All Chapters of JUST IMAGINATION: Chapter 11 - Chapter 19
19 Chapters
Nikmati sajalah
Grace POV "Jadi,,, sekarang apa?? " Aku membuka pembicaraan, jujur saja aku merasa membutuh kejelasan atas hubungan kami saat ini. Kami terdiam cukup lama dalam posisi saling menatap satu sama lain. Bukannya menjawab pertanyaan yang ku berikan, justru ia kini kembali mencium bibir ku. Bukan mencium lagi, karna sekarang itu sudah berubah menjadi lumatan dan aku menikmatinya. Kami melakukannya cukup lama tanpa mau melepaskan pagutan satu sama lain. Nafas kami terdengar memburu karna nafsu yang sudah menyelimuti otak masing-masing, bahkan kini ia sudah berpindah posisi menjadi menindih tubuhku dengan aku berada dalam kungkungannya. Sekitar 10 menit dalam posisi itu,ia mulai melepaskan pagutan karna merasa udara sudah semakin menipis. Terengah-engah namun masih tidak ingin melepas pandangan antar satu sama lain. Ia kembali mencium keningku dengan sangat lembut namun kali ini sudah tidak ada nafsu lagi yang
Read more
Awal
Author POVSudah tiga hari setelah acara makan malam yang membuat Grace gusar sepanjang hari karna terus memikirkannya. Ia tidak pulang ke rumah orang tuanya karna tidak ingin merusak moodnya,ia lebih memilih tinggal di apartmen yang beberapa tahun lalu ayah nya berikan sebagai hadiah ulang tahun, selama disana David tidak pernah mengunjunginya. Bukan tanpa alasana atau karna tidak ingin, hanya saja ia memikirkan apa yang Alice katakan sebelumnya kepadanya, mungkin."Terus awasi setiap gerak geriknya, jika ada yang mencurigakan segera beritahukan pada ku..!! Jangan lupa kirimkan foto atau vidio mengenai detail kegiatan yang ia lakukan setiap hari...pahamm...!!! " .Terlihat seorang pria misterius tengah berbicara dari dalam telfon yang mengintruksikan anak buahnya untuk mengawasi seseorang yang tidak lain adalah Grace. Ya, pria itu memerintahkan seseorang untuk mengikuti Grace selama beberapa  hari belakangan
Read more
/2
Author POV Grace dan Alice terlihat bingung melihat perubahan raut wajah pada kedua mahluh yang kini tengah berada di sampingnya. Suasana yang tadinya hangat penuh canda tawa kini berubah menjadi hening seketika semenjak kemunculan Gabby. Grace bertanya-tanya kearah Alice namun ia hanya mendapatkan gelengan  kepala karna sejujurnya ia juga tidak tahu. Bukankah mereka dulunya adalah  teman dekat? Lalu kenapa sekarang tiba-tiba berubah menjadi dingin seperti ini??  Grace bertanya-tanya dalam hati. "Ehem,, L-Lu apa kabar Gab,,?? Lama ga ketemu,, ternyata yang dibilang Grace bener juga, Lu masih terlihat dingin kek kulkas dua pintu". Annya mencoba memecah kesunyian. Mendengar lelucon yang Annya lontarkan ke Gabby, Alice dan Grace tidak mampu menahan tawanya hingga kini mereka terlihat tengah mencoba menutup mulut masing-masing agar tak terdengar tapi Gabby ga tuli ya apalagi buta. Kini ia han
Read more
/3
Author POVDua hari menuju hari -H pertunangan Grace dan David. Ia terlihat cemas karna dari tadi ia hanya menggigit kukunya hingga tidak sadar kalau sekarang jari lembutnya itu mengeluarkan darah. Alice yang mulai ikut gusar melihat tingkah sahabatnya itu hanya bisa berusaha menenangkan sahabatnya walau tidak berhasil sepenuhnya, tapi setidaknya ia sudah berusaha. “Al,, gimana ini?? Apa gua mendingan kabur aja ya?? Gua akan pergi jauh dengan Gabby,, gua takut,, tapi gua juga ga mau tunangan sama David”. Ia kini mulai menangis. Alice terus berusaha menenangkannya yang semakin terdengar sesenggukan di bawah curuk sahabatnya. Alice sudah kehabisan akal. “Udah tenang yaa,,, kita cari solusinya sama-sama,,wuuusshhh”. Suara Alice terdengar lirih,sangat pelan. Ia menepuk-nepuk pundak sahabatnya itu, berharap mampu mengurangi beban yang kini tengah ia rasakan. “Grace,, gua rasa Gabby b
Read more
/4
