All Chapters of Nafsu Istri Muda : Chapter 71 - Chapter 80
233 Chapters
Bab 69.
Zeira membuka mata saat merasakan sesuatu menyentuh keningnya. Ia melonjak dari tempatnya karena melihat seseorang di sampingnya.Reyhan langsung meraba tembok untuk menghidupkan lampu, agar Zeira bisa melihatnya dengan jelas. "Ini aku Ira" ucap Reyhan sambil mendekati Zeira yang ketakutan di samping lemari."Kenapa kamu ada di sini?" Tanya Zeira dengan bingung."Jangankan disini di ujung langit pun aku akan tetap menemukan kamu""Maaf mas aku tidak akan kembali kesana lagi" ucap Zeira dengan kesal."Siapa yang mau ajak kamu kembali?" Tanya Reyhan sambil duduk di sisi ranjang."Aku pikir mas datang kemari untuk memintaku kembali ke kediaman Nicolas"  ucap Zeira yang sedikit merasa malu."Aku tidak meminta kamu pulang. Justru aku yang akan tinggal disini bersama kamu" "Mas.." ucap Zeira sambil menatap Reyhan dengan tajam."Iya, aku akan tinggal di sini bersama kamu" Reyhan mengulang ucapannya."Tempat in
Read more
Bab 70.
Ini hari ketiga Zeira dan Reyhan tinggal di kosan. Malam ini cuaca terasa panas berbeda dengan dua malam sebelumnya. Reyhan yang tidak tahan lantas membuka seluruh pakaian yang melekat di tubuhnya dan hanya menyisakan boxer untuk menutupi daerah keperkasaannya.Waktu sudah menunjukkan pukul 1 malam, namun Reyhan belum bisa tertidur. Berbeda dengan Zeira yang tidur dengan pulas di atas kasur yang sederhana dan kecil sambil memeluk bantal guling.*Panas seperti ini di bisa tertidur pulas* ucap batin Reyhan sambil menggelengkan kepalanya. Tiba-tiba otak Reyhan mendapatkan ide, ia kembali menutup jendela lalu naik ke atas tempat tidur yang sangat sempit itu dan mengarahkan kipas hanya kepadanya.Tiga puluh menit Zeira membuka mata karena merasa tubuhnya basah. Ia kembali mengarahkan kipas ke arahnya, namun hatinya tidak tega saat melihat kening Reyhan mengeluarkan keringat. Ia memandangi wajah Reyhan  yang sedang tertidur pulas. Pria itu memang sangat tampan, h
Read more
Bab 71.
Reyhan mengepalkan tangannya saat Carles menceritakan apa yang ia ketahui tentang Sahabatnya itu."Aku tidak percaya kalau wanita itu akan melakukan kesalahan lagi" ucap Reyhan "Kamu ingin buktinya?" Carles menyodorkan ponsel miliknya kepada Reyhan. Ia menunjukkan video rekaman cctv kafenya."Sial, apa dia tidak trauma" "Wanita tidak akan takut dan tidak akan trauma demi mendapatkan cinta atau keinginannya. Wanita itu lebih dari pria, jika sudah dia inginkan pasti dia melakukan apapun demi mendapatkannya. Aku harap kamu bisa menjaga Zeira dengan baik. Dia wanita yang polos dan tidak mengerti apa-apa""Baiklah aku akan membawa Zeira kembali, dia akan aman jika di rumah" "Itu sudah pasti Bro, di sana sama sekali tidak aman. Wanita itu akan mudah untuk mencelakainya" sahut Carles.Tiba-tiba ponsel Reyhan bergetar di atas meja, dan nama yang muncul Vivi."Hallo" sahut Reyhan setelah mengusap layar ponselnya.
