All Chapters of Benci Berbuah Cinta: Chapter 11 - Chapter 20
179 Chapters
11
"Ke apertemen aku, aku hanya ingin membersihkan tubuhmu dari sentuhan pria barusan. Tepatnya kita akan bercinta malam ini," ucap James Arthur yang merangkul pinggul Bella Saphira dengan mesra, Seolah mengatakan apa yang ia inginkan malam ini dengan harapan Bella Saphira tidak menolak ke inginnya untuk bercinta secara intim. Mendengar apa yang di katakan oleh James Arthur, perasaan Bella Saphira semakin tidak senang sama sekali. Tapi ia masih menjaga perasaan James Arthur yang merupakan pria yang ia cintai selama ini. "Tidak mau, sekarang sudah jam lima pagi. Aku harus tidur," tolak Bella Saphira secara halus dengan harapan James Arthur mengerti akan situasi yang ia hadapi saat ini. Mendapatkan penolakan Bella Saphira yang terasa menghina harga dirinya, James Arthur berusaha untuk tenang agar emosinya tidak meledak keluar. "Tidak apa, kamu tidur saja di sini. Nanti aku antar kamu pergi kerja bagaimana?" tawar James Arthur dengan bujuk rayuannya dan berusaha mendapatkan apa yang menj
Read more
12
Puas nenyiksa BellaSaphira dengan kenikmatan, James Arthurm menarik kedua jemarinya. Ia menjilati kedua jemari itu seperti menjilati ice cream. Kemudian membuka kedua kaki Bella Saphira secara lebar. "Menakjubkan," puji James Arthur yang melihat keindahan tersebut. Kemudian ia kembali melahap cairan perlepasan milik Bella Saphira dengan bibirnya. "Ahhh..." desah Bella Saphira yang tidak tahan akan kenikmatan tersebut. Ia semakin menekan kepala James Arthur dan bibirnya mengeluarkan suara merdu yang nakal. Sebenarnya James Arthur ingin memasuki tubuh Bella Saphira dengan satu kali hentakan. Tapi ia merasa sangat sayang untuk melakukannya. Karena akan kehilangan uang yang di nantikan selama ini. "Lebih baik aku main di lubang yang satunya lagi," batin James Arthur yang membalikkan tubuh Bella Saphira hingga menjadi posisi menungging. "Kau mau apa," tanya Bella Saphira di sela-sela nafas lelahnya. Ketika jemari James Arthur membuka sela bokongnya. "Menikmati tubuh mu baby," ucap Ja
Read more
13
"Kenapa baru pulang, Ini sudah jam berapa?" tanya ibu Bella Saphira dengan nada tidak senangnya. Ketika melihat Bella Saphira memasuki rumah tanpa menyapa dirinya yang merupakan ibu kandung. Bella Saphira melirik ke arah ibunya yang berdiri di depan pintu kamar. Ibu kandung yang berbagi kasih dengan Cintya. "Suka hati aku," balas Bella Saphira judes dan langsung berjalan melewati ibunya dengan sikap acuh tak acuhnya untuk masuk ke dalam kamarnya. Ella Saphira berdecak kesal dengan kelakuan Bella Saphira yang selalu menantang dirinya dan tidak mau menjadi anak penurut, Sejak ia menikah lagi dengan pria lain. Selesai berganti pakaian, Bella Saphira segera berjalan keluar dari dalam rumah dengan sikap dingin tanpa berpamitan dengan Ella Saphira yang kini duduk di kursi ruang tamu. Ella Saphira masih melototi Bella Saphira dengan tatapan mata penuh kebencian dan kemarahan kepada putri kandungnya. Seperti biasa, Bella Saphira berjalan keluar dari dalam rumah dengan santai. Seolah-olah
Read more
14
