All Chapters of Istri Tawanan CEO: Chapter 71 - Chapter 80
662 Chapters
Takdir yang Ironis
Ayahnya bahkan tidak mengatakan memutuskan hubungan ayah dan anak mereka, namun orang-orang dari rumah itu membuat Stefan hanya memiliki satu putri yaitu Melissa, dan Aria bukan siapa-siapa.Hati Aria dingin. Jika bukan karena Ramus dia juga akan tidak akan pernah datang ke rumah ini.“Siapa yang bilang hanya Melissa Nona Muda dari keluarga ini?! Aku juga nona Muda dari keluarga ini! Jika kamu tidak percaya panggilkan ayahku!” Aria ingin membuka pintu gerbang dengan paksa.Namun pintu gerbang di tutup dari dalam, dia tidak bisa membuka gerbang tanpa bantuan satpam.Satpam itu menatapnya jengkel.“Nona, Tuan dan Nyonya tidak pernah bilang mereka punya putri lain. Kamu tiba-tiba datang dan mengaku-ngaku putri Tuan Stefan. Mangkinkah kamu adalah penipu atau anak haram Tuan Stefan?” Satpam menatap Aria dengan pandangan meremehkan.Dia pernah mendengar salah satu keluarga kaya lain memiliki anak haram dan muncul di depan r
Read more
Dendam Lama
Melissa melihat tatapan Aria tertuju pada gaunnya, berpikir dia iri dan mengangkat dagunya dengan seringai sombong.Dia berhenti di depan Aria dan memandang penampilannya dengan ekspresi meremehkan.“Aria, lama tidak melihatmu, kamu terlihat begitu kuyu dan menyedihkan,” ujarnya berpura-pura prihatin, namun sorot matanya memandang Aria merendahkan. “Nona Melissa, apa kamu mengenal gadis ini?” Satpam itu bertanya ragu-ragu.“Nona ini mengaku dia adalah Nona Muda tertua dari keluarga ini dan ingin bertemu dengan Tuan Stefan. Tapi saya tidak pernah mendengar tentang Nona Aria, yang saya tahu putri Tuan Stephan hanya Nona Melissa saja. Saya tidak berani membiarkannya masuk tanpa izin dari Nyonya,” lanjut satpam itu hati-hati sambil mengamati reaksi Melissa.Dia takut bahwa Aria benaran putri Tuan Stefan dan dia sudah menyinggungnya dengan tidak membiarkannya masuk.Sudut bibir Melissa terangkat saat dia
Read more
Ayah yang Sangat Bias
Melissa menyeringai. Dia tidak melepaskan cengkeramannya dari rambut Aria dan menghinanya.“Kamu pikir kamu masih Nona Muda keluarga Crowen, hah??! Ayah sudah membuangmu dan mengusirmu! Bahkan jika kamu mengemis pada kami, kami tidak akan memberikan saru sen pun padamu! Dasar pengemis! Kamu seharusnya sadar diri dan enyah dari sini. Kamu membuatmu jijik setiap melihat wajahmu!”Aria menahan air matanya agar tidak mengalir karena rasa sakit di kepalanya akibat jambakan Melissa. Dia dengan paksa dan susah payah melepaskan cengkeraman Melissa dari rambutnya. Tangannya terangkat menampar wajah Melissa.Plak!Dia sangat muak dengan kesombongan Melissa.Satpam tercengang melihat Aria berani menampar Melissa.“Apa ayah mengatakan itu padamu bahwa dia membuangku?” ujar Aria dingin.“Kamu dan ibumu yang seharusnya sadar diri. Kalian hidup mewah dengan uang ibuku dan sangat sombong! Kamu yang membuatku
Read more
Ayah yang Berdarah Dingin
