Laras memegang tangan Sarah sambil sesenggukan. Sang Suami menepuk bahunya menenangkan. “Sudah, Mi jangan ditangisi terus. Yang paling penting kita bantu bagaimana pengobatannya berjalan lancar.” “Bapak sudah bertemu Dokter Wan dan Dokter Irma juga sudah mendapatkan jadwal pengobatan Sarah. Mereka memastikan tidak akan membenturkan dengan jadwal istrinya Fadhil yang lain. Bapak terpaksa jujur soal kondisi keluarga kita.” “Bukan masalah, Pak. Dokter Irma itu teman Sarah,” jawab Anton. “Bagaimana soal anak-anak?” tanya Ibu khawatir. “Beres sudah itu, Bu,” jawab Anton sambil mengacungkan jempol. “Kalau begitu tidak ada kendala lagi.” Bapak mengangguk lega. Ditepuknya bahu Anton dan berkata, “Terima kasih banyak.” Anton tersenyum dan membalas menepuk dengan lembut tangan orang tua yang kini masih bertengger di bahunya. “Mmm ma ma ma,” Bayi Putri mengoceh sambil menarik-narik baju Sarah. Meski tak merespon, bibik selalu mendekatkan Putri pada ibunya. Sarah sendiri ha
Terakhir Diperbarui : 2022-04-03 Baca selengkapnya