All Chapters of One Night Stand (Indonesia): Chapter 11 - Chapter 20
73 Chapters
Part 10. Regrets
Danadyaksa's Family MansionHampir satu jam Aeron termenung di dalam mobilnya yang terparkir di halaman rumah Danadyaksa. Dengan tatapan kosong Ia menyandarkan kepalanya pada setir mobil tanpa melakukan apa-apa.Tok! Seseorang mengetuk pelan kaca mobil Aeron dari luar."Den tidak apa-apa?" Tanya satpam.Aeron bangun kemudian menurunkan kaca mobil. "Tidak pak, saya keluar sebentar lagi." Jawabnya.Setelah menaikan kaca mobilnya lagi, Aeron mematikan mesin dan keluar dari mobil. Dengan langkah berat berjalan ke rumah."Dari mana saja semalam sampai  tidak pulang Aeron?" Suara berat masuk ke indera pendengaran Aeron, langkah kakinya berhenti tepat di depan tangga.Aeron tidak menjawab, ia mulai membalikkan tubuhnya melihat kearah Asher, Ayahnya."Kau tidak pulang karena berkelahi lagi?" Tanya Asher Danadyaksa sambil  tersenyum mencemooh karena melihat anaknya yang pulang pagi dengan babak belur.
Read more
Part 11. Schedule
Martin's Family MansionRobert Martin sudah diperbolehkan pulang ke rumah setelah keadaannya tubuhnya membaik. Dokter menyarankan dalam beberapa hari ke depan tidak diperbolehkan untuk bekerja terlalu berat.Robert yang sedang terbaring di ranjangnya tersenyum saat Katya masuk untuk menemuinya."Bagaimana keadaan Ayah sekarang?" tanya anak perempuannya.Robert menepuk sisi ranjangnya, memanggil Katya untuk duduk di sebelahnya."Ayah baik-baik saja, Kakakmu sepertinya terlalu berlebihan kali ini Katya masa Ayah tidak boleh ke kantor selama seminggu kedepan. Padahal ada rapat penting yang harus ayah hadiri." Katya tersenyum, " kakak benar, ayah harus banyak istirahat aku tidak ingin ayah sakit lagi." Katya mendekat dan memeluk Ayahnya."Sudah biarkan Ayah istirahat." Kyle masuk ke kamar Ayahnya dan melihat keduanya sedang berpelukan."kakak mau apa kesini dengan map ditangan itu, mau mengganggu ayah
Read more
Part 12. Then and Now
International Senior HighSchoolSudah dua minggu berlalu sejak terakhir kali Aeron bertemu Katya di taman sekolah, setelah itu Katya tidak pernah lagi memperlihatkan dirinya di sekolah. Aeron mendatangi kelas Katya setiap hari untuk bertemu dengan perempuan itu tapi selalu tidak menemukannya.Lama kelamaan Aeron berubah menjadi anak pendiam dan murung, seakan ada sesuatu di dalam dirinya hilang bersamaan dengan kepergian Katya.Sama seperti hari sebelumnya, Aeron selalu mencari Katya ke kelasnnya berharap perempuan itu tiba tiba muncul tanpa kabar sama seperti kepergiannya.Hana yang mulai merasa kasihan pada Aeron mendekati laki laki itu di ambang pintu."Kak, cari Katya lagi?" tanya Hana.Aeron mengangguk lemah.Hana menghela nafas, "Sebenarnya aku tidak boleh membicarakan ini padamu  karena Katya melarangku. Tapi aku tidak bisa melihat kak Aeron begini terus.""Ada apa sebenarnya?" tany
Read more
Part 13. Indonesia.