Kedua mata Bella Saphira menatapi pelayan tadi sudah pergi. Ia kembali sibuk melanjutkan makanan yang tertunda barusan. Termasuk menyantap roti yang selesai di panggang. "Enak," batin Bella Saphira yang sibuk menyantap roti satu persatu di hadapannya. Bella Saphira tidak tahu mana yang di jual dan mana untuk di makan. Semuanya ia makan sampai tidak tersisa sama sekali. "Kenyang," gumam Bella Saphira dengan wajah bodohnya sembari terkantuk-kantuk karena kekenyangan. Melihat jam masuk kerja masih lama, Bella Saphira memilih untuk duduk bodoh sembari melihat layar ponsel yang terdapat berapa pesan romantis dari James Arthur. *** Di luar klub malam. Pria itu segera menghubungi CEO Ricky untuk meminta bayaran atas jasanya yang mendapatkan nomor ponsel Bella Saphira. Ricky yang sedang bekerja. Ia menghentikan aktivitasnya, lalu segera meraih ponsel di dalam saku untuk di lihat siapa yang sedang menghubungi dirinya. "Siapa lagi sih," gerutu Ricky di dalam hati. Karena terusik akan pa
Read more
15
Bella Saphira segera meraih ponselnya, ketika di lihat nama yang tertera di layar ponsel bukan nama James Arthur. "Sial, Ternyata bukan dari James. Padahal sudah aku pikir dari James," decak Bella Saphira hanya bisa mendengus kesal karena yang melakukan panggilan video call adalah CEO Ricky yang terkenal playboy itu. "Melihat foto profilmu yang menjijikkan itu sudah membuat aku mual," batin Bella Saphira yang tidak ada niat untuk mengangkat panggilan video call dari CEO Ricky yang sejak tadi meneror dirinya dengan banyak panggilan masuk secara bertubi-tubi. Kesal dan terganggu akan ulah Ricky, Bella Saphira memilih untuk menaruh ponselnya ke tempat semula. Kini ia sibuk menghapus kotoran wajahnya dengan toner untuk di pakaikan alas bedak. Ricky yang tidak mendapatkan respon dari Bella Saphira. Ia mendengus kesal berulang kali. "Dasar jalang yang sok jual mahal," umpat Ricky yang kembali menghubungi Bella Saphira untuk kesekian kalinya. Namun tidak di hiraukan oleh Bella Saphira y
Read more
16
Ricky mengerutkan dahinya. Ia tertawa pelan atas apa yang di lakukan Bella Saphira yang berusaha memancing emosi dengan mengatakan kata hallo dalam tempo yang panjang. "Percuma kau memanasi aku Bell," ucap Ricky dengan nada sensualnya yang sudah tidak sabar untuk memberikan pelajaran kepada Bella Saphira.Bella Saphira merasakan sekujur tubuhnya meremang atas apa yang di katakan oleh CEO Ricky di balik ponsel. "Dasar sinting," pekik Bella Saphira yang kesal. Ia memilih mematikan ponselnya. Karena sudah waktunya ia harus bekerja. Ricky tidak habis akal, Ia sudah mengoder tempat super VVIP dengan pelayan bernama Bella Saphira untuk melayani dirinya dan William Randolph. "Kali ini aku akan menikmati tubuhmu tanpa gangguan lagi," batin Ricky yang sudah bernafsu kuat dengan tatapan mata menuju ke layar ponsel yang sudah berwarna hitam. *** Bella Saphira yang kini sudah bekerja, Ia kaget mendapatkan ada yang memesan ruangan super VVIP. Karena setahu Bella Saphira, Jarang ada yang ma
Read more
17
"Percuma meronta-ronta manis," ucap Ricky yang meremas kedua dada Bella Saphira dengan kedua telapak tangannya yang besar. Merasakan tidak ada kelembutan dari remasan tersebut. Ricky mengerutkan dahinya. "Kau memakai bra yang cukup tebal," lanjut Ricky yang tidak merasakan kenikmatan dalam meremas kedua dada Bella Saphira berapa kali dengan remasan kuat. Bella Saphira masih memberontak untuk melepaskan diri. "Lepasin... Aku akan melaporkan kalian berdua atas tuduhan perlecehan," seru Bella Saphira dengan suara nyaring yang di tulikan oleh Ricky dan William Randolph yang tertawa nyaring. "Lepasin.... Lepasin..." pekik Bella Saphira yang masih merontah-rontah untuk melepaskan diri dari pelukan erat William Randolph. "Aku suka wanita kasar seperti mu," ucap Ricky yang berusaha membuka kancing kemeja Bella Saphira satu persatu. "Lepasin," seru Bella Saphira dengan suara nyaring yang masih di tulikan oleh Ricky maupun William Randolph. "Wow, ternyata kau memakai bra yang cukup tebal