"Baby,, are you sure?? " Gabby mengerutkan keningnya dengan rasa tidak percaya dan Alice hanya terlihat mondar-mandir sembari memijat kedua pelipisnya, ia terlihat gusar bahkan tidak menyangka dengan ide gila yang baru saja sahabtanya ucapkan.Di satu sisi ia takut bahwa keluarga besar Grace akan mengetahui hubungan mereka berdua terlebih lagi rencana gila yang baru saja ia dengar dari mulut sahabatnya itu. Namun di sisi lain, ia juga prihatin tidak tega melihat sahabatnya terluka karna ke egoisan orang tuanya untuk menjodohkannya dengan laki-laki yang tidak ia cintai sama sekali tanpa memikirkan perasaan putrinya, bukankah Grace putri mereka satu-satunya?? Lalu apa mereka tidak memikirkan bagaimana perasaan Grace saat ini??Apa harta dan kekuasaan bisa membuat seseorang bisa berubah menjadi iblis dan sangat egois?. Alice menatap sahabtnya dengan tatapan iba, ia berjanji bahwa ia akan menjaga dan melindungi Grace apapun yang akan terjadi, karna kebahagiaan Grace a
Read more
/5
Malam sebelum hari H pertunangan antara Grace dan David berlangsung. Grace merasa sangat terkejut namun anehnya ia tidak bisa memejamkan mata. Ia gusar bahkan ia tidak bisa berhenti menggigit kukunya. Alice yang melihat kegelisahan yang dialami oleh sahabatnya itupun hanya bisa memeluknya dengan erat, berusaha memberikan ketenangan.  Mereka setuju untuk mengikuti saran Gabby untuk melanjutkan pertunangan itu. Meski sempat terjadi adu mulut antara Grace dan Gabby, namun setelah mendengar penjelasan Gabby, Grace akhirnya mengalah.  Grace dan Alice kembali ke rumah Gr
Read more
/6
Satu minggu setelah pertunangan Grace dan David berlangsung. Grace sudah cukup lelah merasakan sikap menjengkelkan dari David. Bagaimana tidak? Sejak pertunangan itu, David-lah yang selalu mengantar jemputnya ke kampus hingga ia benar-tidak bisa menghabiskan waktu berdua bersama sang pujaan hatinya, Gabby. Jangankan bersama Gabby ataupun sahabatnya Alice, bahkan ia sama sekali tidak memiliki waktu untuk dirinya sendiri karna selalu diuntit kemanapun ia pergi. Ingin sekali rasanya ia menendang dan mengusir tunangannya itu jauh-jauh namun ia merasa bahwa itu adalah suatu hal yang mustahil ia lakukan karna orang tuanya sudah memberikan perintah kepada David untuk terus menjaga dan mengawasinya. Bahkan sekarang ia merasa tidak bisa memiliki privasi sama sekali. 'Oh god,, mengapa mereka tidak membunuh ku saja kalau begini caranya. Tapi aku tidak ingin mati muda'Hal-hal gila nan konyol selalu terlintas di benak Grace semenjak pertunangan itu .&nbs
Read more
/7
"Terus awasi setiap gerik-geriknya, lakukan seperti biasa. Pahaammm!!!!" "Siap bos..!!!".David lagi-lagi memerintah anak buahnya untuk terus mengawasi setiap gerak gerik Grace. Namun tanpa ia sadari bahwa dirinya bahkan keluarga nya juga kini tengah di awasi oleh orang-orang suruhannya Gabby. 'Jadi, disini siapa yang mengawasi siapa? ' "Hon, aku mandi dulu ya. Lengket banget soalnya". Ungkap Grace setelah tiba di Mansion milik keluarga Gabby. Kebetulan Mansion itu selalu sepi karna kedua orang tua Gabby berada di London dan ditinggalkan seorang diri dengan beberapa maid yang akan membantunya untuk mengurus rumah besar itu. "Mau mandi bareng, huh? " Tawar Gabby. Grace terlihat malu-malu karna pipinya yang memerah. "Iiii ga,, maluuu lah". Ucapnya lalu berhamburan ke kamar mandi. Gabby hanya menggelengkan kepalanya melihat tingkah laku sang kekasih.  Sebelum Grace selesai mandi, ia turun ke la
Read more
/8
"Eeeehhhh" Gabby terlihat mulai membuka matanya. Ia mengarahkan pandangannya ke arah jam yang ada didinding kamar, waktu masih menunjukkan jam 5 pagi. Masih terlalu pagi untuk bangun dan beraktifitas, gumamnya. Kemudian ia mengalihkan pandangannya kearah dimana kini sosok wanita cantik tengah terlelap begitu pulas dengan wajah innocentnya dan  badannya yang masih full naked didalam selimut dan masih berada dalam pelukannya Gabby. Gabby tersenyum sembari mengelus lembut pipi mulus sang kekasihnya itu. Namun tiba-tiba pipinya kini mulai bersemu merah karna mengingat apa yang terjadi semalam antara dirinya dan Grace. Desahan demi desahan yang keluar dari mulut Grace sungguh membuatnya kehilangan akal.  “aahhhh Honney,,,, Aa,,,, aa,, ak,, aku udah ga tahan”. Grace  terdengar sangat kesulitan untuk berucap disetiap katanya karna sudah tidah kuat menahan gejolak nafsu yang ada dalam dirinya akibat u
Read more
PREV
12
DMCA.com Protection Status