All Chapters of TERPAKSA MENIKAH LAGI: Chapter 1 - Chapter 10
19 Chapters
BAB 1
 Kesedihan yang harus dirasakannya tak bisa berlarut- larut begitu saja. Dia harus menjadi seorang perempuan dan ibu yang tangguh untuk  anaknya. "Nak ada yang ingin ibu bicarakan kepadamu, sini duduklah dekat ibumu," Ucap ibu mertuanya sambil menarik lembut tangan Citra ke ruang tamu.Citra hanya menjawab dengan singkat,"iya bu."Sambil menghembuskan nafas ibu melanjutkan kata – katanya,"Nak, Kepergian suamimu sudah satu tahun, ibu tau tak ada yang bisa menggantikan dia di dalam hatimu. ibu sangat menyayangimu seperti anak ibu sendiri, tolong nak pikirkanlah Alfa anakmu, dia membutuhkan sesosok ayah untuknya,""Bu, bukankah ada ayah, kakek Alfa yang bisa menemani dan menyayangi Alfa ?""Kasih sayang seorang kakek terhadap cucunya tentulah sangat berbeda dengan sesosok ayah untuk anaknya. Ayolah nak terimlah pinangan laki - laki yang  kemarin malam datang ke rumah kita.""hem........., bagaimana ya bu?"
Read more
BAB 2
Sudah beberapa hari ini Reno hanya diam melamun di balkon rumahnya. sambil sesekali  menarik nafas dengan kuat. Banyak hal yang ia pikirkan.KAFEEL RENO RIZWAN dia adalah seorang dosen yang sangat tampan dan banyak yang  mengaguminya, baik dari segi ketampanannya,kecerdasannya, tanggung jawabnya. ya, dia biasa dipanggi dengan pak Reno. walau dalam karirnya sangatlah cemerlang dan bagus tidak dengan rumah tangganya. Sudah 5 tahun lebih  dia menanti kehadiran buah hati tetapi tak kunjung hadir dalam keluarganya.  ketika dirumah tak pernah sekalipun menujukkan harapan dan keinginan akan sang buah hati kepada Alya sang istri tercinta, karena dia tau bagaimana perjuangan sang istri selama ini agar dia bisa hamil anaknya. Hingga keputusan asaan  Alya meminta Reno untuk menikah lagi dengan wanita yang Alya carikan."Mas......” panggil Alya. “Tolonglah mas, turuti keinginanku ya mas!" pinta Alya dengan mata yang berkaca - kaca
Read more
BAB 3
"Sayang.....” panggil Alya.  “Aku masihlah Alyamu yang dulu, istrimu yang meyayangimu dengan penuh ketulusan." ucap Alya, seolah olah tahu apa yang ada dalam hati suaminya. "Ya mas aku sanggup, lagipula aku juga akan ikut senang jika nanti kamu  benar - benar memilki anak walau anak itu tidak lahir dari rahimku tapi dia tetap anakku mas, darah dagingmu mas. Anak itu juga akan memanggilku ibu. Panggilan ‘ibu’ itu lah yang sangat kunantikan mas. Aku mohon kepadamu ya mas." ucap Alya dengan penuh keyakinan. "Baiklah jika itu maumu, tapi tolong beri aku waktu untuk memikirkannya. Karena ini adalah suatu  hal yang tak bisa dengan mudah aku putuksan begitu saja sayang, seperti membalikkan telapan tangan ini."Reno menggerakkan tangannya seperti  membalikkan telapak tangannya, disusul dengan gerakan  memeluk  Alya dengan sangat erat, seolah - olah Reno ingin menyalurkan tenaganya untuk istrinya. walau dirinya juga sangat rapuh.  Mal
Read more
BAB 4
