All Chapters of Reinkarnasi Ke-dua Di Dunia Lain: Chapter 21 - Chapter 30
110 Chapters
Part 17 : Perjodohan Lia dengan Bangsawan
Kamar para Ratu   Sepulang sekolah, aku segera menuju ke kamar para Ratu. Aku merasa aneh dengan mereka, tidak ada yang mengikutiku sejak kemarin. Tidak ada orang sama sekali di rumah, saat aku pakai sihir pendeteksi pun tidak merasakan aura mereka.   "Tumben sepi sekali, aku juga tidak merasakan aura mereka. Ahh coba ke rumah Lia lagi, semoga saja dia di rumah." Aku segera berteleport ke rumah Lia. Sama seperti sebelumnya, rumah mereka kosong dan terkunci. Karena penasaran, aku coba tanya tetangga sebelah, semoga saja mereka tau. Untung ada tetangga yang sedang menjemur ikan asin.   "Ohh Lia? Dia kan sedang dijodohkan dengan bangsawan," jawab tetangganya.   "Dijodohkan? Di mana tempatnya?" tanyaku panik.   "Saya kurang tau kalau itu,"   Sial! Kenapa paman tidak memberitahu aku? Padahal kemarin bertemu denganku malah langsung pergi begitu saja. Aku putuskan u
Read more
Part 17.5 : Situasi Rumit
"Kan saat malam juga bisa? Dengan penampilannya itu, bisa jadi dia sudah mendapat banyak wanita bangsawan di sana,"    "Walau mendapatkan wanita lain, tidak mungkin Al melupakan aku begitu saja, dia bukan cowok seperti itu!" teriak Lia kepada ayahnya.   "Memangnya siapa dirimu? Sadarlah! Kamu hanya anak nelayan biasa!" bentak paman Bob kepada Lia yang masih mempertahankan haknya.   "Al sudah memilihku, baik tubuh maupun hatiku, aku persembahkan hanya untuk Al!"   "Jadi kamu sudah melakukannya dengan Al!? Ah sudahlah, setelah ini juga akan menjadi milik tuan Kras,"   Pintu kamar terbuka dengan kencang dan menimbulkan suara yang sangat keras.   "Kenapa kalian ribut sekali? Upacara pernikahannya sebentar lagi!" Kras masuk lalu mendekati Lia.   "Maaf tuan Kras, kami sedang membujuk Lia." Paman Bob menundukkan kepala di depan Kras.
Read more
Part 18 : Vampir Buatan
 "Bunuh tua bangka itu!" Kras memerintahkan anak buahnya untuk membunuh nenek Lona.   "NENEK!!" Lia segera berlari menuju ke arah neneknya.   Darah berceceran di mana-mana, kepala menggelinding terlepas dari tubuhnya. Para tamu berteriak histeris menyaksikan eksekusi langsung itu. Ternyata, Violet dengan cepat memotong kepala para prajurit milik Kras. Semua prajurit yang berjaga juga ikut dieksekusi langsung.   "Apa maksudmu tadi!?" Violet dengan cepat menendang Kras hingga terpental ke tembok dan membuat tembok itu hancur.   "Luar biasa, kekuatan Naga legendaris memang tidak ada duanya. Namun aku telah diberi kekuatan oleh orang itu, jadi kalian tidak ada apa-apanya di hadapanku!" Kras berdiri sambil membersihkan serpihan tembok dari pakaiannya, dia mengambil suntikan dari kantong jasnya. Saat di suntikan ke tubuhnya, Kras tiba-tiba menjadi besar dan berotot. Matanya merah menyala lalu tumbuh t
Read more
Part 18.5 : Salah Memilih Lawan
