All Chapters of ISTRI YANG KUCAMPAKKAN TERNYATA WANITA SUKSES: Chapter 21 - Chapter 30
77 Chapters
TOLAKAN HALUS DIRA
Setelah sampai di rumah aku lantas turun dari mobil begitu pun Mama dan Papaku Pak Pratama pun juga "Pak, Bu saya pamit pulang dulu ya,'' ucap Pak Pratama berpamitan padaku dan kedua orang tuaku "Lho, kenapa tidak masuk dulu ke dalam gitu Nak Tama? Mampir dulu ya, Ibu akan buatkan Nak Tama minuman untuk tanda terima kasih  karena sudah memberi makanan kue," ujar Ibu mengajak  Pak Pratama untuk masuk ke dalam rumah. "Aduh Bu, tidak usah. Saya ikhlas kok, nanti saja kapan-kapan!" ujar Pak Pratama menolak dengan halus. Mama terlihat sangat kesal mendengar penolakan Pak Pratama. "Nak Tama ini bagaimana, jangan menolak ayo masuk saja sebentar  tidak apa-apa!" ujar Mama terus memaksa dan Pak Pratama  pun pada akhirnya mau saja menerima tawaran Mama. "Baik Bu, kalau tidak merepotkan Ibu saya mau,''  &nbs
Read more
KETIDAKYAKINAN DIRA
<<<POV AUTHOR>>> Hari berganti minggu dan minggu berganti bulan, sekarang adalah bulan yang ditunggu- tunggu oleh Dira beserta keluarga besarnya, sebentar lagi hari yang membahagiakan itu tiba. Dira akan segera melahirkan anak pertamanya dan cucu pertama untuk keluarga besarnya. Dira sudah mempersiapkan segala kebutuhannya untuk melahirkan nanti, pakaian bayi dan pakaian dirinya sudah Dira masukan kedalam tas besar supaya sewaktu akan melahirkan Dira beserta keluarga tinggal langsung mengambil saja jadi itu lebih memudahkan.. Kedekatannya dengan Pak Pratama semakin tererat sekali, walaupun Pak Pratama sudah ditolak halus oleh Dira. Tapi Pak Pratama gigih terus untuk mendapatkan hati seorang Dira. Pak Pratama sangat ingin memiliki Dira seutuhnya, biarpun Dira seorang yang berstatus telah bercerai dengan lelaki lain tapi Pak Pratama begitu yakin kalau
Read more
MENERIMA LAMARAN
Setelah tamunya datang ke dalam rumah nampaklah siapa sebenernya yang bertamu ke rumah ini. Dia ternyata Pak Pratama. Pak Pratama masuk ke dalam dan memberikan makanan yang berada di dalam rantang tersebut pada Mama. "Ibu, Dira. Ini saya ada titipan masakan buatan Mama. Saya disuruh mengantarkan rantang berisi makanan ini ke sini," ujar Pak Pratama sambil tersenyum. "Wah terima kasih ya, Nak Tama. Terima kasih juga untuk Ibu Nak Tama. Kapan-kapan Ibu boleh juga ya berkunjung ke rumah Nak  Tama bersama dengan Dira," ujar Ibu, aku yang mendengarnya merasa malu sendiri. "Iya Bu boleh sekali, saya tunggu Ibu dan Dira mampir ke rumah,''  "Duduk Nak, silakan," ujar Mama mempersilahkan Pak Pratama duduk berhadapan denganku. "Nak Tama tadi pagi ke sini bukan? kata Papanya Dira Nak Tama kesini, ada apa ya? ta
Read more
DIRA SUDAH MELAHIRKAN BAYINYA
Sudah seminggu Ini janin yang ada didalam perutku selalu menendang-nendang terus, aku selalu membacakan solawat terus menerus dan selalu mengusap perutku yang buncit ini. Tapi aku paksakan untuk segera tertidur karena sekarang sudah pukul 21:00 WIB,  malam ini perasaanku sangat tidak karuan sekali dan sakit. Badanku jadi merasa panas dingin, lalu aku mencoba mematikan AC yang ada di atas dinding. Mungkin saja gara-gara AC aku jadi merasa kepanasan.  Setelah aku matikan, akan tetapi sama saja. Lalu keluar keringat bercucuran, aku sama sekali tidak bisa tertidur dengan lelap. Padahal sudah aku paksakan untuk terpejam. Sayangnya malah tidak mampu. Apalagi janinku selalu menendang  di dalam perut ini. Aku pun meringis dan berniat ingin meminta tolong pada mama. "Mamaa ...'' teriakku. "Mamaa ...'' lirihku kembali memanggil Mama
Read more
NAMA YANG SANGAT INDAH
Dia adalah Pak Pratama dan Ibu Anissa, mereka datang ingin menengok kehadiran anak yang telah di lahirkan Dira "Assalamualaikum," ucap Pak Pratama mengucap salam. "Wa'alaikum salam, Nak Tama. Silahkan masuk," ucap Mama menyuruh Pak Pratama untuk masuk. "Terima kasih, Bu. Oh iya perkenalkan ini Ibu saya, namanya mama Anissa,'' ucap Pak Pratama mengenalkan Ibunya.   "Hallo bu, saya Rida mamanya Dira dan ini Papanya Dira. Senang bisa berkenalan dengan Ibu Anisa," ucap Mama ramah sambil tersenyum ke arah Ibunya Pak Pratama. "Iya, Bu. Terima kasih saya juga senang bisa bertemu dengan Ibu dan keluarga. Dira ternyata sudah melahirkan? Tampan dan cantik sekali,'' ucap Ibu Pak Pratama mengulum senyum. "Terima kasih Bu, atas pujiannya terima kasih juga sebab Ibu sudah repot-repot menengok ke rumah sakit," ucap