Read more
Bab 72
"Nyonya" jerit seorang pelayan saat membuka pintu dan melihat Zeira terbaring di atas lantai. Ia meminta bantu kepada temannya sesama pelayan untuk mengangkat tubuh Zeira ke atas tempat tidur."Bangun nyonya....Bagun" ucap pelayan sambil menepuk pipi Zeira dengan lembut.Perlahan Zeira membuka kedua kelopak matanya "katakan kepada Tuan Raymon, aku tidak akan pernah meninggalkan mas Reyhan" ucap Zeira dengan lemah tak berdaya."Nyonya makan dulu" balas pelayan sambil menyodorkan satu mangkuk bubur.Zeira menolak "aku tidak ingin makan, aku ingin bertemu dengan tuan Raymon""Tuan sedang keluar Nyonya. Mungkin sore akan kembali" jawab pelayan dengan hormat."Hem...."seorang bodyguard berdehem dari  pintu, yang membuat pelayang muda itu keluar dari kamar Zeira...........Sementara di perusahaan DUBER GRUP. Reyhan sedang duduk di kursi kerajaannya sambil memandangi satu lembar kertas, surat pengunduran diri Chintia.Tadi pa
Read more
Bab 73
Air mata Zeira semakin mengalir deras saat bola mata birunya menatap Chintia yang tersenyum bahagia keluar dari kamarnya yang berada di lantai 2 mansion itu. "Ya Tuhan kuatkan hatiku" ucap dalam hati Zeira sambil mengelus perut buncitnya."Ra...kamu harus tenang, aku percaya pak Reyhan melakukan ini semua, hanya demi menyelamatkan kamu dan janin yang ada di dalam kandungan kamu" bujuk Vivi."Hm.." jawab singkat Zeira sambil mengusap air mata dengan kedua jarinya.Chintia tersenyum bahagia saat keluar dari kamarnya. Namun sayang senyum itu hanya bertahan sebentar.""AW...." Jerit Chintia saat satu kakinya salah melangkah. Ia ingin melangkah di tangga kedua, namun kakinya terlanjur ke tangga yang ke tiga sehingga membuat ia hilang keseimbangan dan terguling hingga ke lantai satu.Semua orang menjerit begitu juga dengan Zeira dan Vivi sontak bangkit dari tempatnya dan berlari ke arah Chintia. Zeira memejamkan kedua matanya karena tidak sanggup melihat
Read more
Bab 74
Setelah memberikan surat pengunduran diri kepada Rian, Vivi langsung menuju perusahaan DUBER GRUP. Ia sangat gugup saat tiba di gedung tinggi yang berlantai 45 itu. Di mana hari ini ia akan interview sebagai calon sekretaris di perusahaan milik suami sahabatnya itu dan mantan Bosnya di RN GRUP.Vivi menghirup udara dari hidungnya dan melepaskannya dari mulut, setelah itu itu memberanikan diri untuk mengetuk pintu ruangan Reyhan.Tok....tok....tok...."Masuk" suara bariton dari dalam ruangan."Permisi pak" Vivi mendorong pintu dan menjulurkan kepalanya."Silahkan duduk" ucap Reyhan dengan santai sambil menutup map biru yang dari tadi ia bolak-balik."Ini berkas-berkas saya pak" ucap Vivi dengan gugup sambil meletakkan map coklat yang ia bawa dari rumahnya di atas meja.Reyhan meraih map coklat yang di berikan Vivi, lalu membuka dan melihat berkasnya sambil tersenyum tipis. "Ternyata kamu lulusan S1" ucap Reyhan sambil membolak-balik le
Read more
Bab 75.
