All Chapters of Sang Pengawal: Chapter 201 - Chapter 210
212 Chapters
Part 201
Sekarang ini semua yang datang sangat penasaran dengan Tuan Ramford yang merupakan penguasa southbay.Melihat ekspresi penasaran yang ditunjukkan oleh semua yang datang, Tuan Ramford pun mulai berkata, “Grup Mulder sudah dibeli oleh Tuan Ramford. Aku tidak tahu bagiamana ia membelinya. Yang kudengar ia datang dengan cara kejam dan menekan semua perusahaan milik grup Mulder. Selain itu ia juga mempekerjakan seorang pengawal yang telah melukai Wirald.”Di saat yang sama semuanya pun melihat ke arah Wirald dengan ekspresi penuh keterkejutan. Sepengetahuan mereka, kalau Wirald adalah seorang yang memiliki kemampuan bela diri terbaik di Northbay. Namun kenyataannya Wirald berhasil dilukai oleh pengawal itu.Wirald bukan cuma seorang yang kuat, tpi juuga memiliki pengaruh yang besar. Bahkan Tuan Randall bisa seperti sekarang ini karena jasa dari Wirald. Lalu seorang pengawal dari Tuan Ramford berhasil melukai Wirald, seberapa kuat dia sebenarnya.Saat itulah wajah para anggota pun mulai men
Read more
Part 202
Mendengar hal ini rombongan Tuan Randall pun tercengang. Mereka semua memasang wajah yang menyeramkan dan siap untuk menerkam.Sikap Max kali ini sukses menyinggung Tuan Randall yang telah mereka agungkan.“Kau hanya seorang pengawal rendahan. Berani benar kau menyuruh Tuan Randall untuk berlutut dan minta maaf. Apa kau cari mati?”“Cih! Seharusnya kau lah yang datang mendekat pada Tuan Randall untuk berlutut dan meminta maaf padanya, sebelum akhirnya kau dikirim ke neraka!”Melihat sikap Max yang begfitu arogan, para pemimpin lainnya pun ikut-ikutan meneriaki Max dan menghinanya.Sementara itu Tuan Randall justru memandang ke arah Max dan berkata dengan sambil tersenyum bangga. “Max apa kau sudah lihat bagaimana aku datang dengan orang-orangku? Jumlah mereka tidak sedikit dan mereka sangat setia dan patuh kepadaku. Apa kau masih belum juga sadar kalau hari ini adalah hari kematianmu!”Max melirik ke arah Tuan Randall dengan tatapan yang remeh kemudian ia pun terkekeh. “Cih! Kalian se
Read more
PArt 203
Melihat kejadian ini, bill yang memimpin pertarungan pun tertawa terbahak-bahak. “Hmm rasanya sudah lama sekali aku tidak menghabisi orang.” Kemudian ia pun menoleh ke arah Max sambil mengayunkan telapak tangan yang tadinya menempel di kepala, seperti memberi hormat. “Max, terima kasih kau telah memberiku kesempatan untuk kembali bernostalgia.”Sampai saat ini, para pemimpin lainnya saling melirik. Semakin lama mereka pun semakin dilipiti dengan api dendam dan kemarahan yang begitu membara.Bill telah berani melawan mereka seorang diri saja. Itu artinya mereka benar-benar tidak memiliki kekuatan apa-apa.“Bunuh dia!” seru semua pimpinan yang diundang oleh Tuan Randall. Semua pemimpin segera mengepung Bill dan pertarungan semakin lama semakin sengit.Bill terus saja tertawa lantang, dan tangannya pun mengepal kuat. Setiap kali Bill mengayunkan tinju, maka seseorang dari mereka langsung terpelanting ke belakang.Max yang melihat hal ini sambil menikmati beer dinginnya hanya menggelengka
Read more
Part 204