"Alfa sayang......” panggil ummahnya.  “ Sudah ngantuk ya? anak ummah ganteng." ucap Citra sambil membelai kepala Alfa. "Iya ummah, mah tadi Alfa habis ketemu om anteng mah waktu alan - alan sama eyang ama uti mah, omnya baik lo mah..." ucapAlfa dengan sambil bergelayut manja dengan Citra “Loo ... emang omnya ngapain aja sama Alfa?" " Tadi mah,  Alfa diajak main tyuus mah, omnya beliin jajan Alfa buanyaaak banget lo mah.." ungkap Alfa dengan belepotan yang masih belum bisa fasih dalam berbicara. " Alfa sudah bilang makasih belum?" "Udah dong maaaa, mahhhh Alfa jadi kangen ayah mah." sambil memeluk ummahnya. deg.... rasanya hatiku, ketika Alfa mengucapkan kata kangen ayah. ya Tuhan.....! Citra berakata "Sayang, ayah lagi bubuk di surga ya nak. kita berdoa buat ayah ya nak.." pinta Citra sambil berkaca- kaca. "Ayo mah,, Alfa yang pimpin ya mah,” Pinta Alfa "Allahummaghfilli Dzunubi Waliwaalidayya walhamhuma kama
Read more
BAB 5
Setelah acara tersebut dan para tamu keluarga besar telah pulang, Citra akhirnya beristirahat dikamarnya. Pernikahan itu dilaksanakan di rumah Citra. Kini tinggallah Reno dan istrinya, Alfa masih ikut nenek dan kakeknya pulang.Tiba - tiba saja pintu itu terbuka, sambil mengucapkan salam. " Assalamu'alaikum warohmatullahi wabarokatuh."Citra hanya menjawabnya dengan singkat. "Wa'alaikumsalam." Citra tidak memedulikan lagi dia siapa dan mau apa, baginya dia hanya ingin menghadirkan sesosok ayah untuk anaknya. bukan suami untuknya.“Te.....” belum sempat Reno mengucapkan kata terima kasih, Citra sudah memotongnya dan berakata “  Aku capek dan mau istirahat. Silahkan kalau mau mandi dan sholat.” Citra memencet sebuah tombol yang berada dibelakang lukisan bunga yang tergantung dikamarnya. akhirnya terbukalah kamar. Citra masuk begitu saja."Hem........ . Mengapa aku harus terjebak dalam suasana yang seperti ini. belum sempat
Read more
BAB 6
"Loh mbak, sudah bangun?” tanya Alya. “ mas Reno sudah bangun mbak ?” "Iya mbak  sudah, paling sebentar lagi keluar." jawab Citra berbohong. “Sini mbak duduklah biar aku yang menyiapkan sarapan untukmu dan mas Reno." ucap Citra padahal dalam hati Citra males sekali menyebut Reno dengan sebutan mas atau apalah,  pokoknya dia tidak ingin mengucap nama itu. "Sudah mbak nggak apa - apa mbak, atau kita sama - sama menyiapkan sarapan untuk mas Reno mbak. mbak nanti jam 08.00 aku pulang kerumah ya mbak, ada urusan yang harus diselesaikan dirumah." bohong Alya padahal dia memang tak sanggup berada dalam satu rumah dengan madunya. hatinya rasanya sangat sakit seperti tercabik - cabik dengan kuku - kuku yang tajam  ditambah lagi disiram dengan air garam. sungguh sangat menyakitkan. "Silahkan mbak.” jawab Citra singkat dia tahu kalau Alya merasa tak enak  jika harus menyaksikan sendiri hubunganya dengan suaminya . padahal tidak ada pe
Read more
BAB 12
" Mas aku pulang dulu yaaa, mas tinggallah dulu dirumah mbak Citra." sambil mencium pipi Reno" sayang aku ikut pulang kamu yaaa,,,?" pinta Reno sambil memeluk  tubuh Alya sambil sesekali menepuk punggung Alya dengan lembut." Jangan mas, kalau mas ikut pulang kapan mas akan akrab dengan mbak Citra, Mas sekarang sudah punya dua istri jadi setidaknya juga harus belajar tentang bagaimana mbak Citra dan lainnya walau Alya tahu kalau mas dulu adalah masa lalunya mbak Citra." sambil melepaskan peukan Reno dan menatap matanya." Sayang,,, Sungguh aku sangat mencitaimu." Reno mendaratkan ciuman perlahan kepada bibir Alya. Reno tak tahu harus berkata apa untuk istrinya saat ini.Alya sunggu sangat menikmati ciuman suaminya, tanpa disadari ada embun di mata Alya, tapi Alya mencoba untuk mengalihkannya, karena dia tidak ingin sampai Reno tahu kesedihan hatinya."Sudah dulu ya mas." sambil senyum" Biar mas antar dulu ya!" pinta Reno 
