sejak semalam,” Alex mendesah lelah.Bertengkar dengan Adelia adalah hal yang tak ingin ia lakukan karena ini akan menyiksa dirinya sendiri. Dan sejak semalam, Alex bahkan tidak tidur memikirkan wajah Adelia yang akan berubah menjadi sembab karena menangis Tommy memilih mempercepat laj
Baca selengkapnya
Part 28
Alexander Johnson harus mati-matian menahan gejolak gairah yang sengaja Adelia sulut. Lucunya ia tidak bisa berbuat banyak untuk melayangkan protes kepada gadis itu. Atau ia akan kembali tersiksa jika tak di sapa Adelia. Di sebelahnya Adelia duduk dengan tenang tanpa rasa bersalah, menatap layar datar di hadapannya untuk sekedar meneliti pekerjaannya yang masih tersisa. Penampilan Adelia siang ini cukup membuat Alex menderita. Pasalnya pakaian yang terlampau mini menampilkan lekukan tubuh Adelia yang terlihat menggairahkan di mata Alex. Dan sayangnya laki-laki itu tidak bisa menyentuh Adelia barang sedikit saja. “Apakah hari ini kamu tidak punya pekerjaan?” “A-aku ... tidak ada,” ucap Alex gugup. Astaga! Untuk pertama kalinya Alexander Johnson gugup di depan seorang wanita. Dan ini sungguh memalukan! Adelia menarik sudut bibirnya karena merasa menang bisa membuat Alex menjadi seperti itu. “Aku ingin makan malam di luar malam in
Baca selengkapnya
Part 29
Dalam kehidupan Alex tiga tahun terakhir hanya terisi dengan beban-beban pekerjaan yang menguras otak dan waktunya. Semua itu ia lakukan hanya untuk melupakan sebuah kenangan pahit dalam kisah percintaannya. Dan sejak kehadiran Adelia malam itu, hati Alex yang lama tak terjamah oleh cinta menjadi ribut setelah bertemu dengan gadis mabuk yang jatuh di pelukannya. Alex masih mengingat dengan jelas bagaimana hatinya berdebar kencang hanya dengan menatap kedua bola mata bening Adelia di dalam kamar hotel di California. Dan malam ini, gadis yang sempat merajuk dan marah karena berita dari salah satu media, terengah-engah setelah mendapatkan pelepasannya.  Penampilan yang acak-acakan, bibir membengkak dan kedua pipi merona, hanya sebagian yang tampak setelah Alex memuja dan memberinya sentuhan. Laki-laki yang masih berpakaian formal tampak menyunggingkan senyuman di bibirnya ketika bibir Adelia melirihkan namanya. “Felix,” “Baga
Baca selengkapnya
Sebelumnya
123456
...
20
DMCA.com Protection Status