Ketika Stefan mendengar kata-kata Aria, ekspresi tampak cemberut bukan khawatir mendengar putranya sekarat.Dia mengerut keningnya dengan ekspresi tidak senang.“Dokter sudah bilang adikmu tidak bisa bertahan hidup, mengapa kamu keras kepala ingin mempertahan hidupnya! Ramus bahkan tidak pernah sadar dari komanya, sia-sia saja membiarkannya hidup dan membuang uang.”Kata-kata Stefan sangat kejam untuk didengar Aria.Mata Aria membelalak menatap ayahnya tidak percaya. Benarkah orang di depannya adalah seorang ayah? Begitu teganya seorang ayah mengucapkan kata-kata kejam itu tentang putranya.Hati Aria menggigil melihat Stefan begitu berdarah dingin terhadap anak kandungnya sendiri.“A ... ayah ... mengapa kamu begitu tega mengatakan kata-kata kejam itu tentang Ramus. Ramus adalah putra ayah ....”Ekspresi Stefan sangat acuh tak acuh meliriknya. Dia benar-benar berdarah dingin mengabaikan kehidupan p
Read more
Sangat Licik
Aria membuang kebencian dan rasa sakit hatinya. Dia berlutut di depan Stefan dan memandang memohon.“Ayah, kumohon selamatkan Ramus. Aku tidak berharap Ramus bangun dari komanya, tapi setidaknya bantu Ramus mendapat donor jantung. Aku akan melakukan apa pun yang ayah inginkan selama Ramus masih hidup. Kumohon selamatkan Ramus, Ayah.”Air mata mengalir deras di pipinya dan suaranya serak memohon pada sosok yang dipanggil ‘ayah’.Baik Stefan dan Emily terkejut melihat tindakan tiba-tiba Aria yang berlutut di depan mereka. Melissa pun tak kalah terkejut, namun hanya beberapa saat digantikan dengan perasaan puas dan gembira melihat Aria dengan menyedihkan berlutut memohon pada mereka.Stefan bagaimana pun merasa canggung putrinya memohon padanya untuk menyelamatkan adiknya. Meski dia tidak peduli dengan Aria dan Ramus, dia tidak ingin reputasinya tercoreng sebagai ayah yang kejam di mata orang lain.Mereka saat ini
Read more
Warisan yang disembunyikan
“Apa yang ingin kamu lakukan?” Stefan berkata tidak senang pada istrinya.Emily menenangkan suaminya dan berbisik dengan suara pelan, “Sayang, bukankah kita tidak bisa mendapatkan harta yang ditinggalkan Delia karena harus meminta persetujuan Aria? Lebih baik menggunakan kesempatan ini untuk membuat Aria menyerahkan warisan Delia pada kita.”Stefan berkedip lalu memandang Aria yang berlutut di depannya.Benar, Aria sekarang sangat putus asa hingga dia berlutut dan memohon pada mereka.Jika dia membuat Aria menyerahkan warisan Delia pada mereka, Stefan tidak akan menyembunyikan warisan Delia dan menggunakannya dengan sesuka hati.Kilatan serakah melintas di mata Stefan. Dia dengan cepat berdeham menutupi keserakahan di matanya dan berkata dengan acuh tak acuh pada Emily.“Baiklah, lakukan seperti itu.” Setelah mengatakan itu, dia berbalik acuh tak acuh masuk ke dalam rumah.“Apa yang kamu tungg
Read more
Pengacara Korup
“Selama kamu menandatangan surat penyerahan warisan pada kami, kami bisa membagi harta warisan ibumu dengan pengacara itu. Tidak ada gunanya kamu mencari pengacara korup itu,” ujar Melissa dengan mata berkilat licik.Tubuh Aria bergetar. mereka sangat tidak tahu malu dan menjijikkan!“Lebih baik kamu segera tandatangani surat itu dan jangan membuang waktu melakukan sesuatu yang tidak berguna. Kami juga bisa menjamin kamu menjalani hidup enak di luar negeri selama kamu menandatangani surat penyerahan warisan,” lanjut Melissa meletakkan pulpen di atas map itu.“Apa yang kamu tunggu, cepat tanda tangan!” Emily berkata dengan tidak sabar melihat Aria tidak bergerak untuk menandatangani dokumen itu.Aria mengepalkan tangannya erat di atas paha.“Aku tidak akan menandatangani surat penyerahan ini,” bisiknya dengan suara rendah.Bukan karena Aria haus dengan kekayaan, tapi dia tidak ingin memberikan w