Read more
18
"Kita lanjutkan lain waktu," saran William Randolph yang tidak ingin bermasalah dengan pemilik cafe Norm. Karena akan menyusahkan mereka kedepannya. Apalagi sampai di black list dari daftar buku tamu. "Kau benar," balas Ricky yang keluar dari ruangan dengan wajah hitam sedangkan William Randolph berapa kali melirik Bella Saphira dengan tatapan penuh kebencian. "Aku bersumpah akan membalaskan semua dendam ini," batin William Randolph yang menatapi Bella Saphira dengan tatapan kemarahan. Bella Saphira juga tidak takut dengan tatapan kemarahan dari William Randolph. Ia membalas menatapi William Randolph dengan tatapan penuh kebencian. Setelah William Randolph dan Ricky sudah keluar. Bella Saphira bergegas keluar dari dalam ruangan. Ia tidak mau berlama-lama di dalam ruangan tersebut. "Sial, Kenapa bisa seperti ini?" decak Bella Saphira di ruang ganti pakaian. Ia memakai pakaian seadanya untuk menutupi tubuh polosnya daripada tidak mengenakam apapun sama sekali yang akhirnya akan memb
Read more
19
Mobil yang di kemudikan Ricky sampai ke halaman rumah mewah William Randolph. Melihat William Randolph masih duduk diam membisu. Ricky mulai bersuara untuk menyadarkan William Randolph yang sedang melamun sejak tadi. "Keluar dari mobil aku," seru Ricky yang menendang William Randolph dengan sebelah kaki. Ia tidak ingin William Randolph berduduk lama-lama di dalam mobilnya. Karena akan merusak suasana hatinya yang sedari ingin berpesta menjadi tidak jadi. William Randolph yang di tendang keluar oleh Ricky. Ia berjalan lesu masuk ke dalam rumah dengan tubuh tidak bertenaga. Bahkan sangat sulit untuk melangkahkan kedua kakinya. Takut-takut akan mendapatkan pertanyaan yang menakutkan oleh ayahnya. Seperti yang di tanyakan oleh Ricky. Melihat William Randolph yang berjalan tidak bertenaga. Seorang pria tua yang duduk di sofa menampakkan wajah tidak senangnya akan kelakuan William Randolph yang hobi pulang malam akhir-akhir ini. "Darimana saja kau?" seru Robert Randolph dengan mengetuk
Read more
20
Untuk membalaskan rasa sakit hatinya Cintya menghubungi berapa teman preman untuk memberikan pelajaran kepada Bella Saphira tanpa sepengetahuan James Arthur. "Yakin," tanya preman di balik ponsel dengan wajah bahagia karena ia bisa mencicipi tubuh indah Bella Saphira tanpa gangguan lagi. Terutama dari James Arthur yang suka menghalangi. "Tentu saja, Kita hanya perlu memberikan sedikit pelajaran untuknya. Jadi tidak perlu cemas, Asal kalian tidak membocorkan kepada James Arthur atas apa yang kita lakukan kepada wanita jalang itu!" balas Cintya dengan peringatan kepada para teman-teman yang berprofesi sebagai preman. Wajah preman itu langsung berseri-seri mendengar jawaban dari Cintya "Ok, Tidak perlu cemas. Kami akan bungkam dan kau atur saja kapan di mulai, jadi kita semua bisa siap." "Ok, Nanti aku hubungi lagi. Pastikan jangan bocorkan kepada James Arthur," balas Cintya yang mengakhiri pembicaraan. Karena mendengar suara langkah kaki ibunya yang semakin mendekat. Cintya berpur
Read more
PREV
123456
...
18
DMCA.com Protection Status