Semua Bab Benalu di Rumahku Ketika Suamiku Terkena PHK: Bab 31 - Bab 40
210 Bab
Bab 31. Penyusup Di Keluarga Besar Wibawa
Bab 31. Penyusup Di Keluarga Besar Wibawa =======  Suasana berbeda di rumah Fajar. Lelaki itu baru saja menerima telepon dari sahabatnya, Raja. Sesuatu yang telah direncanakannya, kini sudah  mulai berjalan begitu sempurna.    Sengaja dia meminta Raja  agar  menerima   Desy bekerja di kantor  yang dimiliki  oleh  keluarga temannya itu.   Alisya juga ada di sana.   Fajar sama sekali belum bisa terima, Alisya telah mencampakkannya.  Alisya adalah miliknya, selamanya akan menjadi miliknya. Berharap Alisya urung menggugat cerai dirinya. Akan direngkuhnya kembali  wanitanya, bagaimanapun caranya. Fajar yakin, ada seseorang di sana yang sedang berusaha mengambil hati istrinya.  Belum tahu pasti siapa, tapi Fajar berusaha akan mencari tahu secepatnya. Tidak akan  ada siapapun yang bisa memiliki Alisya. Alisya dici
Baca selengkapnya
Bab 32. Rena Tenggelam di Kolam Renang
Bab 32. Rena Tenggelam di Kolam Renang ======= Alisya membisu di sepanjang perjalanan, begitupun dengan Deva. Kalau   Alisya membisu karena merasa sangat kaku dan takut salah  di hadapan sang Bos,  maka berbeda dengan Deva. Lelaki itu   membisu justru  karena sedang  sibuk menetralisir degupan aneh   di dalam   dadanya.  Kian hari degup itu kian menyiksa saja.  Pesona Alisya tak mampu lagi ditepis. Hadir  perempuan itu tak dapat dia  cegah.   Alisya mengisi penuh relung hati  yang sempat kosong sejak Sonya mengkhianatinya.  Setahun yang lalu. Ya, tepat setahun yang lalu Deva memergoki  istrinya   sedang berada di dalam rengkuhan Theo. Mereka memang tidak melakukan  hubungan layaknya  suami istri, tetapi melihat keduanya sedang menyatukan bibir sambil saling berpelukan, membuat Deva  ta
Baca selengkapnya
Bab 33. Kecurigaan Alisya Kepada Perawat Pribadi Alina
Bab 33. Kecurigaan Alisya Kepada Perawat Pribadi Alina  ======= Dua puluh menit, mobil yang dilajukan Deva sudah memasuki halaman parkir Rumah sakit Swasta paling terkenal di kota Medan. Rumah sakit langganan  keluarag Haga Wibawa  Gle* Eg***s. Deva langsung memgarahkan mobilnya ke parkiran  yang paling dekat dengan gedung UGD.  Seorang anggota Papanya langsung berlari menyambut mereka, begitu melihat mobil Deva.  “Lapor, Pak. Sudah ditangani!  Tidak usah khawatir!” lapornya seraya meletakkan tangan di pelipis, seperti orang menghormat.  “Baik! Terima kasih.”  Laki-laki itu membukakan pintu mobil untuk Alisya.   Alisya mengangguk sebagai ucapan terima kasih.Deva keluar dari mobil.  Lalu bersisian dengan Alisya menuju ruang UGD.
Baca selengkapnya
Bab 34. Kedatangan Fajar ke Rumah Sakit
Bab 34. Kedatangan Fajar ke Rumah Sakit ======= “Gak bisa dibuka, Sya! Pakai sandi,” kata Deva.  “Minta  sama dia, Pak! Beri tahu apa sandinya!” perintah Alisya menatap tajam perawat yang kian memucat itu.  “Tidak mau! Itu HP aku, hak aku, privasi aku!  Kalian gak bisa  memaksa aku!”  “Pak Deva majikan kamu! Kamu harus turut perintahnya, bukan?”  “Iya, tapi tidak untuk kata sandi di HP aku!”  “Ok, kita tunggu saja!” Kau akan tetap di sini,  tak bisa ke mana-mana!”  “Aku  mau pulang, aku mau liat Ibu! Bu Alina membutuhkan rawatanku!”  “Diam! Kua diam!” Alisya menghentakkan lengan pere
Baca selengkapnya
Bab 35. Signal Dari Deva Mulai Terasa
Bab 35.  Signal  Dari Deva Mulai Terasa ======== “Rena Sayang! Ini mama, Nak!” Wanita itu  membelai lembut pipi putrinya.  Mata sang bocah mengerjap lemah.  “Jangan dipaksa dulu, Bu! Biar putri ibu lebih tenang dulu, ya! Yang penting dia sudah melihat keberadaan Ibu di sini. Itu akan membantu dia segera kuat kembali,” ujar salah seorang Dokter yang menangani Rena.  “Baik, Dok! Tetapi anak saya udah  baik-baik saja, kan, Dok?”  “Sudah, Bu. Cairan  yang sempat merendam   seluruh organ tubuhnya sudah kita keringkan. Tinggal masa pemulihan saja. Selanjutnya  kita akan berusaha menyembuhkan  traumanya.”  “Pasti Rena  kaget banget, Dok.”  
