Lahat ng Kabanata ng Saudara Rasa Orang Lain: Kabanata 21 - Kabanata 30
40 Kabanata
Kemana Virra
#SAUDARA RASA ORANG LAIN (21) POV MAJID Aku memang belum memergokinya secara langsung, tapi entah kenapa hatiku seakan yakin kalau Arimbi sedang ada bermain di belakangku.  Kenapa wanita yang kupuja dan kubela, sampai-sampai aku berani mendurhakai kedua orang tuaku, kini malah menancapkan pisau yang sangat tajam di hati ini. Hingga rasanya hati ini telah hancur berkeping-keping, saat tahu kalau dia berkhianat dibelakangku. "Apaan sih, Pah! Kamu lagi ngelindur ya? Nuduh-nuduh aku kayak gitu! Udah ah aku ngantuk, mau tidur." Dia berjalan dengan santainya melewatiku yang masih dilanda api amarah. Seakan tak peduli dengan perasaanku dan merasa tak bersalah sama sekali. 
Magbasa pa
Bab 22
#SAUDARA RASA ORANG LAIN (22) POV MAJID Hatiku berdetak tak karuan, karena takut waktu menabrak pemulung tadi kenapa-napa. Tapi, lagi-lagi aku yakinkan diri sendiri kalau semuanya akan baik-baik saja. Karena aku tak mau kalau sampai mengeluarkan uang untuk biaya ke rumah sakit, apalagi untuk mengobati seorang gelandangan, tak sudi rasanya. ðŸŒ¼ðŸŒ¼ðŸŒ¼ Kini aku sudah sampai di dekat parkiran hotel tempat Kak Virda menginap kemarin. Aku bergegas turun bersama anak-anak yang kini sudah terbangun. Padahal Faraz dan Fariz anak yang penurut dan tak pernah rewel, tapi kenapa Arimbi malah sepertinya acuh dengan anak kandungnya sendiri, anak yang telah lama kami nantikan
Magbasa pa
Bab 23
🌼🌼🌼 Aku segera turun ke lobby utama, niatku mau mampir sebentar ke restoran di depan hotel, untuk mengisi perut yang sudah keroncongan. Karena tadi Kak Virda tak menawariku makan sama sekali, karena dia sedang berpuasa. Sesampainya di lobby, aku langsung bertanya pada receptionis tentang Arimbi dan laki-laki tadi. Tapi sayang, bukan atas nama Arimbi yang registrasi di hotel ini. Dan kemungkinan atas nama lelaki tadi yang sedang bersamanya. Karena aku juga tak tahu nama laki-laki itu, lalu ku urungkan niat untuk mencari tahu tentang istriku itu. Biar saja nanti aku akan menghubungi dia. Tuutt … tuutt … terdengar suara telepon terhubung. Namu
Magbasa pa
Bab 24
🌼🌼🌼 Hari sudah semakin sore, dan kami juga telah membeli beberapa helai baju untuk anak-anak yang akan dipakai saat lebaran nanti. Setelah anak-anak puas berjalan-jalan di Mall. Maka kami semua segera menuju ke hotel tempat Kak Virda menginap.  Kak Virda juga sudah mengirimkan alamat hotel tersebut melalui pesan WhatsApp. Dia juga berkata bahwa Bang Majid juga sudah disana bersama dengan anak-anaknya, tapi Kak Arimbi masih di rumah. Dan Bang Majid akan menjemput Kak Arimbi. Sengaja aku membawakan kue-kuean yang berada di Mall untuk Kak Virda dan juga Bang Majid serta anak-anaknya. Jujur saja, hati ini terasa agak sedikit senang saat Kak Virda mau me
Magbasa pa
Bab 25
"Li-Li-Lila?" Ucap Kak Arimbi dengan gugup, dia juga langsung refleks menjauh dari laki-laki berpostur tinggi tersebut. "Kenapa kamu disini, Lila?" Kini Kak Arimbi dan juga laki-laki yang sedang bersamanya mulai mendekatiku dan juga Bang Arham. Biar saja, biar sekalian dia terkejut saat melihat siapa yang membuka pintu kamar yang berada di depanku ini. "Loh, kok malah nanya? Bukannya Kakak dari tadi ngancem aku terus di pesan WhatsApp? Ini aku langsung samperin kemari, tapi Kakak malah terkejut gitu sih?" Jawabku sinis.  "Kamu apakan Sisil? Kenapa kamu tega mempermalukan adik aku di depan umum? Kamu cuma orang miskin Lila! Kamu nggak bisa ngelawan aku! Terus kenapa kamu bisa sampai tahu kalau aku disini?" Kini Kak Arimbi berkata dengan nada berapi-api. Sedangkan aku ber
