Semua Bab My Romantic Boss: Bab 11 - Bab 20
89 Bab
Are you okey Dy?
Are you Okey?   Seusai acara runding ulang tadi, Ody memang lebih banyak diam. Dia selalu berusaha menghindari El dan tidak mau menatap wajah El dengan memilih untuk selalu berada di belakang Bobby.   El sendiri masih bingung bagaimana harus mulai mengajak bicara Ody tentang kejadian semalam. Kepalanya berputar cepat memikirkan kata-kata yang tepat untuk dikatakan, tapi tiap kali akan mulai bicara selalu saja lidahnya terasa kelu.   "Bob.." Panggil El   "Hemm.." Jawab Bobby yang sudah memejamkan matanya, rasa kantuk mendera dirinya.   "Gue mulai ngomongnya ke Ody gimana ya?"   "Ya ngomong aja."  
Baca selengkapnya
Sebenarnya..
Sebenarnya.. Sepanjang minggu ini menjadi hari - hari yang berat bagi Ody. Dia harus betah berhadapan dengan El sepanjang hari bahkan terkadang terpaksa lembur. Entah bagaimana mendeskripsikan apa yang dirasa Ody saat ini, semua bercampur jadi satu hingga mulutnya tak sanggup lagi berkata-kata. Kepalanya berdenyut-denyut ketika mengingat kejadian beberapa waktu lalu. Nafsu makannya turun drastis hingga rasanya semua pakaian kerjanya mendadak longgar. "Dy, ayo makan." Ajak El yang mengamati perubahan Ody sejak pulang dari Macau. "Silahkan Pak, saya nanti saja. Kebetulan pekerjaan saya menumpuk dan besok saya sudah mulai cuti." "Kamu nggak lagi sakit kan? Muka kamu pucet banget lo
Baca selengkapnya
Misi Aryo
Misi Aryo   Setelah mendengar pengakuan Ody, hati Aryo begitu hancur berkeping-keping. Kepalanya mendidih tiap kali mengingat bagaimana adik kesayangannya telah dilukai bos brengsek yang diam-diam dicintai adiknya ini.   "Yes, lo sibuk nggak?" Tulis Aryo melalui chat kepada salah satu temannya.   "Nggak, ni lagi mau makan siang. Kenapa?" Balas Yesi   "Bisa gue telepon?"   "Bisa. Sekarang?" Balas Yesi yang langsung dijawab Aryo dengan menekan nomor Yesi dan menghubunginya.    Terdengar bunyi nada sambung melalui ponsel Aryo. Memasuki nada sambung ke 3 panggilan Aryo diangkat.  
Baca selengkapnya
Kuat Mental
Kuat Mental Usai sudah masa cuti Ody. Liburan yang lebih banyak dihabiskannya untuk merenung dan meratapi nasib dibanding bersenang-senang. Saatnya kembali pada realita dimana Ody harus berhadapan lagi dengan El. Menyembunyikan semua luka yang dirasakan demi tujuannya. Dia hanya bisa berharap bahwa semua kekhawatirannya selama ini tidak akan terjadi. "Pagi Riz." Sapa Ody memasuki area ruang kantor direksi. Riza tampak baru datang dari pantry membawa secangkir kopi. "Pagi Mbak Ody. Mana sogokan buat aku dari Bandung?" Todong Riza yang menyeringai lebar hingga matanya tertutup tinggal segaris sambil menengadahkan tangannya. "Hiss.. Kamu tu yah bisanya ngemis.. Ada, nanti aja waktu lunch." Ujar Ody dengan tersenyum sinis untuk menggoda Riza
Baca selengkapnya
Nice Guy
Nice Guy "Yo, weekend nongkrong disini? Mau balik bareng nggak?" Ujar Yesi yang melihat Aryo sedang nongkrong di dekat pos satpam.  "Nggak lah Yes, gue soalnya masih ada urusan habis ini." Tolak Aryo secara halus. "Urusan apaan? Ngapel?" Goda Yesi yang memang sudah mengenal Aryo sejak kuliah walaupun mereka berbeda jurusan. "Hiss.. Kepo banget sih lo. Udah, sana balik udah di tunggu jemputan lo tuh." Ujar Aryo sambil menunjuk suami Yesi yang sudah menjemputnya. "Ya udah gue balik duluan. Happy weekend ya Yo, bye." "Sip. Ati-ati." Ucap Aryo sambil mengacungkan jempolnya pada Yesi. 