Read more
KEMARAHAN YANG MEMUNCAK
Part 26 POV FAISAL Hari ini aku akan datang ke apartemen Rosa, sekarang aku sudah tidak bekerja lagi. Kendaraanku hanya roda dua yang kupakai ini. Aku hendak berangkat, tapi aku sama sekali tidak mempunyai uang sepeser pun ,aku ingin meminta pada Papaku. Tapi, aku ragu sekali mendingan aku pinjam mobil mama saja, Mama pasti menginzinkan aku memakai mobilnya. Aku lekas menuju kamar mama dan sesampainya pintu kamar mama, aku lihat mama hanya sendiri saja. Aku bergegas mengetuk pintu kamar mama yang sudah terbuka. Tok ... Tok ... Tok ...  "Assalamu alaikum ....'' ucapku mengucapkan salam. Tiba-tiba pintu terbuka. "Waalaikum salam, masuk saja, Sal." Mama  menyuruhku masuk dan aku langsung masuk ke rumah.  "Ada apa
Read more
FAISAL KECELAKAAN
PoV Faisal 2 Dia adalah lelaki yang bersama mantan istriku di pengadilan waktu itu, dia yang membela mantan istriku sewaktu aku menghina Dira, dan bilang kalau dirinya adalah calon suami Dira. "Hai, sepertinya saya pernah melihat kamu sebelumnya. Tapi di mana ya?" ucap lelaki itu menyapaku. "Kita pernah bertemu di pengadilan tempo hari lalu," ucapku dengan mata melotot dan dia lekas mengingatnya. "Oh kamu mantan suaminya Dira, sedang apa kamu berada di sini?" tanyanya dengan tersenyum kecil. "Saya sekarang tinggal di apartemen ini, anda sendiri kenapa berada di sini? Sama ibu-ibu lagi!" sahutku mengejak. "Saya ingin melihat-lihat apartemen saja, oh iya perkenalkan ini Ibu saya," sahutnya memperkenalkan ibu yang di sampingnya. Aku tertawa kecil, masa iya dia adalah ibu kandungnya. Aku sama sekali tidak memperca
Read more
TIDAK TERTOLONG
Aku begitu terpaku dengan apa yang aku lihat sekarang, aku begitu syok dan histeris melihat Mas Faisal yang kini sudah berlumuran darah. Aku lekas menghampiri tempat kejadian perkara yang sudah terpasang garis polisi. "Ibu siapa? Jangan masuk kedalam yang sudah terpasang garis polisi ini," sahut polisi melarang aku untuk menghampiri Mas Faisal. "Saya Dira,  mantan istri dari korban tabrakan ini.  Kejadiannya seperti apa pak? kok bisa mantan suami saya kecelakaan seperti ini?" tanyaku  penasaran pada polisi. "Menurut saksi, ketika korban hendak berbelok kearah kanan tetapi dari arah kanan datang truk yang melaju dengan kencang, begitu juga dengan kendaraan yang di pakai korban  dan korban tidak bisa mengusai kendaraan nya alhasil tabrakan pun terjadi," sahut Pak Polisi memberi tahu ku. "Apakah korban selamat?" "Alhamdul
Read more
TANGIS HISTERIS MANTAN MERTIAKU
"Apa maksud, Dokter? kenapa Dokter bicara seperti itu? bagaimana keadaannya Dok, Dokter ngasih tahu jangan setengah-setengah," sahutku kesal kepada Dokter.. "Pasien Faisal telah melewati masa kritisnya dan sebentar lagi mudah-mudahan bangun, dia mengalami pendarahan yang cukup hebat. Akan tetapi kemungkinan kedua kaki pasien Faisal akan mengalami kelumpuhan secara total karena benturan keras sewaktu mengalami kecelakaan tersebut," tutur Dokter tegas menjelaskan kondisi Mas Faisal. Aku kaget dan kaku setelah mendengar ucapan Dokter. ''Apa kakinya bisa sembuh, Dok? Apakah nantinya akan bisa berjalan kembali? Apakah kakinya akan di amputasi?" tanyaku memastikan. "Mudah-mudahan ada keajaiban dari yang maha kuasa pasien Faisal akan sembuh, saya tidak mengamputasinya karena kakinya tidak terlalu parah, beliau hanya lumpuh total saja," jawabnya dengan penuh keyakinan.
Read more
TERNYATA MAMA?!
"Tapi, Mama sama sekali tidak mengangkat panggilan telepon dariku, aku jadi khawatir sekali." kataku. "Apa Mamamu sudah mengangkat telepon darimu, Dira?" tanya Mama menatap nanar ke arahku. Aku menggelengkan kepala pelan, "Nomer telepon Mama sama sekali tidak aktip," sahutku berterus terang. "Lantas bagaimana cucu Mama? Kami sangat khawatir takut terjadi sesuatu!" mantan Mama mertua terlihat sangat risau. "Iya Ma! Dira akan terus mencoba telepon orang tua Dira, Mama dan Papa tenang ya!" aku langsung menelepon kenomer ponsel Papa tapi nihil. Nomer ponsel Papa juga sama sekali tidak aktip. Aku sudah sangat bingung dengan hilangnya Mama dan Papa. Apa mungkin Mama dan Papa sudah pulang duluan yah? tapi kenapa Mama dan Papa malah meninggalkanku di rumah sakit. "Bagaimana kalau kita tanya sama suster yang berjaga, m
Read more
PREV
1234568
DMCA.com Protection Status