Magbasa pa
Bab 26
#SAUDARA RASA ORANG LAIN (26) POV MAJID Setelah telepon dimatikan oleh Arimbi, aku pun langsung menuju ke rumah. Niatku untuk mengambil surat rumah serta surat-surat penting lainnya. Aku baru sadar kini, dan ternyata aku bodoh sekali. Karena terlalu percaya dengan istriku, padahal dia adalah seorang pengkhianat. Seketika aku jadi teringat kelakuanku dulu dengan Ayah. Karena Ayah selalu menentang keinginanku untuk menikahi Arimbi. Kata Ayah perempuan itu tak baik untukku, tapi ucapan Ayah tak kuhiraukan lagi. Semenjak aku tahu kalau istriku bermain api dibelakangku, semenjak itu juga aku merasa jadi orang yang sangat bodoh. Aku malah menyia-nyiakan semuanya
Magbasa pa
Part 27
#SAUDARA RASA ORANG LAIN (26) Kami semua berbuka puasa dengan keadaan yang terasa canggung, semuanya terasa sunyi sepi, padahal saat ini kami sedang berada di tempat keramaian.  Tak ada berbincang-bincang, tak ada canda tawa dan tak ada saling sapa. Semuanya terdiam dengan pikiran masing-masing. Hambar! Tampak sekali raut gelisah yang terpancar dari wajah Bang Majid. Entah apa yang sedang dipikirkan oleh abangku itu. Yang terpenting aku selalu mendoakan semua saudara-saudaraku agar mereka semua dilindungi oleh Allah dan selalu dalam lingkaran kebaikan dalam hidup. Meski terkadang banyak sikap dan kata-kata mereka yang menusuk ke dalam relung hati ini, hanya karena status sosial kami yang berbeda.
Magbasa pa
Part 28
#SAUDARA RASA ORANG LAIN (27) POV MAJID Sungguh, hati ini terasa sesak sekali saat tahu kalau gudang bahan baku untuk catering mengalami kebakaran.  Kenapa cobaan ini datang bertubi-tubi padaku ya Allah? Istriku telah selingkuh dan tak setia kepadaku, kini gudang untuk bahan baku juga harus ludes dilahap si jago merah. Apa ini yang dinamakan karma atau balasan untukku? Atas perbuatanku pada Ayah dan juga Ibu. Kini, aku benar-benar tak tahu harus berbuat apalagi. Semuanya kini telah hancur, sehancur hidupku. Malam ini, aku terpaksa menginap di hotel dekat Kak Virda menginap. Besoknya baru aku mencari tahu penyebab kebakaran dan mencari mantan istriku it
Magbasa pa
Part 29
#SAUDARA RASA ORANG LAIN (28) Pov Majid "Ada urusan apa? Ferdynya nggak ada, dan kalau kamu mau nagih hutang, saya lagi nggak punya duit! Jadi jangan berharap kalau saya bakal bayar utang-utang si Ferdy!" Tak lama pintu pun ditutup dengan kencang, sontak saja aku dan Lila beserta anak-anak jadi terkejut. "Sebenarnya ini rumah siapa, De?" Aku langsung bertanya pada Lila karena rasa penasaran di hati yang sudah memuncak. "Aku penasaran dengan lelaki yang sedang bersama Kak Arimbi, Bang. Karena kemarin kata tetangga, Kak Arimbi pergi dengan seorang laki-laki yang ciri-cirinya mirip dengan pacarnya Sofi--ponakan Bang Arham," jelas Lila panjang lebar, dan aku pun jadi semakin bingung. Apa mungkin yang dimaksud Lila itu l
Magbasa pa
Part 30
#Saudara Rasa Orang Lain (29)  POV 3 'Ada apa ini ya Allah? Kenapa aku bisa sampai sebodoh ini? Ternyata aku selama ini beristrikan seorang penjahat, bahkan aku rela mendurhakai kedua orang tuaku demi seorang penjahat seperti Arimbi. Maafkan aku ya Allah.' Majid hanya bisa bermonolog di dalam hati. "Udah, kamu jangan takut, Bang. Kita disini cuma mau bersenang-senang aja kok, merayakan kemenangan aku, sekarang harta kamu udah beralih ke aku semua, hahaha …." Tawa Arimbi akhirnya memecah keheningan di dalam ruangan ini, dan Majid pun hanya bisa terdiam mendengarkan ocehan istrinya. Kini, Majid hanya bisa berdoa saja di dalam hatinya. Agar Arimbi tak berbuat
Magbasa pa
PREV
1234
DMCA.com Protection Status