Baca selengkapnya
Bab 36. Genderang Perang Mulai Ditabuh
Bab 36. Genderang Perang Mulai Ditabuh  ======  “Ok, aku tanya kamu, andai suami kamu memenangkan hak asuh anak kamu, apakah kamu akan memaafkan dia,  mau  membatalkan  gugatan perceraian demi Rena?”  Alisya tercekat.   “Jawab, Alisya!”  “Entahlah, Pak. Saya sangat menyayangi Rena. Semoga saya bisa memenangkan hak asuh  anak saya.”  “Pasti, pengacaraku akan memperjuangkan kamu. Anak di bawah umur, hak ibunya untuk mengasuh. Itu  sebab Tasya ikut Sonya. Tapi, aku yakin, dengan kasus ini, aku akan menuntut balik.”  “Maksud Bapak?”  “Ya, Aku pastikan Sonya akan mendekam di penjara karena   telah mencelakai Rena.&nb
Baca selengkapnya
Bab 37. Alina Mendapat Serangan
Bab 37. Alina Mendapat Serangan ======== Deva memasukkan  kembali  ponselnya ke dalam saku celana. Menyenderkan tubuh di sandaran sofa, sembari terpejam. Mencoba menikmati perih dan kecewa di dalam dada, sekaligus menyiapkan hati dan jiwa  untuk menghadapi perang besar di keluarganya. Perang dengan Mama,  pasti seluruh keluarga akan berada di pihak  Ibunya. Deva sendirian, ya, sendirian.  Seperti dulu saat dia dikucilkan dan diperangi karena menceraikan Sonya. Kali ini, terulang lagi  karena memenjarakan Perempuan yang sama. Sama sakitnya. Tetapi, kali ini ada yang berbeda. Jika dulu Deva merasa sakit dan hampa. Kali ini sakit tetapi  hatinya lega. Ada rasa yang membuncah di dada. Seperti bahagia yang luar biasa.  Alisya, wanita itu mampu membuatnya begitu bahagia. Meski belum ada signal apa-apa dari Alisya, pun Deva belum jua menyatakan ap
Baca selengkapnya
Bab 38. Goresan di Hati Alisya
Bab 38. Goresan di Hati Alisya ===== “Alisya!”  Lirih suara Deva menyebut nama itu.  Alisya yang kini  duduk di  sisi ranjang Rena menoleh ke  arah sofa.  Wajah tegang dan kusut lelaki itu tak  jua membuatnya  terenyuh. Dia tak ingin terlibat apapun lagi dengan keluarga Haga Wibawa. Tidak juga dengan Deva yang memang seperti akan membelanya. Alisya bisa  merasakannya, Deva seperti akan membela dirinya.  Namun, hati wanita itu telah terlanjur tergores. Rasa curiga  dan benci kepada  keluarga itu membuat dia  membekukan hati. Alisya khawatir, jika dia  menaruh kepercayaan pada Deva, maka  tipuan selanjutanya akan dia terima.  Alisya tak mau menjadi  korban permainan orang kaya.  “Mama masuk rumah sakit, Sya. Mama kena seran
Baca selengkapnya
Bab 39. Permintaan Tasya Buat Alisya
Bab 39. Permintaan Tasya Buat Alisya =======   “Ndak mau tuntik, Mamma!”  “Iya, suntiknya di selang ini aja, ya. Janji jangan lasak, ya!”  “Iya, Mammma. Lena ndak yacak. Lena endak nakan yagi. Lena ndak mau  main di koyam yagi.”  Rena tiba-tiba menangis sesegukan. Alisya memeluknya, membenamkan kepala putrinya di dada.  “Lena ndak mau te toyam yagi, Mama! Lena ndak mau mandi yagi. Lena tatut, Mamma. Lena ndak mau mandi yagi!” ucapnya terisak-isak.  “Gak mau mandi lagi?”  “Iya, Mamma. Lena tatut ain, ain nya dahat, ainnya tekik Lena. Lena tatut, Mamma!”  “Iya, Sayang. Ini mama peluk, jangan takut, ya!”
Baca selengkapnya
Bab 40. Tasya Menyebut Alisya ‘Mama Baru’
Bab 40. Tasya Menyebut Alisya ‘Mama Baru’  =======  “Maaf, aku terpaksa membawanya ke sini. Dia menangisi ibunya karena dibawa oleh polisi.  Tidak mau berhenti menangis. Saat aku ingatkan dia  pada Rena, baru tangisnya reda. Semoga kehadirannya tidak mengganggu  kamu dan Rena!”  Deva berkata  dengan sangat hati-hati.  Pria itu benar-benar harus pintar-pintar menyabarkan diri sekarang. Para wanita di sekelilingnya  menuntut dia seperti itu. Tasya putri kandungnya,  Alina wanita yang telah berjasa melahirkannya, dan Alisya wanita yang mulai sangat dicintainya. Ditambah Rena, yang awalnya bersahabat kini menjaga jarak dengannya.  Keempat perempuan ini sangat berarti bagi hidupnya.  Jika salah satu di antara  mereka   murka, maka pedih dan perih meremas ulu hatinya.  Itu
Baca selengkapnya
Sebelumnya
123456
...
21
DMCA.com Protection Status