Martin Comp. Building in Paris, France "Nona katya maaf, ini laporan yang anda minta." Seorang asisten Katya datang keruangan dengan map di tangannya. Katya hanya melihat sekilas dan kembali pada pekerjaannya, "Tolong taruh saja dimeja." ujarnya. Katya yang terlihat sibuk meraih telpon dan menekan tombol panggilan, "Bisa sambungan saya dengan Mr. Richard di bagian akunting." pinta Katya. "Baik Nona." balasnya. Tidak lama telponnya berdering dan ia langsung mengangkatnya, "Mr. Richard saya minta laporan keuangan dua tahun terakhir." "Saya harus mencarinya terlebih dahulu, kapan anda membutuhkannya?" "Saya minta secepatnya." "Baik, saya akan mencari dan menyerahkannya secepat mungkin." Katya kembali melihat laporan ditangannya sampai terdengar ponselnya berbunyi. Ponsel Katya berdering dan memperlihatkan siapa yang menelponnya. Tante Reva is Calling...
Read more
Part 14. Aeron danadyaksa
Martin's Family MansionKyle masuk kedalam rumah dengan melonggarkan ikatan dasi di lehernya, setelah melepaskan jas dan menyampirkan di kursi ia berjalan menuju lemari pendingin dan mengambil sekaleng bir dari sana dan membukanya. Menghela nafas kasar, Kyle yang seakrang duduk di kursi mengambil ponsel di saku celana dan menekan nomor Katya. Tapi tidak ada jawaban dari adiknya, mungkin Katya sibuk pikirnya."Den." Bik asih mendekati Kyle yang sedang meminum bir dengan wajah termenung."Kenapa bik?" Kyle melirik sekilas."Ditunggu tuan di ruang kerja den." terangnya"Nanti saya kesana, buatkan teh dan bawa ke ruang kerja ayah." perintahnya.Bik Asih mengangguk dan pergi ke dapur.Kyle menghabiskan minuman kalengnya yang tersisa kemudian berjalan menuju ruang kerja sambil melipat lengan kemejanya.Tok.. tok.. tok.. Kyle mengetuk dan membuka pintu walau tidak mendapat jawaban.
Read more
Part 15. Information
Bandara International Soekarno Hatta, Indonesia."Kakak, aku sudah sampai di Indonesia." ucap Katya riang.Tidak ada balasan dari Kyle membuat Katya kembali bertanya. "Kakak?""Iya, kau di mana sekarang?""Masih di bandara, aku akan pulang ke rumah sekarang.""Hmm.. aku dan ayah sedang di Bali mengurus pekerjaan. Sampai kapan kau di Indonesia?""Mungkin seminggu atau dua minggu.""Baiklah, Kakak akan menelpon staff kita di Perancis. Apa kau masih ingat jalan pulang Katya? Atau mau kakak panggil pak Asep untuk menjemputmu di Bandara?" tawar Kyle."Tidak perlu aku pake taxi saja.""Kalau ada apa- apa hubungi kakak. Ingat itu!"" Okay, siap bos!" jawab Katya.***Martin's Family MansionKatya berjalan ke dalam rumah yang sudah lama ia tinggalkan.Bik Asik yang masih mengenali Katya mendekat dengan wajah terharu.