Cetas cetas cetas..    Berulang kali lingkaran sihir muncul di atas demon itu namun segera pecah dan gagal. Bukan karena tidak bisa menggunakan sihir itu, tapi sihir yang telah digunakan, ia gagalkan saat hampir jadi. Para vampir jadi-jadian itu langsung lemas dan terjatuh hingga tangannya bertumpu di belakang.   "Tidak mungkin! Sihir Laser Penghancur Bintang, kenapa kau bisa menggunakannya!? Bahkan tanpa merapalnya!?"   "Aku saja butuh waktu 3 tahun untuk bisa menggunakan sihir itu dan bahkan sangat menguras energiku." Kras   "Oh benar kah?" Demon itu berjalan mendekati mereka sambil melakukan sihirnya lagi.   Cetas cetas cetas jeder.   Demon itu tidak jadi menggunakan sihir Laser Penghancur Bintang, namun malah menendang mereka tepat di wajahnya. Mereka secara bersamaan terpental, wajahnya hancur namun tidak sampai membuat mereka terbunuh. Walau wajah
Read more
Part 19 : Kedatangan Pasukan Borlal
Paginya, aku bangun kesiangan, tubuhku terasa lemas sekali. Baik badan maupun mentalku sedang sangat lelah. Aku tidak tau berapa banyak ronde yang aku lakukan semalam. Yang aku ingat, Noe dan Violet sampai tepar duluan, sedangkan Nia masih saja meladeniku. Sekarang mungkin sudah jam 10 an, mereka bertiga sudah tidak ada di sampingku. Mengingat kembali tentang Lia yang dipaksa menikah dengan bangsawan, membuat tubuhku panas dingin dan dadaku sesak. Bukan karena keegoisanku yang ingin tetap memiliki Lia, tapi aku tidak rela kalau dia dipaksa untuk menikah. Walau dia tidak menjadi milikku lagi, tapi setidaknya dia menikah atas kemauan sendiri. Aku berdiri lalu segera mencari kimono di lemari pakaian dan segera aku pakai. Kemudian aku berjalan dengan terhuyung-huyung menuju ruang makan, ternyata di sana ada Nia yang sedang masak.   "Nia, sudah bangun dari tadi?" tanyaku sambil menuju meja makan lalu duduk.   "Selamat pagi darling, aku baru saja
Read more
Part 19.5 : Selen Pemimpin ASU
Cringg... Noa membuat bongkahan kristal es tepat di tempat orang itu berdiri, dengan cepat dihindarinya dan melompat ke atas pohon.   "Kebiasaan!" Noa melempar kristal es ke arah orang itu lagi.   "Ampun ampun, cuma bercanda." Dia mengangkat tangan lalu membuka topengnya dan melompat turun. Ternyata dia Selen, pemimpin pasukan ASU yang merupakan ras demihuman atau manusia setengah hewan.   "Bagaimana keadaan di sana?" tanya Erin yang berada tidak jauh dari Noa.   "Ahh mereka lemah, tidak ada apa-apanya," ucap Selen sambil duduk bersandar di pohon.   "Yakin bisa?" Erin mendekati Selen lalu ikutan duduk di sampingnya.   "Kita bertiga saja cukup untuk meratakan mereka." Selen sambil akan menginjak rombongan semut, namun segera Noa lindungi semut itu dengan es miliknya.   "Selen, bisa kau bantai assasin mereka sendirian? Biar pasukanmu di baw
Read more
Part 20 : Ratu Es dengan Sihir Api
"Sembuhkan semua yang terluka! Istio, waspadalah terhadap serangan kejutan, aku akan menuju ke tempat pangeran Maretus." Lily panik dengan keadaan penuh luka, dia berlari menuju arah pangeran Maretus tapi dihentikan oleh seseorang. Orang itu Noa sudah berada di depan mereka, dia berjalan santai di antara para mayat prajurit. Darah dan mayat di sekitarnya membeku setelah dilewati Noa.   "Menjauh dari sini, biar aku yang melawannya!" Lily memerintah mereka untuk segera pergi, padahal dia tidak yakin bisa menang melawan musuh di depannya. Ratu es, itulah julukan yang selama ini didengar ke seluruh penjuru dunia. Bukan hanya karena elemen es yang Noa gunakan tapi juga karena sifatnya yang dingin kepada musuh. Ratu yang sangat kejam, suka sekali mempermainkan nyawa musuhnya menjadi momok yang menakutkan. Awalnya, Lily ingin membandingkan kekuatan apinya dengan sihir es milik Ratu es itu, namun semuanya sudah terjawab saat dia melihat serangan tadi.  &nbs