Siapa dia sebenarnya? Sejak kapan ada seorang master yang menguasai ilmu mengerikan dari kota kecil seperti Northbay.“Jangan membuang waktuku. Kalau kau tidak punya kemampuan untuk menyelesaikan dalam waktu sepuluh menit saja, maka kembalilah!” seru Max dengan tidak sabar setelah ia menghabiskan satu kaleng beernya, yang entah kaleng ke berapa saat itu.Begitu mendengar kata-kata Max, wajah Bill pun memerah dan makin lama semakin garag. Di dalam hatinya muncul kemarahan yang berapi-api.Bill tampak tersenyum muram kemudian berkata, “Awalnya aku hanya ingin bersenang-senang, sedikit bermain denganmu bukannya tidak masalah. Sayang sekali aku hanya punya sedikit waktu.”Sebenarnya Bill masih belum ingin meninggalkan Northbay, tapi akan menjadi sangat membosankan. Lagipula ia adalah anak buah Max yang tentunya harus menuruti pria itu. Ketika dia mengikuti Max kembali ke kota Southbay ada sesuatu yang menunggu dirinya di sana, tentunya bukan sesuatu hal yang menyenangkan.Semenjak hubunga
Read more
Part 205
Pengawal pribadi Selena Harris menghela napas perlahan dan berkata, “Nona, tidak ada gunanya untuk membicarakan hal ini sekarang. Kita harus segera pergi dari tempat ini!”Selena Harris pun mengangguk, “Hmm, ayo kita pergi!”Selena sadar kalau saat ini Tuan Randall sudah mati dan tidak ada gunanya lagi untuk terus berlama-lama di kota Northbay. Dia harus segera kembali ke kota Zylan dan menceritakan semua masalah yang telah terjadi di sini pada keluarga besarnya.Jika keluarga besarnya tahu tentang hal ini, maka ia bisa segera membuat keputusan langkah apa yang harus mereka ambil selanjutanya. Bagaimanapun juga grup Mulder masih mereka inginkan untuk saat ini.Kematian Tuan Randall menjadi sebuah kerugian yang besar bagi keluarga Harris.Brak!Saat itu tiba-tiba pintu pun terbuka dengan cara ditendang oleh seseorang.“Ha ha ha, sepertinya sudah terlambat untuk kalian pergi sekarang,” sindir seseorang yang datang dengan tertawa sinis.“Max, kau!” seru Selena tak percaya dengan apa yang
Read more
Part 206
Sementara itu di luar hotel …Bill menoleh ke arah Max. Ia penasaran dengan satu keputusan yang dibuat oleh rekannya itu.“Max, kenapa kau membiarkan Selena pergi begitu saja? Apa kau tidak ingin menghabisinya juga?”Saat ini Bill tampak begitu mengkhawatirkan keadaan. Ia teringat akan anggapan kalau kita ingin membasmi sesuatu harus dimilai dari akarnya, jika tidak maka akan tumbuh lagi.Bill menganggap otak dari semua kekacauan ini adalah Selena. Apalagi terlihat jelas bagaimana Tuan Randall begitu menghormati Selena.Saat ini tatapan Selena dipenuhi dengan kebencian terhadap Max dan Bill. Menandakan kalau ia tidak terima dengan perlakuan seperti ini dan dia tidak akan tinggal diam.Max tertawa lirih, kemudian ia pun berkata, “Dia hanya seorang Selena Harris yang tidak penting. Tidak ada gunanya untukku membunuh dia, tujuanku sekarang ini adalah untuk menyuruhnya kembali ke kota Zylan karena aku tahu kalau ia akan membalas dendam kepada Tuan Ramford dan aku, dengan begitu maka aku a
Read more
PArt 207
Cepat-cepat Max merubah ekspresinya. Ia kembali memasang wajah dingin, jangan sampai Vanessa melihat perubahan pada wajahnya.“Oh, benarkah Nyonya? Saya tidak tahu mengenai kapan ulang tahun mereka, istriku juga tidak bercerita apa-apa,” jawab Max.Vanessa tertawa dingin, “Ha ha sudahlah kau tidak mengetahui ulang tahun mereka itu tidak masalah. Bukankah itu bukan kewajibanmu, lagipula belakangan ini kau lebih sering mengawalku dibanding mengurus kedua anak itu. Sekarang mereka berdua sudah menjadi tanggung jawab istrimu.”“Saya mengerti Nyonya. Hanya saja saya sedikit kaget saat anda menanyakan tentang mereka berdua.”Vanessa mendesah napas panjang, “Yah aku tahu. Meski aku jauh dari mereka dan sudah lama tidak saling menyapa, bahkan aku sempat berpikir untuk membawa mereka ke sekolah asrama saja. Kau tahu kan anak-anak itu sangat berisik!”Max tidak berkata apa-apa. Kalau boleh dikata, dia yang lebih peduli dengan anak-anak dibanding Vanessa. Jade sendiri sudah lama menginginkan keh