Read more
Part 16. Katya
Bali, Indonesia."Kau tidak pantas untuk Katya!" Sentak Robert, Pria itu berbalik setelah berteriak diikuti Juna dari belakang.Semua orang disana mulai berbisik-bisik.Kyle kemudian mendekat dan menepuk pundak Aeron karena merasa bersalah dengan perkataan kasar Ayahnya ditambah ini di tempat umum. Tapi bagaimanapun ayahnya ada benar juga bahwa Aeron harus menjauhi Katya."Sudahlah, seperti yang kukatakan dulu padamu sekarang akan ku katakan sekali lagi. Lupakan Katya, lanjutkan hidupmu Aeron." dan Kyle pun pergi dari sana.Aeron terdiam, harapannya untuk bertemu Katya musnah karena  tidak ada yang mau membantunya. Dia hanya ingin bertemu dengan wanita yang ia cintai, Kenapa semua orang menentangnya. Apa salahnya dengan hubungan mereka? batin Aeron.Aeron tersenyum miring dan terduduk.Ada rasa sesak di dadanya. Sakit, itu yang ia rasakan sekarang. Ia juga tidak mau seperti ini, tapi ia tidak
Read more
Part 17. Memory
Bali Hospital "kau siapa?" Katya melihat Aeron dan bertanya seakan mereka baru pertama kali bertemu. Aeron mengerutkan keningnya, "Jangan bercanda Katya!" sungut Aeron. "Aku tidak bercanda, kau siapa?" tanyanya lagi dengan kesal." apa kita pernah bertemu?" lanjut Katya dengan wajah datar. Aeron menatap Katya kemudian melirik kearah Kyle seraya bertanya. "Kyle?!" gumam Aeron menyorot Kyle meminta penjelasan. Katya ikut menoleh pada kakaknya, "Apa dia salah satu temanku atau teman kakak?" Sebelum Kyle sempat menjawab, seorang dokter mendekati mereka. " Keluarga Robert Martin?" tanya sang dokter.Mereka semua mengalihkan pandangannya pada dokter. "Saya anaknya dok, bagaimana keadaan Ayah saya?" tanya Katya. Dokter itu tersenyum, "Saya akan jelaskan diruangan, mari ikut saya." "Kau ikut bersama dokter, nanti aku menyusul." Kyle mengusap punggung Katya. Tanpa menunggu Katya me
Read more
Part 18. New member
Bali Hospital."Ayah sudah sadar?" Robert Martin perlahan membuka matanya, beberapa jam setelah di masukan kedalam kamar perawatan.Robert kemudian mengedarkan pandanganya dan menemukan wajah cantik putrinya yang terlihat khawatir ia pun menarik sudur bibirnya."Sayang...""Ayah..." Katya memeluk ayahnya pelan dan ringan agar tidak menindihnya."Ayah baik-baik saja? Bagaimana perasaan Ayah sekarang?" tanya Katya dengan lembut."Masih sedikit pusing." Jawab Robert lemah. "Kapan kau datang nak?"" Tadi setelah mengetahui ayah pingsan, aku langsung mencari penerbangan tercepat ke bali. Aku sangat khawatir ayah." ujarnya dengan suara bergetar.Katya membantu Ayahnya untuk duduk bersender ke kepala ranjang yang di sangah bantal-bantal empuk. Kemudian menyerahkan segelas air putih padanya.Robert melirik sekitarnya. "Dimana Kyle?""Aku menyuruh Kakak  mengurusi pekerjaan disini sebelum pulang ke Ja
Read more
Part 19. The Hartono
Danadyaksa Building Tower Rapat berjalan dengan lancar, tanpa hambatan apapun. Termasuk Katya yang baru belajar tentang proyek mereka di Bali. Dia cepat memahami semuanya, padahal baru beberapa hari lalu Katya memutuskan untuk tinggal di Indonesia. "Cukup sekian pertemuan kita, Terimakasih banyak." Ucap moderator. Semua para pemegang saham bersiap untuk keluar, ada yang masih mengobrol ada juga yang sedang menelpon. Termasuk Katya dan Kyle yang masih mengobrol dengan rekan bisnisnya. untuk memperkenalkan Katya pada mereka semua. "Ternyata Pak Kyle mempunyai adik yang sangat cantik, Saya baru tahu." tanya salah seorang teman bisnisnya. Kyle tersenyum memperkenalkan Katya pada orang tersebut yang tak lain adalah Harry Hartono, teman sekaligus rekan bisnis ayahnya. "Anak saya seumuran dengan anda, mungkin kalian bisa berkenalan dan menjadi teman." Ucapnya kembali. Katya hanya tersenyum dan mengangguk. Tida
Read more
PREV
123456
...
8
DMCA.com Protection Status