Read more
Keputusan
Stefan memelototi Melissa dan Emily dengan tatapan peringatan sebelum pergi berbalik pergi meninggalkan ruang tamu dengan suasana hati yang buruk.Melissa mengerucutkan bibirnya memandang punggung ayahnya.“Ibu, tidakkah berpikir bahwa ayah waspada pada kita seolah kita akan mencuri warisan Delia.”Uang kadang membuat orang jadi gelap mata, mengungkapkan sifat busuk seseorang. Emily mencibir, “Ayahmu adalah orang yang serakah. Dia ingin menyimpan harta Delia untuk dirinya sendiri. Jika tidak dia tidak menyembunyikan warisan Delia dari Aria dan berharap Ramus cepat mati agar menguasai warisan Delia.”“Tapi kita bukan Ramus atau pun Aria, mengapa ayah memperlakukan kita seperti itu. Bukankah ayah mencintai kita?” kata Melissa tidak puas.“Kita berdua sudah membuat banyak masalah yang merugikannya, tentu ayahmu sangat membenci kita. Ayahmu adalah orang yang egois dan serakah. Dengan kekayaan Delia
Read more
Mempermainkan Aria
Maaf ada sedikit unsur adult (18+)Bisa skip saat klo gak suka, atau lagi baca saat puasa.....Hening.Dario terdiam mendengar kata-kata Aria. Dia menatap gadis di depannya dengan tatapan penuh makna.“Apa yang membuatmu berubah pikiran? Bukankah sebelumnya kamu keras kepala menolakku?” ujarnya dengan nada mencemooh. Namun senyum mengembang di wajahnya saat dia menatap Aria dengan penuh minat.Aria menggertakkan giginya pahit.Dia berada diujung tanduk untuk menyelamatkan adik satu-satunya dan semua orang menolak membantunya.Dia hanya bisa datang pada bajingan itu untuk memohon bantuannya agar bisa menyelamatkan Ramus.“Sebelumnya kamu menawarkan padaku akan memenuhi semua keinginanku dan membayar biaya rumah sakit Ramus, kan? Aku akan menerima kesepakatan yang kamu buat dengan syarat kamu harus menyelamatkan adikku,” kata Aria dengan gigi terkatup.“Hanya karena itu?”
Read more
Godaan
Tak pelak ekspresi Aria sedikit melukai egonya.“Kenapa ekspresi wajahmu begitu, aku tidak akan memakanmu.”Aria sudut bibir Aria berkedut. Dia memaksakan senyum di wajahnya.“Kapan kamu akan memberikan kontraknya padaku sekarang? aku harus pergi dan mengurus operasi adikku,” ujarnya dengan gigi terkatup.Dia meletakkan tangannya di dada Dario dan hendak mendorongnya.Dario tidak senang dan memelukku pinggangnya erat.“Kamu tidak perlu khawatirkan tentang itu.” Dia kemudian menekan telepon di atas meja menelepon seseorang tanpa melepaskan Aria.“Dokter Brown, apa kamu sudah menemukan donor jantung untuk Ramus Crowen?” tanyanya sambil melirik Aria.Jantung Aria berdegup kencang. Dia menatap Dario dengan tatapan penuh harap.“Tuan Clark, kami sudah menemukan pendonor dan mereka setuju mendonorkan jantung sesuai dengan kesepakatan. Tinggal menunggu instruksi Anda untuk m
Read more
PREV
1
...
678910
...
67
DMCA.com Protection Status