Read more
Part 208
Hari ini adalah hari ulang tahun Olive. Vanessa telah menyiapkan sebuah pesta besar. Ia menyewa taman hotel Prime Bayview hanya untuk menyenangkan anak perempuannya.Tak heran jika Olive sempat terkejut dengan apa yang dilakukan oleh Ibunya. Sejah ayahnya sakit, ia sama sekali tidak pernah mendapatkan kasih sayang dari ibunya, hanya tekanan dan bahkan hukuman untuknya. Namun bagaimanapun juga Olive adalah seorang anak yang juga membutuhkan kasih sayang orang tua.Meski hari ini Olive merasakan kebahagiaan, tapi sesungguhnya kebahagiaan itu tidak untuknya. Pesta ini dibuat oleh Vanessa demi memperlancar bisnisnya.“Olive, selamat ulang tahun. Jadilah anak yang pintar dan panutan untuk adikmu. Bahagialah selalu Olive,” batin Max yang sedari tadi memperhatikan putri sulungnya dari kejauhan.Saat ini ia sama sekali tidak berani untuk menunjukkan wajahnya di dekat anak itu. Meski sesungguhnya ia ingin memeluk Olive seperti yang biasa dilakukan setiap anak sulungnya berulang tahun. Namun se
Read more
Part 208
Cahaya yang terpancar itu mengarah pada leher Olive. Dia pasti mati kalau sampai belati itu memotong urat leher Olive. Gerakannya begitu cepat, sampai tidak ada orang yang sempat melakukan sesuatu.“Aaa tidaak!” Saat itu Daniel berteriak lantang, ia takut jika sesuatu terjadi pada kakaknya. Berbeda sekali dengan Vanessa yang entah dimana keberadaannya sekarang. Mungkinkah wanita itu melarikan diri.Max hanya memaki dalam hati, “Dasar perempuan tidak berguna. Ibu macam apa dia membiarkan darah dagingnya berada dalam bahaya.”Max pun dengan cepat menggeser tubuh kedua anaknya pada Jade yang sekarang berdiri di belakangnya. Jade langsung mendekap anak itu dengan erat. Sekelebat bayangan pun melintas dan berdiri di samping Max.Itu adalah Zack yang bersiap untuk mendampingi Max. Bersama dengan Max ia melayangkan tinju dan Bruk! Sebuah dentuman terdengar sanagt nyaring, seolah-olah seluruh ruangan meledak terkena pukulan Max dan Zack.Max tidak akan pernah memberi ampun pada siapapun yang
Read more
Part 209
Setelah mendapatkan pukulan maut dari Max, pria berpakaian kelabu itu pun tampak begitu ketakutan. Dia sendiri adalah seorang salah satu master beladiri yang dulu pernah menolong dan mengobati Rex.Kemampuannya tidak bisa disebut sebagai sang ahli amatir atau pemula. Namun juga tidak bisa dikatakan sebagai tingkat utama, karena masih banyak ilmu yang harus dikuasai olehnya.Meskipun begitu, di hadapan Max ia bahkan tidak sanggup untuk menahan pukulan dan langsung terhempas begitu saja hanya oleh sebuah pukulan saja.Sekarang ini, pria berpakaian abu-abu itu sudah terluka sangat parah. Dia sama sekali tidak memiliki tenaga untuk bertarung lagi.Saat ia melihat Max berjalan menghampiri selangkah demi selangkah, wajah pria itu pun semakin terlihat pucat seperti sudah tidak ada aliran darah di sana.Max dengan angkuh datang menghampirinya, dan Ia pun bertanya dengan nada yang dingin, “Siapa yang telah menyuruhmu ke sini dan membunuh putri Nyonya Vanessa?”Begitu mendengar pertanyaan Max,
Read more
PREV
1
...
171819202122
DMCA.com Protection Status