Read more
BAB 7
Sesudah sarapan Alya langsung pamit untuk pulang ke rumah. Tinggallah Reno dan Citra di rumah berdua, keheningan kembali menyelimuti mereka berdua.  Citra langsung pergi ke kamar bersiap -siap untuk menjemput anaknya sekalian mengajak jalan - jalan. Citra merasa suntuk berada satu rumah dengan Reno. "Lo........ mau keluar kemana? biar aku antar?" Tawar Reno Citra hanya diam tak menanggapi dan langsung berjalan melewatinya.  "Cit,,, panggil Reno. "Tolonglah sayang..." pinta Reno sambil memegang tangan Alya "Apaan sih, lepas!" Sambil mengibaskan pegangan tangan Reno. "Citra..... panggil Reno. "Tolonglah sayang, apa kata ayah dan  ibu, kalau kamu pergi sendiri saja tanpa aku?" Dalam benak Citra benar juga apa yang dikatakan Reno, sudahlah untuk kali ini kita berakting dahulu, sambil jalan perlahan untuk memberikan tanda kepada Reno kalau dia mau di antar. "Citra maafkan aku. aku tau pasti hal ini sangatlah s
Read more
BAB 8
"Assalamu'alaikum warohmatullahi wabarokatuh, Alfa sayang,,,," teriak Alya sambil masuk ke dalam rumah. Diikuti Reno di belakangnya. "Waalaicumsalam walohmatullahi wabalokatuh, mamaku antik. mama angen mama..." Sambil memeluk kaki Citra. "Emmmm anak mama ganteng, harum banget nih, sudah makan belum sayang?"  "Udah dong mama cantik." Jawab ibu Citra "Bu, ayah mana bu?" sambil salim  tangan ibu diikuti Reno. "Ayah lagi di padepokannya , nak Reno." ucap ibu Citra "Mama Alfa angen mama, pingin bubuknya di puk puk mama, Alfa anti ikut pulang yah ma?" sambil memeluk Citra mamanya. "Iya dong sayang, nanti Alfa ikut pulang mama," emmmuuah sambil mencium pipi gempal anak laki - lakinya."Mama  mama Alfa sekalang udah punya ayah lagi ya ma, ayah Alfa sekalang ada dua ma, yang atu udah di sulga, yang atu ini om anteng yang uka belikan Alfa mainan ama jajan ya ma...." "Iya sayangku, aduh anak mama baru berapa hari
Read more
BAB 9
Setibanya Alya dirumah ibu dan ayahnya, Alya langsung disambut hangat oleh ibu dan ayahnya. "Sayang...." panggil ibu. "Ibu faham apa yang kamu rasakan nak, sebenarnya ibu tidak ikhlas nak, kamu melakukan hal seperti ini dalam kehidupan rumah tanggamu nak." sambil meraih Alya untuk memeluknya. Alya hanya mampu menurut saja ketika ibunya meraih untuk memeluknya. Alya hanya bisa meneteskan air mata. Alya mencoba mencari obat dalam dekapan ibunya. Siapa tahu dapat mengurangi rasa sesak dan sakit dalam hatinya. "Nak......." panggil Ayah. "Ayah bangga dengan keputusanmu nak, walau ayah sendiri sebenarnya juga berat. tapi ayah disini sadar nak, kalau keluarga besar suamimu menginginkan sebuah keturunan dari darah daging suamimu nak, sedangkan kamu masih belum bisa memberikannya nak.  "Ibu....  Ayah......" panggil Alya. "Maafin Alya ya, gara - gara Alya, ayah ibu jadi ikut sedih dan sakit atas semua kekurangan Alya hiks........ hiks........"
Read more
PREV
12
DMCA.com Protection Status