Read more
Part 20.5 : Rencana Erin dan Noa
Violet muncul dan langsung aku teleportkan kami bertiga menuju lokasi iblis itu. Sesaat setelah berpindah, Noa langsung terkena tebasan di bagian lengannya karena menangkis serangan yang mengarah ke lehernya.    "Violet, kenapa menyerang Noa!?" Aku bentak Violet karena dia lah yang melancarkan serangan ke arah Noa.   "Tuan, menjauhlah!" teriak Violet yang menghalangiku dari Noa.   "Jadi ini sang naga bayang?" Noa melompat menjauh lalu berubah menjadi manusia rubah. Statusnya saat ini dapat aku baca, Lily sang Ratu rubah itu langsung melarikan diri.   "Tuan selamatkan Noa!" teriak Violet, dia langsung mengejar rubah tadi.   Hutan yang masih rindang dengan pohon-pohon yang tinggi tapi tiba-tiba saja mulai terbakar dari arah larinya rubah tadi dan menjalar dengan cepat.   "Maaf tuan, saya lengah sampai membuat nyonya Noa seperti ini." Demon muncul samb
Read more
Part 21 : Roh Bangsawan
"Mau lari ke mana!?" Violet sudah berada di depan Lily sambil membentangkan sayapnya. Lily sontak saja kaget, dia segera berhenti lalu melompat menjauh, namun reaksi Violet lebih cepat.    Bruk dush dush dushh..   Violet sudah berada di arah lompatan rubah itu dan langsung menendang Lily. Ratu rubah itu terpental hingga menabrak beberapa pohon yang langsung tumbang.    "Bodoh! Kau salah memilih lawan! Yahh ada bagusnya juga, makhluk legendaris akan berkurang jumlahnya karenamu." Violet walau mempunyai sayap, tapi dia berjalan kali mendekati Lily.   "Hahaha dasar naga mainan vampir! Energi sihir Ratu es tadi sungguh nikmat, selanjutnya dirimu yang akan aku serap!" Seluruh tubuhnya diselimuti api, namun sekarang apinya membentuk tubuh rubah.   Cresssh... Violet sudah berada di depannya, tangannya menusuk perut Lily dengan tatapan tajam menyala.   "Kau
Read more
Part 21.5 : Kembalinya Raja Danirmala
"Leluhur siapa yang kau maksud hah!?" Demon itu melepaskan tangannya dari Zhar, namun tubuh Zhar seperti tertekan oleh sesuatu dan menjadi bola kecil lalu menghilang. Zhar hanya bisa berteriak kesakitan sebelum keberadaannya benar-benar lenyap.   "Kau apakan dia?" tanyaku.   "Al sudahlah, ayo pulang!" Erin menarik tanganku.   "Woi! Buka gerbang teleportasi menuju ruang tahta!" perintah Erin kepada demon itu, dengan segera ia ulurkan tangannya ke depan. Lorong hitam besar muncul di depan kami dan perlahan menutupi kami semua, setelah itu kami berpindah tempat. Ruangan yang sangat luas, dengan ada 7 singgasana yang sudah diduduki oleh para Ratu. Erin segera duduk di singgasana yang kosong dan tersisa satu di tengah. Singgasana yang berbeda dan ada 2 orang berpakaian hitam tertutup di samping singgasana itu. Para pasukan serigala tadi segera berlutut, aku yang bingung mau ngapain jadi ikutan berlutut. Sebelum aku berlutut,
Read more
PREV
123456
...
11
DMCA.com Protection Status