Mata Carles tidak bisa berkedip melihat wanita hamil yang sedang bergandeng tangan dengan sahabatnya itu. Perut buncit Zeira membuat wanita bermata biru itu semakin cantik dan mempesona, bahkan semua tamu yang ada di kafe itu, ikut kagum melihat Zeira. begitu juga dengan Vivi yang ikut bengong melihat pesona sahabatnya itu."Selama datang Bro" sapa Carles sambil memeluk punggung Reyhan dengan akrab."Wts...jangan" Reyhan melentangkan tangannya untuk menghalangi Carles yang ingin memeluk istrinya "cukup berjabat tangan saja, enggak usah pakai peluk-peluk" lanjut Reyhan setelah Carles memundurkan dadanya."Ini kan pelukan tanda sahabat Bro" bantah Carles."Kamu peluk aku saja, sini kamu peluk aku" Reyhan membentangkan kedua tangannya."Enggak usah. Tadi kan kita uda pelukan" tolak Carles.Zeira dan Vivi kompak tertawa, melihat tingkah kekanak-kanakan kedua pria tampan yang ada di hadapan mereka. "Ini acara apa sih Bro?" Tanya Reyh
Read more
Bab 76
Pagi ini Reyhan dan Zeira sengaja bangun lebih awal di bandingkan hari sebelumnya.mereka sudah berencana untuk mengantar Carles ke bandara.Tepat pukul 6 pagi Reyhan dan Zeira sudah tiba di apartemen Carles. Mata Reyhan sempat melirik ke arah pintu apartemen milik almarhum Chintia yang berada di samping apartemen Carles. Seketika wajahnya berubah menjadi sedih. Walaupun ia tidak cinta kepada Chintia tetapi hatinya sedih mengingat kenangan sewaktu mereka masih kecil saat masih tinggal di Prancis. Chintia juga memiliki peran berharga selama ia bekerja sebagai sekretaris di perusahaan milik Reyhan. Hal itu tidak akan pernah Reyhan lupakan.Zeira yang melihat perubahan wajah Reyhan, akhirnya membuka mulut "mas sedih ya?" Tanya Zeira sambil mengelus pundak Reyhan."Enggak sayang, cuma teringat aja sewaktu kami masih anak-anak, dia itu wanita yang ceriah, aku tidak menyangka kalau ia akan pergi secepat ini""Sabar ya mas" sahut Zeira, dan hanya di balas senyum
Read more
Bab 77.
Zeira membaringkan tubuhnya di atas ranjang. Ia merasa lelah karena satu hari ini menemani Reyhan di kantor. Perutnya yang semakin membesar membuat ia merasa lebih muda untuk lelah. Perbincangannya dengan Vivi saat makan siang di kantin, membuat banyak tanda tanya di dalam hatinya. Ia kembali bangkit dari ranjang dan melangkah keluar dari kamar menuju ruang kerja Reyhan di lantai tiga."Tok....tok...tok...apa aku bisa masuk mas?" Tanya Zeira dari pintu. Zeira sangat jarang menemui Reyhan ke ruang kerjanya, bisa di katakan dalam satu tahun ini, Zeira hanya 2 kali menginjakkan kaki di ruang kerja Reyhan."Hm...masuk saja sayang" sahut Reyhan tanpa melihat Zeira."Mas sibuk?" Ucap Zeira setelah masuk dan duduk di atas sofa di dekat jendela ruang kerja Reyhan."Sedikit" sahut Reyhan dengan singkat."Hm..." Jawab Zeira dengan singkat. Sebenarnya ia ingin mengatakan apa yang ada di dalam hati dan otaknya, namun karena Reyhan terlihat sibuk dengan berkas-
Read more
Bab 78.
Reyhan berlari masuk ke dalam rumah tanpa mematikan mesin mobilnya. "Sayang" jerit Reyhan sambil menaiki anak tangga menuju kamarnya dan Zeira.Para pelayan menoleh ke arah suara Reyhan, tidak biasanya Reyhan mengeluarkan nada tinggi, pria itu paling tidak suka dengan keributan. "Ada apa dengan tuan" tanya satu pelayan ke pada pelayan Siti "Aku tidak tahu, coba saya tanya pak bara" Siti keluar dan menemui bara yang sedang bercerita dengan security di pos yang di dekat gerbang."Pak bara apa kita bicara sebentar" ajak Siti."Iya ada apa buk" sahut bara setelah mereka menjauh dari pos security."Pak, kenapa tuan tiba-tiba pulang dan berteriak-teriak memanggil nyonya" tanya Siti dengan setengah berbisik."Aku juga tidak tahu buk. Tadi nyonya pas baru sampai di kantor tuan, tiba-tiba sudah turun lagi dan meminta pulang, di perjalanan juga beliau menangis" jawab bara yang juga ikut bingung."Pasti tuan melakukan kesalahan. Maklum lah
Read more
PREV
1
...
678910
...
24
DMCA.com Protection Status