Baca selengkapnya
Guardian Angelo
Guardian Angelo "Hah? Siapa tadi kamu bilang?" Tanya El bingung. "Kepala IT yang baru di kantor kita El." "Kepala IT?" "Iya." "Kok bisa kepala IT kita ada disini?" "Tadi mobil gue mogok waktu mau jalan kesini, terus dia tolongin dan antar dan temenin gue disini." "Terus." "Ya waktu perawat bilang kalau Papa butuh donor darah dia dengan sukarela menawarkan diri." "Siapa sih? Orangnya sekarang mana?" Tanya El penasaran 
Baca selengkapnya
Protective
Protective Hari masih pagi namun kehebohan sudah terjadi di apartemen Ody. Mulai hari ini Aryo akan mengantar jemput Ody ke kantor. Kepala Ody hampir pecah setelah semalaman harus berdebat dengan Aryo karena sikapnya yang over protective. "Ko, aku ada mobil dan supir yang antar jemput kok. Ngapain sih maksa banget buat jemput aku?" Teriak Ody dari dalam kamar.  "Mulai sekarang aku yang bakal antar jemput kamu. Nggak ada lagi penolakan, ngerti?!" Jawab Aryo yang sedang berdiri bersandar di pintu sambil menatap Ody "Tapi kan.." Ucap Ody yang langsung dipotong Aryo. "Sttt berisik. Bisa nggak sih kamu tu nurut sama Koko? Koko nggak akan celakai kamu kok. Koko ini sayang kamu Dy
Baca selengkapnya
Pupus
Pupus   Belakangan Aryo benar-benar memberikan perhatian extra ke Ody. Dia melihat kondisi tubuh Ody yang semakin naik turun. Dugaannya sudah mengarah bahwa saat ini Ody sedang hamil.   "Vir, Pak Aryo itu pacaran sama Ody yah?" Tanya Amara tiba-tiba pada Vira saat mereka melewati divisi IT.   "Banyak yang bilang sih gitu Bu. Kenapa Bu?" Jawab Vira sambil sesekali mengamati perubahan ekspresi Amara.   "Ehm.. Nggak papa, cuma penasaran aja dia keliatannya sering antar jemput Ody belakangan. Ody juga jadi jarang lembur belakangan ini." Ujar Amara yang sambil memasuki lift.   "Iya sih, aku juga sering lihat Pak Aryo suka nongkrong di atas motornya kalau pas jam pulang kantor nunggu
Baca selengkapnya
Menahan Siksaan
Menahan siksaan Belakangan kondisi fisik Ody benar-benar tidak bagus. Kejadian hampir pingsan beberapa waktu lalu benar-benar menjadi pertanda buruk. Sejak hari itu kesehatannya semakin lama semakin menurun. Entah apa yang terjadi tapi Ody jadi merasa sering kurang enak badan, mual juga mulai sering menghantuinya, pusing yang datang tiba-tiba hingga membuat pekerjaannya semakin berat. Belum lagi setumpuk jadwal dan pekerjaan yang mengantri bak gerbong kereta api. Mobilitas El yang semakin padat karena rencana pembukaan kantor baru di Singapura. El baru saja mengakuisisi Fastcomm milik Mr. Chan menjadi miliknya sehingga PT. Intel Persada akan melakukan ekspansi ke Singapura. "Dy, semua persiapan sudah beres kan?" Tanya El saat mereka sedang duduk di exclusive lounge bandara. 
Baca selengkapnya
Ini Artinya?
Ini Artinya? Setelah menangis semalaman pagi ini Ody bangun tanpa melihat Amara disisi ranjangnya. Tampaknya Amara memang tidak pulang semalam. Ody berjalan gontai menuju ke kamar mandi untuk bersiap-siap karena pikirannya yang semalam kacau harus segera diluruskan. Hari ini adalah hari yang sibuk untuknya dengan jadwal yang begitu padat mulai dari upacara pembukaan kembali Fastcomm yang menjadi member dari Intel Persada group hingga gala dinner nanti malam. Ody tak punya waktu untuk meratapi nasibnya saat ini, biarlah urusannya dipikirkan nanti bersama Aryo. Titt "Dy..." Sapa Amara saat memasuki kamar. "Mbak Amara, baru pulang?" Ujar Ody sambil melihat jam di tangannya yang sudah menunjukkan pukul 7 pagi. 
Baca selengkapnya
Sebelumnya
123456
...
9
DMCA.com Protection Status